NovelToon NovelToon
Kebahagiaan Yang Hilang

Kebahagiaan Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gita Simamora

Kehidupan manusia memang dipenuhi dengan penderitaan. Namun apakah manusia akan selalu menangis dengan hal itu?
Jawabannya tidak, penderitaan yang datang bukan untuk ditangisi namun untuk bangkit menjadi sosok yang kuat dan mandiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Simamora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan dan Sebuah kisah

..."Danau Toba bukan sekedar sebuah alam yang memancarkan keindahan namun dibaliknya ada kisah yang membawa kepada sebuah nasihat yakni untuk selalu mengingat setiap janji"...

... Keesokan harinya, tepatnya di hari Minggu menjadi hari yang dinantikan oleh Nala. Pagi-pagi buta Nala sudah terbangun untuk mempersiapkan barang yang hendak dibawa mereka berlibur. Saat itu pamannya tidak memberitahu Nala akan berlibur kemana yang penting tidak akan mengecewakan. Tidak lupa dengan Gio yang sudah di depan rumahnya, bersiap untuk pergi. ...

...Nala membangunkan sang paman yang masih tertidur lelap. Dengan cepat sang paman mandi dan sarapan bersama Nala sedangkan Gio menyusun barang karena dia sudah makan dari rumah. ...

...Sambil sarapan Nala bertanya kepada pamannya, "paman kita mau berlibur kemana??" ...

...Pamannya tersenyum dan mengatakan, "Ada dehhh...lihat aja nanti pasti kamu suka!"...

...Sambil merengek Nala mengatakan, "ih paman ini.. Ngak asik ahh"...

..."Udah-udah, cepat habiskan sarapanmu biar kita pergi" ucap sang paman ...

...Dengan berjalan menyimpan piring pamannya langsung menghampiri Gio yang sedang menyusun barang. Sedangkan Nala mencuci piring bekas sarapan mereka....

..."Gio, sudah siap kamu susun barangnya??" ...

...Gio menoleh dan menjawab, "sudah dong om!" ...

..."Ayo Nala, jangan lupa menutup pintu mulai dari dapur sampai jendela-jendela" pinta pamannya ke Nala...

...Nala bergegas dan menutup semua pintu dan jendela. Tidak lupa ia membawa minyak kayu putih penyangkal mualnya. Selain itu, ia juga membawa syal yang biasa diberikan ibunya saat bepergian. ...

...Setelah semuanya siap, mereka akhirnya berangkat dengan memakai sabuk pengaman. Nala dan Gio duduk di kursi belakang sedangkan pamannya di depan untuk menyetir mobil. ...

...Selama perjalanan Nala sibuk melihat pemandangan dari jendela mobil dimana pohon-pohon yang berbaris di area pinggir jalan sungguh sangat memukau. Sementara Gio, sibuk dengan menggambar sketsa yang menarik perhatiannya....

...Nala bertanya dengan mata yang berbinar karena antusias kepada pamannya. ...

..."Berapa jam kesana paman?" ...

...Pamannya tersenyum dari kaca dan mengatakan, "sabar Nala kamu pasti suka" ...

...Gio menyahutnya dengan, "ngak tau tuh Nala, ngak sabaran amat!" ...

...Nala yang merasa jengkel menjawabnya dengan nada tinggi, "apaan sihh.. suka-suka akulah!" ...

...Gio langsung meletakkan buku sketsanya dan menatap Nala....

..."Sensi amat Nala, aku hanya bercanda" ...

...Nala yang melihat tatapan Gio merasa malu karena teringat kejadian semalam. ...

...Lalu Nala mendorong wajah Gio dan mengatakan, "Ngak tau ah, kamu sok paling benar!" ...

...Mereka akhirnya terdiam dan Nala melanjutkan pemandangannya sedangkan Gio melanjutkan sketsanya. ...

...Nala bertanya kembali kepada pamannya, "apakah disana ada air terjun paman?" ...

..."Ada Nala, kamu lihat saja nanti" jawab pamannya....

...Gio dan Nala bertatapan dan tersenyum lebar seperti tau jalan pikiran masing-masing. Yang mereka pikirkan ialah membayangkan bermain di bawah air terjun pasti seru. ...

...Ditengah perjalanan tiba-tiba suara petir datang dan hujan mengguyur jalan seketika. Nala merasa takut dan berteriak karena teringat kejadian bersama ayah dan ibunya. ...

..."Aku takut!" ucap Nala sambil menangis...

...Gio yang melihat tubuh Nala gemetar langsung memeluknya. ...

..."Nala jangan takut, kami disini bersama kamu!" ...

...Pamannya yang melihat Nala langsung melambatkan mobilnya seketika. ...

..."Nala kamu jangan takut ya, paman akan hati-hati membawa mobilnya"...

...Gio yang memeluk tubuh Nala merasa nyaman dan akhirnya Nala tertidur di pundak Gio. Gio sesekali menggeser rambut Nala dari wajahnya yang membuat hati Gio berdebar karena melihat kecantikan Nala. Nala juga nampaknya senang dan nyaman di pelukan Gio. Bagaimana tidak, Nala saja tertarik dengan Gio namun ia mengingat bahwa mereka adalah sahabat. Tidak mungkin mereka memasukan asmara di tengah persahabatan, ujungnya akan diakhiri sebuah perpisahan atau bahkan tidak lagi saling kenal. Hal itulah yang Nala takutkan sehingga tidak berani mengatakan cintanya kepada Gio. ...

