NovelToon NovelToon
CUKUP SEKEDAR MENGAGUMIMU

CUKUP SEKEDAR MENGAGUMIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Kembar / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: NRmala

Wanita introvert itu akhirnya berani jatuh cinta, namun takut terlalu jauh dan memilih untuk berdiam, berdamai bahwa pada akhirnya semuanya bukan berakhir harus memiliki. cukup sekedar menganggumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NRmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rasa kesepian yang menggelora

"Audzubillahiminasyaitonirojim ... "

Indahnya lantunan ayat Qur'an itu menggema di seluruh sudut ruangan.

Laura. Pemilik suara itu sedang menghayati ayat demi ayat yang ia lafadzkan. Diikuti dengan air mata yang perlahan jatuh di sudut mata Laura. Baginya, rutinitas yang ia lakukan setiap malam adalah obat yang ampuh meluluhkan segala kesepiannya. Dengan mengaji, rasanya ia telah bercerita banyak hal kepada sang pencipta, Allah SWT.

Ya, Laura—anak tunggal dari keluarga yang cukup berada. Namun, tidak sama halnya dengan anak tunggal lainnya yang selalu mencurahkan waktu bersama orang tuanya. Laura justru hanya ditemani dua orang pembantu yang telah dibayar kedua orangtuanya untuk menjaga dan mengurusi Laura selama mereka tidak ada di sampingnya.

Malam itu, seakan alam ikut merasakan kesedihan Laura. Seakan ikut bercengkrama mendengar doa Laura. Hujan turun begitu deras hingga terdengar bunyi yang menghantam atap rumah Laura. Menutupi suara Laura yang mulai bergetar agar tak ada manusia lain yang mendengarnya.

"Shadaqallahul adzim."

Laura menutup Qur'an, lalu mulai melihat kearah jendela yang menghembuskan angin ke dalam kamarnya. Pipi putih nan bulat itu sudah tampak sangat basah.

Ia berjalan ke arah jendela kamarnya. Terlihat seorang gadis berhijab panjang tampak kehujanan dan berlari menuju rumah kecil di sebelah rumah Laura. Gadis itu basah kuyup hingga sampai ke tujuan. Namun, air mata Laura semakin deras melihat gadis itu yang telah disambut hangat oleh sepasang suami istri dan adik laki-laki kecil di sebelah rumahnya, dengan wajah penuh kekhawatiran.

Iri, kesepian, dan rindu. Itulah yang kini menguasai hati dan pikiran Laura sekarang. Ia sangat kesepian dan merindukan kedua orang tuanya.

Ya Allah, ampuni hambaMu yang saat ini hatinya sedang dikuasai syaiton. Rasa iri yang luar biasa melihat keluarga itu sampai lupa rasanya bersyukur bahwa hambaMu masih punya engkau. Ya Allah, jadikanlah rasa kesepianku menjadi pintu semakin dekatnya hamba kepadaMu. Ya Allah, sampaikanlah pula rinduku pada Ibu dan Ayahku. Berikanlah perlindungan bagi keduanya dan mudahkanlah segala apa yang sedang menjadi urusan keduanya. Doa Laura dalam hati.

Ia menatap langit-langit yang tidak tampak cahaya sedikit pun dari sang bulan dan bintang. Air matanya kini mulai berhenti mengalir. Tidak lama kemudian, ia menatap jam yang berada di meja belajarnya, tepat di samping kanan jendela. "Udah jam setengah 10 malam ternyata. Udah waktunya tidur," ucapnya.

Laura kembali menarik nafas panjang, lalu perlahan menghapus sisa air matanya yang masih menyelimuti pipi bulatnya. Kemudian menutup jendela dan berjalan keluar kamar. Ya, ia berencana mengambil wudhu lagi, lalu tidur.

**********

Piuk piuk piuk ...

Handphone itu terus berbunyi, membangunkan sang pemilik.

04.20 WAKTUNYA PERSIAPAN SHOLAT SUBUH Begitulah yang tertera di layar handphone Laura. Ya, itu adalah alarm yang disetting Laura untuk membangunkannya, jika ia sampai tertidur pulas.

Laura bergegas menuju kamar mandi. Membersihkan diri dan berwudhu. Setelah itu, ia mulai bersiap-siap sembari menunggu adzan berkumandang.

