NovelToon NovelToon
Penjahat As A Sister

Penjahat As A Sister

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cerai / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyesalan Suami
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blesssel

Pantas saja dia sudah merasa curiga pada sampul buku itu yang tidak biasa. Alih-alih sekedar buku cerita biasa, ternyata itu adalah buku kehidupan terbuka dari masa depan beberapa orang, termasuk Victoria Hain. Sebuah tokoh dengan nama yang sama dengannya.
Sebuah tokoh yang kini dihidupi oleh jiwanya.

“Astaga, jadi aku adalah kakaknya antagonis?”
Adalah informasi paling dasar dalam cerita ini.

Alih-alih sebagai pemeran utama, Victoria Feyar berakhir menjadi kakak dari antagonis perempuan bernama Victoria Hain, yang akan mati depresi karena sikap dingin suaminya.

“Baiklah, mari kita ceraikan Kakak protagonis pria sebelum terlambat.” Adalah rencana Victoria, demi melindungi dirinya dan adik pemilik tubuh dari dua Kakak beradik pencabut nyawa.

Untungnya ini berhasil, meski bertahun kemudian Victoria dibuat kesal, karena mereka tidak sengaja kembali terlibat dalam situasi utama pada konflik cerita itu dimulai.

“Kakak Ipar, mohon bantu kami....”
-
“Dalam mimpimu.” -- Victoria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blesssel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Kuku Yvone menancap ke daging tangannya akibat memaksa menahan diri, dan beruntungnya dia masih bisa.

“Apapun itu jangan terlalu mengabaikan berat badanmu. Belum hamil saja sudah seperti ini, bagaimana kalau hamil? Bisa-bisa Raphael ….”

Yvone menggantung ucapannya dengan sengaja, ingin memastikan pikiran Victoria kesana-kemari. Kalau ini Victoria yang sebenarnya maka ini pasti akan berhasil. Jiwa lama itu pasti akan langsung tersulut, menjadi marah dan kemudian emosional. Tapi karena ini Victoria sang penjahat, maka dia tidak bisa dan tidak akan bisa.

“Raphael bukan orang seperti itu Bibi. Dia tidak akan tergoda dengan, … wanita murahan,” kata Victoria lambat dan dingin.

BRAK.

Lucu memang, Yvone selalu menjadi yang memulai tapi selalu menjadi pihak yang kepecahan telur lebih dahulu. Sebutan wanita penggoda berhasil menggerogoti jiwanya, karena dia adalah wanita kedua.

“Kau kurang ajar, apa kau—”

“SELAMAT MALAM.”

Mendengar suara-suara cempreng yang masuk, Victoria memajukan tubuhnya mendekat kearah Yvone.

“Paman dan Bibi, sepertinya ada kesalahpahaman disini. Hampir semua ucapanku kalian salah pahami, … tapi tidak mengapa, aku mengerti karena ini semua menggambarkan situasi kalian. Tapi mari jangan biarkan para remaja tahu.”

Orlando mengepal tangannya erat. Kata 'menggambarkan situasi kalian’ menunjukkan bahwa Victoria secara terbuka mengatakan itu padanya.

Raphael yang sedari tadi diam akhirnya tak tahan untuk tertawa. Dia benar-benar tertawa secara terbuka sebelum berujar, “Victoria Victoria, ckckck … tolong maafkan Istriku atas kepolosannya.”

“Selamat malam,” ucap Estella lebih kalem kali ini.

Remi, Estella dan Allard yang akhirnya sampai di ruang makan. Membuat Yvone dengan cepat mendudukan dirinya, seolah tidak pernah ada yang mengganggunya.

“Kalian baru tiba, ayo langsung duduk makan,” suruh Victoria.

Tapi ketiga mereka menolak semua, dengan alasan masing-masing sudah makan.

“Aku akan ke samping saja,” ujar Allard, lalu melangkah ke ruang samping dekat kolam. Begitu juga Estella dan Remi, segera menyingkir dengan alasan akan berganti pakaian. Semua mereka tahu, tidak ada yang akur di antara para orang dewasa.

Melihat kepergian ketiga mereka, suasana menjadi dingin kembali. Orlando dengan terbuka mengingatkan Victoria melalui Raphael. “Victoria banyak sekali perubahan Raphael, itu bagus tapi kamu harus memberitahu batasan-batasan—”

“Sudahlah Paman, itu tadi bukan masalah besar. Victoria tidak sengaja, sebagai orangtua Paman dan Bibi lah yang harus lebih bijaksana dan lembut hati.”

Victoria tidak mengira akan adanya pembelaan dari Raphael, tapi mendengar itu dia tersenyum dan mengangguk seperti anak anjing yang tidak bersalah.

Sementara Yvone, dia langsung memegang tangan Orlando manakala melihat suaminya itu sudah sangat marah. Dia harus menenangkan Orlando, karena Allard ada disini. Walaupun bukan anak kandung mereka, tapi keduanya cukup menjaga Allard.