...Perjalanan mereka memang sangat panjang kali ini. Sebenarnya mereka akan nyampe malam, sehingga harus menginap di rumah teman pamannya. ...

...Nala tidak lagi bertanya kepada pamannya, ia hanya menikmati perjalanan mereka dan Gio juga seperti itu. Malam akhirnya tiba, merekapun hampir sampai di rumah teman pamannya. Sebelum sampai, mereka singgah di sebuah restoran untuk makan malam. ...

...Restoran itu sangat memukau hati Nala dan Gio. ...

..."Wow ini sangat menakjubkan paman, lihatlah disekitarnya bisa memandang danau" Ucap Nala dengan wajah yang berbinar. ...

..."Iya betul sekali Nala, ayo kita langsung masuk" ucap Gio dengan wajah keheranan. ...

..."Iya Gio.. Nala, kamu tahu kita dimana?" Kita sekarang di Samosir dan danau itu adalah danau Toba" jawab pamannya kepada mereka. ...

...Gio yang pernah melihatnya dari handphone merasa tidak jarang mendengar tempat ini. "Wah akhirnya aku kesini juga, biasanya aku hanya melihatnya dari handphone om!" ucapnya dengan tersenyum. ...

...Disana mereka memandang danau Toba sembari menikmati makanan yang tidak kalah enaknya. Suasana yang tenang dan udara sejuk menambah kenikmatan momen tersebut, seolah setiap gigitan makanan menyatu dengan keindahan alam di sekelilingnya....

...Setelah makan, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju rumah teman pamannya. Di sana mereka disambut dengan hangat oleh tuan rumah dan istrinya. ...

...Mereka menyiapkan teh hangat dan cerita-cerita mengenai kehidupan di danau Toba. Malam itu memang dipenuhi dengan canda tawa yang tidak akan pernah dilupakan oleh mereka. ...

...Teman paman ya menceritakan tentang asal usul danau Toba yang sudah lama di kenang oleh masyarakat disana. Nala dan Gio yang penasaran menatap dan fokus kepada cerita tersebut. ...

...Mereka mempercayai bahwa danau Toba berasal dari seorang pemuda bernama Toba yang menikahi seorang wanita cantik yang ternyata adalah jelmaan ikan. Mereka hidup bahagia dan dikaruniai seorang anak. Anak tersebut bernama Samosir. Namun, Toba melanggar janji untuk tidak mengungkapkan rahasia istrinya sebagai ikan. ...

...Saat ibunya menyuruh Samosir untuk mengantar makanan kepada ayahnya, teryata Samosir memakannya karena sudah kelaparan. Toba yang melihat bekal yang dibawa Samosir kosong seketika marah. ...

...Ketika kemarahannya memuncak, ia tidak sengaja mengucapkan kutukan. Konon katanya yang akhirnya mengubah desa tempat mereka tinggal menjadi Danau Toba....

...Ia juga menambahkan kisah modern, tentang bagaimana beberapa penduduk di sekitar danau menemukan guci kuno saat menggali tanah. Konon, guci tersebut mengandung perhiasan dan prasasti yang menceritakan ritual masyarakat Batak kuno. Temuan itu dipercaya membawa keberuntungan bagi desa, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah pesan untuk menjaga hubungan manusia dengan alam agar tetap harmonis....

...Cerita itu membuat suasana malam menjadi semakin menarik. Angin sepoi-sepoi dari danau seakan membawa mereka ke masa lalu, merasakan langsung keajaiban yang tersembunyi di balik keindahan Danau Toba....

...Nala dan Gio sangat tertarik dengan cerita teman pamannya yang mereka panggil sebagai tulang. Di suku Batak memang begitu ada tarombo dari beberapa marga sehingga persaudaraan di suku Batak sangat erat. Disamping itu suku Batak terkenal dengan sebuah adat dan budaya untuk saling tolong menolong dalam suatu beban. ...

...Hal tersebut membuat hati Nala dan Gio merasa simpatik dengan suku Batak. ...

...Karena sudah sangat malam, Nala dan Gio sudah mengantuk. Akhirnya mereka tidur sedangkan pamannya masih melepas rindu kepada temannya ini. Pamannya mengajak temannya untuk berlibur bersama namun karena pekerjaannya sebagai nelayan membuatnya tidak bisa ikut. Pada akhirnya hanya mereka bertiga yang akan pergi menikmati suasana sekitar danau Toba. ...

...Bersambung......

1
Robitasari
hai kak mampir di karya aku juga yuk
✨Wyn한✨
Karakter-karakter ini begitu kuat, membawa cerita menjadi hidup.
Gita Simamora: Terimakasih, ditunggu selanjutnya ya.
total 1 replies
JustReading
Aku nunggu update terbaru setiap harinya, semangat terus author!
Gita Simamora: Pastinya, ditunggu ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!