NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Cinta Paksa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:122.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Wanita cantik dengan rambut bergelombang di padukan dengan wajah yang bercahaya seperti bulan secara perlahan membuka matanya. Dia menoleh ke samping sudah tak melihat suaminya.

Dia mengedipkan matanya beberapa kali karena menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui celah jendala kamarnya. Bulan melihat Stevan baru keluar dari kamar mandi membuat dirinya bangkit dan menyandarkan tubuhnya di ranjang.

Dia tersenyum melihat suaminya itu sedang mengusap rambutnya yang basah tanpa baju hanya menggunakan boxer nya saja membuat mata wanita itu sedikit nakal.

"Kau sudah bangun?" tanya Stevan "Bersihkan dulu tubuhmu, aku ada meeting di ruang kerja!" sambungnya lagi.

Bulan hanya mengangguk tersenyum melihat Stevan melangkah pergi keluar dari kamar nya masih tidak menggunakan apapun hanya menggunakan boxer.

Bulan turun dari ranjang, dia berjalan pelan menuju kamar mandi, dia akan membersihkan dirinya lebih dulu karena semalam habis di gempur tanpa ampun oleh Stevan.

"Huuuft... Tubuhku sakit semua. Rasanya ngilu jika berjalan." gumam Bulan sembari menyalakan shower hangat nya, karena pagi ini udara sangat dingin.

*

Di ruang kerja, Stevan sedang melakukan meeting bersama Boy dan sekertarisnya. Dia sengaja tidak ke perusahaan karena akan menemani Bulan dirumah.

Dia takut keluarga Raka akan membalas dendam padanya melalui Bulan, dia ingin memastikan lebih dulu bahwa dirumah dalam kondisi aman.

"Kau jangan lupa untuk mengirim kontrak kerja kita pada perusahaan keluarga Wibowo!" ujar Stevan dengan wajah datar.

"Baik Tuan!" sahut sekertaris Stevan.

"Baiklah, kalau begitu meeting selesai. Dan kau Boy, terus pantau rencana musuh! Aku tidak mau jika kejadian kemarin menimpa istriku lagi!" perintahnya tegas.

"Baik Tuan!" sahut Boy.

Mereka berdiri dan menunduk hormat kemudian melangkah pergi keluar dari ruang kerja Stevan. Sedangkan pria itu menghela nafas panjang menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kebesarannya.

Dia menatap langit-langit dengan mata yang berkedip pelan berkali-kali sambil memutar kursinya seolah sedang merencanakan sesuatu.

"Ah, perutku lapar sekali rasanya." gumam Stevan.

Pria itu akhirnya bangkit dari duduknya dan melangkah keluar dari ruang kerja. Dia akan mengajak Bulan untuk sarapan bersama di meja makan.

Setelah membuka pintu kamar istrinya, Stevan menatap wanita itu sedang berdiri di depan meja riasnya. Bulan menyisir rambut panjangnya dengan perlahan menoleh ke arah Stevan.

"Sudah selesai meeting nya ?" tanya Bulan menatap pria itu dari pantulan cerminnya.

"Hem! Apa kau masih lama untuk bersiap?" tanya Stevan menatap Bulan dari cermin.

"Sebentar lagi, kenapa?"

"Perutku lapar sekali, turunlah ke meja makan jika sudah selesai." ujarnya kemudian melangkah menuju pintu.

Bulan menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap punggung suaminya yang hampir membuka pintu.

"Apa kau ingin makan di temani oleh ku?" tanya Bulan membuat langkah Stevan terhenti.

Pria itu berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dan menganggukan kepalanya lalu kembali melangkah pergi. Bulan yang melihat sikap pria itu pun tersenyum simpul.

Dia kembali menatap cermin lalu bersiap dengan cepat. Karena dia tidak ingin suaminya itu menunggu lama hingga membuatnya marah. Tak butuh waktu lama, Bulan yang sudah memakai cadarnya kemudian melangkah menuruni tangga menuju meja makan.

Dan benar saja, pria itu sudah menunggunya sejak Stevan keluar dari kamarnya. Dia di sambut oleh para pelayan dan Bulan juga menyahut sambutan mereka.

"Selamat pagi Nona!"

"Pagi..." sahut Bulan ramah.

Dia duduk di samping suaminya lalu menawarkan pria itu untuk di layani oleh dirinya.

"Kau mau aku ambilkan makanan nya?"

"Hem!" sahut Stevan singkat dan datar.

Bulan melayani Stevan dengan senang, dia mengambil nasi sesuai porsi yang biasa Stevan makan lalu menyerahkan pada nya.

"Ini makan lah, habiskan ya?" ujar Bulan lembut.

Bulan juga mengambil makanan sesuai porsi untuk dirinya sendiri dan kini keduanya makan bersama di meja makan dengan sesekali mengobrol. Terutama Bulan lah yang sering mengajaknya bicara.

