Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.
Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Kamu Harus Berani
Alyssa berjalan menuju ruangannya dengan perasaan kesal. Kenapa ada saja orang yang mengganggu dirinya.
Jika mengingat apa yang terjadi di lobi tadi, rasanya ingin sekali dia menjambak rambut wanita itu.
Setelah sampai di meja, Alyssa menelungkupkan kepala di atas meja. Namun suara ketukan pintu membuatnya kembali mengangkat kepala.
Tok... Tok... Tok...
Alyssa memutar bola mata dengan malas. Kenapa pagi ini dirinya sungguh sial? Tadi di ganggu wanita tidak waras, sekarang pria itu.
Dengan malas Alyssa membuka pintu untuk pria yang sangat dia hindari itu.
" Selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu? " sapa Alyssa lebih dulu, agar tidak lagi dikatai tidak hormat pada atasan oleh pria itu.
" Tidak ada. Aku hanya mengecek sekretaris ku. "
Setelah mengatakan itu, Vincent berlalu melewatinya. Bolehkah dia melemparkan higheels nya ke kepala pria itu? Siapa tau ada yang salah di otak nya sehingga dia bisa semenyebalkan ini.
" Oh iya, kerja yang bagus Alyssa. Untung saja kamu mengatakan kalau aku tidak akan tergoda dengan wanita seperti nya. Wajah dan lehernya terlihat berbeda warna. Bukan selera ku. " lanjut Vincent dan setelah nya pria itu benar-benar masuk ke dalam ruangan nya.
Alyssa terkejut. Bagaimana dia tau? Apa pria itu melihatnya tadi? Entahlah. Dia tidak perduli.
...****************...
Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa sekarang sudah jam pulang. Alyssa mulai merapikan meja nya. Dia benar-benar lelah hari ini. Bukan karena banyak pekerjaan, tapi karena tingkah menyebalkan bos baru nya itu.
Ada saja yang salah pada pekerjaan nya. Alyssa seperti nya akan memikirkan untuk resign saja. Bukan nya bisa mengalihkan pikiran nya dari Darren, malah menambah beban batin karena tingkah Vincent.
Alyssa mengetuk pintu Vincent untuk berpamitan.
" Permisi pak, saya akan pulang. Apa ada yang anda perlukan? " tanya Alyssa.
" Emmmm..... Ada. Syukurlah kamu datang sukarela kesini untuk menanyakan nya. " jawab Vincent dengan tersenyum yang terlihat menyebalkan di mata Alyssa.
Alyssa mengepalkan kedua tangan nya, ingin sekali dia meninju hidung mancung pria itu. Setelah menarik napas dan menghembuskan nya dengan pelan, Alyssa maju mendekat pada pria itu.
" Apa yang bisa saya bantu? " tanya Alyssa dengan berusaha menahan emosi nya.
" Duduk dan cek ulang semua berkas bulan lalu. "
Apa? Mengecek berkas bulan lalu? Bukan kah itu sudah dia lakukan 2 hari yang lalu.
Alyssa benar-benar kehilangan kesabaran nya.
" Lo mau ngerjain gue ya? Gue udah cukup sabar ya sama tingkah lo itu. Sekarang mau lo itu apa? Hah? Mau gue berhenti dari sini? Iya? Oke, gue berhenti sekarang juga. "
Alyssa memutar tubuh nya dan berniat ingin meninggalkan Vincent. Namun pria itu mengatakan sesuatu yang jauh dari permasalahan mereka.
" Teruslah melawan setiap orang yang berani mengganggu mu termasuk aku. Darren menitipkan mu untuk aku lindungi. Tapi aku merasa aku tidak berkewajiban melakukan itu karena kamu bukan siapa-siapa di keluarga ku. Hanya dengan cara ini, aku mengajari mu untuk tidak lemah pada orang yang menyakiti mu. Lawan lah mereka seperti kamu melawan ku. "
...****************...
Saat ini Alyssa masih terjaga padahal jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ucapan yang dilontarkan Vincent padanya sore tadi, membuatnya berpikir apa sebenarnya tujuan pria itu?
Apakah sikap menyebalkan nya itu hanya untuk membuat nya lebih berani atau memang sifat aslinya seperti itu dan membuat alasan agar dia tidak marah.
Alyssa memeluk erat guling nya. Selama tinggal disimi, Alyssa tidur di kamar Darren. Bagi nya kamar ini membuat dirinya tetap bisa merasakan kehadiran pria itu.
" Darren, aku merindukan mu. Kenapa kamu pergi disaat kita akan bersatu? Kenapa Tuhan tidak adil pada kita berdua? "
Air mata Alyssa mengalir di wajah mulus nya itu. Mungkin orang mengira Alyssa sudah bisa mengikhlaskan kepergian Darren. Nyata nya setiap malam wanita itu masih terus menangisi kekasih hati nya itu. Dia tidak ingin ada yang melihat kesedihan nya. Cukup dia saja yang merasakan jangan sampai kesedihan nya membebani orang lain.
" Darren, aku mencintai mu. " ucap Alyssa sebelum akhirnya dia tertidur karena kelelahan menangis.
...****************...
