Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan Berbohong
Adelia, cengir kuda melihat Yuni mengirim sebuah video. Dimana dirinya akad nikah, dengan mantan suaminya.
"Ck, rupanya berbohong keluar kota mas. Nyatanya melangsungkan akad nikah di kampung halaman orangtuanya, Yuni. Baiklah,aku ikuti alur cerita mu mas. Untuk kali ini,aku cuman diam saja tanpa membahas mengenai pernikahanmu diam-diam". Gumamnya pelan, sambil menepuk punggung tangannya.
"Adelia!Adelia,ibu lapar! Mau makan, Adelia!". Teriak bu Norma, di ruang tamu. Tengah duduk di kursi roda, sambil menonton televisi.
"Iya,bu". Jawab Adelia, langsung menyiapkan makanan untuk mantan ibu mertuanya. Tak lupa segelas air putih,lalu membawanya ke ruang tamu.
Bu Norma, tersenyum sumringah melihat kedatangan Adelia membawa makanannya. "Makasih banyak, Del. Ibu, sangat senang di layani kamu".
"Aku letakkan di samping ibu,makan sendiri yah. Jangan manja bu,masih untung aku menyiapkan makanannya. Yang lumpuh kaki ibu,bukan tangan". Kata Adelia, meletakkan piring dan segelas air putih di meja.
"Adelia, tidak pantas kamu berkata seperti itu. Ibu,tengah menonton televisi. Susah sambil makan,lalu menonton film favorit ibu. Cuman sebentar kok, suapin ibu. Kamu juga, tidak sibuk apa-apa". Bu Norma, nampak terkejut dengan sikap Adelia.
Klik...
"Televisinya sudah aku matiin bu,makan yang benar. Selesaikan dulu makannya,baru nonton film. Biar makan ibu, tidak terganggu". Sahut Adelia,acuh saja dengan tatapan mantan ibu mertuanya.
"Loh,di matiin sih? Adelia, hidupkan kembali televisinya. Lancang sekali kamu kepadaku, durhaka kamu Del". Decak bu Norma, lagi-lagi mendapatkan tatapan tajam.
"Kalau ibu, masih cerewet juga. Bakalan aku bawa ibu, kerumah sana. Biar ibu, tidak ada yang jaga sekalipun". Ancam Adelia, dengan seringai tajam.
Prangggg....
Bu Norma, langsung melempar piring dan gelas. Pecahannya berserakan dimana-mana, kebiasaan kalau merajuk. "Ibu, tidak jadi makan. Tidak berselera makan sayur bening dan tempe. Maunya ayam panggang, lalapan Del. Cepat belikan untuk ibu,lapar nih sudah". Perintah bu Norma, merasa tidak bersalah apapun.
Adelia, menghembuskan nafas beratnya dan memejamkan matanya. "Bereskan semuanya bu, sudah berani memecahkan barang-barang ku. Kalau tidak bersih,jangan harap bisa makan. Mau aku usir dari sini,ha? Jangan macam-macam dengan ku,bu. Karena aku bukan mantumu, yang bodoh". Sorotan matanya yang tajam,lalu mengambil pel, sapu dan serok sampahnya.
"Adelia,kurang ajar sekali kamu ha! Begini kah sifat aslimu,dimana akal sehatmu. Menyuruh orang lebih tua,lumpuh, memberikan perintah untuk membersihkan semua ini. Gila kamu, Del!". Bu Norma, menatap nyalang ke arah Adelia.
"Kalau tidak mau makan, kenapa dilempar piring dan gelasnya? Bisakan minta baik-baik,bu. Tidak tahu malu dan tidak berterimakasih. Sudah menumpang,minta di urus segala. Tapi,sikap ibu kaya setan". Bentak Adelia, amarahnya sudah memuncak.
"Kurang ajar sekali kamu, Del. Aku tidak terima dengan perlakuan mu!". Teriak bu Norma, mengamuk-ngamuk di kursi roda.
Adelia,tak sanggup melihat bu Norma. Langsung mendorong kursi roda bu Norma, berniat untuk mengantar pulang kerumahnya.
Tidak memperdulikan teriakan bu Norma,yang tidak mau pulang.
"Hentikaaaan..! Adelia,kamu tuli ha? Aku tidak mau pulang, Adelia! Kembali ke rumah mu, dengar gak sih? Adelia!". Bu Norma, menggoyangkan kursi rodanya.
Tidak memperdulikan tatapan orang-orang sekitar, Adelia acuh dan terus mendorong kursi roda tersebut.
"Astagfirullah,ada apa ini Del?". Tanya bu Mina, langsung mendekati mereka berdua.
