NovelToon NovelToon
Jodoh Cantik Idola Kampus

Jodoh Cantik Idola Kampus

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Agashi 김나리

"boleh nggak, aku cium kamu?"

"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"

WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Aldo memutuskan kembali ke apartemen, karna jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.

Apalagi dalam kondisi sedang hujan, tidak mungkin kan Siska akan hujan-hujanan kecuali dia sudah gila.

Dalam benak Aldo, Siska menginap di rumah Anggi yang katanya teman barunya itu. Siapa tahu memang begitu kan?

"Dah lah, gue istirahat dulu besok ada kelas pagi. Coba besok gue tanya ke temen Siska yang namanya Anggi itu, mudah-mudahan Siska sama dia. Atau mudah-mudahan malah Siska berangkat ke kampus"

Drrttt

Drrtttt

Suara hp Aldo bergetar, ia langsung merogoh saku celananya dengan cepat tanpa melihat siapa yang telpon.

"Lo dimana Sis?"

"Sis? Siapa yang kamu maksud sayang?"

Aldo melihat hp nya, ternyata pacar kesayangannya itu yang telpon.

"Ah.. Kenapa Vi?"

"Bentar, kamu belum jawab. Sis siapa? Kamu lagi mengharap telpon dari cewek lain?" Viona merajuk. 

"Nggak sayang.. Sepupu aku, katanya mau pulang ke indo" jawabnya bohong.

"Oh.. Aku kira kamu lagi selingkuh"

Bukan Aldo yang lagi selingkuh, tapi Viona yang jadi selingkuhan karna Aldo kan sudah menikah meskipun Viona sudah menjadi pacar Aldo terlebih dahulu.

"Nggak dong.. Oiya, kenapa kamu kok malam-malam telpon? Ada apa? Belum tidur?"

"Aku kangen sama kamu sayang.. Kamu mau nggak nemenin aku di kos?" ujar Viona manja. 

"Maaf ya Vi.. Udah malem, nggak enak kalo malam-malam ke kosan. Nanti malah di grebek warga. Lagi pula aku lagi banyak tugas, mau ngecek daftar peserta yang ikut bazar besok"

"Hmm iya deh.. Sayang, lisptik aku mau habis nih sama bedak aku"

"Iya iya. Nanti aku transfer kamu ya" dengan lembutnya Aldo mengatakan seperti itu.

"Makasih sayangku.. Muuuaahhh. Sayang kamu banyak-banyak" Viona mematikan sambungan telponnya.

Dengan pacar yang belum jelas statusnya sangat loyal sekali kasih uang, sedangkan dengan istri sah nya malah belum pernah menafkahi sama sekali nafkah lahir maupun batin.

Tapi meski Aldo sangat loyal kasih uang, ia tak pernah mau diajak berhubungan yang lebih dalam lagi dengan Viona. Paling hanya sekedar pegang tangan dan peluk. Sama sekali belum pernah berciuman apalagi sampai terjerumus dalam kemaksiatan.

Viona sering sekali mengajak hal-hal tersebut tapi di tolak mentah mentah oleh Aldo.

Sampai sekarang, entah perasaan apa yang dimiliki Aldo terhadap Viona. Apakah benar-benar mencintainya atau hanya sekedar pelampiasan karna hubungan dengan Siska tak berjalan dengan baik.

Setelah selesai menelpon, Aldo menaruh makanan yang tadi sempat dibawakan oleh bi Imas dan di taruh ke dalam kulkas untuk persediaan.

Sampai jam 1 malam Aldo menyudahi kegiatannya, matanya sudah tak bisa berkompromi lagi.

Seketika ia teringat keberadaan Siska selama mereka tinggal di apartemen. Meskpiun banyak berantemnya, tapi Aldo lebih suka ketimbang sendirian.

Membuang napas kasar "lo dimana Sis?" raut muka Aldo tak bisa dibohongi, kecemasan dan kekhawatiran yang ditujukan untuk sang istri.

"Apa gue udah kelewatan nuduh Siska kayak gitu? Sampai-sampai dia marah banget sama gue. Tapi kalo emang semuanya nggak bener, kenapa dia diem aja? Nggak mencoba buat jelasin ke gue" Aldo mengacak acak rambutnya frustasi.

Sampai jam 2 malam, Aldo masih belum memejamkan matanya. Kasurnya terasa sepi, biasanya ia berbagi dengan Siska sekarang harus tidur sendiri. Seperti ada yang hilang.

Bagaimana nasib rumah tangganya nanti, apakah Siska benar-benar akan menceraikannya?

Pertanyaan itu bercampur jadi satu di kepala Aldo membuatnya semakin pusing, tak terasa ia memjamkan matanya sampai subuh ia baru bangun untuk menunaikan kewajibannya.

Tak lupa Aldo selipkan do'a untuk keberlangsungan rumah tangganya yang entah akan sejauh mana "Ya Allah.. Jika memang Siska jodoh hamba, maka dekatkanlah. Berilah petujuk pada hamba-Mu ini ya Allah.. Tenangkan hati dan pikiran hamba, jaga dia baik-baik ya Allah selama ia di luar sana, semoga kami selalu dalam lindungan-Mu.. Aamiin"

Setelah sholat subuh, Aldo menyempatkan nge gym dulu 30 menit, setelah itu baru ia akan siap-siap berangkat ke kampus.

Kali ini Aldo berangkat naik mobilnya, takut nanti hujan dan jika ia bertemu Siska di kampus akan lebih nyaman untuk ngobrol saat pulang.

"Sis, lo beneran masih mau disini?" Maya sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja.

