NovelToon NovelToon
Pernikahan Ke Dua

Pernikahan Ke Dua

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:885.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: lijun

Hanya karena Fadila berasal dari panti asuhan, sang suami yang awalnya sangat mencintai istrinya lama kelamaan jadi bosan.

Rasa bosan sang suami di sebabkan dari ulah sang ibu sendiri yang tak pernah setuju dengan istri anaknya. Hingga akhirnya menjodohkan seseorang untuk anaknya yang masih beristri.

Perselingkuhan yang di tutupi suami dan ibu mertua Fadila akhirnya terungkap.

Fadila pun di ceraikan oleh suaminya karena hasutan sang ibu. Tapi Fadila cukup cerdik untuk mengatasi masalahnya.

Setelah perceraian Fadila membuktikan dirinya mampu dan menjadi sukses. Hingga kesuksesan itu membawanya bertemu dengan cinta yang baru.

Bagaimana dengan kehidupan Fadila setelah bercerai?
Mampukah Fadila mengatasi semua konflik dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2.

Fadila memasuki rumah yang sudah ia tempati selama 1 tahu 6 bulan lamanya. Rumah atas nama dirinya yang di beli Febri sebagai hadiah pernikahan mereka.

"Darimana saja kamu? Suami pulang bukannya di sambut malah di tinggal." Bentakan seseorang membuat Fadila menolehkan kepalanya sumber suara.

"Kapan kamu pulang?" Tanya Fadila santai tanpa takut sedikitpun.

Jika selama beberapa bulan lalu ia diam karena masih menghormati suami dan ibu mertuanya. Kali ini Fadila bertekat akan menjadi wanita kuat yang tidak akan mudah di tindas.

"Di tanya nalah balik nanyak lagi." Sinis ibu mertua Fadila yang bernama Rita.

"Cepat siapkan makanan, aku harus pergi lagi ke kantor karena masih banyak pekerjaan." Febri melangkah naik ke lantai atas menuju kamar mereka.

"Bi! Tolong siapin makanan untuk tuan." Fadila malah menyuruh pekerja rumah mereka.

Langkah kaki Febri terhenti kala mendenagr suara istrinya memerintah orang lain.

"Yang aku suruh itu kamu, bukan bibi." Marah Febri turun kembali.

Sedangkan Fadila melangkah naik ke atas.

"Aku capek, lagian ada bibi kenapa masih nyuruh aku," ucap Fadila.

"Karena istrinya itu kamu, bukan bibi. Dasar istri gak berguna, sia-sia anakku nikahi kamu selama ini." Ibu Rita kembali menyambar di tengah pembicaraan Fadila dan Febri.

Hal ini lah yang belakangan selalu menjadi api dalam rumah tangga Fadila. Ibu Rita yang tak menyukai Fadila selalu mencari cara agar anak dan menantunya tak pernah akur.

"Ibu kok ngomong gitu sih? Selama ini aku selalu berusaha buat jadi menantu yang baik bagi Ibu. Tapi apa yang Ibu kasih sama aku? Gak ada, selain terus ngadu domba aku sama Febri."

Mendengar dirinya di jelek-jelekkan oleh menantunya. Sontak saja ibu Rita tidak terima dan semakin marah.

"Apa maksud kamu ngomong gitu, hah? Kamu punya bukti gak nuduh aku ngadu domba kamu sama Febri? Selama ini kamu memang gak pernah suka sama aku, itu yang buat aku gak betah di rumah dan sering tinggal di rumah ayah kamu Febri." Pandangan ibu Rita beralih pada anaknya.

Febri mendekati Fadila dan menarik kasar rambut istri yang dulu di cintainya. Tapi entah kenapa ia merasa akhir-akhir ini ia selalu bersikap kasar pada Fadila.

Meski hati kecilnya sering sakit dan menentang tindakannya. Namun logikanya bermain saat sang ibu mulai menghasutnya yang negitu mempercayai sang ibu.

"Sekali lagi kamu berbicara kasar pada ibu, siap-siap untuk hukumanmu." Febri menghempaskan kepala Fadila dari cengramannya.

Dengan posisi mereka yang berada si tangga, sontak saja membuat Fadila oleng dan jatuh. Untung saja tangannya masih mampu meraih pegangan tangga, jadi tubuhnya tidak terguling sampai lantai bawah.

"Menyesal aku menikahimu," ucap Febri melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.

Sedangkan Fadila membiarkan sikap kasar Febri padanya karena ia butuh bukti kalau suaminya bersikap kasar padanya.

Ibu Rita yang merasa menang karena ucapannya di percaya oleh sang anak tersenyum.

"Lihatkan! Febri itu lebih sayang padaku dari pada kamu istri yang gak berguna. Siap-siap saja tersingkir dari rumah ini dan menjadi gelandangan." Ibu Rita tersenyum miring menatap Fadila lalu pergi.

Gadial diam di tangga sembari menatap kepergian ibu mertuanya. Lalu ia menatap ke atas tangga di mana suaminya tadi pergi.

"Kita lihat saja siapa yang akan tertawa dan menang nanti," ucap Fadila.

Fadila yakin kalau Dwi pasti sudah mulai menghubungi orang-orangnya untuk mulai membobol cctv di rumah mewah itu. Cctv yang hanya sebagai hiasan saja di rumah itu.

Karena Fadila baru tahu kalau ternyata ibu Rita selalu meminta keamanan rumah menghapus video ketika ia memarahi Fadila. Ibu Rita juga tak segan membayar lebih pada keamanan rumah demi aksinya itu.

