Fang Lin seorang pemuda kultivator jenius yang dapat mencapai Immortal dalam 1000 tahun, Namun itu semua berkat buku Naga Emas Surgawi. Para kultivator yang mengetahui keberadaan buku Naga Emas Surgawi mencoba merebutnya dari Fang Lin. Hingga suatu saat Fang Lin dibuat terpojok oleh para kultivator kuat di lembah kematian, Karena terpaksa Fang Lin melompat ke jurang kematian tetapi dia berhasil selamat walaupun dalam keadaan sekarat.
Di jurang kematian Fang Lin menemukan Artefak Tuhan, Cawan Suci artefak yang dapat mengembalikan waktu, Hingga Fang Lin kembali ke masa lalu dan mendapatkan sebuah 'System'.
Sebuah System yang dapat membuat Fang Lin menjadi lebih kuat dalam waktu singkat tetapi akan ada banyak misteri yang menghampiri Fang Lin.
Gimana Kelanjutannya? Ikuti Terus Novel Ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Xue Hua dan mimpi
Fang Lin hanya menatapnya sebentar lalu memegang kepala wanita itu, Wanita tepos itu ingin melawan namun tidak bisa karena ia merasa ada suatu tekanan yang menekannya hingga dia tidak bisa bergerak. Wanita itu hanya pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya.
Fang Lin mengeluarkan aura naganya lalu melihat ingatan wanita itu dengan bantuan system.
Namanya adalah Xue Hua ,Dia adalah seorang anak dari keluarga kecil bernama Xue yang berasal dari benua barat. Saat Dia berumur 6 tahun, Saat itu ia diam-diam pergi ke hutan untuk mencari bunga yang indah hingga larut malam, Namun saat Xue Hua kembali ke klannya, Dia melihat klannya yang kini sudah rata dengan tanah lalu dengan cepat ia berlari ke arah kediamannya dan melihat orang tuanya yang kini sudah tak bernyawa.
Xue Hua saat itu hanya menangis dengan keras, Hingga 20 menit ada seorang pria paruh baya menghampirinya. Dia mengaku sedang menjalankan sebuah misi dan mendengar suara tangisan lalu ia melihat Xue Hua sedang menangis.
Xue Hua hanya bisa menangis saat itu dan membuat pria paruh baya tersebut iba dan membawa Xue Hua ke sektenya. Ternyata pria paruh baya tersebut adalah patriak dari sekte api iblis bernama Yao Feng, Dia saat itu sedang mencari artefak kuno yang Xue Hua ceritakan tadi.
Xue Hua hanya bisa menerimanya karena tak ada pilihan lain, Setelah beberapa tahun di sekte api iblis, Dia sudah di ajari berkultivasi dan yang lainnya hingga informasi dasar tentang dunia kultivator.
Wajah Fang Lin berubah-ubah melihat ingatan dari Xue Hua. Di ingatannya klan Xue dibantai karena tidak sengaja menyinggung seseorang, Dan orang itu adalah anggota penting dari Pavilliun Gagak Emas.
Fang Lin mengerutkan keningnya, Dia sedikit kesal dengan orang yang disinggung klan Xue. Alasannya mereka membantai sebuah klan hanya karena tersinggung, Ia tak habis pikir dengan jalan otak mereka.
Setelah melihat seluruh ingatannya, Fang Lin lalu merubah sedikit ingatan Xue Hua. Ia merubah jika Xue Hua adalah teman seperjalanan Fang Lin dan ia juga merubah kalau Xue Hua adalah kultivator pengembara namun tentang musnahnya klan Xue, Fang Lin tidak merubahnya sebab dia juga akan membantu Xue Hua untuk memberi pelajaran kepada Pavilliun Gagak Emas. Fang Lin juga menghapus beberapa ingatan yang buruk dan dia juga tidak lupa untuk membersihkan hatinya agar tidak berkhianat ke dirinya dimasa depan.
Xue Hua sedari tadi sudah pingsan sejak Fang Lin melihat ingatannya. Ia saat ini sedang bermimpi tentang keluarganya.
***
Di dalam mimpi Xue Hua
Xue Hua saat ini berada disebuah padang rumput, Ia melihat ada sebuah danau yang jernih dan indah. Karena terlihat indah Xue Hua akhirnya menghampiri danau tersebut dan duduk di tepinya.
Dia saat ini sedang melihat danau dengan tatapan kosong dalam waktu yang cukup lama, Hingga akhirnya ada sebuah suara yang familiar dibelakangnya.
"Hua'er sayang" Terdengar suara wanita.
Xue Hua terkejut lalu melihat ke arah belakang, Alangkah kagetnya dia melihat kedua orang tuanya sedang tersenyum ke arahnya. Tanpa berbicara sepatah katapun Xue Hua langsung berdiri dan berlari menghampiri orang tuanya, Ia lalu memeluk kedua orang tuanya.
Tangisannya pecah yang membuat tadinya sunyi menjadi suara teriakan histeris.
"Ayaaahhhhhh, Ibuuuuuu hwaaaaaa" Tangis Xue Hua dengan kencang.
