NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:71.4k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#16. Hendak Kemana Kita•

#16

Dhera kembali melongok tirai jendela setiap kali ada mobil berhenti di depan rumah, akhirnya dengan terpaksa Dhera pun menuruti permintaan Danesh untuk pindah ke rumah orang tua Danesh. 

Dan kini, setelah ia bersedia pindah, ternyata Danesh menghilang tanpa pamit, entah kali ini untuk keperluan apa. Yang jelas, bibi Manda pun diam ketika Dhera bertanya kemana pria itu, dan sedang melakukan apa. 

Hah? Rindu? Tentu saja tidak, bagaimana  mungkin ia merindukan pria itu, sementara keberadaannya saja sering membuat Dhera kesal. Ditambah lagi permintaannya untuk segera melegalkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, ah, entahlah, pokoknya Dhera tak suka dengan ide pernikahan yang Danesh tawarkan, apapun alasannya, dan meski ada anak-anak yang kelak harus mereka jaga berdua dengan penuh tanggung jawab. 

Tapi sekarang, baru juga beberapa jam pria itu menghilang tanpa kabar yang jelas, Dhera sudah menanti kedatangannya. Sungguh ibu hamil yang labil. 😌

Dari Arah ruang tengah, bibi Manda datang dengan nampan berisi makan siang untuk Dhera. 

“Bagaimana, apa tetangga baru yang sedang mengangkut barang, sudah selesai berbenah?” tanya bibi Manda, berpura-pura tak tahu apa yang sebenarnya tengah Dhera rasakan. 

“E-eh, iya Bi, sepertinya sudah, tinggal beberapa kotak kecil yang belum diangkut kedalam rumah,” jawab Dhera, sambil melangkah sangat perlahan kembali ke sofa serta benang rajutnya. 

Terpaksa Dhera melakukannya karena ia terlalu bosan menganggur, itu pun setelah bibi Manda mengajarinya susah payah. Karena sebenarnya, Dhera lebih suka mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, atau berkelahi sekalian, ketimbang berperang dengan benang dan jarum rajut.

Bibi Manda menghidangkan semangkuk soto ayam, sesuai permintaan Dhera, namun Dhera terlihat tak berselera untuk mulai memakan hidangan berkuah kuning tersebut. 

“Kenapa? Susah makan lagi?” tanya bibi Manda yang mulai mengerti keadaan Dhera yang tak bisa makan lahap, jika ayah sang bayi tidak berada didekatnya. 

“Sepertinya, Aku tiba-tiba kenyang.” Dhera beralasan. 

“Pelan-pelan saja, yang penting ada nutrisi yang masuk untuk si kecil.” Bibi Manda mengusap perut Dhera. 

“Iya, Bi, akan Aku coba.” Dhera kembali mengangkat sendok ke mulutnya. Suapan demi suapan ia lakukan dengan terpaksa, demi si buah hati yang hanya bisa mengandalkan pasokan makanan darinya saja.

Bibi Manda mengusap perut Dhera, “Pintar sekali Kalian, sabar sebentar yah, Daddy sedang menyelesaikan beberapa urusan. Semoga besok sudah kembali.” Bibi Manda berbisik lembut pada kedua janin dalam kandungan Dhera.

Entahlah, tapi diam-diam Dhera menyembunyikan senyum kecilnya. 🤫🤫

•••

Daddy Andre meninggalkan Rumah Sakit dengan langkah cepat, tentunya usai mendapat saran bijak dari saudara sulungnya. 

Walau pada awalnya dirinya ditertawakan, namun papa Kevin tetap memberinya saran bijak. 

“Iya, Daniel.” Dalam perjalanan, Daddy Andre menjawab panggilan dari Daniel.

“Dad, sedang dimana? Daddy sudah ditunggu nih?” tanya Daniel.

“Batalkan acaranya, tunda di lain hari saja … “

“Heh?”

“Sekarang dengarkan Daddy baik-baik.”

“Iya, Dad.”

“Segera pulang, ajak Darren, Evan, Nick, atau siapa saja yang Kamu temui di jalan.” 😮‍💨

“Sekarang Dad?”