Beberapa menit kemudian, adzan Masjid di dekat rumah Laura berkumandang. Laura mengambil posisi di atas sajadah bulu kesayangannya. Mengangkat kedua tanganya untuk berdoa ketika mendengar adzan tersebut berhenti. Lalu menunaikan kewajibannya tersebut.

Sholat qobliyah subuh, sholat wajib subuh, berdzikir dan di akhiri dengan berdoa.

40 menit berlalu. Laura melipat dan manaruh kembali perlengkapan sholatnya. Ia melirik kembali ke Jam kamar miliknya. Jam itu menunjukkan pukul 05:42. Ia kemudian segera bersiap-siap untuk kembali melakukan aktivitasnya, yaitu sekolah.

Laura kini duduk di bangku SMA. Sebagai salah satu siswi terbaik di sekolahnya. Laura terkenal dengan sifatnya yang tertutup, pendiam atau sering disebut introvert dan alim. Namun, ia memiliki paras yang cantik. Ia dikagumi banyak teman pria di sekolahnya. Tapi, ketaatannya pada agama, membuatnya menghindari hal-hal seperti itu. Ia hanya mempunyai satu teman perempuan yang menemaninya dari ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), hingga kini menjadi teman sekelasnya di Sekolah Menengah Atas (SMA).

**********

"Mba, aku pamit ke sekolah ya!" Seru Laura kepada Mba Ayem—pembantu yang mengurus rumah Laura, yang sedang asyik memasak.

"Neng, kok tidak makan dulu sih? Mba sudah masak nasi goreng banyak. Kasihan kalau tidak dimakan. Mubazir!" Balas Mba Ayem.

"Mba bungkusin saja boleh tidak? Aku makan di sekolah saja. Soalnya, pagi ini aku ada pelajaran agama. Aku mau setoran hafalan. Aku takut lupahafalannya, kalau udah sarapan!"

"Ya sudah, Neng. Tunggu bentar ya, sedikit lagi kelar, baru Mba bungkusin."

"Oke Mba. Aku tunggu di ruang tamu saja ya." Ucap Laura dan berjalan menuju ruang tamu. Sembari menunggu Mba Ayem, ia duduk dan mengulang-ulang hafalan yang telah ia hafalkan seminggu ini.

"Assalamu'alaikum ... " Suara cempreng perempuan yang tidak asing di telinga Laura, membuatnya langsung menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka sedari tadi.

"Wa'alaikumsalam ... Sini masuk Dinda." Laura memanggil perempuan itu. Ya, Dinda—sahabat satu-satunya yang ia miliki. Rumah Dinda berada tepat di sebelah rumah Laura. Setiap pagi, mereka selalu pergi sekolah bersama. Bergantian saling menjemput ke rumah masing-masing.

"Tunggu ya, Din. Mba Ayem lagi bungkusin bekal."

"Iya, Ra. Tidak apa-apa. Masih lama juga waktunya kok!" Balas Dinda sembari meNengok jam tangan miliknya.

"Neng, ini Mba udah siapin bekalnya. Eh, Dinda! Dinda juga mau Mba siapin bekal, tidak?" Tanya Mba Ayem.

"Ngerepotin Mba tidak nih?" Goda Dinda.

"Tidak atuh, kalau untuk Neng Dinda mah! Yaudah tunggu bentar saja ya Neng. Mba siapin dulu," Ucap Mba Ayem sambil ngedipin mata ke arah Dinda dan berlalu kembali ke dapur.

Dinda—gadis perawakan Jawa dan Sulawesi ini, memiliki pembawaan yang berbanding terbalik dengan Laura. Ia lebih ceria dan ekstrovert. Dinda merupakan anak pertama dari keluarga sederhana. Dinda bukan dari keluarga kaya raya seperti Laura. Tapi ia lebih beruntung karena memiliki Bapak, ibu dan adik yang selalu menemaninya di rumah.

"Ini Neng Dinda bekal buat Neng!" Mba Ayem memberikan tas yang berisi rantang ke arah Dinda.

"Makasih ya, Mba Ayem ku yang cantik!"

"Mba, aku sama Dinda kesekolah dulu ya. Assalamu’alaikum." Ucap Laura sembari menyalim tangan Mba Ayem.

"Assalamu'alaikum Mba ku." Dinda ikut menyalim tangan Mba Ayem.

"Wa'alaikumsalam hati-hati ya Neng!" Balas Mba Ayem.

