NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Cinta Paksa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:116.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rania Alifah

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

Jam sebelas siang, Stevan menelfon ke rumahnya. Karena dia akan mengajak ketiga sahabatnya untuk makan siang dirumah. Dia ingin menyambut kedatangan mereka dengan menyuguhkan makanan terenak di sana.

Tepat pukul satu siang, pintu rumah Stevan terbuka lebar di sambut para pelayan yang sudah tahu bahwa Tuan nya akan pulang lebih awal.

"Selamat siang Tuan!"

"Siang..." sahut Roy dan Eki bersamaan.

Ketiga temannya itu langsung duduk di ruang keluarga sesuai perintah tuan rumah sambil menunggu makan siang telah siap. Mereka kini sedang memainkan ponselnya masing-masing dengan sesekali memakan cemilan di atas meja yang sudah di sediakan oleh para pelayan.

Sedangkan Stevan menuju kamar nya untuk berganti pakaian. Bulan yang mendengar suara berisik dari luar pun melangkah keluar karena takut ada sesuatu yang terjadi.

"Ada apa di luar?" tanya Bulan pada pelayan yang ditugaskan menunggu Bulan di depan kamar.

"Ada teman Tuan Stevan baru datang dari luar negeri Nona!" sahut pelayan menunduk.

Bulan mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Dia kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya yang lebih bagus karena ingin menyambut kedatangan mereka.

Sedangkan Stevan yang sudah mengganti bajunya pun turun menuju dimana ketiga temannya duduk di ruang keluarga. Bersamaan dengan itu Bulan datang dan berdiri di belakang Stevan yang sedang duduk di sofa.

"Assalamualaikum..."

Suara salam seorang wanita membuat semua mata tertuju pada perempuan yang memakai gamis berwarna biru muda disertai hijab dengan warna senada dan cadar berwarna hitam.

"Waalaikumsalam..." sahut Roy dan Eki menatap Bulan dengan tatapan penuh kekaguman.

"Hey! Awasi mata kalian jika tidak mau di bunuh oleh suaminya!" ujar Boy memberi peringatan pada kedua temannya.

"Kenapa di bunuh? Bukannya suatu keindahan yang nampak di depan mata harus kita nikmati?" sahut Eki dengan ekspresi tak bersalah.

"Apa kau tidak ingat kejadian tempo hari? Suami membunuh pria yang dengan lancangnya mencium wanitanya di kamar hotel?" sambung Roy membuat Bulan menunduk tersenyum malu dibalik cadarnya.

Bulan baru melihat teman-teman Stevan yang ternyata suka bercanda dan sedikit jahil. Perpaduan yang sempurna. Eki yang suka jahil, Roy yang suka bercanda, dan Boy yang selalu mengingatkan mereka jika melakukan kesalahan. Juga Stevan yang dingin dan cuek tak pernah tersenyum selalu disukai banyak wanita.

Sedangkan Stevan yang sedang dibicarakan oleh ketiga sahabatnya menatap tajam pada mereka. Dia sedikit kesal karena masalah itu selalu saja jadi bahan ejekan para temannya.

"Kalian datang ke Indonesia hanya ingin menjahiliku? Atau bagaimana? Jika tidak bisa serius maka silahkan pergi dari rumah ini!"

Stevan berdiri meninggalkan mereka dan menarik tangan Bulan hingga membuat kakinya melangkah cepat setengah berlari mengimbangi langkah suaminya.

"Hey Van! Makan siang nya bagaimana? Mubazir jika tidak dimakan!" teriak Eki.

"Tidak ada acara makan siang! Kalian pulanglah!" tegas Stevan masih kesal dengan sahabatnya

"Baiklah-baiklah kita minta maaf, kita tidak akan menjahili mu masalah itu lagi! Apa aku harus bersujud di kakimu agar kau memaafkan kita?" teriak Eki lagi yang melihat Stevan sudah menaiki tangga bersama Bulan.

Stevan berbalik menatap kedua temannya yang sudah berdiri memohon pada Stevan agar candaannya tidak perlu di anggap serius. Karena mereka hanya bercanda. Namun Boy hanya duduk menggelengkan kepalanya melihat drama yang mereka lakukan.

"Turunlah, ayo kita makan siang. Perutku sudah lapar sekali! Kau selalu saja begitu, tidak bisa bercanda sedikit saja." ujar Eki menyuruh Stevan turun.

Stevan menghela nafas kasar, dia akhirnya melangkah turun sambil menggandeng tangan istrinya menuju meja makan. Eki memeluk bahu Stevan membuat Stevan melepas tangan Bulan.

"Hay, siapa namamu?" tanya Eki pada Bulan.

"Namanya Bulan! Dia istri dari Stevan Dirgantara! Kau sudah tahu kan sekarang?" sahut Stevan dengan nada dingin.

Bulan hanya tersenyum simpul dibalik cadarnya. Sikap cemburu Stevan sudah sangat terlihat jika ada pria yang mengajaknya bicara. Karena Stevan sangat tidak suka jika suara istrinya itu sampai di dengar oleh orang lain dan bisa membuat semua pria jatuh cinta padanya, karena Bulan terlalu lembut jika bicara.