Daddy Andre menghentikan langkahnya, ia pikir Daniel sudah paham, tapi ternyata masih bertanya, “Tahun depan!!” pekik daddy Andre kesal, “tentu saja sekarang, kan tadi Daddy sudah bilang batalkan pertemuannya.”

“Baiklah, Dad.”

Daddy Andre menutup teleponnya, “Nggak Kevin, nggak Daniel, mereka sama-sama membuatku naik tensi,” gerutu daddy Andre. 🤣

Pria itu segera memasuki mobil yang sudah menunggunya di depan lobi Rumah Sakit, “Kita pulang, Pak,” pinta daddy Andre pada sang sopir.

“Baik, Tuan.” Tanpa bertanya lebih lanjut, sang sopir segera melaksanakan titah sang tuan. 

Mobil melaju dengan kecepatan standar, menyesuaikan dengan padatnya jalanan ibu kota pagi itu, benar-benar pagi yang membuat jantungnya berpadu cepat. 

Setelah mengambil nafas sejenak, Daddy Andre pun menghubungi sang istri.

*** 

Mommy Bella mengusap kepala Ezio yang sedang menikmati kudapan paginya, “Oma, mau? Enak loh.” Wajah bulat gembul menggemaskan itu menyodorkan sepotong pisang goreng buatan Naya.

Mommy Bella menggeleng, “Ya cudah, kalo dak mahu, padahal picang goleng buatan Mami, enak tau,” gumamnya sembari memasukkan pisang tersebut hingga pipinya semakin bertambah bulat.

Naya yang baru keluar dari dapur, ikut bergabung di meja makan, “Mom, katanya mau memejamkan mata?”

“Justru Mommy semakin sakit kepala, mending lihat si Pipi bakpao ini makan.” dengan gemas, mommy Bella kembali mencubit pipi bulat Ezio. “Benar-benar duplikat Daniel ketika seusianya.”

Naya tersenyum membenarkan, “Iya, Mommy benar, saat itu bahkan aku meledeknya bodoh, karena belum bisa mengoperasikan pola hitungan sederhana.” Gelak tawa Naya agaknya menular pada Mommy Bella, karena wanita tersebut ikut tertawa kala kembali mengingat kelucuan Daniel ketika masih anak-anak.

Drrrrt 

Drrrrt

Pandangan mommy Bella mengarah ke ponselnya, keningnya berkerut ketika melihat nama sang suami ada di layar ponsel menanti untuk dijawab. 

“Aku pikir Kamu sedang rapat?”

“Aku sudah meminta Daniel membatalkannya, sekarang bisakah Kamu segera bersiap,” titah Daddy Andre tanpa basa-basi.

“Hmm … baiklah,” jawab mommy Bella tanpa banyak membantah.

“Oh iya, bawa perhiasan atau apa saja di rumah.”

Mommy Bella terdiam, “Perhiasan? Untuk apa?”

Di ujung sana, daddy Andre memijat pelipisnya, “Untuk itu, tadi apa katamu? Mengunci sasaran sebelum ditembak.”

“Aaahhh … baiklah.” 

“Jangan lupa, minta juga anak kesayanganmu berpakaian rapi, 15 menit lagi Aku tiba.”

Tut

Tut

Tut

Begitu terburu-buru Daddy Andre mematikan sambungan teleponnya, semua itu terjadi karena ia merasa ada banyak hal yang penting yang harus ia lakukan. Benar-benar tuan besar sejati, sukanya main perintah, dan harus sesuai dengan apa yang ia rencanakan. 

•••

Sementara itu, Mommy Bella berjalan cepat kembali ke rumah, ia menemukan Danesh sedang berbaring melamun di kursi malas tepi kolam renang. Gitar yang ada di pelukannya ia petik asal senarnya, hingga menghasilkan irama nada tak beraturan. 

“Mom,” sapa Danesh terkejut, kala melihat Mommy Bella berdiri mematung di hadapannya dengan tiba-tiba. 

“Cepat bersiap! Pakai pakaian terbaikmu! JANGAN BERANI-BERANI KAMU BERPAKAIAN SEPERTI TUKANG SAPU JALANAN!! Pokoknya jangan sampai membuat Mommy dan Daddy kehilangan muka.” Layaknya seorang jenderal, Mommy Bella setengah berteriak memberi perintah, bahkan Danesh tak sempat membantah kalimat tersebut. 

