NovelToon NovelToon
GrayDarkness

GrayDarkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Romansa
Popularitas:835
Nilai: 5
Nama Author: GrayDarkness

Gray adalah seorang anak yang telah kehilangan segalanya karena Organisasi jahat yang bernama Shadow Syndicate dia bahkan dijadikan Subjek Eksperimen yang mengerikan, namun dalam perjalanannya untuk menghentikan Organisasi tersebut, ia menemukan teman yang mengalami nasib sama sepertinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GrayDarkness, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

035 - Outbreak (3)

Keraguan tampak jelas di wajah Jordan. Ia terhuyung, luka di sisi tubuhnya masih mengeluarkan darah yang mengalir deras. Untuk sesaat, pikirannya terbagi antara mengecek laboratoriumnya—tempat ia menyimpan rahasia dan kekuatannya—dan mengakhiri ancaman kecil yang bernama Gray. Namun, pengalaman yang baru saja dialaminya telah mengubah pandangannya. Ia tidak lagi meremehkan Gray. Bocah itu, dengan kecepatan dan kekuatan yang tak terduga, telah membuktikan dirinya sebagai ancaman serius.

"Aku akan menghabisi anak ini dengan cepat dan pergi ke laboratorium secepatnya,"

Gumam Jordan, suaranya dipenuhi amarah terpendam. Aura di sekelilingnya berubah drastis. Jika sebelumnya aura tersebut terasa dingin dan tenang, kini aura itu memancarkan kekuatan yang jauh lebih pekat dan mengancam. Warna gelap pekat menyelimuti tubuh Jordan, seperti bayangan kematian yang siap menelan segalanya. Tanpa basa-basi, Jordan mengarahkan seluruh energinya untuk menyerang Gray. Gerakannya lebih cepat dan lebih mematikan daripada sebelumnya.

Sihir hitam pekat berkumpul di tangannya, membentuk bola energi yang mengerikan, berdenyut-denyut dengan kekuatan yang mampu menghancurkan pohon-pohon besar dalam sekejap. Serangannya yang berikutnya tidak hanya ditujukan untuk melukai, tetapi untuk membunuh. Ini adalah serangan yang mematikan, menunjukkan perubahan taktik Jordan yang radikal. Gray, yang telah menyaksikan perubahan aura dan niat Jordan, bersiap untuk menghadapi serangan yang jauh lebih berbahaya ini. Ia tahu bahwa pertarungan ini telah memasuki babak baru yang lebih menentukan. Hutan gelap menjadi saksi bisu dari pertarungan hidup dan mati yang akan menentukan nasib banyak orang.

Sebuah kilatan hitam—Gray telah menghilang. Sedetik kemudian, ia muncul di belakang Jordan, pedangnya, pedang misterius yang ditemukannya di bangunan tua itu, menebas dengan kecepatan luar biasa. Dark Slash. Jordan, walau terkejut, refleksnya masih mumpuni. Ia menangkis serangan itu dengan sihir hitam pekat yang membentuk perisai. Dentuman keras menggema di hutan, getarannya mengguncang tanah.

Namun, serangan balik Jordan tak terelakkan. Sebuah pukulan bertenaga sihir hitam mengenai sisi tubuh Gray, membuatnya terhuyung mundur. Darah segar mengalir dari bibirnya, rasa panas menyengat di dadanya. Ia terjatuh, tetapi segera bangkit, nafasnya tersengal. Kekuatan Jordan jauh melampaui apa yang pernah ia hadapi sebelumnya.

Jordan tertawa, tawa yang dingin dan mencekam. Dengan gerakan tangannya, sebuah portal gelap kembali terbuka, kali ini lebih besar dan lebih mengerikan daripada sebelumnya. Dari balik portal itu, berbondong-bondong muncul monster-monster mengerikan, jauh lebih besar dan lebih kuat daripada yang pernah Gray lihat di Desa Bajar. Mata-mata mereka menyala dengan amarah dan haus darah.

"Ini adalah tes… subjek yang gagal,"

Kata Jordan, suaranya bergema di antara pohon-pohon. Ia menatap Gray dengan tatapan penuh penghinaan.

