Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.
Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Rutinitas Reni di Desa Sumber Harum kalau pagi sekolah, siang tidur atau main di rumah, lalu sore mengaji di masjid, malam nonton atau kerja tugas hingga satu bulan berlalu.
Bulan kedua di desa Sumber Harum.
"Ibu aku rindu, huhuhu." Reni terisak dikamar sambil duduk memeluk lututnya.
"Biarkan saja dia nangis." ucap bi Yati enteng.
"Kenapa dia nangis Ti?" tanya nenek heran.
"Kangen ibunya Ma, ya apalagi!" padahal bibinya habis ngomeli karena Reni suka beli kue diam² disimpan di kamarnya.
"Oalah Cah Ayu... Nanti ibumu kesini kalau bulan Ramadhan, sabar ya." ucap nenek seraya masuk kamar. Namun Reni tetap menangis di tempatnya.
"Biarkan saja ma, nanti dia manja kalau dibujuk begitu!" maklum bi Yati anak bungsu jadi agak ngeyel apalagi dia paling cerewet.
"Ya sudah tenangkan dirimu nak, nenek keluar dulu!"
"Huhuhu memang gak ada yang peduli denganku, ya Allah. Memangnya salah kalau aku beli kue kan itu uang yang aku kumpulkan. Mungkin memang mereka mau bukti." gumamnya pelan dengan ide cemerlang.
Keesokan harinya waktunya sekolah, tidak lupa buku, pulpen, dan uang sangu di kantong tasnya.
"Waktunya minta uang sama bibi." gumamnya.
"Eh bibi masih tidur, ops posisinya bibi dan paman ada² saja menodai mata suciku." Reni masuk ambil uang logam atas perintah nenek dan juga bi Yati dari sebelum sekolah.
"Ambil 500 rupiah deh!" Reni curang padahal jatah uang jajan hanya 300 rupiah. "Sekali² jadi sering kali, enak kalau ambil sendiri." gumamnya meninggalkan kamar bibi.
"Nanti minta lagi kalau untuk ngaji." hahaha hanya mampu diungkapkan dalam hati.
***
Di sekolah
"Ayo main kasti," ajak Linda.
"Ayo, kumpulkan teman² semua!" ujar Anggi semangat.
"Ajak juga Reni." mereka mulai berteman, di awal mereka hanya jail kepada anak baru tapi sebenarnya baik.
"Ayo. Ren, ikutan main bola kasti yuk?" tanya Linda.
"Boleh, bener nih aku diajak?"
"Iya ayo." jawab Dina.
Proses permainan berlangsung dan tim Reni menang, lalu tukar tempat.
Bam
Bug
"Reni, ya Allah... Bagaimana mi itu?" semua berduyun² menuju ke tempat Reni.
"Ren, kamu aman?" tanya Anggi peduli.
"Huaaaa sakit," tangis Reni kepalanya kena bola kasti.
"Siapa tadi bagian lempar bola?" tanya Roni.
"Aku. Maaf ya gak sengaja!" jawab teman timnya Roni. Ya mereka main kasti perempuan lawan laki².
"Huhuhu..." Berusaha kuat dan menghapus air matanya.
"Sudah gak apa² nanti juga sembuh." kata Roni perhatian. "Ayo main lagi, ganti pemain perempuan!" lanjutnya.
"Ayo aku antar menepi." teman kelas Reni dia sebagai penonton. "Nama kamu Reni kan? Kenalkan nama aku Puji. Kita satu kelas dan kita juga teman ngaji lo!" ucapnya semangat.
"Maaf aku belum kenal, nama aku Reni! Makasih ya sudah bantu aku." senyum ramah. Akhirnya ada teman barunya Reni lagi. "Kelihatannya dia baik dan ramah." ucap Reni dalam hati.
"Hey kok melamun? Masih sakit ya?"
"Sedikit, tadi sakit banget! Apalagi aku juga syok." jawab Reni polos.
"Iya aku juga kaget!"
"Kenapa kamu gak ikut main?"
"Gak, malas aja! Enak jadi penonton seru!" jawabnya sambil tertawa. "Kamu hebat lo! Masih baru sudah dibelain Roni." jawabnya lagi.
"Ha? Maksudnya?" tanya Reni polos.
"Iya. Dia itu anak badung, nakal, gak suka caper sama perempuan katanya repot, sikapnya dingin, tapi suka bikin onar dengan anak laki² lain yang gak cocok sama dia. Apalagi kalau dari SD lain itu pada segan sama dia karena dia anak guru Penjas terkenal disini." jelasnya panjang lebar.
"Oh aku baru tau, tapi kayaknya dia biasa aja tuh!"
"Ya malah gak percaya!" Reni menjawab dengan gelengan kepala.
"Kamu tau siapa laki² yang lempar kamu pakai bola?" Reni geleng² kepala lagi. "Jawab dong, cuma geleng² doang, huh!" lanjutnya ketus.