Hari ini hari sabtu. Alyssa dan Arra libur sehingga mereka berencana untuk pergi keluar. Awalnya sarah ingin ikut, namun tiba-tiba teman nya menghubungi dan mengajak untuk berkumpul.
Alyssa dan Arra sudah siap. Mereka akan pergi ke mall dan akan menonton bioskop. Kedua nya terlihat cantik dengan pakaian casual.
(Visual OOTD Alyssa)
(Visual OOTD Arra)
Dengan di antar pak Tomo akhirnya mereka sampai di salah satu mall setelah menempuh perjalanan selama 40 menit.
Kedua nya langsung masuk ke dalam mall dan mulai mencari toko-toko yang ingin mereka datangi.
Selama 1 jam mereka keluar masuk toko, akhirnya mereka memutuskan untuk makan di salah satu toko yang menjual camilan kekinian.
Banyak pasang mata yang menatap pada keduanya. Bagaimana tidak? Jika dibanding menjadi ibu dan anak, mereka berdua jauh lebih cocok jika disebut kakak dan adik.
Baru saja mereka akan masuk ke toko camilan, seseorang menarik tangan Arra dari belakang.
" Daddy Vin. " teraik Arra lalu memeluk pria itu.
Ekspresi wajah Alyssa yang tadi nya bahagia seketika berubah. Kenapa pria ini ada disini? Alyssa memperhatikan penampilan pria itu yang terlihat jauh lebih santai dengan pakaian casualnya.
(Visual OOTD Vincent)
Vincent membalas pelukan keponakannya itu. Lalu dia beralih menatap tajam pada Alyssa.
Alyssa yang ditatap seperti itu bukan nya takut, malah balik menatap tajam pria itu.
Vincent mengurai pelukan Arra.
" Bisakah kalian keluar dengan memberi tau ku lebih dulu? Terlebih kamu Alyssa. Kamu lebih tau apa saja yang bisa terjadi tanpa ada yang menemani kalian. " terlihat sorot kemarahan di mata Vincent.
" Memang nya kenapa? Kami hanya pergi ke mall. Disini banyak orang. Lo terlalu berlebihan. " jawab Alyssa dengan melipat kedua tangan nya di depan dada.
" Kamu tau disini banyak orang dan kamu masih bisa bilang aku berlebihan? Apa kamu tau mana orang yang baik dan tidak diantara mereka semua? Ha? Tau? Apa kamu pikir orang yang ingin mencelakakan kalian dia akan ijin lebih dulu pada kalian? Alyssa aku kira kamu perempuan yang cerdas, tapi ternyata kamu sama saja dengan wanita yang apa-apa hanya mengandalkan kecantikannya. "
Alyssa tertegun mendengar ucapan menohok dari Vincent. Dadanya tiba-tiba merasa panas karena gejolak amarah. Dia berjalan maju dan menarik kerah kemeja Vincent dengan tangan nya.
" Lo bilang apa? Wanita yang hanya mengandalkan kecantikan nya? Apa maksud lo gue wanita murahan? Iya? "
Wajah keduanya sangat dekat karena Alyssa menarik Vincent mendekat kearahnya. Wanita itu sangat marah saat ini. Bahkan dia tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang melihat mereka.
Arra merasa khawatir jika kedua orang dewasa di hadapannya itu akan bertengkar disini.
" Mom... Dad... " panggil Arra dengan nada lembut pada kedua nya.
Namun mereka tetap saja saling adu tatapan tajam. Seakan sedang bertanding tatapan siapa yang akan bisa melukai diantara mereka.
" Aku tidak bilang begitu, tapi yang harus kamu tau, musuh mu masih berkeliaran. Orang-orang yang tidak menyukaimu selalu berada di dekatmu, dan kamu dengan berani nya membawa Arra keluar tanpa pengawasan dari ku. Apa kamu bisa menjamin keselamatan putri ku, Alyssa? " tanya Vincent dengan wajah mereka yang masih berdekatan.
Alyssa mulai mengendurkan tarikan nya di kerah kemeja Vincent. Wanita itu mulai mencerna ucapan yang baru saja di lontarkan oleh pria itu.
Vincent melangkah mundur agar tidak terlalu berdekatan dengan Alyssa. Lalu dia menarik Arra kearah nya dan menggenggam tangan gadis itu. Lalu dia memajukan tubuhnya dan berbicara dengan suara sangat pelan di depan wajah Alyssa yang masih terdiam itu.
" Kamu jangan lupa dengan apa yang terjadi pada Darren, dia melindungi mu dari orang yang ingin menyakiti kamu. Jangan pernah menggadaikan keselamatan orang lain lagi, Alyssa. "
Setelah nya dia membawa Arra masuk ke toko camilan yang tadi nya ingin di datangi bersama Alyssa. Arra sempat menolak, namun Vincent mengatakan jika Alyssa akan menyusul mereka.
Sedangkan Alyssa, wanita itu diam mematung setelah mendengar ucapan Vincent.
' A-aku yang membuat Darren meninggal? ' tanya Alyssa di dalam hati. Dan air mata wanita itu kembali menetes di hari yang cerah ini.
Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