NovelToon NovelToon
Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Di negara barat, menyewa rahim sudah menjadi hal lumrah dan sering didapatkan.
Yuliana adalah sosok ibu tunggal satu anak. Demi pengobatan sang anak, ia mendaftarkan diri sebagai ibu yang menyewa rahimnya, hingga ia dipilih oleh satu pasangan.
Dengan bantuan alat medis canggih, tanpa hubungan badan ia berhasil hamil.
Bagaimana, Yuliana menjalani kehamilan tersebut? Akankah pihak pasangan itu menyenangkan hatinya agar anak tumbuh baik, atau justru ia tertekan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resah Akibat Ulah Sendiri

Sean datang mendekat, sekilas ia melihat layar ponsel Yuliana yang tampak melakukan panggilan video dengan Garen.

Yuliana yang semula tidak menyadari kehadiran Sean, seketika melotot, saat ia melihat Sean dari layar ponselnya.

Saat Sean mengulurkan tangan, dengan gesit Yuliana menghindar. "Kau, kau mau apa!" sentak Yuliana melototkan mata.

Ia juga segera mematikan sambungan teleponnya. Ia tak ingin Garen melihatnya dirundung oleh Sean.

Sean bersedekap dada, menatap santai pada Yuliana yang menatapnya dengan penuh waspada.

Tatapan Sean bergerak menatap Yuliana dari atas ke bawah, tatapannya berhenti pada dada Yuliana. "Kecil," sahutnya dengan senyum meledek.

Sean seolah lupa kecil itu, yang membuatnya sempat tergoda.

Sudah jelas itu adalah kata sensitif bagi wanita. Yuliana menyilangkan tangan di depan dada. Wajahnya cemberut menatap sinis pada Sean.

"Ya sudah kalau kecil, sana pegang punya istri kamu saja, yang sebesar semangka!" sahutnya ketus dan penuh kewaspadaan.

Sean menaikkan sebelah alisnya, lalu menyinggung senyumnya. Ia lalu membungkuk, mengambil buah apel di kursi.

"Ya milik istriku seperti semangka, dan milikmu satunya seperti buah apel ini," sahutnya semakin meledek, menghina bentuk tubuh Yuliana.

Hal itu tentu mengundang rasa marah Yuliana. Namun, tidak bisa ia lampiaskan. Karena dalam waktu bersamaan ia pun malu. Hal yang ditahan itu membuat wajahnya memerah.

Sean kemudian meremas buah apel renyah dan penuh air itu dengan satu tangan. Buah apel yang renyah dan berair, memiliki kulit yang tipis, perlahan Sean tekan dan semakin kuat. Hingga retakan kulit tipis apel mulai muncul. Sean semakin menekannya dengan kuat, sembari menatap wajah Yuliana yang menatap apel dalam tangannya.

Detik kemudian apel itu hancur, remuk di tangannya membuat Yuliana memandangnya semakin ngeri, dan ekspresi itu membuat Sean merasakan kepuasan.

Pria itu menyeringai. Mengangkat tangannya di depan wajah dan menjilat air dan remukan sisa apel di tangannya. Membuat Yuliana semakin merasa merinding. Yuliana mengambil langkah mundur. Sedangkan Sean mengangkat kaki melangkahi kursi taman, membuat Yuliana melotot, segera berlari, namun hanya tiga langkah lari, tubuhnya sudah ditangkap oleh Sean, membuat Yuliana seketika memekik.

"Akh! Kau mau apa lagi!" teriak Yuliana berusaha melawan, memberikan pemberontakan.

"Akan ku hancurkan dadamu seperti apel ini," ucap Sean kembali menyentuh dada Yuliana yang dilapisi pakaian.

"Akh!" pekik Yuliana memberontak, memukul dan berusaha menarik tangan besar Sean.

"Sean kau gila!" teriak Yuliana menginjak kaki Sean, berharap pelukan Sean mengurai, namun Sean hanya meringis dan segera membalikkan tubuh Yuliana berhadapan dengannya.

Satu tangan Sean melingkar di antara ketiak Yuliana dan sedikit mengangkatnya, membuat tubuh Yuliana sedikit menggantung. Dengan kaki yang dibuat berjinjit juga tidak sampai.

"Tubuhmu yang kecil ini. Dengan mudah ku remukkan seperti apel tadi!" ucapnya dengan penuh penekanan berbisik tepat di depan telinga Yuliana, membuat Yuliana semakin merinding.

"Tubuhmu itu terlalu kecil untuk mengandung anakku! Kau tidak pantas!" sahutnya dengan tegas, sedikit menggerakkan kepalanya sehingga hidungnya yang mancung menyentuh telinga Yuliana, hembusan nafasnya yang hangat membuat tubuh Yuliana semakin menegang.

Melihat itu, membuat Sean menyeringai. Karena tanpa ia niatkan, ia kini tau, bagian sensitif Yuliana adalah telinga.

"Dia sosok janda yang haus belaian, jika aku membuatnya terangsang, dia bisa saja mengajak salah satu pekerja di sini berhubungan. Dengan begitu, aku bisa membuatnya di usir Mommy," batin Sean memikirkan hal itu begitu saja.

