SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ada apa?
.
.
Sya memasak makanan luar negri dengan menu berbeda.
"aaakkk" pekik Sya saat berbalik Kevin di belakangnya.
"kenapa? " tanya Kevin merasa tak berdosa
"ck... sana pergi... hus.. hus... hus" Sya mengusir Kevin seperti mengusir ayam.
Kevin ternganga saja melihat Sya yang berani mengusirnya,
"kau masak di rumahku..! berani sekali kau mengusirku" Kevin meledek.
Sya mendelikkan matanya lalu kembali berbalik dan tak sengaja tangannya mengenai panci hingga Sya terpekik.
Kevin pun terlonjak kaget, "apa kau sudah gila melukai tanganmu sendiri? " bentak Kevin
Sya sampai terkejut saat Kevin malah membentaknya.
"hei.. yang terkena panci itu tanganku tuan.. bukan tangan tuan.. kenapa reaksi tuan seperti tangan tuan lah yang terluka karna aku" omel Sya dengan marah-marah tak terima.
Kevin menarik nafas panjang, "tunggu sebentar! "
Sya mencebikkan bibirnya dengan kesal lalu ia mengambil piring dan memindahkan makananya dari Panci ke piring.
Sya yang sudah kelaparan pun memilih makan tanpa peduli tangannya yang sudah memerah,
"ck.. Culun.. tanganmu bengkak begitu masih bisa makan hah? " Kevin datang melihat Sya yang sedang enak-enakan makan sementara tangan Sya seperti mau melepuh saja.
Sya melihat tangannya sekilas, "tidak apa" jawab Sya dengan meracau sebab mulutnya penuh.
Kevin menggeleng kepalanya tak mengerti jalur pikiran Sya,,
jika perempuan lain terkena jarum saja udah heboh bawa kerumah sakit karna dominan perempuan tidak mau tangan mereka memiliki bekas luka, tapi tangan Sya kena panci panas dengan santainya Sya memilih makan tanpa peduli lukanya akan meninggalkan jejak.
Kevin membuka salep pendingin yang dibawanya seperti odol, Sya masih sibuk makan tak tau apa yang dilakukan Kevin,
Sya melebarkan matanya melihat ke Kevin yang tengah memegang tangannya
Sya ingin melepaskan tangannya tapi Kevin melototinya Sya seakan tidak takut tatapan Kevin.
"sialan.. si tembok ini mentang-mentang bisa menyentuhku beraninya dia pegang-pegang tanganku" batin Sya marah-marah tapi mulutnya tidak bisa bicara karna masih penuh makanan.
Sya terdiam seketika saat Kevin mengobati luka bakarnya,
"bilang dong..! dasar tembok" batin Sya kembali fokus dengan makannya membiarkan Kevin mengobati tangannya.
Kevin menghembusnya perlahan lalu matanya melihat ke arah Sya yang sedang melepas kacamatanya,,
"si culun ini benar-benar menyebalkan... bukankah perhatian seperti ini bisa membuat perempuan manapun jatuh cinta? tapi apa ini? tips si cunguk itu harus di bumi hanguskan" batin Kevin
Kevin teringat tontonannya mengenai tips seorang pria mendapatkan perempuan yang disukai.
"oi... Culun... apa kau benar-benar menjagaku tadi hah?? " tanya Kevin menutup kembali salepnya setelah mengobati tangan Sya.
Sya memutar bola matanya dengan jengah, "apa tuan tembok ini tidak lihat aku sedang makan? mengoceh padaku tidak masalah tapi mengajakku bicara saat makan ingin sekali kepalanya aku jedutkan ke dinding" geram Sya dalam hati.
"apa kau tidak dengar aku bicara? " tanya Kevin dengan kesal.
Sya dengan cepat menelan makanannya namun tersedak seketika, Sya terbatuk-batuk.
Kevin yang terkejut dengan cepat mengambil minum lalu memberikannya ke Sya. dengan mata berair Sya menelan habis air minum pemberian Kevin.
Kevin menepuk-nepuk punggung Sya.
Sya menepis kesal tangan Kevin hal itu membuat mata Kevin terbelalak.
"aku menolongmu Culun..! " bentak Kevin
"tapi tuan yang membuatku sampai tersedak" bentak Sya dengan nada tak kalah meninggi.
"apa? kenapa kau malah menyalahkanku? " Kevin bertanya dengan kesalnya.