Mereka berdua pun menunju ke sekolah dengan berjalan kaki. Sekolah mereka hanya berjarak 3km dari rumah mereka. Selama perjalanan, mereka bercanda gurau sembari mengingat hafalan yang menjadi tugas mereka.

**********

Tring ... Tring ...

Bel sekolah SMA PERSADA BANGSA berbunyi.

Seorang guru perempuan masuk kedalam kelas diikuti anak laki-laki di belakangnya. Kelas tersebut yang tadinya ramai dengan suara berisik para siswa, kini menjadi sunyi ketika guru tersebut mulai menampakkan wajahnya di pintu kelas.

"Berdiri! Beri salam!" Teriak seorang siswa memberi aba-aba lalu berdiri, kompak teman-teman sekelasnya ikut berdiri.

"Selamat pagi, Bu Guru!" Teriak seluruh siswa-siswi di kelas tersebut.

"Pagi, Anak-anak!" Balas guru tersebut lalu menuju kursi guru.

Setelahnya semua siswa-siswi duduk kembali. Namun, wajah mereka terlihat antusias apalagi para siswi di kelas tersebut. Karena, melihat siswa laki-laki tampan yang tampak asing berdiri di sebelah guru mereka.

Bersambung ...

1
Metana
Laura bisa yuk move on, aku gak tega liat kamu. Ikan masih banyak kok/Cry/ nanti kita diving cari ikan.
IamEsthe
terlalu banyak pergantian templat, jadi kayak loncat2. dicoba buat satu bab pergantian template nya dua kali aja. biar lebih fokus dan enggak loncat2
IamEsthe: sama2. kalo enggak tahu bisa langsung chat aku. gpp. enggak masalah.
Iramacinta: makasih banyak kak. aku senangv banget dapat masukkan seperti ini
total 5 replies
IamEsthe
kalimat satu dan dua gabung aja jadi lebih bagus. dan deskripsi ttg luka kesepian Laura ini kurang ngenah, kurang ikut merasakan bagaimana sedih kesepian
IamEsthe
font italic
IamEsthe
kayaknya cukup kata 'Sang Pencipta' tanpa Allah SWT gini.
IamEsthe
kalimat -> bla bla bla malam, adalah bla bla

enggak perlu tanda koma(,), langsung aja tanpa tanda koma
IamEsthe
pake font italic sbg bahasa asing/daerah dan enggak perlu banyak titik, cukup tiga titik aja.
Iramacinta: iya kak hp aku kurang mendukung.. tapi sdg diushaakan utk dperbaiki
IamEsthe: bisa kok dari hp fitur font italic ataupun bold
total 4 replies
Metana
Aku ngerasain kok insecure yang kamu rasain tapi jangan rendah diri yah Dinda
Sierra~✧
Hai kak aku mampir,yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😇
Metana
semangat updatenya kak/Determined/
Metana
Tuh kan? naruh hati Dia nih /Smile//Hey//Hey//Hey/
Metana
Plotwist Laura jadinya sama Emil/Joyful/
erlis nia★🎀
bagus banget lanjutan ajah kak
Metana
yang suka romance slow burn islami boleh merapat disini. Ceritanya ringan tidak terlalu berat. Penggambarannya juga bagus. Disini juga bisa dapat sedikit ilmu juga
Metana: Sama-sama semangat/Determined/
Iramacinta: makasih kak udah nyempetin baca❤️❤️🙏
total 2 replies
Metana
Semangat updatenya, kalau ada waktu luang boleh kali mampir. Penggambaran author hampir sama dengan aku jadi mungkin kita satu hati/Smirk/
Iramacinta: wah senangnya aku kalau ada yang sama gini kak🥰🥰
total 1 replies
Metana
ya lah shok, ana aja shok
Metana
cowok mah suka gitu yang dibaperin siapa, yang diincernya yg laiin
Iramacinta: udah biasa dikalangan gen z yee kan🤣😔
total 1 replies
Metana
khawatir boleh aja tapi gak gitu juga/Facepalm/
Metana
aku pas baca ini kirain bukan adzan, malah bacanya datar lagi/Facepalm/ aku pikir itu ungkapan isi hati temennya yg kaget karena lihat Laura natap cowok
Iramacinta: kak? *angangang
total 1 replies
Metana
jaga pandangannya, tapi gk pp itu rezeki/Slight/
Iramacinta: hehehe makasih ya kak udah mampir❤️❤️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!