Ayah dan ibu Xue Hua hanya tersenyum lembut, Mereka hanya mengelus kepala Xue Hua agar menjadi tenang namun bukannya menjadi sedikit tenang malah suara tangisannya semakin kencang. Ayah dan ibu Xue Hua hanya bersabar dan menunggu anak mereka menjadi tenang.
30 menit berlalu.
Kini hanya ada suara isak tangis saja dari Xue Hua. Ibu Xue Hua melepas pelukannya lalu membuat dirinya sejajar dengan Xue Hua dan ia berkata sambil tersenyum "Hua'er, Ibu akhirnya bisa melihat dirimu tumbuh besar"
"Apakah kamu makan dengan teratur? Kamu juga tidak sering bergadang kan?" Tanya Ibu Xue Hua.
Xue Hua hanya mengangguk sambil terisak.
"Bagus Hua'er" Ucap Ibunya lalu mengelus kepala Xue Hua.
"Ibu ingin meminta maaf, Mungkin ibu orang tua yang buruk karena sering memarahimu dan melarangmu keluar klan karena ingin mencari bunga. Namun saat kejadian itu ibu merasa sangat bahagia karena waktu itu kamu keluar klan, Jika saja tidak... Mungkin ibu akan sangat menyesal"
"Maafkan ibu yang tidak bisa merawatmu dengan baik, Dan juga Ibu tidak bisa melihatmu hingga dewasa dan sampai menikah" Ucap ibu Xue Hua sedikit mengeluarkan air mata.
Ibu Xue Hua memegang pundak Xue Hua, Lalu berkata "Jadilah kultivator yang baik namun jangan terlalu baik, Jangan membalas dendam karena itu akan merugikan dirimu sendiri namun jika kamu tetap ingin membalas dendam, Carilah partner atau pasangan yang kuat agar bisa melindungi dan cintai dia dengan sepenuh hatimu"
"Ibuuu hiks... Tapi aku ingin tetap bersama dengan ibu dan ayah" Jawab Xue Hua yang masih terisak-isak.
"Hua'er jangan begitu sayang, Jalanmu masih panjang, Berbuat baiklah dan nikmati hidupmu" Ucap Ibu Xue Hua mengusap kepala Xue Hua dengan tangan kanannya.
"Berjanjilah pada ibu" Ucap Ibu Xue Hua.
"Hiks... Baiklah, Hua'er berjanji kepada ibu untuk menjadi kultivator yang hebat dan berbuat kebaikan" Ucap Xue Hua lalu mengusap matanya dan menenangkan dirinya.
"Bagus, Itu baru anak ibu" Ucap Ibu Xue Hua tersenyum lembut.
Ibu Xue Hua lalu berdiri dan mundur beberapa langkah, Kini ayah Xue Hua maju dan mensejajarkan dirinya dengan anaknya.
Ayah Xue Hua lalu menepuk pundak Xue Hua dan berkata dengan senyum lembut "Mungkin kata-kata ayah hampir sama dengan ibumu begitu juga dengan pesannya"
"Tapi ayah ingin berkata satu hal, Carilah pasangan yang tampan seperti ayahmu, Buatlah dirimu semenarik mungkin agar dilihat oleh orang tampan" Ucap ayah Xue Hua dengan senyum narsis..
Ibu Xue Hua yang mendengar itu langsung memukul kepala ayah Xue Hua, Lalu ia berkata dengan nada jengkel "Beri nasihat yang benar, Kau ini sejak kapan menjadi narsis ke anakmu sendiri"
"Aduhhh, Hey aku ini memang tampan buktinya kau tertarik denganku bahkan mengejar ku seperti orang gila" Ucap ayah Xue Hua kesal sambil mengusap kepalanya yang benjol.
"Cih, Sejak kapan aku mengejar mu seperti orang gila? Yang ada kamu sering mengirim ku bunga untuk menjadikanku kekasihmu! Namun aku terus menolaknya sampai puluhan kali akan tetapi kau tidak menyerah!" Ucap ibu Xue Hua berdecak kesal.
"Ugh, Aku hanya penasaran saja tau!" Ucap Ayah Xue Hua sedikit malu mengingat itu.
"Apa kau bilang! Hanya penasaran! Kupikir kau mencintaiku! Hmph! Dasar tua udik!" Dengus kesal ibu Xue Hua lalu melihat ke arah lain.
"Aku hanya bercanda istriku, Ayolah jangan marah karena hal seperti ini" Bujuk ayah Xue Hua menghampiri istrinya.
Xue Hua yang sedari tadi melihat adegan kekanak-kanakan orang tuanya membuat dirinya tertawa.
"Pffttt, Hahahaha ibu dan ayah sangat lucu" Tawa Xue Hua lepas.
BERSAMBUNG...
LIKE >> COMMENT >> RATE 5 >> VOTE
Baca doang tapi gak ada yang ngelike.
katanya perbedaan satu tingkat bagaikan langit dan bumi ?
nah disini MC sama lawan yang ini jadi terbalik kuat? ,padahal kultivasi mereka jauh beda.
jadi yang gw bingung siapa sih MC sebenarnya dari mereka berdua?
bahkan dua guru nya bukan tandingannya🤔