Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 HARI PERTAMA KERJA.
Malam telah tiba, embun sudah menyiapkan makan malam untuk dirinya dan juga afkar. Embun tidak sabar ingin memberi tau afkar soal dirinya yang sudah mendapatkan pekerjaan.
Embun melihat jam yang melingkar di tangannya. Jam sudah menunjukan jam delapan malam namun belum ada tanda-tanda afkar pulang.
‘’ Non, lebih baik non makan terlebih dahulu. Mungkin tuan sibuk ‘’ Kata Bibi
‘’ Gak apa-apa bi, aku tunggu tuan afkar aja ‘’
‘’ Non ini lucu ya, manggil suami sudah kaya manggil atasan aja hehehe.. ‘’ Ucap Bibi sambil terkekeh.
Embun hanya mengulum senyum, ia juga bingung harus memanggil suaminya dengan sebutan apa.
‘’ Yaudah non, kalo begitu bibi ke belakang dulu ‘’ Pamit bibi.
‘’ Iyah bi ‘’ Jawab embun.
Embun duduk di kursi meja makan, sesekali pandangannya kearah pintu masuk berharap afkar pulang.
Jam sudah menunjukan jam sepuluh malam namun afkar belum juga pulang. Embun melihat makanan yang sudah dingin.
Tidak ingin mubazir embun pun menata kembali makanan ke tempat penyimpanan. Embun naik keatas dan masuk kedalam kamar.
Dengan perut yang masih kosong, embun memejamkan kedua matanya karena besok adalah hari pertama dirinya bekerja.
Untung semalam embun tidak menunggu kepulangan afkar, ternyata afkar tidak pulang. Tempat tidur masih terlihat rapih seolah tidak ada yang menempati.
‘’ Mas afkar tidak pulang rupanya ‘’ Gumam embun.
Mulai sekarang embun akan memanggil suaminya dengan panggilan mas, embun tidak ingin membuat orang lain menatapnya aneh.
Embun pergi ke kamar mandi dan langsung menunaikan sholat subuh.
Usai sholat embun langsung pergi ke belakang ‘’ Pagi bi ‘’
‘’ Pagi nona ‘’ Jawab Bibi
‘’ Biar aku bantu bi ‘’
‘’ Tidak perlu non, bukannya hari ini adalah hari pertama non kerja? Lebih baik non segera sia-siap sebelum kesiangan ‘’ Ucap Bibi
‘’ Baiklah bi, kalo begitu aku ke atas dulu ya bi ‘’ Ucap Embun yang kembali kedalam kamar.
Tadinya embun mau menanyakan soal afkar kepada bibi namun embun urungkan karena embun.
Embun sudah cantik dengan menggunakan pakaian kerja, kepala yang tertutup jilbab membuat embut terlihat sangat cantik dan anggun.
‘’ Sebelum aku berangkat, aku harus menanyakan no mas afkar kepada bibi. Bagaimana pun aku adalah wanita bersuami tidak elok jika pergi tanpa ijin ‘’ Gumam embun.
Embun turun ke bawah, disana ada bibi yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.
‘’ Bi, apa bibi memiliki no mas afkar? ‘’ Tanya Embun.
‘’ Kalo no tuan, bibi tidak ada non. Tapi kalo no tuan bilal ada ‘’ Jawab Bibi
Embun sedikit berfikir ‘’ Oh gitu ya, tapi gak apa-apa deh bi. Aku minta boleh? ‘’
‘’ Tentu Non ‘’ Jawab Bibi yang langsung pergi ke belakang dan mengambil no telpon Bilal.
Setelah usai sarapan embun langsung pergi bekerja namun sebelum itu, embun sempat mengirim pesan kepada bilal untuk di sampaikan kepada suaminya jika sekarang embun bekerja di sekola internasional yang tidak jauh dari komplek rumah mereka.
‘’ Assalamualaikum… perkenalkan, nama saya embun. Mulai hari ini saya mulai bekerja di sini ‘’ Kata embun dengan ramah.
‘’ Oh jadi kamu yang akan menggantikan koki, memangnya kamu pandai memasak? ‘’ Tanya seorang wanita.
‘’ Insa allah bisa, kemarin juga saya sudah di tes oleh pihak sekolah dan beliau suka dengan apa yang saya masak ‘’ Jawab embun.
Tidak mudah untuk embun bisa keterima di sini, embun harus mengikuti tes terlebih dahulu dan untungnya para guru sangat suka dengan apa yang embun buat.
