NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Bad Boy
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?

Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.

Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.

*lebih bijak dalam membaca yah kakak*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 (Hal menjijikkan)

...Pemain Alisya...

...Pemain Bastian...

...Pemain Adriel...

...Pemain Ira...

...Pemain Kiran...

"Alisya!" Sentak Kiran sambil menyikut lengan temannya itu. "Lo ngapain ngumpatin sepupu gue?" Imbuhnya, dengan berbisik.

"Kalian bisa ninggalin gue sendiri sama dia," ujar Alisya masih enggan untuk mengarahkan pandangan nya ke sembarang arah. Selain tatapan tajam khusus untuk Bastian.

"Apa? Dia? Alisya! Dia itu..." Belum sempat Kiran melanjutkan ucapannya, kini Bastian menyela ucapan sang sepupu yang ingin ia temui nya malam itu.

"Kiran! Dengerin omongan Alisya, aku juga ingin bicara hal penting dengannya."

"Apa? Tapi..."

Lagi-lagi Kiran tak dapat melanjutkan ucapannya kembali. Lantaran kini Ira yang merangkul pundak Kiran untuk segera berlalu pergi. "Kalau gitu kita pergi dulu yah, hemm...dan.....permisi..." Ucap Ira dengan se asalnya.

"Tapi itu..."

Ira langsung membungkam bibir indah Kiran dengan bebasnya. "Udah diem, nih mulut berisik banget sih. Kamu itu harus biarin mereka nyelesein masalah mereka," bisik Ira yang mulai berhasil membuat nya dan Kiran menjauh dari posisi kedua orang yang seperti tengah mempunyai sebuah masalah.

"Mmmm...." Balas Kiran yang tak dapat bicara, lantaran bibirnya di tenggelam bersama tangan mungil Ira.

Seraya nyeringai tanpa dosa, Ira sesegera mungkin untuk melepaskan bungkaman tangannya. "Maaf, maaf."

"Gilak tangan lo, kenceng amat nutup mulut gue. Lo pengen gue mati?" Protes Kiran.

"Hehehe....nggak bebs, maaf yah."

"Hem, tapi tunggu...lo tau kalau Alisya udah kenal ama kak Bastian sepupu gue?" Tanya Kiran penuh curiga.

Gelengan kepala Ira berikan. "Sayang nya nggak sih, cuman....aku kayak nebak aja. Denger Alisya yang dari awal pengen banget pergi ke club padahal nggak pernah, terus umpatan dia setelah denger nama siapa? Sepupu kamu itu namanya?"

"Bastian," ucap Kiran mengingatkan Ira yang memang pelupa.

"Iyah itu, dan tadi aku lihat mata Alisya penuh kemarahan, kebencian, pokoknya aneh aja gitu."

"Iyah juga sih," Sahut Kiran. "Apa perlu kita nguping aja?"

"Nggak! Lebih baik, kita duduk yang anteng terus...."

Ucapan Ira disela oleh Kiran, sembari memeluk pundak temannya itu. "Terus cari cowok gitu?"

"Ihh...dasar mesum." Ira berucap, dan tak lupa untuk segera melangkah menjauh dari Kiran. Sebelum ia ikut mesum karna arah pembahasan Kiran yang pasti akan menjurus ke hal dewasa.

"Tapi iyakan?" Goda Kiran, mengekor dibelakang Ira.

.

.

.

Di sisi lain, Bastian mengajak Alisya untuk pergi ke Rooftop yang berada di club itu.

Kini mereka saling adu pandang, Bastian yang menatap nanar mata indah Alisya. Namun berbeda dengan yang di tatap, Alisya malah menampakkan ketajaman penglihatan nya pada manik mata Bastian. Layaknya elang yang siap memangsa musuhnya.

"Alisya, aku..."

"Aku dulu yang ngomong," Sela Alisya.

Bastian terdiam. Dan hanya anggukan kepala yang ia berikan.

"Kamu pikir aku ini lelucon, barang, atau sampah? Bisa-bisa nya setelah menjajikan pernikahan, kamu dan..." Hampir saja Alisya mengatakan nama Adriel.

Tak ingin membuat Bastian tau tentang Adriel, ia pun segera mungkin untuk meralatnya. "Maksud ku, kamu pergi ninggalin aku. Lupakan soal persahabatan kita Bastian, aku saja sampai muak dan nggak ingin lagi bertemu dengan mu."

