Logan Ruiz, putra tunggal Darius Ruiz, marah besar ketika pria paruh baya yang ia hormati itu memutuskan menikah lagi. Ia bahkan membawa seorang wanita dan anak perempuannya ke Mansion Keluarga Ruiz. Logan berusaha menggagalkan rencana pernikahan itu dan mengajak anak perempuan wanita itu untuk bekerja sama. Namun, anak perempuan itu tak mau mengganggu kebahagiaan wanita yang sangat ia sayangi. Hingga akhirnya Logan menggunakan cara yang menurutnya paling ampuh, yakni menodai gadis itu dan mengaku di hadapan Darius Ruiz. Hal itu akan menggagalkan rencana pernikahan Ayahnya itu. Namun siapa yang menyangka jika Alina, nama gadis itu, memilih pergi agar pernikahan itu tetap berlangsung dan menutup rapat kejadian malam kelam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKAN TETAP DI SINI
Logan meninggalkan Dad Darius, Mom Flo, dan Sunny di dalam ruangannya. Vin baru saja mendapatkan pesan dari informan yang mereka miliki, bahwa mereka melihat seorang wanita yang sangat mirip dengan Alina.
“Cepat, Vin!” Vin mulai melajukan mobil dengan Logan yang duduk di sampingnya.
Logan sudah tak sabar untuk bertemu dengan Alina. Meskipun orang tua mereka telah menikah, itu bukan berarti mereka tak bisa menikah. Bukankah Alina bukan putri kandung Mom Flo, demikian pikir Logan.
Perjalanan selama tiga jam menuju ke sebuah kota kecil di pinggiran Kota New York. Logan tak pernah menyangka bahwa Alina tak pergi jauh, apalagi sampai ke Kanada. Tapi mengapa tak ada informasi tentang kepulangannya dari Kanada.
“Ia berada tidak jauh, tapi mengapa informanmu lama sekali mendapatkan kabar ini, Vin?” tanya Logan heran.
“Mungkin Alina yang terlalu pintar, Log. Sepertinya ia tahu kalau data kepergiannya menggunakan pesawat pasti bisa dengan cepat diketahui. Oleh karena itu ia kembali tidak dengan pesawat.”
“Maksudmu?”
“Ia hanya menginjakkan kakinya sebentar di Kanada dan langsung kembali ke sini. Kepergiannya ke sana hanya untuk mengecoh. Mungkin ia kembali ke sini dengan menggunakan kereta api, bus, atau kendaraan darat lainnya,” jawab Vin.
“Tapi mengapa ia melakukan itu?”
“Tentu saja supaya tidak ada yang mengetahui ke mana ia pergi!” jawab Vin dengan kesal. Sahabatnya ini tiba-tiba saja menjadi bodoh hanya karena seorang wanita.
Logan diam dan memikirkannya, “setelah aku bertemu dengannya, aku akan langsung menikahinya.”
Vin berdecak, “kamu terlalu terburu-buru, Log. Ku rasa Alina tak akan mau menerimamu.”
“Ia harus menerimaku!”
“Untuk apa? Untuk membangunkan anacondamu yang sedang melakukan hibernasi itu?” Vin tertawa dengan kencang saat mengatakannya.
“Sialllannn kamu!!” Logan memukul bahu Vin dengannrasa kesal. Ia kembali diingatkan tentang miliknya yang tak bisa bekerja seperti biasanya. Ia hanya bisa melakukannya saat panggilan alam datang.
“Sudah bicaranya! Cepatlah mengemudi, kamu lambat sekali!” gerutu Logan mengalihkan pembicaraan.
**
“Ini, Tuan,” Seth memberikan sebuah map yang berisi informasi tentang wanita yang mereka lihat di dekat peternakan milik Keluarga Manuel.
“Alina Rose, putri Florence Walls,” kata Martin sambil membaca, “tak ada nama Daddynya?”
“Tak ada, Tuan. Sudah kucoba mencarinya, tapi tak ada.”
Martin menghela nafasnya pelan, kemudian ia melanjutkan membaca, “Florence Walls menikah dengan Darius Ruiz. Ruiz? Bukankah itu nama keluarga Logan?”
“Benar, Tuan. Tuan Logan Ruiz adalah putra dari Tuan Darius Ruiz.”
“Lalu apa yang dilakukan wanita itu di sana? Apa dia sudah menikah? Bukankah seharusnya ia tinggal bersama dengan Keluarga Ruiz?”
“Dari data yang saya dapatkan, Nona Alina memiliki seorang putra yang bernama Zach Alexander.”
“Putra? Jadi dia sudah menikah.”
Apa Tuan Martin cemburu? Apa dia benar-benar telah jatuh cinta?” - batin Seth.
