Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngambek,,
Setelah mengantarkan Nova sampai di rumah Viken langsung melajukan mobilnya menuju Brown Cafe karena memang ada sesuatu yang harus di urus nya, sebelumnya Viken mengajak Nova untuk ikut namun Nova menolak dengan alasan ada tugas dan besok harus di kumpulkan.
Nova masuk ke dalam rumahnya dan terlihat Bunda Ana,,
" Bunda " Sapa Nova menghampiri dan langsung memeluk mertuanya.
" Sudah pulang,, dimana Viken sayang "
" Kak Viken langsung ke Cafe Bund, katanya ada yang urusan "
" Oh,, ya Sudah kamu istirahat ya Sayang "
" Siap Bund,, Nova ke kamar ya "
" Iya Sayang "
Nova langsung menuju kamarnya namun lebih tepat Kamar Viken, sedangkan Bunda Ana menatapnya dan tersenyum bahagia memiliki menantu yang cantik dan baik namun senyumannya pudar saat teringat dengan alasan perjodohan Nova dan Viken.
Sementara Viken berjalan masuk, dia sudah tidak lagi memakai almamater OSIS nya, dia sudah berganti dengan Hoodie berwarna Navy.
Brown Cafe memang jarang sekali sepi pelanggan hampir setiap hari selalu ramai dengan kebanyakan pelanggan remaja.
Viken terus berjalan membuat beberapa remaja perempuan yang melihatnya sampai terpesona,,
" Ji,, Gimana semua aman kan " Ucap Viken terhadap salah satu pelayan Cafe
" Kita kehabisan stok Coklatnya Mas, tapi tadi saya sudah telpon dan akan segera di antar "
" Oke,, Gue ke dalam dulu "
" Oke Mas "
Viken berjalan menuju ruangannya dan segera membuka Laptopnya, dia langsung mengerjakan semua nya dan lupa untuk memberi kabar Nova di rumah padahal dirinya sudah berjanji untuk mengirimkan kabar untuknya jika sampai di Cafe.
Di luar Cafe terlihat beberapa gadis datang dan sepertinya mereka baru pertama berkunjung, mereka duduk di salah satu kursi dan memesan minuman paling favorit.
" Ngel,, mana yang Loe bilang ganteng kepo gue "
" Iya,, Gue gak lihat dia "
" Mungkin belum datang dia, dia kan juga sekolah mungkin bentar lagi dateng " Ucap Angela yang juga tengah mencari keberadaan viken.
Angela sengaja mengajak kedua temannya untuk mengenalkan Viken kepada mereka, setelah ulang tahunnya dan setelah bertemu dengan Viken Angela menyukainya dan berharap bisa dekat dengannya.
" Permisi Kak,, silahkan menikmati " Ucap salah satu pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.
" Em,, Oya Mba apa Viken belum datang ya " Ucap Angela
" Mas Viken sudah ada di dalam Kak "
" Oh Oke,, makasih Mba "
Angela tersenyum berarti bisa kembali bertemu dengan Viken, dan dia ingin setelahnya bisa lebih sering bertemu dengannya.
Nova sudah berganti pakaian santai dan langsung mengerjakan semua tugasnya, namun sebelumnya dia sempat menatap ponselnya dan tidak ada telpon atau pesan masuk dari Viken.
Kenapa belum ada kabar, mungkin kena macet atau masalah serius di Cafe ya.
Sudah lah mungkin Viken sibuk, gue kerjain tugas dulu deh.
Hari sudah sore dan Viken belum juga mengirimkan pesan kepadanya, Nova sudah selesai dengan semua tugasnya dia pun terus menatap layar ponselnya rasanya khawatir namun dia takut mengganggu Viken jika dia menelponnya.
Kemana sih loe,, sudah sore gini gak kasih kabar,, Kalau gue aja loe langsung sewot dasar egois.
