NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Cemburu Yang Terbaca

Dengan dada kembang kempis Bu Amanda memarahi Namira, karena tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Namira, ibu berusia 68 tahun itu mengayunkan tongkatnya hendak memukul Namira.

Prakk!! Praakk!!

Sebuah pukulan mendarat di punggung seseorang, punggung Bram yang berusaha melindungi Namira. Saat Bram akan berpamitan, dia melihat Namira sedang di seret Bu Amanda ke halaman belakang. Beruntungnya saat tongkat kayu itu diayunkan ke arah wajah Namira, Bram sempat memeluk Namira sehingga pukulan itu mengenai punggung lelaki bertubuh tinggi tegap itu.

"Nami, apa yang kamu lakukan!!" Suara Marcel bernada tinggi terdengar dari belakang tubuhnya

Namira berbalik, dan matanya terbelalak melihat suaminya ada di belakang.

"M-mama..I-itu..Tu-tuan" Namira tidak sanggup mengatakan apapun, dia terlalu gugup apa yang harus dia katakan lebih dulu, tamparan Bu Amanda atau pukulan yang pada akhirnya mengenai Bram.

Bram melerai rangkulannya pada tubuh Namira, dan memastikan Namira tidak apa-apa.

"Apa kamu tidak apa-apa, Mira?"

"T-tidak apa-apa Bram" Jawab Namira menatap wajah Bram sebentar sebelum menoleh lagi ke arah suaminya.

Dengan kasar Marcel menarik Namira menjauh dari Bram.

"Apa yang kamu lakukan bersamanya, tidak puas kamu berdansa dan berpelukan tadi, hah!!" kilat kemarahan terpancar dari tatapan tajam manik mata Marcel

"Kamu lihat, Cel. Dia bukan wanita baik-baik. Pantaslah dia aku marahi" Bu Amanda memanfaatkan situasi kemarahan anaknya pada Namira.

Dengan emosi yang membara, Marcel menghadiahi satu pukulan di pipi kanan Bram, Bug!!

Namun Bram tidak membalas, dia malah tertawa dan mencibir Marcel. "Sungguh lucu anda, jangan mentang-mentang dia ART anda di sini kalian perlakukan dengan tidak manusiawi. Mira lebih baik kamu ikut aku!!" Bram menarik pergelangan tangan Mira

Marcel tidak terima dengan hal itu, dia pun mencengkram tangan Namira sebelah kiri. "Diam Namira, selangkah kamu keluar dari rumahku akan kuberi kamu pelajaran!" seketika Namira menghempaskan tangan Bram, dia sangat takut ancaman suaminya.

"Aakkkhh..Aceelll" Bu Amanda memegang dada kirinya dan tubuhnya tiba-tiba meluruh ke tanah.

"Mama..!" Marcel berlari menangkap tubuh Amanda.

Semua yang melihat kejadian itu berteriak dan berlari mengelilingi Bu Amanda.

Namira hanya terpaku melihat kejadian tersebut, dia tidak tahu harus berbuat apa, tatapan tajam dari Kalila dan Cindra seakan mengintimidasinya. Marcel membawa tubuh tua mamanya ke luar dan masuk ke dalam mobil Hafiz yang sudah terparkir di depan.

"Bawa ke rumah sakit mana, Cel?" tanya Hafiz

"RS Pondok Indah" Jawab Marcel dingin, pikiran Marcel malam itu sangat kacau.

Mobil sudah terparkir di depan IGD Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Amanda langsung di tangani oleh dokter-dokter ahli yang biasa menangani penyakit jantung yang diderita Amanda beberapa tahun terakhir ini.

Marcel terduduk di kursi pengunjung, mencondongkan tubuhnya kedepan, sikunya ditekuk dan diletakkan di pahanya. Dia memijat area kosong diantara kedua matanya. Suara derap kaki mendekati Marcel dan Hafiz yang duduk bersisian.

"Bagaimana mama, mas?" tanya Cindra cemas

"Papa, bagaimana Uty" Tanya Kalila

"Mama sedang ditangani dokter, kalian duduklah!" Jawab Hafiz

"Gara-gara wanita itu, eyang uty jadi sakit!" Geram Kalila

"Ka, jangan menyalahkan orang lain. Aku lihat eyang duluan yang memukul Tante Mira berkali-kali, untung aja ada cowo ganteng yang melindunginya itu!" Sanggah Hania

Marcel menoleh ke arah Hania.

