QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.
dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.
adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.
setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09 asam.
Di jam istirahat Nara dan keira duduk santai di bawah pohon setelah pergi ke kantin, hari ini mereka tidak memesan makanan pokok hanya cemilan biasa saja.
sementara di lapangan basket inti domino terlihat sedang bermain bola basket dengan semangat, banyak para fans yang menyaksikan mereka bermain dengan penuh semangat, para fans itu bahkan rela panas-panasan demi mendukung idola mereka.
Dia tangan masing-masing para fans juga memegang botol minuman, bersiap memberikan botol minum itu kepada idola Mereka masing-masing, setelah Mereka menyelesaikan permainan.
Keira berbisik pada Nara," lihat deh fans mereka ....,"
"kenapa?" bingung Nara.
"ada adek lo sama saudara tiri gue di sana, masa Lo gak liat sih," keira dan langsung menuju ke arah depan, menunjukkan di mana posisi Lana saat ini, di samping mana juga ada Aruna yang terlihat tak kalah semangatnya.
Nara langsung mengikuti arah yang di tunjuk oleh Keira, di sana dia benar-benar bisa melihat Lana dan Aruna yang terlihat tak kalah semangatnya dari para fans yang lain.
Nara berpikir sebelum dia memutuskan untuk menjauh dari inti domino, dia pernah mendengar dari Lana kalau Nevan tidak menyukainya dan juga menghinanya ketika dia tidak ada. Lana juga berkata kepadanya kalau tidak ada satupun inti domino yang menyukainya, dan selalu menganggapnya beban, Lana mengatakan itu semua dengan air mata yang mengalir di wajahnya, yang membuatnya terlihat sangat menyedihkan.
Dari sanalah Nara mulai menjauh dari inti domino, bahkan jika mereka berinisiatif untuk mengajaknya mengobrol, Nara akan dengan acuh tak acuh pergi dan mengabaikan mereka seolah-olah mereka tidak pernah saling mengenal sebelumnya.
sampai akhirnya Nara tahu kenapa Lana mengatakan semua itu, mengatakan hal-hal buruk tentang mereka, karena ternyata dia menyukai Nevan.
"kenapa Lo ngelamun gitu, nyesel?" Keira dengan santai sambil memasukkan makanan ringan ke dalam mulutnya, tentu saja Keira tahu dulu mereka dekat, tapi karena suatu alasan mereka harus menjauh.
kalau ditanya apakah dia menyesal? Nara pasti akan dengan keras mengatakan dia sangat menyesal, menyesal karena percaya dengan semua apa yang dikatakan oleh Lana di masa lalu, dan tidak mendengarkan dari penjelasan pihak lain.
tapi semuanya sudah terjadi dan Nara tidak memiliki keberanian untuk mendekati Mereka lagi, semuanya sudah berlalu sekarang, jadi biarkan apa yang sudah terjadi mengikuti arusnya.
"menyesal ..., tapi apa boleh buat, gue dulu terlalu bodoh karena percaya sama semua kata-kata Lana"
"gue juga heran deh sama lo, perasaan lo dapat nilai pelajaran bagus semua gak ada yang cacat. banyak juga guru yang puji-puji nilai lo, tapi giliran lo berhadapan sama adik lo sendiri, lo seolah-olah berubah jadi orang paling tolol di dunia ini. apapun yang dikatakan Lana lo pasti langsung percaya 100%, gue bahkan kadang-kadang mikir kalo Lo udah kena pelet Lana."
Nara dengan malas memutar malas bola matanya, tapi mau membantah pun dia tidak bisa, karena dulu dia memang selalu percaya 100% dengan apa yang dikatakan oleh Lana, bahkan tidak perlu repot-repot untuk mencari bukti apakah ucapan Lana benar atau tidak.
dia terlalu mempercayai Lana di dalam kehidupannya yang lalu, dia sangat mempercayai adiknya tersebut, dan selalu berpikir kalau adiknya tidak mungkin menyakitinya, tapi apa yang terjadi? dia justru mati di tangan adiknya sendiri, orang yang paling dia percaya di dalam hidupku.
"liat tuh, bukannya tadi katanya Lana lagi di bully sama kakak kelas, lihat sekarang penampilannya, semangat gitu bahkan sampai loncat-loncat kayak monyet, baru kali ini gue lihat korban bully kayak Lana," keira bahkan saat ini menatap Nara dengan tatapan merendahkan.
Nara sama sekali tidak keberatan dengan tatapan yang diberikan oleh Keira, karena apa yang dikatakan Keira semuanya benar, tapi kenapa dulu dia tidak bisa melihat semuanya dengan benar?
seolah-olah dia benar-benar terkena pelet Lana, dulu dia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, apapun yang dilakukan Lana dan yang dibicarakan Lana dia akan percaya 100%, dan membelanya mati-matian.
"kayaknya gue benar-benar kena pelet deh," Nara sambil menghela nafas.
