NovelToon NovelToon
Pernikahan (Bukan) Impian

Pernikahan (Bukan) Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Ame

Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Setiap hari semenjak Sofia dinyatakan sakit kritis, Roy hanya berada di rumah dengan rute pasti kamar tidur dan kamar kerja yang hanya melalui ruang keluarga.

Dan setiap siang hari menjelang sore, anak anaknya, Arka dan Andien yang sama sama duduk di bangku sekolah menengah atas, selalu mencari Bundanya yang kian hari kian lemah terbaring tak berdaya.

Siang itu, Roy baru saja menutup teleponnya di ruang kerja ketika mendengar suara, "Ayaahhhh....... " serentak kedua anaknya berteriak.

"Ya sayang..... " Roy bergegas keluar ruang kerjanya.

"Bunda gimana Yah," tanya Arka sambil menyerahkan tas sekolahnya pada ART pengasuh anak anak.

"Kalian berdua cuci tangan dulu yuk, " ajak Roy membimbing keduanya mengikuti prosedur kesehatan.

Sesaat terdengar teriakan Suster Perawat.

"Pak Roy!! Ibu pak!!"

Roy bergegas ke kamar rawat istrinya.

Dia segera menungguinya sambil menyaksikan Suster Mika memasang alat bantu pernafasan.

"Pak, sepertinya ibu harus transfusi darah. Saya sudah menelpon Dokter Richard untuk segera datang."

"Lakukan yang terbaik untuk istri saya Suster." Roy berucap dengan wajah muram. Anak anak sudah menyusul ayahnya dan berada di sebelah bundanya memutari ranjang.

Sambil menemani istrinya ia segera memberi kabar semua saudara dekat istrinya untuk hadir di rumah.

Dokter Richard pun telah hadir. Disertai salah satu asisten terbaiknya.

Mereka team medis bertiga sedang melakukan tindakan urgensi untuk pasien. Roy bersama kedua putra putrinya menyisih minggir berada di sudut kamar. Roy duduk di tengah sofa merangkul keduanya di kanan dan kirinya. Matanya terasa panas. Dia tidak tega melihat istrinya ditangani dokter.  Meskipun Dr Richard adalah dokter terbaik yang ia kenal dan sangat ahli  menangani pasien gagal ginjal berat seperti Sofia. Dengan penuh daya dia berjuang agar air matanya tidak menetes.

Arka terisak. Sementara Andien terus menerus menangisi ibunya. Mereka memang sangat dekat dengan ibunya, hanya saja sejak setahun terakhir ini mereka agak jauh karena maminya dirawat di rumah sakit di awal awal sakitnya dan baru tiga bulan terakhir ini dirawat di rumah.

Mereka memang berada di bangku SMA namun kalau urusan keluarga mereka termasuk anak anak yang manja dengan kedua orang tuanya.

Dokter Richard menyingkap tirai penutup tempat tidur pasien. Ia mendekati Roy.

"Pak, untuk sementara ibu sudah tenang, tadi tekanan darahnya sangat rendah. Saat ini kita bantu transfusi sementara. Namun harus ada persediaan tambahan lagi. Saya akan kembali lagi nanti sore."

Roy hanya mengangguk. Matanya masih memerah sekalipun saat ini kekhawatirannya sudah berkurang namun ia ingat ucapan saudara istrinya, Tanti, bahwa Sofia tidak berumur panjang.  Jadi ia harus kuat dan tabah. "Sialan kau Tanti, harusnya ku tak perlu percaya padamu. 

Jadinya malah aku tersuggesti jadi seperti sekarang Ini," batin Roy makin terpukul dan merasa bersalah tidak menjaga Sofia dengan baik.

Sore itu semua adik Sofia yang berjumlah tujuh orang sudah berkumpul di bed mengelilingi Sofia yang sedang kritis.

Isak tangis memenuhi ruangan kamar yang disulap menjadi ruang perawatan itu. Sofia sudah minta ventilator nya dilepas. Karena ia ingin bicara pada semuanya. Disaat dia meminta maaf pada semua adiknya dan terakhir pada keluarga nya, Sofia pun ingin mencium Arka dan Andien. Roy tak mampu membendung air matanya. Pelupuknya sudah menganak sungai. Sekelebat teringat semua kenangan bersama istri yang telah menemaninya lebih dari dua puluh tahun lamanya. Dalam posisi memeluk istrinya,  Sofia pun menghembuskan nafas terakhir. Roy pun akhirnya menyerah dan tergugu diselingi tangis tersedu kedua anaknya.

"Bundaaaaaaa..... jangan pergiiiiiii..... " teriak Andien sekuat tenaga.

1
Queen's
hii, ijin promosi ya kak,

cek profil aku ada cerita terbaru judulnya

THE EVIL TWINS

atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.

terima kasih
Mít ướt
Jleb banget ceritanya!
Kavaurei
Nangkring terus
BillyBlizz
Aduh thor, saya udah kecanduan dengan ceritanya, makin cepat update-nya ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!