“Lupakan saja soal tadi, bagaimana kalau kita lanjut dengan alasan kedatangan Paman dan Bibi?”

Orlando terkekeh kecil dengan sikap Raphael, yang mulai menunjukkan sikap pemberontak beberapa tahun belakangan ini. Tapi kali ini tidak lagi, Orlando berencana untuk mengambil alih bisnis pusat Keluarga Hain dari tangan sang keponakan.

“Ulang Tahun Kakekmu sebentar lagi. Paman mendengar bahwa perusahaan JAY Otomotif yang selama ini dia inginkan, sedang dijual dengan harga rendah. Paman berpikir untuk mengajakmu bekerjasama membeli ini, untuk hadiah Kakekmu.”

Mendengar ini, Raphael menarik sudut bibirnya. Kalau saja dia tidak mendapatkan informasi dari Ethan tepat waktu, rasanya dia akan setuju saja mengingat Kakeknya selalu menginginkan industri otomotif menjadi bagian bisnis mereka. Tapi beruntung, dia sudah tahu, bahwa JAY Otomotif sendiri sudah dibeli oleh Pamannya yang berniat tidak baik untuk memanipulasi dirinya lewat kerjasama.

Selagi perbincangan terjadi alot di dalam, Estella memilih tidak melewati ruang makan. Jadi saat dia keluar kamar, dia memilih keluar dari samping yang langsung menembus kolam.

Duduk di sebuah ayunan gantung menunggu Remi akan datang, seperti biasanya. Tapi dari ujung yang gelap, sepasang mata dengan niat yang gelap juga sedang memandangnya.

Allard menatap Estella dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sebuah kaos kebesaran dengan celana pendek, menambah kecantikan Estella di mata Allard.

Sudah lama, dia sangat tertarik pada Estella, tapi sayang Remi selalu berada di sekitar gadis itu. Jadi kini melihatnya sendirian tanpa Remi, Allard merasa inilah kesempatannya.

Mendekati Estella diam-diam dari belakang, Allard menutupi mata gadis itu saat sampai. Estella pun tanpa prasangka mengira itu Remi.

“Oh ya ampun hentikan, kau kenakan sekali.”

Merasa tidak ada perlawanan, Allard menarik sudut bibirnya. Dia dengan cepat menjadi sangat berani.

Muach ***

Estella tertegun, kecupan basah di pipinya membuat dia tidak bisa berpikir untuk sementara waktu. Tapi setelah dia pulih kemarahan dengan cepat naik ke kepalanya. Dia tidak menoleransi hal seperti ini, bahkan jika itu Remi sekalipun.

Jadi ketika dia menyingkirkan kasar tangan yang menutup matanya dan berbalik, dia semakin jijik mendapati itu Allard dengan senyumannya.

PLAK. Allard sampai ter mundur beberapa langkah, akibat pukulan segenap tenaga itu. Dia mengangkat kepalanya menatap Estella, tapi masih dengan senyuman. “Ada apa sayang? Bukankah kau menyukainya.”

“Diam, bajingan kurang ajar! Dasar menjijikkan! Berani-beraninya kau bertindak tidak bermoral seperti itu, manusia kotor.” Tunjuk Estella dengan tangan yang sudah bergetar. Dia marah sampai matanya berkaca-kaca, itu tadi sangat mengusik dan melukai dirinya.

Allard yang bertemperamen busuk, tidak bisa menerima penghinaan meski dia pantas untuk itu.

Dia malah melangkah mendekati Estella, dengan mata yang berbahaya. Estella yang melihat ini jelas langsung mundur. Tapi dia baru dua langkah, ketika Allard menangkap lengannya.

Hendak berteriak, tapi mulutnya dibungkam Allard. Situasi menjadi sangat mencekam dalam sesaat.

“Mulutmu sangatlah ganas, tapi tidak mengapa. Aku tetap menyukaimu, dan berencana berbagai kekotoran-ku padamu.”

Allard dengan cepat memindahkan tangannya pada pinggang Estella, memeluk gadis itu dan hendak memaksa menjatuhkan ciuman lain.

Beruntung bagi Estella, sial bagi Allard, karena Remi melihat hal itu. “ALLARD!” Remi berteriak dan hendak berlari. Tapi baru juga beberapa langkah, dia melihat sesuatu yang tidak pernah dibayangkannya.

BUGH. Satu tendangan tepat sasaran menghantam kepala Allard, membuatnya terlempar lepas dari Estella. Dengan susah payah Estella menenangkan dirinya yang gemetar, sambil mencoba bersembunyi pada Kakaknya.

Itu pukulan yang benar-benar kuat dan akurat. Sampai-sampai Allard mimisan, padahal pukulannya mengenai belakang.

“Kau bajingan kecil.”

“AKKKKKHHHH.” Allard berteriak kesakitan, ketika Victoria menginjak bagian yang terkena tendangan tadi.

