NovelToon NovelToon
Setelah Pengingkaran Janji

Setelah Pengingkaran Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / PSK
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Misshunter_

Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,

Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama Bunda

 "Bunda.." Agra menghampirinya dengan langkah lebar "Agra bisa jelaskan bun, ini.. Ini gak seperti yang bunda pikirkan.." seru Agra "Agra berani jamin, kalau Agra dan Kiara tidak pernah melewati batas. Agra bersumpah bun.." kalau hanya mengecupnya saja tidak apa apa kan?

 "dia kekasih kamu?" tunjuk Kinanti pada Kiara yang berdiri ketakutan

 Agra mengangguk pasti, "Agra sudah melamar Kiara bun"

 "melamar? tanpa memberitahu bunda dan ayah begitu? kenapa hah? Supaya kamu bisa menyembunyikan dia diapartemen kamu seperti ini?" cerocos Kinanti

 Agra menggeleng "gak gitu bun. Agra hanya belum menemukan waktu yang pas aja buat bilang sama bunda"

 Kinanti mengangguk angguk kecil mengerti, ia perlihatkan wajah sedihnya dihadapan Agra, Agra yang memang tidak bisa melihat bundanya bersedih lantas ia berlari memeluk bundanya

 "bun, maafkan Agra. Agra sama sekali gak bermaksud buat menyakiti perasaan bunda" ungkapnya

 Kinanti dorong kuat tubuh putranya. "Ya Tuhan.. Kenapa dengan putraku. Apa ini semua terjadi karna dosa dosaku dulu Tuhan?" raungnya dramatis

 "sekarang kamu keluar Gra dan biarkan kekasihmu untuk tetap disini. Bunda akan berikan dia pelajaran!" ancam nya. Tanpa mau menunggu persetujuan Agra, Kinanti dorong tubuh putranya sampai keluar dari unit apartemen "jangan coba coba untuk mengganggu bunda atau kamu akan menyesal karna berani melawan ucapan bunda!!" peringatnya

 "tapi bun.. Bun.. BUNDA!!" Teriak Agra setelah pintu tertutup, menciptakan suara menggema dilorong apartemen. karna Kinanti yang tak segan segan menutup pintu

 sementara Kiara menunduk dengan cairan bening membayang dipelupuk mata, dia sisakan sedikit ruang kecewa perihal apapun yang akan terjadi dengan hubungannya dan Agra. Kiara akan terima amukan bunda dan sudah Kiara katakan ia akan pergi dari hidup Agra sejauh mungkin kalau bunda menyuruhnya pergi

 bunda berjalan menuju sofa, ia menyeka sudut matanya. suara kekehan geli terdengar "kamu ngapain masih berdiri disitu Kiara. Kamu gak pegal?"

 Kiara mendongak, "Ha?" apa yang baru saja ia dengar? Apa tante Kinan baru saja bicara padanya? apa mungkin telinganya bermasalah kali ini?

 "sini duduk Kiara!!" titah Kinanti dengan wajah ramahnya "kamu takut? Haha.. Tenang aja bunda gak makan orang"

 ada apa dengan tante Kinanti pikir Kiara bingung, ia berjalan mendekat mendaratkan bokongnya pada sisi sofa lainnya, duduk gusar dengan tangan memilin dress yang ia kenakan,

 "maaf bunda menakuti kamu Kiara? Maaf bunda gak bermaksud untuk itu, bunda hanya geram saja dengan tingkah Agra. Untung anak sendiri kalau bukan bunda gatal sekali ingin mencekiknya!" gerutu bunda

 pertikaian anak dan ibu yang baru saja terjadi hanya drama Kinanti, ia ingin memberi sedikit gertakan pada putranya. Haah menyebalkan siapa yang mengajarinya begitu, seenak jidatnya saja membawa anak gadis orang bermalam bersamanya, entah sudah berapa malam yang mereka habiskan bersama nanti akan Kinanti cari tahu

 "tante gak marah?" seru Kiara takut takut

 Kinanti menggeleng,

 "tante gak nyuruh Kiara buat pergi meninggalkan Agra?"

 Kinanti terkekeh "buat apa tante nyuruh kamu pergi, sudah untung ada yang mau sama Agra. Manusia bucin satu itu hanya menghabiskan sepanjang waktunya meratapi cinta pertamanya yang hilang ditelan bumi. namanya Kiara" celetuk Kinanti

 sedetik kemudian Kinanti kembali menoleh menatap Kiara, "Agra manggil kamu siapa? Kiara kan?. Oh astaga jangan bilang.. kalau kamu Kiara yang Agra cari itu?"

