Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.
Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.
Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibayari oleh Pak Hirata
Aira dan Fasa sedang di tangani oleh suster yang bertugas saat ini di rumah sakit itu. Suster nya juga sangat ramah dan juga perhatian.
"Maaf ya kak kalau ini akan sedikit sakit" ucap suster itu memberitahu kan bahwa luka yang di alami oleh Fasa akan di perban dan itu akan terasa sakit.
"Iya kak tolong pelan-pelan ya aku takut" ucap Fasa.
"Iya kak pasti saya usahakan" ucap suster itu.
Suster itu fokus mengobati pasien nya. Kecantikan suster itu sangatlah membuat pasien nya betah untuk ditangani oleh nya.
Sedangkan Aira di tangani langsung oleh dokter. Dokter yang menangani Aira mengatakan bahwa kaki Aira sudah sedikit retak.
Luka luar memang tidak ada. Tapi malah di dalam nya terluka. Hal itu tentu saja membuat Aira tidak bisa untuk berdiri apalagi berjalan. Tidak akan kuat untuk menopang berat tubuh nya.
"Maaf mbak. Kesini sama siapa ya?" tanya dokter itu kepada Aira.
"Saya kesini di antar oleh orang yang menolong saya tadi dok" jawab Aira.
"Jadi begini mba, kaki mba nya tidak bisa berdiri. Ini semua karena keretakan pada tulang kaki mba" ucap dokter itu memberitahu kan kepada pasien nya.
"Lalu, bagaimana caranya untuk menyembuhkan kaki saya ini dok?" tanya Aira pada dokter nya.
"Bisa di lakukan dengan terapi rutin mba" jawab dokter itu.
"Astaga ini pasti akan menambah biaya yang lebih banyak. Aku tidak tahu akan mendapatkan uang itu dari mana" ucap Aira di dalam hati nya.
"Ya sudah dok begini saja.Saya minta tolong agar hari ini saya bisa pulang" ucap Aira.
"Bisa saya bawakan obat pereda nyeri mba. Agar tidak merasakan sakit yang berlebihan" jawab dokter itu kepada pasien nya.
"Baiklah dok kalau begitu" ucap Aira.
"Iya mba. Nanti sekalian saya beri jadwal untuk terapi rutin nya ya mba" ucap dokter itu.
"Iya dok" jawab Aira. Padahal Aira saja masih bingung dengan biaya yang akan di keluarkan nya.
Kebetulan ketika Aira masih di rawat di dalam ruangan. Pak Hirata melewati depan pintu ruangan tersebut. Ia melihat sepatu yang biasanya di gunakan oleh Aira.
"Eitss... Itu bukan nya sepatu yang biasanya di pakai Aira ya?" ucap Hirata bertanya-tanya di dalam hati nya.
Lalu pak Hirata langsung mengingat bahwa di rumah sakit ini ada pusat informasi. Ia langsung beranjak pergi kesana.
"Permisi mas" ucap pak Hirata.
"Baik pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas pusat informasi.
"Di ruang mawar no 2 ada pasien wanita ya? Dan siapa namanya?" tanya pak Hirata.
"Oh iya pak benar. Beliau bernama Aira mahasiswa di kampus bapak. Korban kecelakaan. Dengar-dengar juga kaki nya mengalami keretakan" ucap petugas pusat informasi itu.
"Baik terimakasih kalau begitu mas" jawab pak Hirata.
Pak Hirata sangat mudah untuk memperoleh informasi di rumah sakit itu. Karena rumah sakit itu merupakan salah satu cabang usaha nya. Tidak mungkin anak buah nya akan merahasiakan sesuatu dari nya.
Pak Hirata langsung pergi ke kasir. Untuk menanyakan tentang administrasi Aira. Ia berniat akan melunasi. Karena dirinya juga tahu bagaimana keadaan Aira. Bahkan untuk kuliah saja. Ia rela bekerja untuk melunasi nya. Pak Hirata adalah orang yang tak tega melihat perempuan bekerja sangat keras.