Fadila mengetahui hal kejam itu saat ia tak sengaja mendengar pembicaraan kedua keamanan rumahnya yang sedang lewat. Fadila yang kebetulan lewat dari dapur mendengar bagaimana kedua orang keamanan itu berbicara tentang apa yang di lakukan ibu Rita di ruangan mereka.

"Tunggu saja pembalasanku," gumam Fadila pelan.

Wanita itu berjalan naik ke atas menuju kamarnya. Ketika membuka pintu, Fadila mendapati suaminya baru seleaai berpakaian.

"Mau kemana lagi kamu?" Tanya Fadila menatap penampilan suaminya dari atas hingga bawah.

"Bukan urusan kamu," ketus Febri.

"Rasanya akhir-akhir ini kamu sering lembur, ya? Bahkan jarang pulang dan sering keluar kota. Apa di perusahaan itu gak ada karyawan lain sampe harus kamu yang bekerja keras sendirian?" Tanya Fadila memancing reaksi suaminya.

"Tentu saja perusahaan punya banyak karyawan handal. Hanya saja aku ini yang paling kompeten dari yang lain. Jadi atasan menyuruhku untuk lebih bekerja keras." Febri menjawab sembari membenahi penampilannya.

"Tapi kita jadi jarang bertemu dan gak punya banyak waktu untuk bersama. Bahkan sekarang lun kamu sudah akan pergi lagi." Fadila mencoba meratu suaminya dengan kalimat manjanya.

Bahkan wanita itu tak segan-segan memeluk Febri yang masih berstatus suaminya.

Febri memejamkan kedua matanya menikmati pelukan hangat yang sangat di rindukannya. Perasaannya seakan menghangat bersama pelukan itu.

Namun tiba-tiba ia melepaskan pelukan Fadila begitu saja. Febri teringat akan selingkuhannya yang merupakan anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja.

Wanita yang di kenalkan sang ibu padanya yang ternyata anak atasannya. Dan tiga hari lagi mereka akan menikah. Ia tidak boleh merusak kebahagiaan sang ibu yang begitu senang dengan pernikahannya yang kedua ini.

Tapi Febri tak ingin membahas masalah pernikahan keduanya dengan Fadila. Bagaimanapun juga ia tidak ingin kehilangan Fadila.

Juga ingin membahagiakan ibunya dengan pernikahan keduanya. Dengan wanita pilihan ibunya.

"Kamu kenapa? Kok melamun? Kamu sudah gak cinta lagi sama aku?" Fadila memasang wajah sedihnya menatap Febri yang nampak serba salah.

"Eh, bukan begitu. Aku hanya sedang buru-buru, harus segera kembali ke kantor." Alibi Febri sembari menjauh dari istrinya dan berjalan keluar kamar.

Setelah pintu tertutup rapat, Fadila menuju balkon dan melihat mobil suaminya keluar dari lingkungan rumah.

"Pergilah selagi kamu mampu, setelah semuanya selesai. Aku yang akan pergi dari hidupmu." Fadila masuk kembali ke dalam kamarnya.

Wanita itu membuka lemari pakaian mereka dan mendapati brangkas tempat mereka menyimpan semua dokumen penting. Untung saja kode kunci pintu brangkasnya masih sama, tanggal peenikahan mereka.

Fadila mengambil semua dokumen di dalamnya yang merupakan surat rumah dan mobil serta beberapa bangunan apartemen yang di sewakan.

Rumah dan mobil atas nama Fadila, sedangkan apartemen atas nama Febri. Fadila tersenyum miring melihat semua berjas itu.

Bahkan di brangkas itu ada semua perhiasannya yang di berikan Febri. Bahkan peehiasan yang merupakan mahar pernikahan juga ada di sana.

Febri meminta Fadila menyimpan semua peehiasannya karena sang ibu yang terus ribut membahas perhiasan yang di miliki Fadila.

"Semua milikku akan ku ambil kembali, penjara cinta yang kamu ciptakan untukku akan ku tinggalkan. Kamu akan tahu apa akibat dari menghianati cinta tulusku, Febri." Geram Fadila mencengkram ujung kotak brangkas.

1
guntur 1609
fadila gak sadar tuh. dengan apa yg diucaokan dan yg dilakukanya
guntur 1609
karna arman punya maksud dan tujuan
guntur 1609
hello apa kau gak ingat penghianat. kalau istrimu tu sdh kau ceraikan
guntur 1609
hahah rasain kau pecundang
MARWAN ERMADI
authornya sdh mati makanya cerita sdh end
MARWAN ERMADI
yuk tandai akunnya ceritanya gantung melulu
Anonymous
ga jelas ceritanya ini tau2 udh tanat…gak usah bikin novel lgi klo emang ha becu
Asyatun 1
lanjut
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ino Lino
/Smug/
Jumiah
mau jd pebinor Febri..
gk laku.fadila orang yg setia..
pasangan saling setia
AXYs
Waah tetiba tamat… horor banget dah.. ceritanya di gantung. 😱😱
Rohmi Yatun
🌹🌹🌹👍
G** Bp
gmna ceritanya kok dah tamat aja Tanpa tau akhir ceritanya...
sangat mengecewakan Thor....
Jane Hutagalung
lah iya menggantung gak jelas
Ani
ternyata "kapau" ini kalau toh. pas nulisnya kakak Author nya lagi pingin makan nasi kapau kali ya😁😁😁😁
Ruzita Ismail
Luar biasa
G** Bp
ya ampyuun Anan buat para papa jd penasaran 😁😁
G** Bp
kirain si Febri JD gembel,ga taunya mlh di kasih warisan sama mertuanya utk menutupi aib 😏
G** Bp
wes cucok lah,moga berjodoh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!