NovelToon NovelToon
Hot Apocalypse

Hot Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Persahabatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Toko Interdimensi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Aditia

Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.

Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama

Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.

Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita

Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14: BENTENG BERHASIL DIBUAT

Saat mereka bersantai setelah perbaikan. layar notifikasi sistem muncul di depan Keitaro saat ia duduk di sudut gudang yang baru saja selesai direnovasi. Cahaya oranye dari matahari senja menyinari ruang besar itu, memberikan sedikit rasa hangat di tengah dinginnya lantai baru.

"Misi Utama: Temukan tempat perlindungan yang lebih layak - Telah Selesai."

"Hadiah: Peralatan Pendingin Portabel dan Filter Air Kompak Telah Ditambahkan ke Inventaris Anda."

Keitaro mengangkat alis, membaca pesan itu dengan saksama. Dalam sekejap, dua benda muncul di depan mereka—sebuah perangkat kecil berbentuk kubus dengan kipas yang tampak futuristik dan sebuah tabung ramping dengan indikator biru yang berkedip.

Kenta, yang sedang mencoba mengatur ulang barang-barang di sudut lain, menoleh ke arah benda-benda itu. "Apa itu? Hadiah dari sistem lagi?"

Keitaro mengangguk sambil mengambil kubus itu. “Ini sepertinya alat pendingin portabel. Mungkin bisa membuat udara di dalam sini lebih nyaman saat suhu mulai naik.” Ia menyalakan perangkat itu, dan suara lembut kipas mulai terdengar, diikuti oleh hembusan udara dingin yang langsung terasa.

Kenta mendekat, menatap perangkat itu dengan kagum. “Ini luar biasa! Apa yang satu lagi itu?”

Keitaro mengambil tabung ramping dan memeriksanya. “Filter air kompak. Kalau aku tidak salah, alat ini bisa menyaring air dari sumber manapun, bahkan dari sungai yang keruh di belakang sana.”

Beruang mereka, yang tampak tertarik dengan suara perangkat pendingin, berjalan mendekat dan menjulurkan moncongnya ke arah kubus. Hembusan udara dingin membuatnya terlihat puas, dan ia segera berbaring di dekat perangkat itu.

Kenta tertawa kecil. “Sepertinya dia lebih menyukainya dari pada kita.”

Keitaro hanya tersenyum tipis, tetapi pikirannya tetap fokus. Hadiah ini mungkin tidak terlalu kuat, tetapi sangat berguna untuk persiapan mereka menghadapi kiamat panas. Ia tahu setiap detik ke depan akan semakin sulit, dan setiap bantuan kecil seperti ini adalah keberuntungan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Baiklah," katanya akhirnya, menatap Kenta. "Kita punya perlindungan, alat pendingin, dan sumber air. Sekarang kita harus mulai memikirkan bagaimana mempertahankan tempat ini dari ancaman luar."

Kenta mengangguk. "Kau benar. Tapi kita juga butuh rencana untuk menyimpan makanan lebih banyak. Kita tak bisa hanya bergantung pada apa yang kita temukan di sekitar sini."

Keitaro menatap luar jendela, melihat matahari perlahan tenggelam di cakrawala.

Tapi tiba-tiba dia menerima pesan baru dari sistem:

> Misi Utama: Selamatkan 3 Rekan dari Kehidupan

   sebelumnya

 Petunjuk: Mereka berada di lokasi-lokasi tertentu

   Peta telah ditambahkan ke inventaris Anda.

Keitaro terpaku sejenak, lalu sebuah peta holografis muncul di hadapannya. sebuah gambaran kota Tokyo, di sana, tiga titik bercahaya merah terlihat menyala, satu di distrik Shinjuku, satu lagi di sebuah gudang tua di pelabuhan Tokyo, dan yang terakhir di area perbelanjaan bawah tanah di Ginza.

Ia menatap peta itu dengan serius, perasaan campur aduk melintasi pikirannya. Ia tahu siapa mereka, orang-orang yang menjadi titik merah tersebut. Mereka adalah teman-temannya, rekan yang dulu berjuang bersamanya sebelum kehidupan ini berulang.

Di sudut ruangan, Kenta sedang memeriksa filter air kecil yang baru ia rakit. Ia menoleh begitu melihat perubahan di wajah Keitaro. “Kau kenapa? Kelihatannya ada sesuatu yang besar terjadi,” tanya Kenta, meletakkan alatnya.

Keitaro menarik napas panjang, lalu menunjukkan peta holografis itu. “Sistem memberiku misi baru. Aku harus menyelamatkan tiga orang yang menjadi rekan kita di kehidupan sebelumnya.”

Kenta mendekat, memandang peta itu dengan alis terangkat. “Tiga orang? Mereka ada di tempat-tempat ini?”

“Benar,” jawab Keitaro. “Masalahnya, mereka tidak tahu siapa kita di kehidupan ini. Mereka tak ingat apa-apa. Aku satu-satunya yang mengingat segalanya.”

Kenta melipat tangannya, terdiam sesaat untuk memproses informasi itu. “Jadi, bagaimana kau bisa memastikan mereka akan percaya padamu?”

Keitaro menggeleng perlahan. “Aku tidak bisa memastikan. Tapi akan aku coba cara seperti aku membuatmu percaya dulu. Kalau aku tidak bertindak sekarang, aku akan kehilangan mereka lagi.”

“Baik lah, kita mulai dari titik yang paling dekat,” saran Kenta sambil menunjuk peta. “Mana yang pertama?”

“Shinjuku,” jawab Keitaro singkat. “Sebuah distrik besar. Aku yakin salah satu dari mereka ada di sana.”

Kenta mengangguk tegas. “Baik. Kita siapkan perlengkapan malam ini dan mulai bergerak.”

Keitaro menatap temannya dengan rasa syukur yang mendalam. Meski Kenta tidak sepenuhnya memahami apa yang ia hadapi, ia tetap bersedia membantu.

“Terima kasih,” ucap Keitaro.

Malam itu, mereka mulai mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Tokyo masih terlihat normal dari luar, tapi Keitaro tahu kiamat panas akan segera datang. Ia memandang keluar jendela, menyaksikan lampu-lampu kota yang berkilauan. Kali ini, ia bertekad untuk mengubah takdir.

1
dewi_oetari14
bagus cerita nya. jarang ada cerita bencana gini, sama seperti cerita akhir jaman
Gear 5
Update bang
Mizuu
noo keitaroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!