NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamparan Alara

Alara mogok datang ke kampus lagi karena enggan bertemu dengan Alderio, namun sayang sekali karena hari ini ia harus menemani Reina bertemu dosen pembimbing nya, Alara hanya berharap semoga ia tidak bertemu Alderio disana.

Alara duduk di kursi depan dengan perasaan lesuh, ia memijat pelipisnya yang beberapa hari ini terasa sangat pusing dan perutnya juga mual.

"Ra, lo kelihatannya sedih banget. Nggak rela ya gue pulang ke rumah?" tanya Reina begitu percaya diri.

Alara yang mual merasa benar-benar ingin muntah mendengar ucapan narsis sahabatnya, ia tak menjawab, hanya memberikan tatapan sinis pada gadis itu.

"Biasa aja natapnya, Mbak." Celetuk Reina lalu segera menjalankan mobilnya.

Hari ini orang tua Alara akan pulang, rupanya pekerjaan mereka tidak sampai perkiraan yang mereka katakan, maka dari itulah Reina memilih untuk pulang saja ke rumahnya, padahal tidak masalah jika Reina tetap menginap, bahkan Alara suka.

"Lo nggak sekalian revisi?" tanya Reina namun hanya dijawab gelengan kepala oleh Alara.

"Lo sebenernya kenapa sih, Ra? Dari tadi gue terus yang nyerocos. Lo sakit?" tanya Reina memegang dahi Alara yang tidak terasa panas.

"Ck, gue nggak apa-apa. Cuma pusing sedikit, udahlah cepetan bawa mobilnya. Gue pengen muntah tiba-tiba cium bau mobil lo." Jawab Alara sewot.

"Heh, lo kira mobil gue tempat sampah!!" seru Reina melotot.

"Bukan tempat sampah, tapi ini lihat stelu jeruk banyak banget." Desis Alara menunjuk pengharum mobil yang ada di mobil temannya itu.

"Yaelah, lo kaya nggak tahu aja. Itu pasti kerjaan Mama gue!" Timpal Reina mendengus sebal.

"Pembunuhan berencana nih lama-lama kalo begini." Celoteh Alara membuat Reina terkekeh.

Akhirnya mereka sampai di kampus, Alara segera keluar dan berlari untuk memuntahkan cairan bening yang sejak tadi mengganggu nya. Alara muntah-muntah di belakang mobil Reina.

"Ra, lo sebenernya kenapa sih. Kita ke dokter aja mendingan." Ajak Reina khawatir.

"Nggak usah, gue mual gini pasti karena stelu jeruk itu." Sahut Alara menolak.

"Udah sana ke dosen lo, gue mau ke kantin. Minum es kayanya enak, sana!" usir Alara seraya mengelap bibirnya dengan tisu.

"Yaudah, nanti gue ke kantin. Lo jangan kemana-mana ya." Tutur Reina dibalas ibu jari oleh Alara.

Alara memijat pelipisnya lagi, ia segera pergi menuju kantin, namun saat di pertengahan jalan, tiba-tiba seseorang menarik tangan nya ke sebuah kelas kosong yang ada disana.

Alara dibenturkan di tembok hingga dirinya merasa kesakitan, ia meringis dan hendak merubah posisinya, namun dengan cepat orang itu menghimpit Alara.

"P-pak Al, lepasin saya. Bapak apa-apaan sih!!!" seru Alara berusaha memberontak.

"Diam Alara!!" balas Alderio dengan tegas.

Alara terdiam, ia mengatupkan kedua belah bibirnya, ia memalingkan wajahnya tak berani menatap Alderio.

"Kenapa kamu menghindari saya, Alara. Apa karena kejadian malam itu?" tanya Alderio tepat di depan wajah Alara.

Lagi dan lagi, Alara rasanya muak mendengar pertanyaan yang sama dari bibir Alderio yang tak henti mengungkit masalah diantara mereka. Entah harus berapa kali ia mengatakan bahwa dirinya tak mau membahas hal itu, namun sepertinya Alderio tidak juga mengerti.

"Alara, jawab saya." Pinta Alderio penuh penekanan.

Alara tak tahan lagi, ia mendorong tubuh Alderio lalu menampar wajah pria itu dengan begitu keras, bahkan akan diyakini jika nantinya wajah Alderio tercetak bekas tamparan nya.

"Sudah cukup, Pak!! Berapa kali harus saya bilang, jangan pernah membahas itu lagi!!" bentak Alara tepat didepan wajah Al.

Al memegangi wajahnya yang terasa panas akibat tamparan dari wanita cantik di depannya, ia mengusap sedikit wajahnya lalu kembali menatap dan memojokkan Alara.

"Sampai kamu menyerah dan memilih untuk menikah dengan saya." Jawab Al dengan begitu santai.

Alara kembali mendorong tubuh Al, ia hendak menampar wajah pria itu lagi, namun Alderio dengan sigap menahan tangannya.