‘’ Baiklah kalo begitu, saya bagian gizi. dia bagian konsumsi dan ada dua orang lagi yang akan menjaga kantin ketika jam makan siang ‘’ Ucapnya
‘’ Baik mbak, salam kenal semuanya. Semoga kita bisa bekerja sama ya ‘’ Kata embun.
‘’ Hm.. sudah sana mulai memasak. Saya akan siapkan menu apa saja untuk hari ini ‘’ Kata wanita itu
Embun mengangguk patuh, embun langsung pergi ke dapur untuk siap-siap memasak. Tidak lama kemudian ada seseorang yang sudah menyiapkan bahan masakan untuk hari ini.
‘’ Ini bahan-bahan yang akan di masak hari ini, dan ingat jangan terlalu gurih karena anak-anak di sini tidak boleh makan makanan yang terlalu gurih ‘’
‘’ Baik mbak ‘’ Jawab Embun
Dengan semangat empat lima embun langsung memasak masakan yang sudah di siapkan tadi, ternyata embun tidak terlalu kerepotan karena mungkin sebelumnya embun sudah senang memasak.
Dengan lihainya embun memotong sayur dan juga daging.. sebelum jam istirahat makanan harus sudah siap di sajikan di depan.
‘’ Mbak embun, ada yang bisa aku bantu? Kebetulan pekerjaan depan sudah selesai ‘’ Kata memey
‘’ Bolehkah? ‘’
‘’ Tentu saja ‘’ Ucap memey
‘’ Kalo begitu tolong di kupas wortelnya ya ‘’ Pinta Embun
‘’ Siap mbak. Mbak jangan merasa sungkan jika butuh bantuan, di sini itu kita saling tolong menolong jika ada teman kita yang sedang kerepotan, kita harus mau bantu. ‘’ Ucap memey.
Embun tersenyum ‘’ Oh begitu ya ‘’
‘’ Iya mbak ‘’
Setelah beres memasak embun langsung menata semua makanan di depan, embun juga memasak untuk karyawan yang lainnya.
Jam istirahat telah tiba, embun membantu memberikan makanan kepada anak-anak yang sudah mengantri.
Embun terlihat senang ketika melihat senyuman anak-anak setelah mendapatkan makanan.
‘’ Kak, gita mau makan tapi gak mau pakai sayur ‘’ Pinta seorang gadis kecil.
‘’ Kenapa gak mau pakai sayur cantik. padahal sayur bagus loh buat kesehatan ‘’ Kata Embun
Gadis kecil yang bernama gita itu langsung terdiam, menatap ke bawah.
Embun yang melihat gita langsung menunduk pun tidak ingin memaksa ‘’ Yasudah kakak tambahin buah ya, biar gita semakin pintar dan sehat ‘’ Kata embun dengan lembut.
‘’ Terimakasih kak ‘’ Jawab gita.
‘’ Anak itu memang tidak pernah makan sayur, dia paling anti dengan yang namanya sayur.bahkan neneknya sampai mendatangi kami agar mengakali agar anak itu mau makan sayur ‘’ Ujar Sinta rekan kerja embun.
‘’ Oh begitu ya mbak ‘’
‘’ Iyah. Sudah lanjutkan pekerjaan kamu, itu sudah banyak yang antri ‘’ Kata Sinta sambil menunjuk kearah anak-anak yang sedang menunggu giliran.
Jam makan siang telah usai, embun dan rekan kerjanya menyempatkan mengisi perut sebelum mereka membersihkan bekas makan anak-anak.
‘’ Ternyata seru juga kerja di kantin ‘’ Kata Embun sambil tersenyum.
‘’ Apa yang membuat kamu bicara seperti itu? ‘’ Tanya Faas
‘’ Senang karena banyak anak-anak yang mau makan masakan aku, melihat mereka lahap membuat aku semakin bersemangat lagi memasak untuk mereka ‘’ kata embun.
‘’ Kamu belum tau saja jika sedang ada pemilik yayasan datang.. semuanya akan heboh ‘’ Katanya.
‘’ Loh kenapa? ‘’
‘’ Karena beliau suka makan di kantin, dan beliau sangat pemilih makanan ‘’
Embun menganggukkan kepalanya paham. Semua orang pasti akan sangat sibuk jika di hadapkan oleh atasan mereka.
suami tidak mau mengaku anaknya benda yg paling sensitive tpi seolah² teda masalah🤭🤭Embun masih bisa maafkn hanya dgn sedikit gombalan😁.. seharusnya bagi sedikit pelajaran sama Afkar ,.. entahlh 🤣🤣🤣