Ketiga orang di ruang makan, segera berlari ke samping manakala mendengar teriakkan.

“ALLAAAARRRDDDD!” Yvone berlari sambil berteriak histeris menuju pada Allard, yang sedang di bawah kaki Victoria. “Minggir kau iblis!” Yvone mendorong mundur Victoria dan memeluk Allard.

“Putraku, putraku, oh panggil ambulans, putraku.” Yvone menangis sesegukan.

Orlando dengan marah tertahan, mempertanyakan apa yang terjadi. Tapi Victoria menatap pria itu dengan bahaya dimatanya. “Inilah pentingnya mendidik anak. Putramu dengan kepribadian menjijikkannya telah mencoba melakukan tindakan tercela pada adikku.”

“BOHONG! KAU PEMBOHONG. PUTRAKU TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN HAL ITU!” teriak Yvone.

Tapi Victoria lebih dari kejam saat ini. Dia mendatangi Yvone yang sedang terduduk, dan menamparnya dengan keras. PLAK. Membuat semua mereka terdiam disitu.

“Bibi, kau tidak bisa mendidik anakmu tapi tidak mau disalahkan untuk kesalahannya? Maka tidak mengapa, kau hanya perlu menanggungnya.”

“AKHHHH!!!” Yvone histeris, lalu Orlando dengan cepat mengangkat istri dan putranya. Dia tidak membantah atau mencoba berdebat, karena memang Allard pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.

Hanya saja bedanya, kali ini dia tidak bisa membela Allard menggunakan kekuasaannya. Karena ini adalah kediaman Raphael, dan orang yang coba di jahati anaknya adalah adik ipar Raphael. Jika Ayahnya Tuan besar Hain mendengar ini, bisa tamat juga riwayat mereka.

“Orlando, lakukan sesuatu me-mereka—”

“DIAM.”

Meskipun memarahi istri dan anaknya, tapi Orlando tidak memiliki niat untuk minta maaf sama sekali. Dia bermaksud untuk membawa mereka segera dari sini.

“Ayo kita pulang. Raphael kami harus kembali—”

“Minta maaflah.” Raphael memotong ucapan Orlando dengan dingin.

“Raphael mari kita bicarakan masalah ini lain waktu—”

Raphael menggeleng. “Tidak perlu membicarakan ini lain waktu! Minta maaflah pada Estella dan akui kesalahanmu Allard, atau aku akan mempolisikan hal ini.”

“Raphael! Berani kau tega pada adikmu sendiri?” ujar Yvone tidak percaya, tapi tetap mendapatkan gelengan dari Raphael.

“Tidak … aku tidak tega, maka untuk itu Allard harus meminta maaf pada adikku Estella.”

Kebencian di hati Orlando tumbuh kuat dan cepat dalam sekejap. Sudah idenya ditolak Raphael tadi, kini mereka dipaksa untuk meminta maaf. Semakin Orlando pikirkan, semakin sakit hati dan harga dirinya.

Pada akhirnya Allard tidak punya pilihan selain melakukan apa yang diinginkan Raphael. Tapi lebih daripada itu, dia benar-benar hampir kehabisan oleh karena mimisan yang tidak mau berhenti mengalir.

Remi yang melihat kondisi Allard dari kejauhan, merasa takut dengan keadaannya. Kali ini pandangan matanya menatap Victoria, sang Kakak ipar yang dipikirnya lemah dan tidak berguna, ternyata adalah seseorang yang sangat berbahaya.

“Aku akan membawa masuk Estella.”

Raphael mengangguk. Dia terlalu malu pada Estella, sampai tidak bisa mengatakan apapun. Walau hubungannya dengan Victoria tidak baik selama ini, tapi dia cukup baik dengan Estella karena gadis itu merupakan sahabat Remi. Jadi Raphael merasa sangat bersalah tentang hal itu.

Begitu Victoria dan Estella akan masuk Remi menawarkan untuk ikut, tapi dilarang Victoria. Jadi dia segera mendatangi Raphael yang masih di pinggir kolam.

“Kak?”

“Hmm.”

“Aku bersumpah! Aku sudah berlari tadi, tapi terhenti melihat tendangan Kak Victoria yang entah dari mana.”

Mendengar ini Raphael mengangkat sebelah alisnya. Sejujurnya dia juga sangat penasaran dengan apa yang terjadi.

Jadi ketika Remi menuturkan semuanya, alis Raphael dibuat menukik. Bertanya-tanya, orang seperti apa Victoria sebenarnya? Dan sehebat apa tendangan itu?

1
Widiaaaa
cuma 1 bab aja thor/Doubt/
Blesssel: satu untuk hari minggu kak 😅
total 1 replies
Blesssel
Walaupun nggak komen, jangan lupa di like, di vote di hadiah ayo apa kek terserah! biar penulis tahu ada yang nunggu update
D'nindya Idsyalona
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!