"Ya marah! Maaf. Aku hanya heran saja! Emang siapa tadi yang lempar bola ke aku?" tanyanya penasaran.
"Itu namanya Ali, satu gang dengan Roni. Gangnya itu ada enam atau tujuh orang gitu, Roni lah ketuanya!"
"hhhmmm gitu. Apa hebatnya mereka?"
"Bikin Onar!" jawabnya singkat.
"Ha? Adakah bikin onar jadi kehebatan? Sejak kapan Puji?"
"Hahahaha kamu lucu, polos banget sih! Ya ada, itu buktinya mereka, sejak ada gang mereka Renn..." gemes Puji. Mereka ngobrol sambil jalan menuju kantin sekolah.
"Beli minum yuk?" ajak Puji.
"Aku langsung ke kelas ya Puji, aku duluan!" belum satu langkah tangan Reni ditarik oleh Puji.
"Aku traktir deh! Ok."
"Ok." jawab Reni dengan senyum merekah. "Rezeki gak boleh ditolak."
"Kamu sekolah naik sepeda kan?"
"Iya. Kenapa?"
"Nanti pulang bareng yuk!" ajaknya semangat.
"Boleh."
***
"Ren, maaf soal tadi ya?"
"Eh, iya gak apa² kok." senyum kikuk, pasalnya Reni belum kenal akrab dengannya.
"Aku Ali." seraya berkenalan dengan mengulurkan tangan.
"Iya, aku Reni." membalas uluran tangan Ali.
"Ren, duduk deket aku yuk?" ajak Puji.
"Dimana? Kan hanya ini yang kosong." bingung Reni.
"Biar yang samping aku yang pindah kesini." entengnya.
"Emang mau? Udah aku disini aja gak apa²!"
"Nanti kamu dibuli lagi sama mereka!" tunjuknya pada Linda, Anggi, Tina, dan Dina.
"Mereka baik kok!" tersenyum ramah supaya terlihat baik² saja.
"Mereka itu jahil tau! Nanti kamu disuruh kerja tugasnya! Iyakan?" tanyanya memastikan.
"hehehe."
"Selamat siang anak²." tetiba ada guru yang datang.
"Pagi juga bu guru!" jawabnya kompak.
"Sekarang belajar IPS, silahkan kalian gambar pulau yang ada di buku, buka halaman 150, kalian bisa memilih pulau apa yang akan kalian gambar. Paham?"
"Belum bu!"
"Iya ada apa Roni? Yang mana yang belum paham?"
"Gambar pulau, apa itu gak terlalu luas bu? Contohnya bagaimana bu?" Tanya Roni pada guru IPS bernama Liliana.
"Oh itu. Tidak, kalian hanya gambar pulaunya tidak perlu menuliskan posisi kota dan lainnya. Ibu hanya ingin melihat kreativitas kalian dalamm menggambar. Waktunya 20 menit ya!" jelasnya.
"Iya bu." ucap Reni lirih.
***
"Ok silahkan dikumpul tugasnya. Sekarang kita belajar nama² pulau. Siapa yang tau, apa saja pulau di Indonesia?
"Baik. Jadi ada 10 pulau terbesar di Indonesia termasuk Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Timor, Halmahera, Pulau Seram, Sumbawa, dan Flores. Kalau kita sekarang berada di pulau mana?"
"Sulawesi bu." jawab Reni dan beberapa siswa lain.
"Pintar. Tugasnya di rumah, menyebutkan nama kota Provinsi di Pulau Sulawesi. Dikumpul minggu depan. Paham?"
"Paham bu." jawabnya kompak.
"Baik. Kita akhiri pelajaran kita, saatnya pulang. Ibu akhiri dengan ucapan Alhamdulillah dan selamat siang anak²."
"Siang juga bu Guru."
***
Sore saat libur mengaji.
"Kamu gak mengaji Ren?" tanya Mb Tika.
"Libur Mb. Katanya pak ustadz kita diliburkan 1 hari untuk persiapan lomba."
"Oh ustadz dan ustadzah mau rapat itu kalau mau diadakan lomba. Kamu ikut Ren?"
"Belum tau lombanya apa saja Mb."
"Biasanya tilawah, tadarus, bacaan doa, bacaan shalat, ceramah, adzan untuk laki², qasidah, banyak biasanya."
"Iya nanti aku ikut Mb." jawabnya. "Aku pasti bisa, ikut saja kalau menang atau kalah urusan bekakangan." gumam Reni dalam hati.
"Kalau gitu bantu nyapu yuk!" ajaknya.
"Iya deh Mb."
"Seru juga nyapu², kalau di kampung gak pernah nyapu seluas ini." Reni berkata dalam hati.
Setelah bersih halamannya, mandi lalu jalan² ke rumah keluarga menggunakan sepeda. Lets Go !!!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung
Dukung terus karya thor, semoga readers sehat dan banyak rezekinya karena sudah mampir apalagi kalau kasih like, dukung karya² thor ♡♡♡☆☆☆