Salma seorang guru TK, menikah dengan Rama seorang duda dengan satu anak. Setahun lebih menikah kehidupan keduanya harmonis dan bahagia. Apalagi Rama adalah cinta pertamanya saat SMA.
Namun, kenyataan bahwa sang suami menikahinya hanya demi Faisal, anak Rama dengan mantan istrinya yang juga merupakan anak didiknya di tempatnya mengajar, membuat semuanya berubah.
Akankah Salma bertahan di saat ia tahu suaminya masih mencintai mantan istrinya yang datang lagi ke kehidupan mereka?
IG: sasaalkhansa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIUA 18 Pillow talk
Sebatas Ibu Untuk Anakmu (18)
" Kenapa memilih minta bantuan sahabatmu daripada meminta bantuan ku?. Kenapa masih segan padaku. Seolah kamu masih menjaga jarak,"
" Eh..."
Salma melihat ke arah Rama. Sepertinya ada yang salah paham.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Maksudku, bukan begitu. Insi dan Hasya lebih tahu harus membawa apa. Mereka perempuan. Sedangkan aku tidak ingin merepotkan Mama karena ini terlalu mendadak.
Walaupun hanya lamaran, aku ingin acara nanti berkesan. Apalagi paman dan bibiku baru datang besok. Terlalu mepet juga minta tolong beliau."
" Maaf. Aku sudah berpikiran negatif."
" Tidak apa-apa."
" Tapi, bolehkah aku kembali menggilmu dengan sebutan sayang. Aku tidak bersandiwara. Aku benar-benar tulus mencintaimu." tegasnya.
Panggilan aku dan kamu terasa memperlebar jarak hubungan mereka. Rama ingin agar ia bisa kembali memanggil Salma dengan panggilan sayang. Ia berharap panggilan tersebut bisa kembali mendekatkan mereka dan memperbaiki hubungan mereka.
Rama memiringkan posisi tubuhnya ke arah Salma. Menatap wajah istrinya dari samping.
Kamu sangat cantik, cantik alami tanpa makeup. Lebih cantik dari dia. Bahkan kecantikannya hanya aku yang bisa melihatnya. Tidak seperti dia yang selalu menunjukkan semua yang dimilikinya dan memoles dengan makeup. Aku bersyukur aku sadar sebelum aku benar-benar kehilanganmu.
Batin Rama sambil memerhatikan wajah sang istri. Tanpa sadar membandingkannya dengan sang mantan.
Rama tidak mengerti bagaimana bisa ia buta dengan semuanya. Menganggap bahwa Dewi segalanya. Padahal, dia memiliki kesalahan yang sangat besar padanya.
Sedangkan istri yang kini ia miliki lebih segala-galanya daripada Dewi. Salma adalah istri yang penurut, melayani suami dengan baik bahkan di saat ia sedang marah pun ia tetap melayani suaminya. Memperhatikan semua kebutuhannya. Kurang berbakti apa istrinya selama ini?
Dalam lelahnya, merajuknya bahkan marahnya ia tidak pernah sedikitpun melupakan tugasnya sebagai istri. Makanannya tetap di jaga. Pakaiannya tetap tersedia. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?.
Salma akhirnya mengganggukkan kepalanya. ia akan mencoba untuk menerima dan percaya bahwa suaminya memang sungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan mereka.
" Terimakasih, sayang ." Rama merasa senang sehingga ia tanpa sadar mencium pipi Salma. Meninggalkan rona merah yang sangat kentara.
Jantung Salma berdetak cepat. Sekalipun ia marah dan berusaha untuk abai. Nyatanya, hatinya selalu menyatakan hal sebaliknya. Cinta itu sudah bersemayam di dalam benaknya bahkan sebelum ia sah menjadi istri dari Rama.
Pernah merasakan begitu mudahnya memafkan kesalahan orang yang di cintai? Itulah yang Salma rasakan saat ini. Mungkin, ia pernah kecewa pada suaminya, tapi cintanya tidak mudah luntur begitu saja.
" Kalau ada yang mengganjal di hatimu, katakan padaku. Kamu berhak marah dan mengeluarkan isi hatimu. Tapi, jangan diamkan aku. Karena aku tidak bisa membaca apa yang ada dalam pikiranmu, sayang," pinta Rama. Setelah mendapatkan lampu hijau, ia tak lagi segan untuk mengucapkan kata sayang.
Biarlah kata itu seperti di obral. Namun, hanya untuk istrinya seorang.
Tiba-tiba Salma teringat sebuah pesan yang masuk dari nomor yang tidak ia kenal. Yang ia yakini dari mantan suaminya. Salma merubah posisinya menjadi duduk.