"apa tuan tidak lihat saya sedang makan? kenapa tuan mengajak saya bicara? bagaimana cara orang makan bisa menjawab pertanyaan anda? dasar menyebalkan... lebih baik aku pulang..! "
Sya bangkit meletakkan kesal sendoknya.
Sya memegang lehernya yang terasa masih sakit, Kevin menganga saja mendengarnya
"aku yang salah? " gumam Kevin dengan nada tak percaya.
Sya meninggalkan tempat tinggal Kevin sambil mengomel-ngomel lalu membenarkan kacamatanya.
"kalau aku tidak boleh menggunakan dapurnya ya tinggal katakan..! kenapa harus membuatku seperti tadi? dasar temboookkk" teriak Sya dengan frustasi.
"aaaaaakkkh... " jerit Sya melampiaskan rasa kesalnya itu.
.
.
.
ke esokan harinya,,
Sya bekerja seperti biasa menggunakan kaca mata nya yang rusak karna Kevin,,
semua kekesalannya hilang ditelan mimpi saat ia tertidur
"aaawwwh..maaf..! " kaget Sya malah tidak sengaja menabrak tubuh seseorang
pria itu berbalik dan sempat terkejut melihat Sya persekian detiknya tersenyum cerah dibalik maskernya ke Sya, bibir atas Sya tertarik keatas melihat aneh ke pria itu.
"penipu...! kenapa kau disini? " Sya menuding mata John laser yang pernah ia temui di mol.
"woww...! kau bekerja disini ya? " tanya John berdecak kagum memandangi wajah Sya yang sangat unik.
rambut Sya yang dikepang dua sangat lucu seperti anak kecil dan kaca mata Sya malah terkesan manis dimata John
"beautyful Girl" gumam John memuji Sya
Sya melangkah mundur saat John mendekatinya,
"berhenti..berhenti... aku bilang berhentii!! " bentak Sya lagi dan lagi melangkah mundur.
John melepas maskernya dan tersenyum manis ke Sya menunjukkan segala pesona nya.
Sya sampai bersandar di dinding dan tak bisa melarikan diri, John mengunci tubuh Sya terlihat mesra tapi tidak bagi Sya yang malah ngeri dengan tingkah pria penipu di depannya.
Sya melototkan matanya saat John mendekatkan bibirnya ke Sya, Sya meradu kuat keningnya dengan kening John
"awwwcch.. " John sampai termundur memegang keningnya yang berdenyut karna ulah Sya.
Sya mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri.
"dasar gila.. kenapa aku bisa bertemu dengan penipu itu lagi? " gerutu Sya terengah-engah..
"aaakh..! " Sya memekik saat tak sengaja mengenai tubuh Kevin yang tengah membelakanginya berbicara dengan seseorang.
"Sya? " Bayu memegang lengan Kevin yang hampir jatuh karna Sya.
Kevin membalik tubuhnya menghadap ke Sya.
"maaf tuan" ucap Sya celingukan ke segala arah.
"hei..orangnya disini kau melihat kemana culun? " Kevin menepuk kedua tangannya ke wajah Sya.
Sya terjingkat lagi dan memberi hormat ke Kevin lalu melarikan diri dari tempat itu dengan terburu-buru.
"kenapa si culun? " tanya Kevin dengan heran.
Bayu melihat ke arah Kevin dengan tatapan tak percaya,
"apa? " tanya Kevin menatap datar Bayu.
"anda barusan bertanya ada apa dengan Sya kan tuan? sejak kapan anda peduli dengan kegiatan orang lain? " tanya Bayu dengan mulut terbuka
"ekhemnm!! mana aku tau" Kevin meninggalkan Bayu yang masih mematung.
"ck... apa mereka sedang memiliki hubungan khusus? tapi tidak mungkin karna Sya terlihat tidak peduli dengan tuan Kevin.. " gumam Bayu
Bayu menggeleng-geleng kepalanya, "mungkin mereka sudah berteman dekat"
.
.
Kini Bayu dan Kevin tengah berbincang dengan John Laser yang akan jadi model iklan perusahaan CW Group.
"apa aku boleh bertanya Kevin? " tanya John
"hmm? " Kevin menaikkan sebelah alisnya
"apa di perusahaanmu ada karyawan perempuan? " tanya John
"hah? pertanyaan macam apa itu? tentu saja disini banyak pekerja perempuan... "
"bukan perempuan biasa.. rambutnya di kepang 2 terus pakai kacamata tebal kulitnya putih seputih salju" jelas John
Kevin dan Bayu saling pandang.
.
.
.