"Kau tidak cukup kuat, bocah. Kau hanya buih di lautan kekuatan yang sebenarnya."

Ia menunjuk ke arah gerombolan monster yang semakin banyak itu.

"Mereka akan menjadi pengajarmu yang terakhir."

Monster-monster itu bergerak maju, mengaum dan menggeram, siap menerkam Gray yang terluka. Darah mengalir di tubuhnya, penglihatannya mulai kabur, tetapi tekad di matanya tetap membara. Meskipun terluka parah, Gray masih berdiri tegak, pedangnya masih tergenggam erat. Ia tahu, ini bukan hanya pertarungan untuk hidupnya sendiri, tetapi juga untuk nasib anak-anak lain yang masih terkurung di laboratorium itu. Ia harus bertahan. Ia harus menemukan cara untuk melawan.

Lima monster mengerikan menyerbu, taring-taring tajam dan cakar-cakar runcing siap merobek tubuhnya. Namun, di antara kelima monster itu, satu sosok menarik perhatian Gray. Sosok yang… familiar. Rambutnya, masih seperti rambut Sol, hitam legam dan panjang, berurai liar. Namun, wajahnya… sebuah moncong panjang dan runcing menggantikan fitur wajah manusia yang dulu ia kenal. Matanya, dulu cerah dan penuh keceriaan, kini memancarkan kebencian yang dingin dan tak bernyawa.

Sebuah jeritan tertahan keluar dari bibir Gray.

“Sol…,”

Bisiknya, namanya tercekat di tenggorokannya. Kata itu keluar tanpa disengaja, sebuah refleks dari ingatan yang menyakitkan.

Seketika, kepalanya terasa seperti akan meledak. Rasa sakit yang menusuk memenuhi otaknya, membuatnya meringkuk kesakitan. Dunia berputar, penglihatannya kabur. Dan kemudian… tawa. Tawanya sendiri, liar dan tanpa kendali, menggema di tengah hutan yang sunyi. Tawa yang memuakkan, yang bercampur aduk antara keputusasaan, rasa sakit, dan kegilaan. Tawa yang menggemakan kesedihan yang terpendam selama ini, kesedihan atas kehilangan sahabatnya yang kini menjelma menjadi monster yang mengerikan. Monster yang dulunya adalah Sol. Air mata bercampur darah mengalir di pipinya, membasahi tanah yang telah menjadi saksi bisu pertempuran sengit ini. Monster-monster lain terus maju, namun pandangan Gray terpaku pada Sol.

Jordan terdiam. Rencananya untuk menghancurkan mental Gray dengan menunjukkan “tes subjek yang gagal”—gerombolan monster dan transformasi Sol—berantakan. Ia justru dihadapkan pada pemandangan yang tak terduga: bocah itu tertawa liar, tawa yang terdengar seperti pecahan kaca yang berderak-derak. Bukan tawa kemenangan, bukan tawa percaya diri, tetapi tawa kegilaan yang mengerikan. Jordan mengerutkan kening. Ia mengenal kegilaan, ia menciptakannya, ia menggunakannya.

Tapi kegilaan Gray ini… berbeda. Ada sesuatu yang liar, sesuatu yang tak terkendali, sesuatu yang… kuat. Sebelum Jordan bisa memproses apa yang dilihatnya, sebuah perubahan terjadi pada Gray. Tubuhnya bergetar, aura gelap yang menyelubunginya semakin pekat, bahkan lebih pekat daripada sebelumnya. Luka-lukanya seakan-akan sembuh dengan sendirinya, digantikan oleh energi gelap yang berdenyut-denyut di bawah kulitnya. Matanya bersinar dengan cahaya merah menyala, tatapannya kehilangan sisa-sisa kemanusiaannya yang masih ada sebelumnya.