"Permisi mbak" ucap Hirata di meja kasir ruang rawat jalan.
"Iya bagaimana pak. Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya mba-mba kasir di sana.
"Saya meminta informasi terkait administrasi pasien yang bernama Aira" ucap pak Hirata.
"Oh pasien korban kecelakaan ya pak?" tanya petugas kasir itu.
"Iya benar sekali mba" ucap pak Hirata.
"Biaya administrasi yang harus di keluarkan olehnya lumayan cukup besar pak. Karena beliau merupakan korban kecelakaan jadi tidak mendapatkan asuransi" ucap petugas kasir itu.
" Ya sudah mba bebankan saja ke pengeluaran saya. Jangan beri tagihan kepada nya" ucap pak Hirata.
"Hah? Seriusan pak?" tanya petugas kasir itu.
"Iya mba serius. Beliau adalah mahasiswa saya. Dan juga anak bimbing saya" ucap pak Hirata memberitahu kan kepada kasir wanita itu.
"Baiklah kalau begitu pak" jawab kasir itu.
Selesai memberitahukan kepada kasir itu. Pak Hirata langsung pergi begitu saja. Tak tahu dirinya akan kemana.
Sedangkan petugas kasir itu sedang mengghibah tentang pak Hirata dengan Aira. Karena petugas kasir di sana bukan hanya satu. Maka mereka sedang adu ghibahan.
"Mba memang nya Aira itu siapa nya pak Hirata" tanya kasir 2.
"Mahasiswa nya pak Hirata mba" jawab kasir 1. Kasir 1 adalah orang yang menangani pak Hirata tadi.
"Masa mba percaya gitu sih" ucap kasir 2.
..."Memang nya kenapa ya mba?" tanya kasir 1. ...
"Ya secara gitu lo mba. Zaman sekarang apa sih yang gratis kecuali kentut" ucap kasir 2.
"Iya juga sih mba. Tapi biar lah toh juga bukan urusan kita berdua kan" ucap kasir 1.
"Apa jangan-jangan pacar pak Hirata?" ucap kasir 2 dengan penuh curiga.
"Tapi kalau memang pacar nya masa sama pak Hirata ga pernah di bawa kemana-mana sih" ucap kasir 1.
"Ya terus apa mba. Ga mungkin sih kalau menurut ku pak Hirata memberikan sesuatu tanpa meminta imbalan. Apalagi itu bukan orang yang bekerja dengan ny" ucap kasir 2.
"Apa mungkin dia adalah orang yang di sukai pak Hirata. Karena beberapa waktu lalu saya sempat mendengar pak Hirata menyukai salah satu mahasiswa di kampus nya. Tapi benar atau tidak nya saya juga tidak tahu sih" ucap kasir 1.
"Nah itu kamu berarti sudah tahu lebih awal mengenai hal ini" ucap kasir 2.
"Sudahlah mba tidak baik rasan-rasan bos nya sendiri. Apalagi ini di tempat kerja" ucap kasir1.
"Ya sudah kalau begitu nanti kita ghibah nya di chating. Biar nggak di tempat kerja" ucap kasir 2.
Setelah selesai rasan-rasan bosnya. Mereka berdua melanjutkan pekerjaan nya.
Sedangkan dokter yang menangani Aira sedang meresepkan obat nya. Selain itu juga menyiapkan seluruh jadwal terapi rutin nya.
Petugas administrasi juga memberitahukan kepada dokter itu. Untuk menyampaikan kepada Aira. Bahwa dirinya tidak perlu repot-repot untuk membayar. Karena semua sudah ditanggung oleh pihak rumah sakit.
"Dok, tolong sampaikan pada pasien yang bernama Aira. Bahwasan nya beliau tidak perlu repot-repot untuk membayar ongkos untuk berobat. Karena semua nya sudah di tanggung oleh rumah sakit ini" ucap petugas administrasi yang juga sedang membuatkan cetakan kertas berisikan tentang jadwal terapi rutin Aira.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih