NovelToon NovelToon
Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:24.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Kedua orangtuanya Clara meninggal, ayahnya meninggal karna sakit-sakitan. Setelah dua bulan kepergian ayahnya, Ibunya Clara pun meninggal dunia karna sakit kanker. Karna kedua orangtuanya meninggal Clara harus menggantikan kedua orangtuanya bekerja sebagai pembantu, namun saat Clara sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke rumah tujuannya, tiba-tiba Clara diculik dan dibawa ke sebuah hotel hingga dirinya diperkosa oleh orang tak di kenal hingga hamil diluar nikah.

Saat tau dirinya hamil, Clara mencari pekerjaan lain dan tidak jadi ke rumah bos orang tuanya. Di sana Clara bertemu dengan seorang pria tampan yang akan menjadi majikannya, namun banyak keanehan dengan sikap tuan majikannya terhadap dirinya, majikannya seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.


Rahasia apakah yang disembunyikan tuannya Clara?
Akankah Clara bakal bertemu dengan pria yang telah memperk*sanya? Dan apakah setelah bertemu dengan pria itu, Clara akan pergi jauh dari pria itu dengan membawa anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesil ke kantor Devan

Setelah membeli bakso di luar. Clara dan Devan sudah kembali lagi ke mansion, karena Devan akan berangkat ke kantor sebentar lagi.

"Jika kamu ingin apa-apa bilang saja pada bibi atau pada supir, jangan berangkat sendiri, mengerti?" ucap Devan.

Clara yang sedang duduk di sofa mengangguk paham. Ia sedang kekenyangan sekarang, bagaimana ia tidak kenyang sebelum makan bakso Devan menyuruhnya untuk memakan nasi terlebih dahulu setelah itu makan bakso yang ukurannya sebesar mangkuk.

Devan berjongkok di depan perut buncit Clara, ia mengelus perut Clara dan ada gerakan kecil yang di buat anak-anaknya di dalam sana.

Devan mendongak menatap wajah Clara. "Aku berangkat." Pamitnya.

Clara mengangguk kembali.

"Kenapa kamu mengangguk saja saat di tanya? Punya mulut, kan?" tanya Devan, ia kesal dengan sikap Clara yang seperti ini, dia hanya mengangguk saja saat di tanya seperti orang bisu.

"Iya mas," jawab Clara.

Devan tersenyum tipis entah apa yang membuatnya mencium bibir pink Clara, mungkin karena bibir itu sudah menjadi candunya saat ini. Devan kemudian pergi meninggalkan Clara yang sedang malu.

***

Siang harinya di kantor, Devan baru saja selesai meeting. Ia sedang berjalan bersama asistennya menuju ruangannya kembali.

"Devan."

Sebelum membuka pintu ruangannya, Devan melihat Sesil datang menghampirinya.

"Ada perlu apa?" tanya Devan dengan suara dingin.

"Devan aku ingin mengajak kamu makan siang sama aku, kamu mau kan?" tanya Sesil sembari meraih tangan Devan dan bergelayut manja di lengannya.

"Gak sudi banget gua makan siang sama dia," batin Devan.

"Saya masih ada urusan dengan Rio, saya tidak bisa makan siang sekarang." tolak Devan.

"Tapi Devan, Tante Mira loh yang suruh aku buat makan siang sama kamu," ucap Sesil dengan bibir yang dimonyong-monyongkan.

"Saya bilang tidak bisa! Apa kamu tidak mengerti!!" Setelah mengatakan itu Devan masuk ke dalam ruangan khusus CEO di ikuti oleh Rio.

Sedangkan Sesil yang sedang berjalan menuju keluar dari perusahaan Devan, mulutnya terus komat-kamit karna ia kesal dengan Devan yang sudah menolaknya untuk diajak makan siang bersamanya.

Diruangan Devan.

"Bos gimana malam pertamanya?" tanya Rio posisinya saat ini sedang duduk di kursi depan meja Devan sembari merokok.

Rio ini memang suka merokok berbanding terbalik dengan Devan. tapi jika melihat temannya merokok ia biarkan saja karena dia yang akan merasakan efeknya sendiri bukan dirinya.

"Lo nanya seperti itu kenapa? Bukannya Lo udah pernah merasakannya sama pacar lo."

Devan memang kalau sedang tidak membahas pekerjaan, ia dan Rio selalu berbicara biasa saja. Lama kelamaan mereka berdua sudah seperti bersahabatan. Tetapi beda lagi jika sedang membahas pekerjaan, mereka akan berbicara formal.

