seorang lelaki dingin, kejam, memiliki aura yang begitu menyeramkan dan di takuti seantero sekolah tiba- tiba manja dan begitu posesif dengan seorang gadis bahkan ia bisa menangis karenanya ? ya dia , Kelvin William Smith lelaki yang berusia 18 tahun yang masih menginjak kelas 3 SMA namun di usia yang terbilang muda iya sudah menjadi CEO Smith namun semuanya berubah semenjak kedatangan arabella Adhitama di hidup Kelvin
°°°
"aku gak pernah lepasin kamu sayang!"ucap Kelvin dengan suara seraknya,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fyzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
" terus lu mau apa" tanya masih dengan lembut.
"gue mau ke kantin lokal Agatha pasti udah nungguin" balas bella dengan cepat.
"lo mau makan makanan lokal" tanya kevin yang diangguki oleh bella.
"mau apa biar gue pesan" ini membalas kevin berusaha menuruti keinginan Bella.
"ayam bakar pakai sambel" balas bella yang diangguki oleh kevin.
" ayamnya paha" lanjutnya kembali.
"iya sayang".
kevin pun menghubungi asistennya untuk membeli ayam bakar di kantin lokal tidak lama dari itu asistennya pun mengetuk pintu membawa ayam bakar pesanan kevin. kevin memberi ayam bakar itu pada bella dengan senang hati Bella pun menerima.
yakin ayam bakarnya sangat enak karena aromanya saja sudah membuatnya ngiler,
"jangan kebanyakan makan sambal baby" ucap kevin penuh perhatian bella tak membalas ucapan kevin namun ia menuruti perkataan kevin karena memang dirinya juga tak begitu kuat untuk memakan makanan yang terlalu pedas.
kevin pun mengambil piring yang berisi steak dan segera makannya keburu dingin, mereka makan benar-benar dalam diam Kevin memang terdiam sedari kecil di ajarkan jika sedang makan tidak boleh bicara, karena Bella tidak berbicara karena ia tidak tahu harus berbicara apa dan ia benar-benar menikmati ayam bakar ini.
Begitu keduanya selesai makan siang bersama kevin bersandar ke sofa dan memejam matanya sebentar, sedangkan bella mengedarkan matanya ke segala penyuruh di ruangan ini matanya mengarah pada meja yang selalu kevin gunakan itu penuh dengan tumpukan dokumen-dokumen, dan bahkan layar komputer saja memperlihatkan satu tulisan panjang yang entah itu tulisan apa Bella pun tidak tahu, melirik ke arah kevin yang masih memanjangkan mata.
" ah , iya lupa belum mengabari Agatha" begitu ia menyeduh saku celana ia baru sadar ternyata ponselnya ada di dalam tesnya, ia pun tak jadi untuk menghubungi,
ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membuang air kecil, setelah itu ia duduk kembali ke sofa ia dikejutkan dengan kevin yang tiba-tiba kepalanya ditaruh di atas pahanya sebelum bella protes sudah berbicara.
"sebentar saja" ucapnya sambil memejamkan mata dengan wajah yang menghadap perut ramping Bella hanya menghela nafasnya seperti kevin sedang kelelahan.
" baby elus-elus"pintasnya kevin namun Bella tidak melakukannya membuat kevin membuka mata dan menatap Bella dari bawah.
" baby" rengeknya dan membawa tangan bella ke kepalanya.
Bella melongo tak percaya apa ia tak salah dengan bahwa kevin merengek padanya, hanya untuk di elus.
"baby "rengeknya lagi dan memeluk erat perut dari lamunannya tidak salah dengan jika seorang kevin william Smith merengek padanya.
Bella pun mengakat tangannya secara perlahan di atas rambut lebat milik kevin halus dan diberikan bella mampu membuat kevin merasa nyaman dan tenang hingga ia benar-benar tertidur di atas paha sesekali memandangi kevin dari atas dilebuk hatinya terdalam memang ia menguji ketampanan kevin pada di wajahnya begitu sempurna, alis yang lebat, hidup mancung, rahang yang tegas, dan bibir yang tidak begitu tebal, namun tidak tipis juga hanya saja.
Sifat yang menurut bella menyebalkan seketika ia melupakan bahwa kevin benar-benar tampan tak terasa bila pun tertidur dengan posisi duduk, ia pun merasa mengantuk, apalagi memang siang hari ditambah perutnya sudah kenyang setelah satu jam setengah lamanya tertidur.