"Kenapa kamu yang jawab Van? Aku bertanya dengan dia, bukan dengan mu!" kesal Eki mendapat tonyoran dari Boy.

"Sudah, baru saja minta maaf. Sudah jahil lagi, ayo kita makan!" ujar Boy mewakili ucapan Stevan.

Kini semuanya telah duduk di meja makan. Bulan pun ikut duduk di samping suaminya tanpa menatap ketiga temannya. Eki yang masih penasaran masih saja terus berusaha untuk bertanya pada Bulan.

"Em Bulan, kau dulunya tinggal dimana? Dan bersama siapa?" tanya Eki sambil memasukan makanannya ke dalam mulut.

"Aku..."

"Bulan tinggal di jalan X, dia tinggal bersama ayah dan ibunya karena dia anak tunggal,! Ada lagi yang ingin kau tanyakan Tuan Kaysa Eki Prayuda?" sahut Stevan memotong jawaban Bulan.

Eki yang mendengar Stevan yang selalu menjawab pertanyaan nya pada Bulan pun menatap pria dingin itu dengan tatapan kesal.

"Tidak ada!" ucap Eki menunduk kembali menatap piringnya. "Huuuft... Susah sekali ingin mendengar suaranya." bisiknya namun masih di dengar oleh semuanya.

Sedangkan Boy dan Roy hanya terkekeh kecil melihat Eki yang sudah tidak bisa lagi banyak bicara.

*

Malam harinya, Stevan menjatuhkan tubuhnya di samping istrinya. Jam satu dini hari, Stevan baru menyelesaikan pekerjaannya karena memang sedang banyak pekerjaan yang cukup memakan waktu.

Bulan yang sudah pulas merasa sedikit terganggu, karena Stevan menjatuhkan tubuhnya dengan kasar membuat kasurnya sedikit terguncang.

"Kau? Ada apa?" tanya Bulan dengan suara serak nya.

"Tidak apa-apa, hanya lelah saja. Aku ingin tidur disini malam ini!" sahutnya menatap wanita di sampingnya.

"Ooh begitu, ya sudah tidurlah. Aku juga masih sangat mengantuk."

Bulan kembali menutup matanya tak memperdulikan Stevan yang masih saja menatap wajahnya. Dia terus menatap wanita itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Apa aku akan benar-benar menyerahkan dia kepada orang tua nya jika aku sudah bosan ? Ah kenapa rasanya sulit sekali, apa yang harus aku lakukan ?"

Stevan terus bicara dalam hati sambil menatap wajah istrinya. Karena sudah sangat lelah karena pekerjaan yang menumpuk, akhirnya Stevan menutup mata tertidur dengan sendirinya.

...****************...

Hay para pembaca setia... Terimakasih sudah mau menemani Bulan dan Stevan sampai bab 20 nya.. Semoga semakin suka dengan ceritanya yaa.. Pantengin terus, baca setiap bab dan jangan menumpuk bab yaa.. Jangan lupa follow dan rating bintang 5 nya jika suka. Jika tidak bisa kasih jempol saja sudah cukup buat author.

Terimakasih semua... Selamat membaca..

See You...

1
bibi
cap xip cup
resia
klo sangat cinta hrs di jg boy gak blh DP dlu ya nnti saja stlh sah bru di DP n cicil he he he
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
idih boy benar2 tuh diciumi Mentari dihadapan Steven wkwkwkwkw
Miss Ra: /Joyful//Facepalm/
total 1 replies
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
terima saja Mentari
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
maaf ya thor kk afya sibuk dgn rl tp nggak lupa utk meneruskan membaca karya kamu. cuma telat dikit ya
Miss Ra: iyaa gpp kak...

/Kiss/
total 1 replies
resia
sangat senang bucin nya pria kaku gak ada lawan
Puji Hastuti
Steven manis sekali
Wiwik Emy
lbh romantis LG dong stev
꧁۝༒𝑨𝒇𝒚𝒂꧂™
keinginan boy sllu dipersetujui oleh Steven
Siti Zaid
semoga berbahagia steven dan bulan selamanya..lanjut lagi author..
Rini Maryani
lanjut steven n bulan semangat thooor
Rini Maryani
lanjut boy n mentari semangat thooor
resia
begitulah pria kaku mentari dia gak akan peka
Siti Zaid
Jangan rakus sangat pak boy..yang penting jabat tangan tok penghulu dulu..dah sah baru on😁
Miss Ra: /Facepalm//Joyful//Joyful/

udah diujung tanduk
total 1 replies
Wiwik Emy
lanjut thor
Rini Maryani
lanjut mas boy n mentari selamat ya
bibi
lanjut
resia
karya yg sangat bagus alur cerita nya tertata rapi dan pas 👍
Miss Ra: trimakasih ratingnya kakak

/Chuckle//Kiss/
total 1 replies
Atik R@hma
ok ka🤣
Siti Zaid
Ramadan kareem...selamat menjalani ibadah puasa ya author...🤗
Miss Ra: sama² kaka..
/Kiss//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!