NovelToon NovelToon
Babysitter-ku Maduku

Babysitter-ku Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Ketabahan Arini benar-benar diuji. Selama 6 tahun menikah, Arini tidak juga dikaruniai seorang anak dalam rumah tangganya bersama Dodi Permana. Hinaan, caci maki dan perlakuan tidak adil selalu ia dapatkan dari Ibu mertuanya.

Namun, Arini tetap tabah dan sabar menghadapi semuanya. Hingga sebuah badai besar kembali menerpa biduk rumah tangganya. Dodi Permana, suami yang sangat dicintainya berselingkuh dengan seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Babysitter-nya sendiri.


🚫 Warning! Cerita ini hanya untuk Pembaca yang memiliki kesabaran tingkat dewa, sama seperti tokoh utamanya. Cerita ini memiliki alur cerita ikan terbang yang bisa membuat kalian kesal 💢 marah 💥 dan mencaci maki 💨😅 Oleh sebab itu, jika kalian tidak sanggup, lebih baik di skip saja tanpa meninggalkan hujatan buat othor, yeee ...

❤ Terima kasih ❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Terima kasih ya, Mas Hendra. Seandainya Mas Hendra tidak membantuku, aku tidak tahu harus bagaimana," lirih Arini kepada lelaki yang tadi mengantarkannya ke Rumah Sakit.

Hendra Setiawan, lelaki itu tersenyum hangat kemudian menepuk pundak Arini pelan. "Tidak masalah, Arini. Lagi pula kita bertetangga. Jadi, wajar saja jika kita saling membantu," jawab Hendra.

Arini membalas senyuman lelaki itu kemudian kembali fokus pada Azkia yang kini masih tergolek di atas tempat tidur pasien dengan selang infus yang tertancap di tangan mungilnya.

Arini lega karena akhirnya si kecil Azkia sudah ditangani oleh para pihak medis. Si kecil Azkia juga sudah mulai tenang kembali dan suhu tubuhnya perlahan mulai turun.

"Apa kamu sudah memberitahu suamimu, Arini?" tanya Hendra kemudian.

Arini membulatkan matanya kemudian menepuk jidatnya. "Ya Tuhan, aku sampai melupakan Mas Dodi. Beruntung kamu mengingatkan aku, Mas Hendra."

Melihat Arini yang tampak kelabakan, Hendra pun kembali tersenyum. Arini keluar dari ruangan itu kemudian mencoba menghubungi Dodi yang masih tetap sama, sibuk dengan pekerjaannya. Karena panik, Arini sampai lupa memberitahu Dodi bahwa saat ini mereka sedang berada di Rumah Sakit.

Ponsel Dodi yang masih dalam mode silent, membuat lelaki itu tidak menyadari bahwa ada panggilan di benda pipih miliknya tersebut. Hanya layarnya yang terus berkedip-kedip tanpa henti ketika Arini mencoba menghubunginya.

"Angkatlah, Mas! Kenapa kamu selalu mengacuhkan panggilan dariku?!" gumam Arini dengan setengah kesal.

Cukup lama Arini mencoba menghubungi nomor ponsel suaminya itu hingga akhir Arini kembali menyerah. Ia masuk ke dalam ruangan di mana si kecil Azkia dirawat. Wajahnya terlihat murung dan membuat Hendra penasaran, apa yang terjadi pada wanita itu.

"Bagaimana, Arini? Suamimu sudah tahu?" tanya Hendra.

Arini menggelengkan kepalanya sambil menatap Hendra dengan tatapan sendu. "Belum, Mas. Mas Dodi tidak mau menerima panggilan dariku. Atau mungkin Mas Dodi sangat sibuk, hingga ia tidak ingin diganggu oleh panggilan dariku," lirih Arini.

Hendra membuang napas kasar. Ia tidak percaya bahwa di saat genting seperti ini, Dodi masih memikirkan pekerjaannya dari pada anak dan istrinya sendiri.

Tepat di saat itu, Dodi yang masih sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba saja ingin mengecek ponselnya. Mata lelaki itu membulat dengan sempurna, tatkala ia menyaksikan banyaknya panggilan tak terjawab dari Arini.