"Kamu gak usah ikut campur, emangnya kamu punya bukti!" Maki Kalila

"Eyang Uty memukul Namira, Hania?" tanya Marcel menatap Hania

Hania yang mau menjawab mengurungkan niatnya karena mendapatkan tatapan tajam dari Cindra dan Kalila.

"Ahh aku gak tahu lah, suka-suka kamu aja ka!" Hania melipat tangannya di dada dan memasang lagi headsetnya.

"Hania, jawab pertanyaan Pipi Marcel" Titah Hafiz

Lagi-lagi Hania melirik mamanya, Cindra. "Aku males jawab, Pah"

Hafiz langsung mengerti arah mata Hania, lelaki itu berdiri dan menarik istrinya menjauh.

"Mas, pelan-pelan dong. Sepatuku bikin aku gak bisa jalan cepat" Gerutu Cindra

Hafiz membuka jas yang dia kenakan dan menutupi tubuh istrinya yang terbuka, tanpa memperdulikan protes istrinya.

Mereka sudah duduk di sebuah taman, Hafiz memperhatikan wajah istrinya dengan lekat dan lama.

"Bisa kamu ceritakan apa masalahnya, kenapa dengan anak-anak kita. Mereka menjadi sosok yang berbeda hari ini, ada apa dengan kalian?"

"Mas..aku malas membahas wanita itu sekarang" Rengek Cindra manja

"Kamu ceritakan sekarang atau aku cari informasi sendiri, pilih mana?" Ancam Hafiz

Tentu ancaman itu membuat hati Cindra ciut. Karena kalau suaminya yang sudah bergerak mencari informasi, dia akan menemukan sekecil apapun kesalahannya. Akhirnya dia memutuskan menceritakannya sendiri.

"Mas, memang diawal aku yang mengenalkan Namira dengan mama juga Marcel. Awalnya aku lihat Namira gadis yang baik, selalu sopan, tidak neko-neko, tapi.. Aku tidak menyelidiki asal usulnya karena saat itu bagiku tidak penting"

"Lalu" insting hafiz justru menemukan kejanggalan dari cerita istrinya

"Ya sekarang mama mempermasalahkan asal usul Namira, mas!"

"Kamu tau keluarga Orlando itu bagaimana, kebangsawanan adalah hal yang mutlak bagi mereka. Kenapa kamu mencoba menjodohkan Namira yang belum kamu ketahui asal usulnya pada Marcel, hmm?" Hafiz menoleh ke arah istrinya dan menatap wajah istrinya dengan dalam.

"Karena dia harus punya pendamping" Jawab Cindra singkat, sambil meremas gaunnya. Dan tingkah istrinya sangat di hafal Hafiz. Istrinya menyembunyikan sesuatu.

Hafiz memutar tubuhnya sedikit dan menghadap wajah istrinya dengan serius dia bertanya, "Kenapa kalau Marcel tidak menikah, apa hal itu mengganggumu?"

"Mas, kok jadi bahas kemana-mana sih..ga penting deh!" Cindra membuang muka ke arah lain

"Cindra tatap aku!" Perintah Hafiz

Dengan wajah cemberut Cindra menatap wajah suaminya.

"Sekarang dia serius dengan Namira, kenapa kalian yang kebakaran jenggot" Hafiz mengunci manik mata Cindra dengan tatapan tajamnya

"Karena Namira tidak se-level dengan kita, Mas" Jawab Cindra ambigu

"Se-level? Sejak kapan kamu peduli level orang lain. Apa aku pernah mengajarkan seperti itu. Kamu adalah guru pertama bagi anak-anakku. Pantas saja Kalila bersikap seperti itu, karena kamu mulai membedakan level seseorang" Dengan suara tegas Hafiz memarahi Cindra

"Masalah Namira jadi aku kena Omel" Cindra menghentakkan kakinya di rumput taman

"Cindraaa...Istriku! Ada apa dengan kamu? Kamu cemburu Marcel serius dengan seorang wanita!" Hafiz langsung menebak gelagat istrinya. Kecemburuan itu terlihat jelas di wajah Cindra

"Mas!! Jaga omongan mas ya, aku gak terima dituduh seperti itu!" Dengan membuang muka Cindra menggeser duduk menjauh dari suaminya.