"Alisya...."

"Aku belum selesai bicara," tukas Alisya kembali.

Sambil menunjuk kearah Bastian. "Memang nya kamu pikir aku bakal nangis, terus ngemis, agar kamu mau nikahin atau nggak pergi dari hidup aku gitu, Iyah? Aku bukan wanita yang serendah itu Bastian, meskipun aku pernah melakukan kesalahan paling fatal. Yaitu berhubungan sex dengan pria nggak gentle kayak kamu!" Imbuh Alisya.

Bagaikan ribuan tusukan pisau yang dengan mudahnya Alisya dapat melukai hati Bastian saat ini.

"Maafin aku!" Ujar Bastian.

"Apa? Maaf?"

Alisya berbalik arah, mengarahkan pandangan matanya kesembarang arah. Sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Merasa agak mendingan, Alisya kembali menatap Bastian. "Kau bilang apa? Maaf? Setelah kepergian yang menunjukkan kalau aku ini seperti wanita panggilan untuk mu, kau bilang maaf? Apa kau sudah gila, Bastian!"

"Aku ngelakuin itu karna aku malu sya."

"Apa? Ma-malu?"

Alisya hampir kehabisan kata-kata untuk ia lontarkan di depan Bastian. "Wahh..."

Tepukan tangan Alisya suarakan begitu kencangnya di depan Bastian.

Prok prok prok

"Hebat, kau sangat hebat. Setelah bercinta dengan sahabat mu, dan menikmati tubuhnya kau pergi begitu saja. Dan parahnya kau pamit melalui chat murahan mu itu, dan sekarang kau bilang soal malu? Wahhh.... Kau adalah pria idaman dan unik yang pernah aku temui di dunia ini Bastian," ungkap Alisya.

Tak tersadar air matanya kembali menetes tanpa diminta, hingga membuat hati Bastian berkali-kali lipat merasa bersalah.

Pria itu mencoba untuk meraih tangannya, namun dengan kasar di hempas begitu saja oleh Alisya. "Jangan sentuh aku!" Sentak Alisya sembari mengusap air matanya dengan kasar.

"Aku benci dan merasa jijik dengan sentuhan mu itu, dan asal kau tau Bastian...." Alisya menjeda ucapanya, perlahan tubuhnya mulai mendekat kearah Bastian yang berdiri di depannya.

"Kesalahan terbesar dalam hidupku adalah membiarkan tubuh ku pernah di sentuh oleh pria tak bertanggung jawab seperti mu."

"Ah, dan satu hal lagi. Aku sengaja meminta Kiran untuk mempertemukan aku dengan mu, kau karna apa? Bukan karna aku merindukan mu, tapi lebih tepatnya aku ingin menyadarkanmu. Kalau aku berterima kasih kau sudah pergi di hari itu, karna dengan itu aku bisa tau sebrengsek apa dirimu!"

Menghela nafas lelah, hingga nafasnya yang tersengal-sengal tak karuan. Alisya menatap tajam kearah Bastian.

"Apa sekarang kau sudah puas mengeluarkan isi pikiran mu?" Tanya Bastian dengan lesuh, rasa bersalah kian mencuak sedari tadi.

"Apa?"

"Sejujurnya waktu itu aku tidak ingin meninggal kamu begitu saja Sya, tapi..."

"Cukup!!" Halau Alisya, tangannya yang mengisyaratkan untuk Bastian diam.

Bastian kembali terdiam.

"Jangan katakan apapun lagi Bastian, anggap saja aku yang salah waktu itu. Dan...untuk hari inin, aku harap akan menjadi akhir dari pertemuan kita. Aku tidak ingin mengenal mu lagi, dan juga....aku harap kau bisa melupakan hal menjijikkan kita waktu itu," ungkap Alisya.

Bersambung.

like, like, dan like

Komen, saran dan kritik sopan nya bebs🥰

1
kipi
bagus poll/Heart/
ChoIruelz FriendsTer
Lanjut Thor💯
Rifa Riris
Novel dengan segala pemikiran dewasa nya
Rifa Riris
Selamat datang kalian semua...semoga suka dengan novel ku ini yah, di peringatkan lagi untuk bijak dalam membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!