Tapi perasaannya sedikit membaik setelah mendapat teriakan mommy Bella, Danesh berlari cepat menaiki tangga menuju kamarnya. Mandi kilat asal wangi bau sabun dan shampo, biarpun Sering berpenampilan berantakan, ia sangat percaya diri dengan wajah tampannya. Karena gen tersebut menurun dari kedua kakek moyangnya, opa Sony dan opa Kenzo. 

Kini pria itu terpaku di depan cermin, setelan jas hitam, dipadu dengan dasi, dan juga kemeja putih bersih, ternyata membuat penampilannya berubah seratus persen. Pantas jika mommy Bella selalu marah karena dirinya sering berpenampilan serampangan. 

Rupanya sang mommy juga ingin memamerkan putra tampannya pada semua orang, Danesh meraba dadanya yang berdebar menanti kejutan apa yang hendak diberikan kedua orang tuanya. 

Danesh turun dari kamarnya, ia melirik pesan yang baru saja dikirim bibi Manda. 

📬 Walau sedikit dipaksa, tapi dia sudah berhasil menghabiskan makanannya. 

Begitulah bunyi pesan bibi Manda, pesan tersebut datang bersama foto Dhera yang sedang duduk meluruskan kaki, dengan benang rajut di pangkuannya. 

“Ayo Cepat!” pekik Daniel, yang melihat Danesh justru terpaku di tangga, menatap layar ponselnya. 

Danesh mendongak menatap wajah kesal Daniel, seolah-olah hendak menelannya bulat-bulat. “Kok Kamu juga disini, kita mau kemana sih?”

Daniel menarik lengan Danesh tak sabaran, “Mau ke penj^aga^lan.” 🤧

•••

Celia bilang, danesh seperti kang kebun. 🥲

Dhera bilang, danesh adalah kang kurir. 😕

Mommy Bella bilang, danesh mirip tukang sapu jalanan. 😭

1
Rahmawati
wkwkwk,ketahuan akhirnya
Abz
lanjut
tina
lanjut kak
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ghila nya fasih... pake H lagi... 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu yg bikin kesal 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ketahuan 🤣🤣🤣
Bunda Aish
Sama-sama gak peka ya nih pengantin baru.... istri gak peka tuh laki lagi cembokur....si laki gak peka istri lagi hamil tuh ada aja "pengen nya
moon: kasih tahu kak, jewer sekalian kupingnya /Sweat/
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
makjleb ga tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aku mundur 🤣
Bunda Aish
alergi karena perbuatan kapten Danesh 😁...
moon: alergi yang meresahkan /Chuckle/
total 1 replies
Sh
aku dari hari kamis Minggu lalu .kepengen banget makan es krim yang ada conenya..sampai kamis ini .udah seminggu belum kesampaian ..ini malah berhenti di kedai es krim
moon: gazz nimbrung ... syapa tau ditraktir kapten /Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
Danesh tu kan km tu y,ya ampun bikin gemes kalau cemburu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Danesh cemburu mu itu 😅😅😅
Yayuk Bunda Idza
akhirnya pelakunya ngaku sendiri ya Ra.... suamimu nachal banget
Fatmiyati89
Emang bisa y kak nikah tp calon mempelainya terpisah jauh gitu....serius nanya ini ..aQ kurng paham agama.
Fatmiyati89: ok kak..mksh bnyk ilmunya.
moon: bisa, karena hak penuh seorang perempuan ada di tangan ayah kandungnya.

ada mempelai pria, mas kawin, wali pihak perempuan, dan dua orang saksi. /Pray/
total 2 replies
Sh
lebah menghasilkan madu yang nanti dijual..Danesh menghasilkan.....tiap malam
moon: pal polisi harus di tangkap, karena melakukan kejahatan setiap malam /NosePick/
total 1 replies
Zee
habis dibikin tegang sama cerita sebelumnya, skrg dibikin mesam mesem sama keuwuan mereka berdua💕
tina
lanjut kak
yellya
wkwk keceplosan 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!