Satu ibu bisa membesarkan beberapa orang anak tapi belum tentu beberapa anak bisa membesarkan satu orang tua.
Ibu Yarni mempunyai enam orang anak, empat laki - laki dan dua orang anak perempuan. Ia wanita yang kuat bisa membesarkan keenam anaknya tanpa adanya seorang suami.
Suaminya meninggal saat penyakit yang menggerogotinya tidak bisa lagi di sembuhkan karna keterbatasan ekonomi.
Keenam anaknya alhamdulilah bisa sukses tapi lima dari anaknya mulai menjaga jarak, hanya anak bungsu yang selalu setia berada disampingnya.
Bagaimana kisah kehidupan bu Yarni selanjutnya? Apakah ia akan bisa berkumpul kembali bersama anak - anaknya atau tidak sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Malam semakin kelam, keadaan sudah mulai sepi apalagi dikampung tidak seramai dikota. Hanya terdengar suara dari toa mesjid dan beberapa musholla melantunkan bacaan qalam Allah.
"Mak." Si bungsu yang rindu ibunya memilih tidur bersama.
"Gimana sekolahnya?" tanya ibu sambil berbaring disamping putrinya.
"Sebentar lagi aku wisuda,mak. Mak harus datang ya. " ujar si bungsu.
"Insya Allah. Katanya tadi ada yang mau di omongin, apa?" tanya Yarni penasaran.
"Begini mak, dua minggu yang lalu aku di suruh abang Reza kerumahnya untuk buka di rumahnya. Pikiran aku tentu abang - abang juga di undang,tapi ternyata tidak mak. Aku malah dijadikan babu oleh istrinya yang hari itu mengadakan buka bersama keluarga besarnya." Si bungsu bercerita dengan hati yang kesal.
"Masa sih abang kamu kaya gitu?" Yarni mencoba menyangkalnya.
"Lebih parahnya mak, semua peralatan kotor aku yang membereskan tanpa ada seorang pun membantu."
"Apa abangmu ga memarahi istrinya?"
"Boro - Boro mak,abang aja takut banget sama istrinya. Malah abang bilang gini mak. Udah ga usah protes, lakuin aja apa yang istrinya perintah."
Yarni mengurut dadanya yang terasa berdenyut. Ia tidak menyangka jika putra sulung memperlakukan adik kandungannya layaknya pembantu.
"Bagaimana dengan ipar kami yang lain?"
"Jujur ya mak, aku kalau bukan karna kuliah rasanya aku ogah numpang mak."
"Kenapa?"
"Numpang kalau ga ikut bantu - bantu wajah istri - istri abang tidak enak di pandang, masam. Aku mengontrak sendiri ga dapat ijin."
"Sabar ya,nak. Tinggal sedikit lagi. "bujuk Yarni.
"Lama mak, aku malas balik ke kota lagi mak." rengek Si bungsu.
"Hus, ga boleh gitu. Katanya sebentar lagi mau jadi sarjana kalau ga balik sia - sia waktunya yang kamu habiskan selama ini." Yarni menasehati putrinya.
"Kata abang Reza dan istrinya aku mau di jodohkan, makanya aku ga mau balik mak."
"Di jodohin, di jodohin sama siapa?" tanya Yarni yang tidak percaya putra sulungnya terlalu ikut campur hidup adik bungsunya. Ada nada amarah di suaranya.
"Katanya sih sama siapa gitu, aku lupa namanya mak. Yang sempat aku dengar katanya orang yang mau di jodohin sama aku orangnya kaya." Aku Si bungsu.
"Abang yang lain udah pada tau?" Tanya Yarni.
"Sudah mak."
"Tanggapan mereka gimana?"
"Kayanya pada setuju gitu mak. Mak aku ga mau mak di jodohkan mak, aku mau kerja dulu. Aku mau mempraktekkan ilmu yang aku dapat agat tidak sia.- sia. Kenapa mesti aku sih,mak? Kakak aja boleh bekerja dan tidak dipaksa untuk di jodohkan dengan pilihan Abang." Si bungsu meneteskan air matanya karna merasa mendapat perlakuan yang berbeda dari kakak perempuannya.
"Nanti biar mak yang ngomong sama abang - abang kamu. Udah nangisnya, sudah malam sebaiknya kita tidur supaya tidak kesiangan sahur." Yarni menyeka air mata di pipi putrinya dan memeluknya.
Ia tidak menyangka bahwa putri bungsunya tidak mendapatkan perlakuan yang baik dari putra - putranya. Menyesal ia mengijinkan dulu si bungsu di ajak untuk melanjutkan pendidikan ke kota.
Pantes setiap kali pulang si bungsu enggan kembali ke kota. Yarni berjanji dalam hati akan meluruskan semuanya. Ia juga tidak rela si bungsu di lukai perasaanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore kk, Terimaksih sudh menunggu dan terimaksih supportnya kk,. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor makin semangat melanjutkan bab berikutnya 😊😘😘🙏🙏🙏