NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Anak Genius / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:49.4k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.

"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.

"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.

"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."

"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.

"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabut Hitam

"Baik pimpinan saya akan menemukan dua tikus itu dan memusnahkannya." Ujar pria itu lalu melepas jubah yang ia kenakan.

"Deg."

"Tabib Li." Gumam Melisa dengan tidak percaya.

...****************...

Melisa benar-benar tidak tau harus bagaimana saat melihat pria yang ia pikir korban adalah pelaku. Jadi bagaimana dengan Raymond sebenarnya apa yang terjadi.

Hingga akhirnya monster-monster itu telah pergi bersama dengan tabib Li yang juga ikut bersama mereka.

"Apa itu yang kau katakan tabib Li ?" Tanya Ian padanya. Sebenarnya pria itu sudah tau jika kemungkinan besar bahwa tabib yang memiliki toko itulah penjahat di balik semua ini. Karena pada awal memasuki toko tabib Li, sudah begitu banyak sekali aura sihir terlarang di sana. Jadi tidak heran jika memang pria itu dalangnya.

"Iya...dia tabib Li." Ujar Melisa.

"Di kemudian hari kau jangan terlalu percaya dengan orang-orang baik. karena orang yang terlihat baik kemungkinan besar adalah penjahat yang bersembunyi."Ujar Ian lalu berdiri.

"Apa anda juga begitu ?" Tanya Melisa.

"Hahahaha memang aku terlihat seperti orang baik ?"

"Terkadang." Jujur Melisa. Walau pun pria ini sering membuatnya kesal tapi menurut Melisa pria ini orang yang baik.

"Hahahaha." Tawanya.

"Asal kau tau ?aku mungkin lebih jahat dari makhluk-makhluk itu." Ujarnya dengan senyum yang penuh tanda tanya.

"Benarkah ?"

"Tak." Ian menyentil pelan dahi Melisa.

"Aukh."

"Aku hanya bercanda." Ujar pria itu lalu berjalan lebih dulu dengan begitu santai.

Sedangkan Melisa dengan segera menyusul pria itu.

"Tunggu aku..."

"Cepatlah jika tidak ingin jadi makanan monster itu."

"Kita mau kemana ?" Tanyanya.

"Hmm tidak tau." Jawab Ian dengan terus berjalan.

"Dasar aneh."

"Bukankah lebih baik kita memikirkan cara keluar dari sini." Pinta Melisa.

"Kau sepertinya sangat ingin keluar cepat dari tempat ini. Apa anakmu masih menyusu ?" Tanyanya dengan melihat dada Melisa.

"Hei apa yang anda lihat ! anakku sudah tidak menyusu lagi tau !"

"Berapa umurnya ?" Tanyanya.

"Saat ini dia umur 3 tahun tapi dia sangat pintar. Kevinku bahkan sudah bisa menulis namanya sendiri. Dia juga sering membantuku ketika aku memasak." Ujar Melisa. Entah mengapa jika membahas mengenai putranya itu Melisa selalu merasa sangat bahagia.

'Sepertinya aku benar-benar merindukannya.' Pikir Melisa.

"Jadi namanya Kevin, sepertinya kau sangat menyayangi anak itu."

"Tentu saja, aku adalah ibunya. Nyawa pun akan aku berikan untuk anakku. Dia adalah sesuatu yang paling ku syukuri di dunia ini."

'Jika tidak ada Kevin mungkin sudah dari dulu aku bunuh diri karena frustasi melihat dunia aneh ini.'

"Bagaimana dengan suamimu ?" Tanya Ian membuat Melisa langsung terdiam.

"Dia sudah tiada." Ujar Melisa.

"Turut berduka cita untuk itu.'

Setelah itu tiba-tiba saja keheningan melanda dua orang itu.

'Sebenarnya ayah dari kevin masih sangat sehat sampai sekarang, dia adalah pria yang sangat tidak ingin kutemui. Pria itu pasti sudah memiliki keluarga juga kan sekarang. Pastinya begitu, toh itu juga juga hanya kesalahan semalam jadi dia juga tidak perlu tau tentang Kevin.' Pikir wanita itu.

"Tidak apa lagipula aku masih punya Kevin jadi itu tidak terlalu menyedihkan." Ujar Melisa.