"Nyonya Cindra yang aku sayangi, lihat usia kita sudah tidak muda lagi, anak-anak sudah besar, bagaimana jika Ken tahu masalah ini. Dia tahu betul kamu tidak pernah mempermasalahkan level setiap orang. Dan bagaimana jika dia bisa membaca pikiranmu, kalau mamanya sedang terbawa api cemburu. Apa yang akan kamu jelaskan?"

"Mas! Ini bukan masalah aku, tapi wanita itu. Dia sudah berbohong pada kita semua dan dia sudah berani masuk ke dalam hidup ka Marcel dengan membawa anaknya" Sanggah Cindra

"Cindra! Marcel itu pengusaha sejak dia remaja sama sepertiku. Sebelum dia sedekat itu dengan Namira, sudah pasti dia akan mencari tahu asal usul dan biografi Namira, orang-orang seperti kami tidak akan membiarkan celah sedikitpun untuk seekor tikus masuk dan merusak kerajaan bisnis kami, Kamu mengerti itu kan?!" Hafiz mengambil jemari istrinya, namun Cindra masih emosi

Dengan nafas yang memburu dan airmata yang siap tumpah, dia menatap suaminya dengan tajam, "Aku gak suka mas selalu kaitkan aku dengan Marcel, aku hanya gak suka dibohongi Namira!"

"Apa kamu sudah melihat KTPnya langsung apa status dia, atau dia mengaku gadis saat berkenalan denganmu?" Tanya Hafiz begitu yakin istrinya asal saja menjodohkan Marcel

"Iya memang itu kesalahanku, tidak mencari tahu latar belakangnya dulu!" Sesal Cindra

"Kalau begitu kamu tidak boleh mengatakan dia berbohong, dia tidak bohong tapi dia belum ada kesempatan untuk menceritakan kehidupannya" Hafiz berusaha meluruskan

"Kok mas malah membela dia sih!"

"Mas gak membela siapapun, buktinya Marcel membawanya ke rumah dan melindunginya, kamu tidak lihat bagaimana tatapan Marcel tadi pada Namira?" Jawaban Hafiz membuat Cindra mendengus kesal.

Hafiz berdiri, "Sekarang kamu pikirkan baik-baik omongan mas, perbaiki masalah yang sudah kamu awali, dan nasehatin Kalila untuk bersikap baik pada Namira. Dia akan menjadi istri Marcel, kita tidak boleh ikut campur, itu hidup mereka. Jangan kecewakan mas, Cindra. Sekarang kamu bawa pulang anak-anak" Dengan langkah pasti Hafiz meninggalkan Cindra di taman

Di depan ruang UGD

"Deo, jaga mereka jangan sampai pergi dari rumah. Aku akan menunggu hingga mama siuman. Dan tolong kirim rekaman CCTV semua area malam ini" Perintah Marcel pada Deo melalui sambungan telepon.

...💃🩰💃🩰...

Ubur-ubur Ikan lele

Ada mantan cemburu lee..

Bersambung...

1
Kakak Author
lanjut dedek/Ok/
Dinar
Terimakasih author sudah memberikan karya terbaik dan sebagus ini ❣️🥳🥳
Aksara_Dee: Aku masih belajar ka, jauh dari kata sempurna dan salut dengan karya-karya yang sangat bagus dan luar biasa namun sepi penggemar ...
total 1 replies
Aksara_Dee
aku jatuh cinta sama tokohku sendiri, halu hahaha
Tini Timmy
siapa ya penjahat nya 🤔
Aksara_Dee: coming soon ka Tini
total 1 replies
Tini Timmy
sultan sekali 🤣
Tini Timmy
plis jagain istrinya
Aksara_Dee
gemes ya, ada orang yang mau merebut kebahagian orang lain
Aksara_Dee
mulai terjadi konflik, eng ing eng ...
Tini Timmy
semoga gk ada yg ganggu ya
Tini Timmy
ku tusuk kmu meysya
Tini Timmy
gimana ceritanya itu🤣
shabiraalea
🥹🫶🏻
Aksara_Dee: tapi lama-lama bucin...
total 1 replies
Aksara_Dee
masakan istri is the best ...
Tini Timmy
klau istri yg masak pasti suka😅
Aksara_Dee
cinta belum kelar ka ...
Aksara_Dee
mantan terjulid
Tini Timmy
astaga mulut mu🙃
Tini Timmy
harus Terima lah jangan gitu
Tini Timmy
good 👍🏻
Aksara_Dee
ternyata udah hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!