 Kiara tersenyum kaku, "iya tante itu aku"

 "Oh ya Tuhan terimakasih, akhirnya engkau menyudahi aksi gila putraku. Sini sini.." ia menarik tangan Kiara untuk masuk dalam rengkuhannya,

 Kiara masuk dalam dekapan Kinanti penuh sayang, apa tidak apa apa pikir Kiara?

 "tante.. Soal yang tadi.." cicit Kiara "Kiara sama Agra.."

 "bagaimana kalau kita langsung adakan pernikahan?" ucap Kinan to the point

 "pernikahan?" ujar Kiara membola, sungguh? ia akan mempunyai keluarga? Ia akan punya rumah untuknya pulang jika ia merasa lelah? Bolehkan saat ini Kiara menari diatas awan atas segala bahagianya yang tak tertahan

 "iya.. Kalian pacaran untuk menikah bukan?"

 obrolan keduanya terhenti saat ponsel Kiara berdering, nama Agra tertera disana. "jangan angkat, biarkan aja dia frustasi sendiri. Suruh siapa mau main kucing kucingan" Kinanti matikan ponsel Kiara tanpa menunggu persetujuan sang empu,

 "kembali ke topik, jadi gimana hubungan kalian sudah sejauh mana? apa Agra sudah melakukannya?" ucap Kinanti ambigu

 "melakukan??"

 "hubungan suami istri"

**

 "Lihat, bahkan sekarang handphone nya gak aktif" gerutu Agra

 "udah ngapa sih Gra, bunda Kinan juga gak bakal apa apain Kiara. kamu kan tahu selembut apa hati bunda. Dia gak bakalan tega buat nyakitin Kiara" timpal Asep

 "beda sama mak lo kan Sep?" sahut Reino dengan tatap fokus pada game digawainya

 "wah.. Udah. Kalau marah mulutnya kaya petasan. Kayanya mah 10 rumah tembus itu. suaranya dahsyat"

 Reino terkekeh "itumah bukan petasan Sep, lebih ke Bom versi mini"

 Agra menoleh kearah kedua sahabatnya yang tiba tiba saja datang menemuinya dikantor

sungguh Agra tak tenang saat ini, menyusul Kiara kembali pun akan sangat percuma, bagaimana kalau ia dikutuk menjadi batu oleh bunda?

 "kantor segede ini gak ada kopi Gra. Seret banget tenggorokan gue" celetuk Reino

 "ngambil lah ke pantry!!"

"Ck!" Reino berdecak sebal

  "kalau gak ketahuan begini emangnya lo mau sampai kapan Gra sembunyiin Kiara?" celetuk Asep

 "gue gak sembunyiin dia, cuma gue belum siap aja. Gue mau bilang apa sama bunda kalau dia banyak bertanya tentang Kiara"

 "haha.. Pengecut juga ternyata sahabat lo Sep!" ejek Reino "siapa yang dulu mau menantang dunia buat Kiara sep? petantang petenteng banget. Najis!"

Asep terkekeh "batu banget. Udah dibilang Kiara beda sama yang lain. Kenapa masih diperjuangkan!"

"namanya juga cinta mati Sep!" Reino terkekeh "udah 1 jam lo cuma berdiri begitu Gra, mending susul gih. Takut keburu bunda khilaf"

baru saja Reino menandaskan kalimatnya Agra sudah lari keluar ruangan tanpa mengatakan sepatah katapun.

Tak mau membuatnya semakin menyesal kehilangan Kiara Agra menggedor pintu Apartemen tak sabaran, sampai pintu itu terbuka dan hanya menampilkan Kiara saja

"Agra.."

"Sayang.." Agra menerobos masuk, ia pindai tubuh Kiara dari ujung rambut sampai kaki, memutar mutarkan tubuh Kiara

"kenapa?"

"kamu baik baik aja. Bunda gak apa apain kamu kan?" khawatirnya

Kiara terkekeh "nggak. kamu pikir bunda akan menyakiti aku?"

Agra mengangguk, "aku khawatir setengah mati. Apalagi ponsel kamu mati"

"ah iya aku lupa untuk menghidupkan nya lagi"

Agra membawa Kiara dalam dekapannya, berusaha mencari tenang yang selalu ia dapatkan dalam pelukan Kiara, menghindu aroma tubuh Kiara yang selalu menjadi candu untuknya

"syukurlah kamu baik baik saja. Aku gak tahu kalau sampai bunda mengusir kamu dari sini, aku akan cari kamu kemana"

"aku gak akan kemana mana. jadi kapan kamu siap menikahi aku?"

"menikah?".

1
Misshunter_
Guys untuk visual Agra dan Kiara udah aku up di igeh Misshunterv_ .thx❤️
Azure
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
Misshunter_: thank you kak❤️
total 1 replies
Halcyon
Good job thor, teruslah menulis dan jangan pernah berhenti! ❤️
Misshunter_: makasih kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!