Di Cafe Viken masih berada di ruangannya dan menatap jam yang ternyata sudah sore,,
Astaga Gue lupa kasih kabar Nova, gumam Viken mengambil ponselnya dan ternyata malah ponselnya mati.
Dia pun langsung menutup laptopnya dan berjalan keluar.
" Mas Viken "
" Kenapa Bel "
" Mas Viken di cariin tuh sama cewek di kursi 9, dari tadi tanya Mas Viken terus "
Viken menatapnya dan mengeryitkan keningnya pasalnya dia tidak mengenal mereka
" Oke Bel,, thanks ya "
Viken memang selalu baik dengan semua pelayannya, dan semua tau jika Viken tidak mau jika dirinya pemilik Brown Cafe.
Angela yang melihat Viken langsung tersenyum dan berdiri,,
" Hai Ken " Sapa Angela tersenyum
" Bener Angel, dia benar benar sangat tampan " Bisik salah satu teman Angela
" Sorry siapa ya " Ucap Viken yang memang lupa siapa Angela
" Gue Angela yang kemarin Booking Cafe ini "
" Oh ya,, Sorry.. Kenapa "
" Oya kenalin ini temen gue, Saras dan Lara "
Viken mengangguk,, namun dia terlihat biasa dan cuek..
" Selamat menikmati,, Gue duluan " Ucap Viken langsung berjalan keluar membuat Angela menatapnya kesal.
Dia sudah sengaja datang dan menunggunya namun malah tidak bisa ngobrol dengannya.
Nova terus menatap layar ponselnya, sudah beberapa kali dia menghubungi Viken namun tidak tersambung membuatnya kesal.
Kemana sih dia,, bilangnya bakal kabarin gue tapi bohong dia.
Nova meletakan ponselnya dan akan berjalan keluar namun tiba tiba ponselnya bunyi membuat Nova segera mengambil dan membuka pesan masuk namun Matanya membulat saat melihat pesan masuk yang membuatnya semakin kesal.
Viken melajukan mobilnya, dia berharap segera sampai di rumah namun nyatanya dia terjebak macet.
Hari sudah larut dan Mobil Viken sampai di depan rumah dengan segera dia berjalan masuk untuk menemui Nova yang sudah pasti akan ngambek dengannya.
" Viken,, kamu baru pulang " Ucap Bunda Ana
" Ya Bund,, tadi jalanan macet parah "
" Ya Sudah,, Nova di kamar dan dia belum makan katanya nunggu kamu pulang "
Viken langsung menuju kamarnya,,
Ceklek,,
Pintu terbuka dan tidak terlihat Nova di sana namun terlihat pintu balkon terbuka, Viken pun berjalan menghampiri dan senyumannya terukir ketika melihat gadisnya berada di sana dengan aer phone di telinganya.
Viken pun langsung mengecup pucuk Nova membuatnya kaget.
Nova menatapnya pintas namun dia tetap mendengarkan lagu di ponselnya dan mengabaikan Viken yang kini duduk di sampingnya,,
" Hei,, kenapa " Ucap Viken melepas ear phone yang Nova pakai..
" Apa sih,, sini in " Ucap Nova kesal membuat Viken mengeryitkan keningnya bingung.
" Gak baik dengerin lagu pakai era phone, kuping loe bisa rusak "
" Biarin,, bawa sini Viken "
Namun Viken tidak mengembalikannya membuat Nova kesal dan berjala masuk namun tangannya langsung Viken tahan.
" Sorry,, Ponsel mati dan jalanan macet jadi gue gak bisa kasih kabar sama Loe "
Nova menatapnya namun dia masih kesal dengan Viken yang sudah membohongi dirinya,,
" Jangan marah ya,, Loe lihat ini ponsel gue mati " Ulang Viken dengan melihatkan ponselnya yang memang mati.
Nova menatapnya tajam membuat Viken benar benar di buat bingung dengannya,,
cengeng juga
pikiran gw malah semakin dewasa semakin kuat
ini malah bntar" nangis dan histeris mulu