Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.13
Tut...tut...
["Iya Selamat pagi tuan?ada yang bisa saya bantu?"]
"Kirimkan sofa yang berukuran besar untuk dikirim kerumahku"
["Untuk kapan tuan?kapan anda memerlukannnya?"]
"Hari ini saja,kamu tidak keberatan kan?"
["Tidak tuan anda tenang saja,saya akan selalu siap kapan pun anda perlukan"]
"Baiklah,terima kasih Sam.Maaf mengganggu waktu liburmu"
["Baik tuan sama sama"]
Tio pun mengakhiri percakapannya dengan seorang pria yang berusia lebih muda dari nya yang menjabat sebagai asisten pribadinya dan sudah 10 tahun ini menemani dirinya.
Pria itu bernama Sami Rahardi seorang pria yang kini berusia 30 tahun itu adalah seorang anak panti yang sudah Tio selamatkan dari sebuah kecelakaan beruntun yang di alami juga oleh dirinya.
Merasa iba dengan nasib pemuda malang yang kala itu masih menggunakan seragam putih abu dan hanya seorang diri selama masa penyembuhan dirumah sakit membuat Tio tergerak untuk membawanya ikut bersama dengan nya.
Meski awalnya ditentang keras oleh sang Mamah yang merasa ragu akan kepribadian Sami saat itu.Namun Tio begitu gigih memperjuangkan keberadaan pemuda malang itu untuj tetap bersama nya.
Dan terbukti kini keberadaan Sami pun tidak hanya di akui oleh Tio tapi juga keluarga Tio termasuk sang Mamah yang awalnya tidak suka kini malah jauh lebih menyayangi pemuda itu.
Sipat baik dan bertanggung jawab juga kompeten dalam pekerjaan membuat Bu Retno luluh pada akhirnya dan berbalik menyayangi pemuda tampan yang begitu setia menemani Tio selama ini.
Bahkan sampai di usianya yang ke 30 tahun Sami masih enggan menikah karena hidupnya hanya terfokus pada Tio dan pekerjaan.
Tak jarang juga Bu Retno mengatur acara kencan buta untuk kedua pemuda yang begitu dia sayangi itu untuk segera melepas masa lajang
Namun baik Tio mau pun Sam sama sekali tidak ada yang memiliki minat itu.Hingga suatu hari Tio membawa seorang wanita bernama Zoana dan meminta restu untuk menikahinya.
*
*
Cklek...
Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Tio yang semula dari ponsel kini menoleh ka arah pintu kamar yang terbuka dan menampilkan wajah cantik Zalina meski tanpa sapuan make up.
"Mas sudah bangun?sarapan sudah siap Mas"
"Sebentar,aku mau mandi dulu"
"Iya baiklah,aku tunggu dimeja makan ya"
"Tunggu"
"Iya?apa ada yang Mas butuhkan lagi?"
"Hari ini kamu ada acara apa?"
"Tidak ada Mas,hanya dirumah saja.Kenapa memang nya?"
"Setelah sarapan bersiap lah,kita akan mengunjungi rumah Mamah dan rumah Nenekmu"
"Be_benarkah?"
"Tentu,kapan aku berbohong"
"Iya baiklah suamiku.Sok sana cepetan mandi kita sarapan dulu keburu makanan nya dingin"
"Hhmmm"
Keduanya pun kembali berpisah,Zalina yang kembali keluar dari kamar dengan wajah yang berseri karena akan dipertemukan dengan sang Nenek yang sudah tiga bulan ini tidak pernah dia temui.
Tidak jauh dari Zalina,Tio pun tak kalah berbinarnya kini pria frezer itu nampak senyum senyum sendiri didalam kamar mandinya kala kata kata 'Suamiku' yang keluar dari mulut Zalina terus terngiang ngiang ditelinganya.
Dan tidak lama Tio pun keluar kamar sudah mengenakan pakaian rapih yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Zalina.
Keduanya pun menikmati sarapan bersama dengan khusu tanpa ada suara sedikit pun.Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradulah pengisi suara yang menemani sarapan keduanya.
"Tidak perlu mencuci,biarkan itu jadi urusan Bi Nani,kamu lebih baik siap siap kita berangkat sekarang"ucap Tio sebelum meninggalkan ruang makan itu.
"Iya mas,sebentar aku siap siap dulu"
Zalina pun mengikuti langkah Tio meninggalkan ruang makan dan menaiki tangga untuk pergi kekamar yang kini dia huni bersama dengan Tio.
Tio sendiri memilih menunggu diruang tamu dengan memeriksa beberapa email yang masuk lewat ponselnya.
Selang 30 menit kemudian Zalina pun nampak menghampiri Tio yang masih sibuk dengan ponsel ditangan nya.
"Ini hari libur Mas,masih sibuk kerja aja"protes Zalina yang merasa waktu Tio hanya untuk kerja dan kerja.
"Ini urusanku dan kamu tidak memiliki hak untuk ikut campur,mengerti"
Zalina menghela nafas panjang dan berat.Lelah rasanya menghadapi Tio yang nampaknya belum bisa berdamai dengan masa lalu pahit yang dia alami karena perbuatan Zoana.
Namun Zalina juga tidak bisa membela diri atau melawan karena Zalian sadar betul mungkin apa yang dia lakukan tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka hati yang Tio alami karena Zoana.
...****************...
Note.Mohon maaf ya Othor baru bisa up.Berhubung anak Othor yang bungsu sakit jadi agak susah bagi waktunya dan hanya bisa up yang sudah ada di Draf.Terima kasih karena masih setia mengikuti karya Othor ini.🙏🙏🤗🤗🥰🥰🥰