"Aku marah bu Mina, beliau sudah keterlaluan sekali. Tidak mau makan masakanku,lalu melempar piring dan gelas di lantai. Pecahan belingnya berserakan dimana-mana,lalu meminta untuk membelikan ayam panggang dan lalapan. Aku marah bu, tidak sanggup mengurusnya". Adelia, langsung berterus-terang jadinya.
"Astagfirullah,bu Norma. Seharusnya jaga sikap bu,jangan sesuka hati mu. Sekarang siapa yang akan menjaga bu Norma? Aku dan tetangga lainnya,mana mau loh". Sahut ibu-ibu lainnya.
"Aku tidak butuh kalian menjagaku, tetapi Adelia yang aku inginkan. Adelia,bawa aku pulang. Jangan jadi kurang ajar kamu,ha!". Bentak bu Norma, langsung.
"Gak mau bu,aku akan menghubungi mas Alfan. Dia enak-enak bu, menikah dengan Yuni. Yuni,yang mengurus bu Norma selama ini. Kalau tidak percaya,sini aku perlihatkan videonya". Adelia, menyunggingkan senyumnya.
Bu Norma, langsung pucat pias. Karena ketahuan berbohong, kepada ibu-ibu lainnya.
"Astagfirullah,jadi bu Norma berbohong kepada kami. Bilangnya Alfan,dinas keluar kota. Rupanya menikah lagi, hubungi anaknya Del. Tinggalkan bu Norma, keenakan dong Alfan jadinya. Ibunya sendiri kita jaga, sedangkan dia enak-enakan malam pengantin". Sahut ibu lainnya, membuat bu Norma ketakutan.
"Adelia, ibu-ibu lainnya. Aku,aku minta maaf sudah berbohong kepada kalian. Tolonglah Adelia,jangan mengganggu Alfan yah. Kasian dia baru melaksanakan akad nikah, pulang ke sini lagi. Janji tidak akan seperti tadi,tolong bawa ibu pulang yah". Bu Norma,menyeka air matanya.
"Hentikan bu,air mata buayanya. Hubungi mas Alfan,karena aku tidak mau menjagamu lagi. Cukup sudah dengan kebohongan kalian,yang terus-terusan menjadi-jadi". Adelia, langsung membalikkan badannya dan melangkah pergi.
"Adelia! Adelia,tunggu! jangan tinggalkan ibu, Adelia!". Teriak bu Norma,tak di hiraukan nya lagi.
"Enakan di cueki Adelia! Makanya bu,jangan sok belagu banget jadi orang. Hubungi anak bu Norma, jadi mulai gelap loh. Malam-malam tidak ada yang jaga situ,kami ogah". Kata tetangganya itu.
"Ngapain jaga dia,bu. Gak tau berterimakasih,malah suka cari perkara malahan". Timpal lainnya,mengejek.
Bu Norma, berusaha masuk kedalam rumah dan bersusah payah. Menatap sekeliling ruangan, rumahnya yang kosong melompong tanpa ada seseorang. Langsung menghubungi Alfan,agar secepatnya pulang.
************
Akhirnya Adelia, selesai membersihkan lantai. Tangannya luka sedikit, terkena pecahan belingnya.
Ponselnya berdering sejak tadi, tertera nama mantan suaminya. Dia tidak mengangkat telpon,lalu beberapa pesan masuk.
[Adelia,kamu sudah kelewatan batas. Segitunya kah,kamu tidak sudi merawat ibuku ha? Aku tengah sibuk Del,dinas keluar kota. Aku di sini sangat khawatir dengan ibuku, sedangkan kamu menelantarkannya. Kejam sekali kamu Adelia,aku kecewa dengan mu].
[Adelia,aku sibuk di luar kota. Bawa ibu pulang ke rumah mu,tolong urus dan rawat beliau. Ibuku tidak bisa berbuat apa-apa, beliau lumpuh Del]
[Adelia, secepatnya kamu datangi ibuku. Jangan sampai beliau kenapa-kenapa,aku yang pertama menyalahkan mu dan bertanggung jawab atas ibuku].
Adelia,geram sekali membaca pesan dari mantan suaminya. Tangannya sudah gregetan untuk membalas juga.
[Hahahaha...Dinas keluar kota mas? Aku tau,jika kamu melangsungkan akad nikah sama Yuni. Bahkan ibu-ibu lainnya,tau kok. Masalah ibumu,aku tidak perduli mas. Kalau kamu khawatir dengan beliau, secepatnya pulang jangan menyalahkan orang lain].
Adelia, langsung mengirim dan di baca Alfan. Tanpa sepatah katapun lagi,dia langsung memblokir nomor teleponnya. Malas sekali meladeni pria seperti itu, tidak ada gunanya.