"Iya, gapapa kan May? Tapi kalo lo keberatan, gue bakal pergi" Siska masih duduk di kasur Maya yang hanya berukuran 120x200cm.

"Gapapa, tapi masalahnya. Kuliah lo gimana?" Maya menyisir rambutnya untuk di kuncir.

"Emm, gue bolos sehari aja deh gapapa. Lagian gue juga lagi pusing, ntar belum lagi kalo ketemu Aldo di kampus gue masih belum siap"

"Yaudah deh kalo itu mau lo. Gue tinggal dulu ya, kalo mau makan tuh di meja. Gue udah beli tadi nasi bungkus, sorry gue nggak bisa ngasih lo makanan yang mahal-mahal" Maya terkekeh.

"Ckk.. Lo anggep gue apaan dah. Iya gue emang di rumah selalu makan enak-enak. Tapi setelah nikah sama Aldo boro-boro lah, nafkah aja belum dia kasih. Jadi tenang aja lo, gue juga bisa hidup susah" Maya dan Siska tertawa lepas.

"Gilak!! Suami lo ganteng ples tajir tapi kok pelit"

"Bukan lagi dah May.. Hahaha"

Pagi ini sedikit terhibur dengan cerita konyol mereka yang tak lain mengghibah suami Siska sendiri.

"Yaudah lo hati-hati disini.. Gue berangkat dulu ya Sis"

"Lo juga hati-hati di jalan ya May"

"Oiya, ntar gue pulang cepet Sis. Soalnya kebetulan hari ini udah banyak pesenan jadi nggak perlu sampe malem. Paling jam 2 gue udah pulang"

"Oke deh.." Siska mengacungkan 2 jempolnya.

Maya menyalakan motor matic nya dan meninggalkan Siska sendirian di kos an.

"Enak juga jadi Maya, mau keluar tinggal keluar, mau jajan tinggal jajan. Nggak ada yang dia pusingin"

Siska menatap lekat plafon kos an sambil rebahan. Gapapa kali ya seharian kayak gini dulu, sambil nanti dipikirin langkah selanjutnya apa.

Siska menghidupkan hp nya yang dari kemaren tak ia aktifkan. Bukan apa-apa, karna juga kemaren hujan lebat jadi percuma mau mainan hp takut Aldo ngelacak keberadaan Siska.

Aldo: sis lo dimana?

Aldo: Sis, angkat!

Aldo: Siska...

Aldo: Gue mau kita bicara

Aldo: plisss sis

Aldo: kalo lo udah baca, tolong kabarin gue

Anggi: hy girl.. Besok nge mall yuk pulang kuliah

Rendi: Sis, besok lo mau nggak gue jemput berangkat bareng kuliahnya?

Rendi: nanti gue tunggu di halaman kayak biasa

Itulah nama-nama yang menghubungi Siska kemaren.

"Gilak.. Paan nih Aldo telpon gue segala. Sok ngerasa bersalah lo? Udah sadar? Cih! Kemaren-kemaren lo kemana aja, giliran gue kabur lo nyariin. Panik kan lo?" Siska bermonolog.

"Gue nggak jahat kan kemaren nampar dia? Nggak lah ya.. Secara nggak langsung dia aja udah nuduh gue selingkuh sama Rendi, ngatain gue cewek gampangan lagi. Sialan emang!" Siska masih menggerutu.

"Eh eh.. Buset! Ni anak panjang umur, baru gue omongin langsung telpon lagi"

Aldo menelpon Siska setelah mendapat notifikasi di hp nya jika pesan yang ia kirim sudah di baca.

"Angkat nggak nih.. Ah, jangan lah. Gue kan masih marah sama dia, ntar dia pikir gue cewek gampangan beneran"

Siska menolak panggailan tersebut. Tak sampai disitu, Aldo kembali menelpon.

Mau tak mau Siska mengangkatnya, siapa tau kan memang ada yang penting. Atau jangan-jangan Aldo pengen minta cerai? Dan menyuruh Siska menandatangani berkas cerainya.

"Sis.." Panggil Aldo lembut.

"Lo dimana?" Imbuhnya.

"Ngapain lo nanya-nanya gue dimana? Apa peduli lo? Kan lo seneng kalo gue nggak bikin hidup lo susah, lagi pula apa untung lo tau gue dimana?" jawba Siska malas.

"Lo dimana sekarang?" nada suara Aldo sedikit meninggi terdengar khawatir.

"G-ue ada di rumah temen"

"Temen siapa? Gue nanya temen lo Anggi katanya dia nggak tau"

"Lah, gue emang nggak sama dia" Siska memutar bola matanya malas.

"Terus lo di rumah siapa? Temen yang mana?"

"Al.. Plisss, gue lagi pengen sendiri nenangin pikiran. Lo jangan nanya-nanya mulu"

"Kalo lo jawab sekarang, gue gak bakal nanya lagi. Sekarang lo dimana? Gue susulin kesana"

Dengan pasrahnya Siska memutuskan untuk memberi tahu Aldo jika ia sedang di rumah Maya.

"Gue lagi di kos an Maya"

"Maya? Siapa?"

"Temen gue di sekolah Bandung"

"Oke. Lo tunggu disana jangan kemana-mana. Gue jemput lo sekarang, lo shareloc ya" Aldo mematikan sambungan telponnya dan membaca pesan yang dikirimkan Siska.

NEXT...

1
B'jo Prakasta
ge er ganknya
Kim Agashi 김나리: kenapa kak?
total 1 replies
Coke Bunny🎀
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
Kim Agashi 김나리: ayo kak baca sampai habis.. tungguin bab selanjutnya.. makasih sudah mampir ya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!