Rio hanya terkekeh, ia kemudian membuang abu rokoknya di dalam asbak yang sudah tersedia di meja.

"Tapi pasti ada sensasi tersendiri kan bos bercinta sama wanita hamil."

Devan menyetujui perkataan Rio, memang rasanya berbeda bercinta dengan wanita hamil nafsunya seperti bertambah berkali-kali lipat.

Sedangkan ditempat lain

Saat ini Clara sedang berada dalam perjalanan menuju kantor Devan untuk membawakan makan siang.

Memang tadi Devan menyuruhnya untuk membawakan makan siang untuk suami dinginnya itu.

Sepanjang Clara menyiapkan makan siang untuk Devan, dia terus saja bergerutu tidak jelas karna Devan hanya mengirim SMS singkat padanya 'antr mkn siang' hanya itu tanpa ada tambahan lain.

Dan saat dia akan mengantarkan makanan itu menggunakan taksi, tiba tiba saja supir rumahnya datang dan berkata bahwa Devan melarangnya menggunakan taksi dan harus bersama sopir.

"Non sudah sampai," ucap supir Clara saat sudah sampai di kantor Devan.

"Iya pak, Clara masuk dulu ya," pamit Clara, lalu masuk kedalam kantor Devan.

Clara mendekati meja resepsionis. "Permisi mbak, kak Devan nya ada?" tanya Clara.

"Iya ada, ada perlu apa ya?" tanya resepsionis itu.

"Saya ingin bertemu kak Devan," ucap Clara.

"Sudah membuat janji?" tanya nya.

"Saya sepupunya, saya mau nganterin makan siang ke kak Devan," ucap Clara.

Clara sengaja tidak jujur tentang dirinya adalah istri dari Devan.

"Saya akan menanyakan ke pak Devan terlebih dahulu," ucap resepsionis itu.

"Nyonya," panggil seseorang dari belakang Clara.

Clara menoleh dan ternyata orang itu, bodyguardnya Devan yang memang dikantor pun ada.

"Mari saya antar ke ruangan tuan, tuan sudah menunggu," sambungnya lagi, Clara mengangguk lalu mengikuti bodyguard tersebut.

"Silahkan nyonya," ucap bodyguard tersebut saat mereka berdua sudah sampai didepan pintu ruangan Devan.

"Kalau begitu saya permisi ya nyonya," ucap bodyguard itu.

Clara mengangguk sembari tersenyum manis."Makasih ya," ucapnya.

Bodyguard tersebut tertegun saat melihat senyuman Clara."Tuan Devan beruntung banget mempunyai istri seperti nyonya Clara, udah cantik, manis dan baik hati lagi. Tapi sayang, tuan Devan hanya mempermainkan nyonya Clara saja. Semoga saja tuan Devan lama kelamaan bakal jatuh cinta sama nyonya Clara, amin," batinnya.

"Iya nyonya sama-sama." Setelah mengatakan itu bodyguard tersebut langsung pergi dari sana.

Didalam ruangan Devan.

Tok...tok...tok.

"Bos ada tamu tuh."

"Kenapa resepsionis tidak menghubungi saya dulu jika ada tamu, tidak biasanya." ucap Devan.

"Mungkin ibu Mira bos." Duga Rio.

Pintu terbuka walaupun belum di berikan ijin oleh Devan. Devan yang ingin mengumpat karena tidak sopan langsung terdiam melihat seorang wanita berperut buncit masuk ke dalam ruangannya dengan membawa rantang makanan.

"Waduh ternyata istri bos yang datang," celetuk Rio kaget.

"Aku ganggu ya mas?" tanya Clara.

"Enggak kok Clara, bos lagi free, kan ini jam makan siang." Bukan Devan yang menjawab tetapi Rio.

Devan diam saja karena ia sedang terpana dengan kecantikan Clara, dandanannya natural saja seperti umur sebayanya tapi jika Clara memakai gaun hamil dan rambut yang di gerai, kecantikannya bertambah dua kali lipat dan semakin terlihat seksi. Entah apa yang terjadi dengan Devan saat melihat Clara, miliknya langsung keras seakan ingin masuk ke dalam sarangnya.

"Bos bengong aja, di suruh duduk kek istrinya," ucap Rio.

Devan seakan tersadar lalu mempersilahkan Clara untuk duduk.

"Matikan rokokmu bodoh! Kamu tidak lihat istri saya sedang hamil." perintah Devan.

"Sayang bos kalau dibuang masih panjang, saya keluar aja ya?"