" Pagi tadi, aku mendapatkan pesan ini," Salma mengambil ponselnya yang ia simpan di atas nakas. Setelah menemukan pesan yang dimaksud, Salma segera memberikan kepada suaminya yang juga sudah merubah posisinya. Kini keduanya duduk bersebelahan.
Rama mengambil ponsel Salma dan melihat pesan yang di maksud.
" Itu beneran Mas kan?," tanya Salma pada foto seorang pria dan wanita dengan pose yang cukup in_tim. Foto suaminya dengan Dewi.
Rama terkejut. Bisa-bisanya Dewi mengambil foto seperti itu. Dia tak pernah tahu.
"Iya. Tapi,..." Rama mengakui keaslian foto itu. Namun, sebelum ia menjelaskan, Salma sudah memotong perkataannya.
"Aku tahu itu foto saat kalian menjadi suami istri. Aku hanya perlu kejujuran mas saja." Salma tersenyum. Ia semakin yakin bahwa Dewi akan melakukan berbagai cara untuk menghancurkan hubungan mereka.
Dia bahkan tidak malu mengirimkan foto itu hanya untuk melancarkan rencananya.
Rama bernafas lega. Ia pikir istrinya itu akan terpengaruh oleh provokasi Dewi yang mengatakan bahwa mereka melakukan itu setelah Rana menikahi Salma.
" Terimakasih." Entah harus berapa banyak Rama berterima kasih. Namun, ia memang sangat bersyukur istrinya bisa tenang menyikapi apa yang Dewi kirimkan.
" Bagiku yang terpenting adalah mas berkata jujur dan mau terbuka padaku. Tidak menyembunyikan apapun karena alasan apapun."
" Aku akan ingat itu. Aku juga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."
Mereka kembali berbicara. Dari hati ke hati. Tentang satu dan lain hal yang mungkin di anggap remeh. Namun,bisa semakin mempererat hubungan diantara keduanya.
Jika dulu, hanya Salma yang antusias bercerita, sedang Rama tampak jadi pendengar setia. Kini,Rama pun ikut angkat bicara. Bertanya banyak hal.
Ya, dulu pun mereka selalu melakukan obrolan sebelum tidur. Lebih banyak membicarakan tentang Faisal. Apalagi Faisal yang banyak menghabiskan waktunya bersama Salma. Karena itu, alau bukan dari cerita Salma tentu Rama tidak akan mengetahui perkembangan sang anak.
...******...
Acara lamaran semalam berjalan dengan lancar. Insi dan Hasya membantu membelikan never barang dan makanan. Kedua sahabat Salma itu pun ikut datang dan bergabung dalam rombongan.
Seperti dugaan, orang tua Aisyah tidak menyangka bahwa laki-laki yang melamar anaknya adalah kakak dari Salma.
Acara pun di lanjutkan dengan makan malam bersama.
" Kak, serius pergi sekarang? Bukannya besok?," Salma merasa sedih karena Zayden mendadak mengatakan harus kembali saat itu juga. Semalam, ia di beti tahu bahwa ada sedikit masalah disana.
Sebagai penanggung jawab proyek yang sedang ia tangani, Zayden pun terpaksa kembali lebih cepat.
" Maaf, ini tanggung jawab kakak." Zayden memeluk Salma sebelum akhirnya pergi menggunakan taxi. Ia menolak di antar ke bandara karena pasti akan terasa lebih berat berpisah nantinya.
" Kita berada sekarang. Ada yang ketinggalan tidak?," tanya Rama pada istrinya.
Hari ini, Rama akan melakukan interview pada calon karyawan yang CV nya sudah terpilih. Semalam, ia sudah membicarakan dengan Salma bahwa ia akan mengajak istrinya ke restoran yang sebentar lagi akan launching.
" Tolong ambilkan tas selempang ku saja. Di atas nakas, Mas." pinta Salma.
Rama pun mengambilkannya dan mereka pun langsung berangkat.
Di Restoran, Andre sudah ada dan mulai melakukan wawancara. Ia sudah mendapat kabar bahwa Rama akan datang sedikit terlambat juga ia akan datang bersama istrinya.
Andre pun datang bersama Insi. Ia yang akan membantu Andre sementara waktu sampai mendapatkan karyawan yang cocok
Seorang pelamar sudah selesai di wawancarai, Insi pun segera memanggil pelamar berikutnya.
" Kartika Lestari," panggil Insi.
Seorang perempuan berambut panjang sebahu berdiri dan mengikuti Insi masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Andre..." panggil orang tersebut dengan wajah sumringah. Ia segera mendahului Insi dan berjalan ke arah Andre.
Merasa ada yang memanggil,Andre mengangkat wajahnya.
Grepp
Andre terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya.
TBC