“Ya, Tuan. Tapi saya tidak menemukan informasi apapun tentang suaminya.”
“Bawa dia ke hadapanku, Seth,” perintah Martin.
“Maksud anda, Tuan?”
“Bawa Alina ke sini, ke London!”
“Baik, Tuan.”
Seth tak mungkin membantah perintah seorang Martin Luca. Bisa-bisa ia kehilangan pekerjaannya atau masuk ke kandang ‘black panther’ milik atasannya itu, untuk dijadikan cemilan.
**
Setelah berkendara selama tiga jam, Logan dan Vin sampai di sebuah cafe yang tak jauh dari area pemukiman di mana Alina tinggal. Keduanya bertemu dengan informan yang dipekerjakan oleh Vin.
“Benarkah itu dia?” tanya Vin.
“Anda bisa melihat foto-foto ini, Tuan.”
Logan dan Vin mengambil foto-foto yang diberikan oleh informan itu. Keduanya saling menoleh dan memberikan tanda.
“Bisa kamu tunjukkan di mana dia tinggal?” tanya Logan.
“Bisa, Tuan. Tak jauh dari sini, dekat peternakan milik Keluarga Manuel.”
Logan, Vin, dan informan itu pun segera beranjak dari cafe dan pergi menuju rumah Alina. Jantung Logan berdetak dengan cepat saat menuju ke sana. Ia tak tahu apa yang saat ini ia rasakan.
Mobil Vin mengikuti mobil informan tersebut, hingga mereka sampai di sebuah rumah sederhana, tapi kelihatan begitu cantik dan asri.
Ia tinggal di sini? - batin Logan.
Logan menatap ke sekeliling rumah itu lalu menghela nafasnya pelan, “Kamu yakin dia tinggal di sini?”
“Yakin, Tuan.”
“Kamu di sini saja, Vin. Biar aku yang bicara padanya.”
“Baiklah,” Vin membiarkan Logan melangkah sendiri. Sahabatnya itu harus berani meminta maaf dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Logan akhirnya melangkah mendekati pintu rumah tersebut. Ia melewati pekarangan rumah tanpa pagar, dengan taman yang asri dan penuh bunga di bagian kiri dan kanan. Ada juga sebuah ayunan yang berada di bawah pohon.
Tokk tokk tokk
Logan menarik nafas dalam karena saat ini jantungnya sudah berdetak cepat dan tak karuan. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan tampak seorang wanita berdiri di ambang pintu, wanita yang selama ini ia cari.
“Al …”
Alina yang melihat kehadiran Logan di rumahnya seketika merasa kaget, tapi ia berusaha menetralkan kekagetannya itu dengan bersikap biasa. Ia tak mau jika Logan melihat rasa takutnya.
“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya Alina.
“Apa kabarmu, Al. A-apa aku boleh masuk?” tanya Logan.
Alina memejamkan matanya sesaat kemudian mempersilakan Logan untuk masuk.
“Silakan, Tuan.”
“Terima kasih,” kata Logan.
Alina merasa sedikit aneh ketika Logan bersikap begitu sopan, bahkan mengucapkan terima kasih. Mata Alina menatap ke arah pintu kamar tidurnya. Ia bersyukur Zach sudah terlelap sehingga Logan tak perlu tahu bahwa ia sudah memiliki anak.
“Anda mau minum apa, Tuan?” tanya Alina, “tapi maaf di sini tak ada minuman mahal.”
“Al …,” Logan menatap manik mata kehijauan milik Alina. Manik mata yang selalu membuatnya teduh ketika melihatnya, dan manik mata yang tiba-tiba saja membuat hassratnya naik ke ubun-ubun seperti saat ini.
“Duduklah dulu, bisakah aku bicara?”
“Silakan, Tuan. Bicaralah, saya akan mendengarkan,” kata Alina yang kemudian duduk di sofa dengan jarak terjauh dari Logan.
“Aku … aku datang ke sini untuk meminta maaf padamu. Maukah kamu kembali dan menikah denganku? Aku akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kulakukan padamu,” kata Logan.
Menikah denganku? Apa Mom Flo tidak jadi menikah dengan Uncle Darius? Tidak! Uncle Darius adalah kebahagiaan bagi Mom Flo. - batin Alina.
“Saya memaafkan anda, Tuan. Tapi … saya tak akan kembali. Saya akan tetap di sini.”
🌹🌹🌹
Udah 2 bab loh hari ini, mumpung agak senggang. Tapi kalau nanti sekali2 pansy ga up, jangan dimarahin ya 🫢😅
Karyanya bagus alurnya thorr💞🙏🏻