Nara membuka botol minumannya dan meminumnya sambil berpikir, Untung saja Tuhan memberikan dia kesempatan kedua, jika tidak sampai dia mati pun dia hanya bisa menyesali apa yang dia lakukan.
sementara itu di lapangan basket, terlihat inti domino sudah selesai bermain basket, mereka terlihat berkeringat yang membuat baju mereka menempel di tubuh masing-masing, mencetak jelas tubuh mereka yang sexy dan menggoda.
saat ini para fans-fans mereka sedang mengepung mereka seperti saat pembagian sembako, para fans-fans itu terlihat sangat bersemangat, bahkan tidak segan-segan untuk berdesak-desakan demi menyerahkan apa yang ada di tangan mereka, atau hanya sekedar ingin mendekat pada idola mereka.
Nevan kesal karena para wanita-wanita yang terus mengepungnya, bahkan berusaha untuk melemparkan diri mereka ke dalam pelukannya. Bukan hanya Nevan, tapi inti yang lain juga kesal.
"minggir wooyyy ...," teriak Dion kesal.
"minggir atau gue tendang kalian satu-satu..," kesal meteor.
Tapi para fans sama sekali tidak takut, mereka bahkan seolah-olah pasrah mau diapakan saja oleh mereka.
Sampai mata Nevan secara kebetulan tertuju pada Keira dan Nara yang duduk di bawah pohon dengan anteng, Mereka terlihat bergosip dan sama sekali tidak peduli dengan keributan yang ada di lapangan basket.
Nevan entah mengapa memiliki pemikiran aneh di dalam otaknya, dia langsung mendorong beberapa fans yang menghalangi jalannya, langsung berjalan menuju Keira dan Nara, lebih tepatnya berjalan menuju Nara.
"kak Nevan ...," tiba-tiba Lana muncul, dengan senyuman malu-malunya dia memberikan botol minum yang ada di tangannya kepada Nevan," buat kakak ...," ujarnya dengan nada malu-malu dan dengan nada lembut. Menyerahkan botol air minum di depan Nevan dengan kedua tangannya.
Nevan tidak akan pernah tertipu dengan wajah palsu Lana, jika dia tidak mendengar secara langsung apa yang direncanakan oleh Lana untuk Nara, mungkin dia juga akan tertipu oleh wajahnya yang terlihat tidak berbahaya dan lemah di depan, sama seperti dengan Nara dan juga beberapa orang yang ada di sekolah.
Nevan tahu kalau Lana hanya berpura-pura baik dan lemah, selain itu Nevan tidak akan pernah melupakan bagaimana Lana menghasut Nara agar membencinya dan teman-temannya, orang yang paling tidak Nevan sukai di dunia ini adalah Lana! si munafik yang berhasil menjauhkannya dari teman masa kecilnya.
Nevan hanya menatap Lana dan terus berjalan melewati lana, Lana tidak menyangka kalau dia akan ditolak bahkan diabaikan oleh Nevan secara terang-terangan, bahkan saat ini banyak para siswi-siswi yang diam-diam menertawakannya.
Lana kesal dia berbalik dan melihat Nevan justru berjalan menuju ke arah kakaknya dan juga Keira, diam-diam Keira meremas botol minum yang ada di tangannya, dia dengan susah payah menjauhkan kakaknya dan juga orang yang dia sukai, tapi saat ini dia justru melihat orang yang dia sukai, berjalan menuju orang yang paling dia benci yaitu kakaknya sendiri.
"Nara kenapa lagi-lagi lo, kenapa harus lo lagi hah? Nara gue bener-bener benci sama lo, lo selalu aja merebut apa yang gue suka, apapun yang gue suka pada akhirnya akan jadi milik lo. Gue gak suka liat Lo jadi pusat perhatian, gue nggak suka lihat senyuman lo, gue nggak suka semua orang muji Lo. gue cuman mau lihat lo jatuh ke dalam lumpur yang kotor, tanpa ada seorangpun yang nolongin lo. Nara suatu hari nanti lo bakal berada di bawah kaki gue, dan orang-orang yang saat ini puji-puji Lo akan pergi." batin Lana, tapi di permukaan Lana hanya menunjukkan senyuman kecil yang terlihat sama sekali tidak berbahaya.
Melihat bagaimana Nevan mengambil botol minum yang baru saja Nara gunakan, dan langsung meminumnya tanpa rasa jijik membuat Lana hampir saja mengumpat. tapi dia hanya bisa menahannya, dan dengan perlahan tapi cepat berjalan menuju Nara.
Nara juga benar-benar tidak menyangka kalau Nevan akan mendatanginya dan langsung mengambil air minum miliknya, dan meminumnya di depan para fansnya, yang saat ini menatap Nara seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.
Keira hanya bisa menahan tawa ketika melihat wajah bodoh sahabatnya sendiri, sebenarnya dia juga cukup terkejut dengan tindakan yang Nevan lakukan.
"hmm ....., asam ..," Nevan.
"bhahaha .....," Keira tidak bisa lagi menahan tawanya dan langsung meledak.
Nara menatap kesal ke arah Nevan, apa karena itu bekasnya jadi dia mengatakan asam? apa jika itu bekas wanita lain dia akan mengatakan 'manis' seperti pria lain.
Nevan tidak tahu kenapa Nara menatapnya dengan tatapan kesal, sementara Keira terlihat tertawa terpingkal-pingkal bahkan sampai memegangi perutnya sendiri.
Nevan melihat rasa yang tertulis di botol, itu rasa nanas dan rasanya memang cukup asam, jadi apa dia salah? Nevan kebingungan sendiri.