"Hmm ...apa kalian tinggal di kota ini ?"Tanya Ian kemudian.

"Kami tidak tinggal di kota, sebenarnya kami tinggal di desa yang cukup nyaman. Hmm anda mungkin bisa mampir kapan-kapan jika sedang lewat. Maka saya akan menyajikan makanan yang cukup enak." Ujar Melisa.

"Mungkin jika aku luang, aku bisa berkunjung." Jawab pria itu.

Dua orang itu sepertinya semakin akrab jika semakin lama bersama. Tidak ada yang tau apa yang dipikirkan masing-masing pihak, tapi dari luar mereka benar-benar cocok.

*

*

*

Sedangkan saat ini seorang pria tengah berdiri di depan cermin besar itu. Ia memegang kaca dari cermin itu lalu menghela nafas.

Raymond lalu mengambil sesuatu dari dalam kantong bajunya. Sebuah liontin bintang berwarna hitam telah berada di sebuah telapak tangannya.

"Tunjukkan arah padanya." Gumam pria itu pada liontin yang ada di tangannya. Setelah mengatakan hal itu liontin itu menghilang begitu saja dari telapak tangannya.

"Padahal aku sudah minta untuk menjauhi bintang hitam tapi hal ini tetap terjadi."

*

*

*

Disisi lain Kevin masih tampak senang karena bisa berkeliling pasar dan menikmati banyak makanan yang di belikan oleh kesatria itu.

"Paman kenapa orang itu memiliki kabut hitam disekelilingnya ?"Tanya Kevin saat melihat pria berjubah yang saat ini tengah ada di pasar itu.

"Itu jubah nak, bukan kabut." Jelas kesatria itu, ia berpikir mungkin saja anak seumur Kevin salah mengartikan kata benda.

"Kevin tau jika paman itu menggunakan jubah hitam paman tapi ada seperti asap berwarna hitam yang mengelilinginya." Jelas Kevin.

Tanpa kesatria itu sadari beberapa detik yang lalu mata merah anak itu tampak sedikit bercahaya lalu berubah menjadi normal kembali.

"Itu hanya khayalan kamu saja nak, paman tidak melihat apapun."

"Hmm iya paman." Ujar Kevin. Ia tidak ingin berdebat karena sepertinya memang hanya dialah yang melihat kabut itu. Dilihat dari bagaimana orang-orang juga tidak ada yang melihat aneh pada pria itu.

"Ayo kita berkeliling lagi dan membeli makanan yang banyak untuk Kevin ya." Ujar kesatria itu.

Kevin menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar perkataan dari kesatria itu.

'Pria berjubah itu benar-benar aneh.' Batinnya saat melihat kembali ke arah pria itu.

1
Anna
udah terdampar sama pria menyebalkan yg tak lain ayah dr anaknya.. muncul pula penghuni hutan yg menyeramkan 😁😁😂😂🤣🤣🤣🤣 beruntung bgt kamu nak.. hahaha
iin marlina
ini apa Melisa bener" ga ada sihir sama sekali thor
Mike Hariati
lanjut kak seruuu
Sulati Cus
😂😂😂😂melisa lucu tp bagus jg lama2 jg Andrea bucin
Sulati Cus
😂😂😂😂ngarep py ruang dimensi pindah dulu ke novel cina😂
Juvita Lin
up yg bnyk dong...
Juvita Lin
lagi dong
an
ceritanya bagus, seru, bikin penasaran,
an
seru banget cerita nya...
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
dliee_
nanggung tor😭
Murni Dewita
next
iin marlina
bagus thor
Murni Dewita
double up
Murni Dewita
dikit amat thor
an
cerita nya bagus banget, bikin penasaran...
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
Iqlima Al Jazira
next thor
makin seru ini👍🏻
kang mager
Author minta maaf ya di bab ini mungkin agak sedikit berantakan di beberapa paragraf tapi author sudah memperbaiki tapi masih dalam tahap review.../Smile/...jadi author mau minta maaf banget untuk pembaca yang mungkin merasa kurang nyaman ya 👉👈🥰💓
Murni Dewita
double up thor
Khun Tee
baru kali ini aku baca nopel tentang dukces bisa baca 🙈 biasanya baru denger namanya aja langsung ga mau lanjutin susah ngejanya 🤣
Juvita Lin
terus lanjut...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!