Ini bukan lagi Gray yang terluka dan hampir putus asa. Ini adalah sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih berbahaya. Dengan kecepatan yang melebihi kecepatan sebelumnya, Gray meluncurkan serangan. Bukan lagi Dark Slash yang terkontrol, tetapi serangan-serangan brutal, tanpa strategi, tanpa taktik, murni didorong oleh kekuatan gelap yang menguasainya. Pedang misteriusnya menari-nari seperti ular berbisa, meninggalkan jejak energi gelap di setiap ayunannya. Beberapa monster yang tadinya menerjang Gray kini terpental, tubuh mereka hancur berantakan.

Bahkan monster Sol pun tampak goyah saat Gray menyerang dengan kekuatan yang jauh melampaui kemampuannya sebelumnya. Jordan mundur, matanya terpaku pada Gray yang telah berubah. Bocah itu… telah menjadi senjata yang mengerikan, senjata yang bahkan ia pun mungkin tidak mampu mengendalikannya.

“Sialan…”

Gumamnya, suara tak percaya bercampur kekhawatiran. Pertempuran ini… telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih berbahaya daripada yang ia perkirakan.

Jordan, menyadari bahwa ia tak bisa lagi menahan diri, melepaskan seluruh kekuatannya. Aura hitam pekat mengepul di sekelilingnya, membentuk pusaran energi gelap yang mengerikan. Serangannya bukanlah serangan biasa; itu adalah manifestasi dari kekuatan jahat yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun, sebuah badai sihir yang mengancam akan menghancurkan segalanya. Kilatan-kilatan energi hitam melesat ke arah Gray, masing-masing berpotensi untuk mengakhiri nyawa bocah itu seketika.

Namun Gray, seperti dirasuki oleh kekuatan yang jauh lebih besar dari dirinya, terus menyerang tanpa henti. Ia tak peduli pada pertahanan, tak peduli pada penghindaran. Setiap ayunan pedang misteriusnya adalah sebuah deklarasi perang, sebuah ekspresi dari kegilaan yang menguasainya. Tubuhnya dihujani serangan Jordan, luka-luka baru bermunculan di samping luka-luka lama yang masih menganga. Darah bercampur lumpur dan debu, membasahi rumput yang dingin.

Pertarungan mereka sengit, sebuah tarian kematian yang dilakukan oleh dua sosok yang terdorong oleh kekuatan yang berlawanan. Jordan, dengan kekuatannya yang terlatih dan terkontrol, berusaha untuk menghentikan Gray, namun keganasan serangan Gray yang tak terduga dan brutal membuat pertahanan Jordan kewalahan. Setiap serangan Gray dipenuhi oleh energi gelap yang liar dan tak terkendali, seakan-akan bocah itu bukan lagi manusia, melainkan sebuah wabah penyakit yang haus akan kehancuran.

Pedang misterius itu menari-nari dengan sendirinya, membelah udara dengan kecepatan luar biasa. Setiap ayunannya meninggalkan jejak energi gelap yang membakar dan menghancurkan segalanya yang disentuhnya. Jordan mendapati dirinya harus berjuang keras untuk bertahan, menghindari serangan-serangan liar Gray yang tak kenal ampun. Wajahnya memerah, napasnya tersengal-sengal. Ia tak pernah menyangka akan menghadapi perlawanan sekuat ini dari seorang anak kecil. Kekuatan gelap yang merasuki Gray jauh melampaui imajinasinya.

Luka-luka bermunculan di tubuh Jordan, bukti dari keberanian dan kegilaan Gray. Namun, Jordan juga berhasil mendaratkan beberapa pukulan telak, menyebabkan Gray tersungkur beberapa kali. Namun, setiap kali ia jatuh, Gray bangkit kembali, tenaganya seolah tak pernah habis, didorong oleh kekuatan gelap yang tak terkendali. Pertarungan itu terus berlanjut, sebuah pertarungan yang penuh dengan energi yang mengerikan, sebuah pertarungan yang menentukan nasib banyak anak-anak yang terperangkap di laboratorium itu. Nasib dunia sendiri mungkin juga tergantung pada hasil pertarungan yang mengerikan ini. Siapakah yang akan menang? Pertanyaan itu tetap menggantung di udara, di tengah-tengah hiruk pikuk pertarungan yang brutal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!