Dibalik Pengalaman Pertama

Mama Rama berjalan menuju ke tempat meja makan, semua pelayanan rumah itu sudah berkumpul dengan tertibnya. Mama Rama disambut dengan hangat dan berdiri ditengah para pekerja rumah tangga.

"Sudah kumpul semua Nyonya. Silakan." Ucap Kepala Ketua ART pada Mama Rama.

Mama Rama menatap lekat kesemua ART-nya. Lalu mengumumkan sebuah berita penting.

"Terima kasih kalian sudah berkumpul disini. Saya cuma mau mengumumkan Besok malam acara keluarga akan diadakan diruang makan ini. Tolong siapkan semua makanan dan minuman sesuai list yang sudah saya berikan kepada Lilis ketua ART kalian. Nanti Lilis yang akan menginformasikan lebih lanjut. Itu saja informasi dari saya. Jangan ada kesalahan sedikit pun." Ungkap panjang lebar Mama Rama.

"Baik Nyonya." Ucap serentak pada ART itu dengan antusias.

"Lilis saya percaya sama kamu bisa handel dengan baik ya." Ungkap Mama Rama dengan Lilis.

"Siap Nyonya. Saya pastikan semua berjalan dengan lancar." Jawab Lilis.

Mama Rama lekas pergi menuju ke arah ruang santai keluarga. Didalam ruang keluarga terlihat ada Rama sendirian. Mama Rama menghampirinya dan memberitahu bahwa ada makan malam keluarga yang akan diadakan besok malam.

Mendengar acara makan malam itu, sontak Rama nyeletuk berkata minta izin "Ma, Rama bawa Lili makan malam ya, aku ingin perkenalkan calon istriku." Ucap Rama, menatap dengan lekat wajah Mama.

"Kamu yakin?" Ujar Mama Rama pada anaknya. Wajahnya terheran-heran dengan keputusan Rama untuk membawa Lili ikut makan malam.

"Yakin Ma. Aku sudah serius dengan Lili." Jawab Rama dengan penuh keyakinan.

"Baiklah. Buktikan sama Mama dan Papa bahwa Lili bisa mengimbangi keluarga kita, bisa setara sama kita dan tidak kampungan." Ucap Mama, tatap dengan lekat wajahnya, sepertinya ada rencana besar untuk Lili.

"Terimakasih Ma." Ungkap Rama penuh dengan rasa bahagia.

Saat itulah Mama Rama tersenyum kecil dan memikirkan rencana yang bisa membuat Lili terkejut. Lihat saja nanti akan dibuat hancur perasaan Lili pada malam penuh membara itu.

Setelah berbincang dengan Mama, Rama melangkah keluar dari ruang keluarga untuk menuju ke kamarnya. Dikamarnya ia menghubungi Lili untuk memberitahukan tentang undangan makan malam.

"Halo." Ucap Lili diujung telepon.

"Lili, aku mau kasih tahu besok malam kau datang ke acara makan malam keluargaku, Mama sudah mengizinkanmu. Pakailah gaun terindah buatan Ibumu ya. Nanti Sopir akan menjemputmu dirumah." Ungkap Rama penuh antusias pada Lili.

Diujung telepon Lili terdiam peluh, lalu menjawabnya dengan nada datar "Ok." Ujar Lili.

"Aku akan persiapkan semuanya dari sekarang. Kau harus percaya padaku Rama, penampilanku akan membuatmu terpesona malam nanti, kuharap malam nanti akan menjadi sejarah baik bagi hubungan kita." Ungkap Lili diujung telepon.

Saat itulah sambungan telepon Rama dengan Lilis terputus. Tak sabar Rama dengan acara makan malam nanti. Rencananya Ia akan melamar Lili didepan keluarganya.

*

Setelah berbincang ditelepon dengan Rama Selesai, Lili merasa sedikit ada keanehan dengan Mama Rama. Apa yang direncanakan Mamanya untuk Lili, apakah akan mempermalukan didepan keluarganya dengan masa lalu kelam. Perasaan Lili semakin was-was dan hati-hati, kalo ia tidak datang takut dicap sebagai gadis tak baik karena tidak datang diundangan.

Lili mengembuskan nafasnya tiga kali, mencoba agar jantungnya tidak bersebar terus. Tenang-tenang.

Lili menatap lekat lemari dikamarnya, ia melangkah mendekatinya dan membuka lemari itu untuk melihat salah satu gaun terbaik buatan Ibunya. Ia melilah mencari dan melihat satu persatu gaun itu hingga menemukan salah satu karya tebaik dengan warna hitam anggun berbalut berlian mewah, ini gaun pernah dipakai Mamanya dulu dalam acara red carpet fashion show internasional dan menjadi trending topik.

Lili mengambil gaun itu dan mencoba memakainya kembali, karena sudah sekian lama ia tak memakai gaun itu. Setelah berhasil dipakai ia melihat didepan kaca besar, terlihat masih pas dan anggun. Inilah gaun yang nanti malam akan dipakai ke acara Keluarga Rama. Harus percaya diri dan lebih hati-hati dengan Mama Rama, jika nanti dirinya berusaha dijatuhkan sebisa mungkin akan melawan demi harga dirinya.

Lili juga mengambil gelang, Cincin, kalung berlian dari dalam kota perhiasan, ia mencoba memakainya dan dipaudan dengan gaun hitam itu, lihat hasilnya begitu menyatu dan agun. Apalagi nanti dengan make up natural, menambah kecantikannya dengan rambut dicepol.

Dalam Hati Lili berjanji tidak akan kalah dan gentar oleh Mama Rama. Ia akan mati-matian mendapatkan tempat sebagai menantu keluarga Rama. Tatap dirinya sendiri dengan penuh percaya diri, Lili akan menjadi primadona malam nanti.

Pasti Rama akan meminangnya dan akan membuat gempar keluarga Rama. Sudah tidak sabar Lili untuk datang ke acara Makan malam itu.

*