"Cukup, Alara. Hentikan egomu ini, sampai kapan kamu akan lari dari kenyataan?" tanya Alderio dengan suara yang rendah.

"Saya tidak akan mau menikah dengan anda, jadi jangan pernah mengharapkan hal itu." Jawab Alara mendorong tubuh Alderio sekuat tenaga.

Alara hendak kabur, namun lagi-lagi ia gagal karena Alderio menarik tangan nya lebih dulu. Alara tak kehabisan akal, ia menggigit tangan Al sampai pria itu kesakitan.

Alara memanfaatkan itu untuk kabur, ia berlari keluar meninggalkan Alderio yang tampak kesakitan akibat gigitannya.

Sementara Alderio, ia tersenyum tipis. Ia tatap dengan lekat tangannya yang digigit oleh Alara lalu menciumnya dengan lembut.

"Kamu hanya akan menikah dengan saya, Alara. Karena saya lah yang menjadi pria pertama dan terakhir untuk kamu." Gumam Alderio kemudian segera pergi dari ruangan kosong itu.

***

Alara duduk di kantin dengan perasaan kesal yang menggebu, ia bahkan sampai menghabiskan dua gelas es teh manis dengan tujuan dapat mendinginkan otaknya yang terasa ingin meledak.

Dadanya naik turun, tangannya terkepal kuat saat mengingat apa yang pria itu lakukan padanya beberapa saat lalu.

"Benar-benar tidak waras, bagaimana pria sepertinya bisa menjadi dosen disini." Gumam Alara.

Tak lama Reina datang dengan wajah berseri-seri, Alara yakin bahwa gadis itu tengah merasa bahagia, namun apa alasannya??

"Kenapa lo, udah beres skripsinya?" tanya Alara menyedok batu es lalu memasukkan ke dalam mulutnya.

"Gue lulus skripsi coyy, akhirnya bisa wisuda gue!!!" Jawab Reina sontak membuat Alara ikut bahagia.

"Seriusan, ahhh akhirnya. Doain gue nyusul ya." Ucap Alara memeluk tubuh sahabatnya. 

"Gue yakin dikit lagi lo juga lulus, lagian pak Al juga kan baik sama lo." Sahut Reina seraya melepaskan pelukannya.

Alara terdiam, ia menekuk wajahnya mendengar ucapan Reina. Tak tahu saja gadis itu bagaimana sifat Alderio yang sebenarnya.

"Udahlah, yuk cabut ke mall. Hari ini lo traktir gue karena skripsi beres ya." Ucap Alara berusaha mengalihkan pikirannya dari sang dosen.

"Iya iya, yaudah yuk!" ajak Reina menggandeng tangan sahabatnya.

Saat hendak pergi, Alara dan Reina berpapasan dengan Alderio yang juga baru keluar dari ruangannya dan mungkin hendak pulang.

Reina memberi sapaan sopan, namun tidak dengan Alara yang malah melengos tanpa mengucapkan apapun.

"Sshhh … gadis yang berbeda, dan karena itu lah aku menyukaimu, Alara." Gumam Alderio menatap punggung Alara yang mulai menjauh.

WADUHH PAK AL BAHAYA JUGA YA😂

To be continued

1
Susi Susanti
Luar biasa
Anita Zusiasari
Kecewa
Anita Zusiasari
Buruk
Juna Dong
luar biasa
Wy Ky
keren
Inoy
cerita nya sih cukup bagus, tp maaf kaa kurang greget..utk konflik cukup lah g bikin emosi2 bgt, cuma utk penyelesaian masalah nya kurang tuntas kaa..
aq gregetan ma echa yg udh ngejebak alvara tp d biarkan begitu aj pdhal kan echa udh jahat bgt,,malah yg terselesaikan nya masalah dgn renata..
Inoy
s kaka nya terlalu semangat ngetik nya niih, jd aj 20 detik jd 20 menit 😂
irma hidayat
ayo lihat cctv nya
Nurul Aeni
aq mencium aroma bucin akut nereh antara Bima dan reina
Nurul Aeni
Renata gila yaa tega bunuh bayi(calon ponakannya sendiri)
Nurul Aeni
jujur aja alara sama reina
Nurul Aeni
alara & alderio,sama2 al
Nurul Aeni
waduuuhhh aq mau laaah klo jd alara,skripsi beres & nikah sama dosen gantengnya.biar semua mahasiswa/wi yg udh ngehina lngsg kicep diem
Dewi Kadimen
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
a'yun amalia
Luar biasa
Erina Situmeang
dikekepin terus pak dos😂
Erina Situmeang
eh..kok pertemanan Echa ngak sehat gitu
Heryta Herman
bima..efek puasa terlalu lama...ya gitu dech.../Smile/
Heryta Herman
aauuuwww...siap ga siap...ya harus siap lah rei....hihihi...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!