"Arini? Apa yang membuat ia menghubungiku sampai sebanyak ini?" gumam Dodi dengan wajah cemas.

Akhirnya Dodi memutuskan untuk menghubungi nomor ponsel milik Arini. Beruntung saat itu Arini memang masih memegang ponselnya. Ketika benda pipih tersebut berdering, Arini segera keluar dari tempat itu menuju teras luar.

"Mas," lirih Arini.

"Ada apa, Sayang? Apa yang sudah terjadi?" tanya Dodi cemas, karena ini pertama kalinya Arini menghubunginya hingga berkali-kali.

"Mas Dodi, saat ini Arini dan Azkia sedang berada di Rumah Sakit. Azkia kejang-kejang, Mas. Beruntung Mas Hendra bersedia membantuku. Terlambat sedikit saja akan bahaya buat Azkia," tutur Arini.

Dodi terdiam sejenak saat mendengar Arini menyebutkan nama seorang laki-laki. "Hendra? Siapa dia?" batinnya.

"Mas? Mas akan segera menemuiku, 'kan?" tanya Arini karena di seberang telepon Dodi hanya diam dan tak menjawabnya.

"Ah ya, pasti. Tapi sebentar ... Hendra, siapa Hendra?" tanya Dodi yang penasaran.

"Hendra, Mas. Anaknya Bu Ira Setiawan, tetangga kita," jelas Arini.

"Oh. Baiklah, kamu tunggu aku sebentar. Aku akan secepatnya ke sana," jawab Dodi.

Setelah mengucapkan hal itu, akhirnya Dodi pun memutuskan panggilannya. Ia masih terpikir dengan lelaki yang bernama Hendra tersebut dan mencoba mengingat-ingatnya.

"Hendra-Hendra-Hendra? Oh ya, aku baru ingat. Anaknya Bu Ira yang bekerja di luar kota itu 'kan? Kapan dia datang?" gumam Dodi sembari membereskan berkas-berkasnya kemudian menyimpannya di tempat yang aman.

Setelah selesai berkemas, Dodi segera menemui atasannya untuk meminta izin pulang. Walaupun atasannya sempat tidak percaya, tetapi akhirnya atasannya itu pun mengizinkannya untuk pulang.

Dodi bergegas menuju tempat parkir, di mana mobilnya sudah menunggu. Setibanya di sana ia pun bergegas melajukan benda beroda empat tersebut menuju Rumah Sakit, di mana Arini dan Azkia sudah menunggu kedatangannya.

...***...

1
Putra Perdana
Luar biasa
Khay le
Semangat arini..
Lilijani Martini
betul ibu Yen Margaret, seharusnya laki2 yg berkhianat kena tulah , tp kenyataan nya malah kebalikan , merasa dirinya hebat ,
🔵❤️⃟Wᵃf‌🇸‌‌🇦‌‌🇷‌‌🇦‌‌🇸‌①
baru sadar Doni yang mandul BKN arini
Ira
Dulu pas pembagian otak dimana ya suci kok bodoh..
Erina Munir
takdir ...meureeuun
Dewi Dama
lanjutttt....semangat...
Dewi Dama
sedih bangat..kasian Arini...lebih bsik di ceraikan sy thoorrr...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
iyaa.. thoorrr...bagus...jln cerita nya juga bagus kok...
Dewi Dama
semangat thorrr...
Nina Pudjiastuti
diawal cerita aja udah Bombay.
penasaran nih kita /Grin//Grin/
Nur Lailaljk00 Khamarudin
hendra sama suci aja.
£rvina
kena juga tuh c ikan asin/Yawn/
£rvina
dimata hendra kamu kaya ikan asin, yg mau biasanya kucing liar n kucing kampung. klo kucing2 mahal gak mau ikan asin /Facepalm//Tongue/
£rvina
Luar biasa
£rvina
gemes deh sama bumer satu ini, pengen tak cubit ginjalnya/Cleaver//Hammer/
Ahsin
drpd sakit hati trs knp gak berpisah sj arini
Viaa
*tersungging
Dyah Oktina
hendra kasih yg gadis dong thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!