Karena pikirannya menebak hal yang akan terjadi seperti itu, membuatnya tanpa ragu mencium dan memberikan jilatan lembut di telinga Yuliana.

Yuliana membulatkan mata merasakan sentuhan itu, "Apa yang kau lakukan!" pekik Yuliana dengan wajah yang berubah merah. Seluruh tubuhnya panas, merasakan sentuhan Sean semakin lekat.

"Lepaskan aku!" pekik Yuliana memukul pundak Sean sekuat tenaga. Ia berusaha menahan diri, namun pada akhirnya sentuhan Sean yang semakin intens membuat satu desahan lolos dari mulutnya.

"Em, ah ...." Pukulannya berubah menjadi remasan kuat di pundak Sean.

Sean menyeringai, namun ia sadar, ia juga tergoda, nafasnya pun ikut memberat.

"Sial, kenapa aku jadi ikut tergoda? Kenapa aku malah jadi mudah terangsang?" batinnya kesal karena dirinya ikut-ikutan, namun ia bersikeras melanjutkan. Entah yang diikuti adalah pikirannya untuk menjebak Yuliana atau hasratnya.

"Aku mohon berhenti," ucap Yuliana lemas, berusaha mendorong wajah Sean.

"Tidak akan, aku akan melepas semua pakaianmu di sini," bisik Sean membuat Yuliana panik, dan menggeleng kepala.

"Aku mohon Tuan, jangan seperti ini. Kau punya istri kan?" Air mata Yuliana jatuh. Tubuhnya mulai kehilangan kendali merasakan kegilaan yang diberikan Sean.

Namun Sean tidak peduli, ia malah semakin ingin melancarkan aksinya.

Satu tangan Sean bergerak turun ke paha Yuliana, membuat Yuliana semakin menggeleng.

"Jangan aku mohon," ucapnya berusaha menghentikan, namun hatinya seolah menahannya agar tidak melawan.

Tangan Sean bergerak ingin menarik celana Yuliana. Namun, Yuliana segera menahannya.

"Aku mohon, aku mohon," pintanya dengan suara lemas.

"Kenapa? Aku ingin memeriksa apa kamu sudah basah? Jika sudah, kita bisa memulai," ucap Sean dengan nafas semakin berat dan terdengar seksi, semakin menggoda jiwa yang rindu belaian itu.

"Aku tidak mau." Tolak Yuliana.

Sean yang semulanya mengabaikan bibir itu, karena fokus mencari hasrat Yuliana di telinganya. Tertegun saat matanya tertuju pada bibir yang bergerak itu.

Tanpa mampu menahan godaan, Sean menarik dagu Yuliana dan merapatkan bibir mereka.

Yuliana membulatkan mata, berusaha mendorong Sean, namun ciuman itu semakin dalam, dan ia sama sekali tidak membalasnya.

Yuliana seorang janda, namun ciuman bibir, ia tidaklah mahir. Delapan bulan ia menikah, di antara puluhan kali berhubungan badan, hanya hitungan kali ia merasakan sentuhan bibir. Membuatnya merasa kaku saat merasakan bibir Sean.

Kekakuan itu, justru membuat Sean merasakan hasratnya semakin meningkat. Sebelum menikah, ia berkali-kali berciuman dan tidur dengan banyak wanita. Semuanya rasanya sama, termaksud Clara dengan segala kemahirannya. Sehingga ia sangat merasakan perbedaan dari Yuliana.

Setelah hampir kehabisan nafas, Sean sedikit menjauhkan wajahnya tanpa mengalihkan pandangan dari bibir Yuliana.

"Manis," batinnya, tanpa mampu mengalihkan pandangan dari bibir itu.

Saat ia hendak kembali mencium, Yuliana mendorongnya dengan kuat, hingga terduduk kasar di bangku taman. Dengan cepat Yuliana segera berlari meninggalkan Sean.

"Sial, aku kelepasan lagi," gumam Sean tidak mengejar, karena tersadar ia kembali melebihi batas.

"Kenapa wanita ini rasanya sangat berbeda? Aku pernah mencoba wanita Indonesia, dan rasanya sama saja dengan wanita di sini, tapi kenapa rasanya dia berbeda?" pikir Sean mulai merasakan gerah dan resah, akibat kelakuannya sendiri.

Sean mengusap kasar wajahnya, pakaiannya yang kusut ia lepaskan kancing dan melonggarkan dasinya. Tubuhnya semakin panas, kala mengingat tubuh Yuliana tadi pagi.

"Jika aku tertarik dengannya karena tubuhnya yang kecil, apa artinya aku ini maniak?" batinnya kesal sendiri dengan respon tubuhnya itu.

1
Hana Agustina
ditunggu upnya thor...
Dwi Tugas L N
lanjut kak
Dwi Tugas L N
👍
Azli Jailani
mksh Thor up nya
Azli Jailani
lanjut Thor
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
lanjut seru
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
makin seru Thor
up yg bnyk y Thor
GRL VJAESUKE
please lanjut, seru
Azli Jailani
lanjut Thor lama lama BS jatuh cinta Sean SM ana
Kinara: Ah masa sih ...
Terus pantengin ya
total 1 replies
Yajaira Gaona
Bikin terhanyut. 🌟
Shogo Makishima
Wajib dibaca!
Kinara: Terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!