*

*

*

Beberapa hari berlalu sejak kejadian Bulan di culik oleh Raka.

Stevan sudah mulai berangkat ke kantornya dua hari ini. Dia sedang sibuk dengan layar laptopnya karena ada berkas yang harus ia selesaikan saat ini juga.

Tok..Tok..Tok..

Pintu langsung terbuka sebelum Stevan menyuruhnya masuk. Dia menghentikan kegiatan nya di depan laptop menatap tajam pada sosok yang sudah berani masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa di persilahkan lebih dulu.

"Hey bro! How are you man?"

Kedua sahabat Stevan baru saja pulang dari luar negeri membuat Stevan sangat terkejut. Dia tidak menyangka, sahabat nya itu akan datang saat dirinya sedang butuh pertolongan.

"Kapan kalian datang?" Stevan berdiri menyambut kedatangan kedua sahabatnya itu masih saja dengan wajah datarnya.

"Tidak usah bertanya kapan kita datang, yang pasti kita sudah disini sekarang. Ya nggak bro?" sahut pria itu yang bernama Kaysa Eki Prayuda biasa di panggil Eki.

"Yoi bro..." sahut Roy Darwin Iransyah biasa di panggil Roy.

Stevan senang melihat kedatangan kedua sahabatnya itu termasuk Boy. Saat Boy masuk ke ruangan kerja milik Stevan langkahnya terhenti karena dia juga terkejut melihat kedua sahabatnya ada di sana.

"Kalian?"

"Hey, apa kabar kau?" tanya Eki memeluk bahu Boy.

"Aku baik, bagaimana kabar kalian?" sahut Boy memeluk Roy setelah memeluk Eki.

"Seperti yang kau lihat! Apa kau masih menjadi kaki dan tangannya?" tanya Eki lagi.

"Yaa begitulah." sahut Boy tersenyum melirik Stevan.

"Baguslah kalau begitu, Stevan tanpa kamu berasa kakinya pincang dan hilang satu!" ujar Roy membuat semua terkekeh.

Stevan hanya memukul lengan mereka dengan pelan dan sedikit tersenyum meperlihatkan giginya. Mereka yang melihat itu semakin menjahili pria kejam itu.

"Naaah gitu dong Van! Senyum yang lebar, jadi kan manis banget kalau di lihat. Biar kesemutan bibir mu karena terlalu manis jika tersenyum!" canda Eki kembali membuat semuanya terkekeh.

Stevan yang akan kembali memukul Eki pun tidak kena karena Eki berlari kecil menuju sofa. Mereka semua memang suka sekali menjahili Stevan yang selalu datar dan dingin jika dihadapan orang lain.

Boy dan Stevan merasa senang karena Eki dan Roy datang untuk menolong Stevan menghadapi musuh. Karena Stevan tahu, bahwa Roy dan Eki jago bela diri dan sangat jago untuk adu tembak.

Saat ini Stevan sedang menghadapi musuh yang ingin menghancurkan nama juga perusahaannya. Dia tidak mau itu sampai terjadi. Jadi Boy mengirim pesan melalui email pada kedua sahabatnya dan betapa senang nya bahwa mereka dengan senang hati mau membantu Stevan.

...****************...

1
Rini Maryani
lanjut boy n steven semangat thooor
resia
terharu sekali persahabatan semasa pria kaku, saling syg mskpn sllu berdebat. ya bgs mentari klo suami yg hrs kita istri yg melayani krn itu ladang pahala buat kita
Wiwik Emy
lanjut thor
Sarah khum
Luar biasa
Siti Zaid
Lanjut lagi thor..semangat💪💪💪
Rini Maryani
lanjut boy
Ma Em
Selamat ya Boy, Mentari untuk pernikahannya semoga berbahagia langgeng pernikahannya dan cepat diberi momongan.
Siti Zaid
Pak boy yang sabar deh..kejab aja lagi..lepas sah aja..boleh terus on😁
Miss Ra: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
bibi
cap xip cup
resia
klo sangat cinta hrs di jg boy gak blh DP dlu ya nnti saja stlh sah bru di DP n cicil he he he
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
idih boy benar2 tuh diciumi Mentari dihadapan Steven wkwkwkwkw
Miss Ra: /Joyful//Facepalm/
total 1 replies
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
terima saja Mentari
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
maaf ya thor kk afya sibuk dgn rl tp nggak lupa utk meneruskan membaca karya kamu. cuma telat dikit ya
Miss Ra: iyaa gpp kak...

/Kiss/
total 1 replies
resia
sangat senang bucin nya pria kaku gak ada lawan
Puji Hastuti
Steven manis sekali
Wiwik Emy
lbh romantis LG dong stev
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
keinginan boy sllu dipersetujui oleh Steven
Siti Zaid
semoga berbahagia steven dan bulan selamanya..lanjut lagi author..
Rini Maryani
lanjut steven n bulan semangat thooor
Rini Maryani
lanjut boy n mentari semangat thooor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!