Devan hanya mengangguk singkat.

"Kamu kesini sam siapa?" tanya Devan.

"Aku awalnya mau naik taksi tapi kata supir mas nggak bolehin aku pakai taksi harus pakai supir," jawab Clara.

"Aku bawa makan siang untuk mas, ibu yang menyuruh Ku buat bikin makan siang untuk mas Devan," lanjutnya. Devan langsung merubah raut wajahnya menjadi kesal.

"Jadi kamu tidak ada inisiatif gitu buatin aku makan siang kalau nggak di suruh mamah?"

"Aku nggak tau, kan mas Devan nggak pernah minta. Aku juga takut mas nggak mau kalau aku buatin."

"Ck, mulai saat ini bikinkan aku makan siang dan antar ke kantor, tapi jika kamu lelah biarkan saja bibi yang antar, mengerti?"

"Mengerti mas."

Devan bangkit dari kursi kebesarannya dan menghampiri Clara yang sedang duduk disofa yang ada di ruangannya.

Clara mulai mengeluarkan makanan yang di bawanya.

Wanita cantik itu langsung melayani Devan dengan mengambilkan makanannya.

"Apa kamu sudah makan?" tanya Devan yang baru saja selesai cuci tangan.

Clara menggeleng, setelah selesai memasak dia langsung ke sini tidak sempat untuk makan siang walaupun dari tadi mulutnya tidak berhenti mengunyah berbagai macam cemilan.

Devan menyodorkan makanan di tangannya kepada Clara. Wanita itu lalu membuka mulutnya, ternyata lebih enak jika makan di suapi langsung dengan tangan suaminya tidak ada perantara sendok.

"Mas jughaa makan," ucap Clara dengan mulut penuh nasi dan lauk.

Devan menurutinya ia memasukkan makanan ke dalam mulutnya sendiri. Melihat Clara makan lahap, membuat Devan tersenyum kecil bahkan hampir tak terlihat.

"Setelah makan siang, aku ingin kamu layani aku di atas ranjang." pinta Devan.

Clara mengangguk malu-malu. Sebenarnya Clara juga ingin melakukan lagi.

"Kali ini aku yang di atas ya mas," cicit Clara hampir tak terdengar, tapi seorang Devan Fernandes cukup jelas mendengar perkataan Clara.

"Sesuai keinginanmu baby," bisik Devan ditelinga Clara dengan nada seraknya membuat pipi Clara blushing.

Naura masuk ke dalam ruangan Devan, dan terlihatlah Devan yang sedang membaca sesuatu di komputernya.

Devan menoleh saat menyadari ada seseorang yang masuk kedalam ruangannya.

"Dari mana?" tanya devan sambil berdiri dari kursi kebesarannya lalu berjalan menuju sofa yang diduduki Naura.

"Dari rumah lah," jawab Naura.

"Lama," ucap Devan datar.

"Tadi aku nyiapin makanannya dulu, makanya kalo minta anterin makanan jangan mepet waktunya," omel Naura sambil membukakan makanan untuk Devan.

"Bawel," ucap Devan sambil memakan makannya.

1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
akhirnya singa jantan mengamuk juga
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bagus
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
seru lanju²
Cucu Suryamah
Siapa itu
Cucu Suryamah
seru banget plis
Cucu Suryamah
lucu banget Sagara🥰
Cucu Suryamah
aaa seru
Cucu Suryamah
seru banget plis ceritanya
Faidt Azzahra.
gimana istri g curiga Kalo suami g jujur di awal Salah devan juga
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
yana
lnjt thor semangat
Anita Rahayu
buat devan lihan sifat busuk adeknya rio yg sesungguhnya thor ...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
kayaknya bibit" pelakor nih
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjuttt....
semangat author
Fuji Fitri
Iya ditambah bayi besar🤣
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
langsung dapet 3 bayiik
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
novel nya menarik...
disini kita belanja... menghargai seseorang
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
devan tuh kayaknya
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semoga lekas dipertemukan deh... ikutan nyesek bacanya 😢😭
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dasar devan manusia plin plan....

jangan nyesel ya nanti ketika Clara udah nyerah dan memilih untuk mundur... Clara berserta anak anak akan pergi meninggalkan kamu ....

gerammmm deh pengen mukul tuh kepala devan... egois banget,,,


buat kaka author semangat....
ditunggu kelanjutan nya...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nah loh mama nya udah curiga...

pasti bapaknya juga udah tau tuh bahwa yang dikandung Clara cucu kandung nya juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!