NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Zhafira kiara,gadis berusia 20 tahun yang sudah tidak memiliki sosok seorang ayah.
Kini dia dan ibunya tinggal di rumah heru yang tak lain adalah kakeknya.
Dia harus hidup di bawah tekanan kakeknya yang lebih menyayangi adik sepupunya yang bernama Kinan.
Sampai kenyataan pahit harus di terima oleh zhafira kiara, saat menjelang pernikahannya,tiba-tiba kekasihnya membatalkan pernikahan mereka dan tak di sangka kekasihnya lebih memilih adik sepupunya sebagai istrinya.
Dengan dukungan dari kakeknya sendiri yang selalu membela adik sepupunya,membuat zhafira harus mengalah dan menerima semua keputusan itu.
Demi menghindari cemooh warga yang sudah datang,kakek dan bibinya membawa seorang laki-laki asing yang berpenampilan seperti gelandangan yang tidak diketahui identitasnya.
Mereka memaksa zhafira untuk menikah dengannya.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? apakah zhafira akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahannya?
Ikuti kisahnya selajutnya ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Di kampus hilarios

Zhafira terlihat gugup, saat berjalan memasuki halaman kampus.

Semua mata menatap dan memperhatikan ke arahnya. zhafira memutuskan untuk turun di depan gerbang saja.

Kini zhafira merasa kebingungan, saat mencari kelas manajemen. dia pun berusaha bertanya kepada mahasiswa yang sedang berlalu lalang di koridor kampus.

"Permisi. Maaf aku mau tanya kalau kelas manajemen, di sebelah mana?" Dengan sopan, zhafira bertanya.

Seorang wanita cantik dan manis, tersenyum pada zhafira. "Kelas manajemen ada di lantai 2. Kamu mahasiswi baru, ya? " tanyanya, ramah.

Zhafira pun mengangguk. "Iya , aku mahasiswi baru. Terima kasih, karena sudah memberitahu ku. "

Zhafira senang karena, bayangannya tentang kampus ini ternyata salah. Di kampus itu, terlihat semua orang sangatlah ramah.

Setelah mengetahui letak kelasnya, zhafira pun pamit pergi dari wanita berparas cantik itu.

Namun saat zhafira pergi, wanita itu tiba-tiba tersenyum miring.

"Guys, gimana sandiwara gue. Bagus, kan? "

"Hebat. Akting lo bagus bella. "

Dia adalah princess Arabella, mahasiswi cantik sejuta pesona. namun sayang, dia terkenal sebagai ratu bullying.

Apalagi sekarang dia tahu, jika zhafira adalah mahasiswi baru disana. maka dia tidak akan membiarkannya begitu saja.

Arabella tersenyum miring. "Guys, kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya. " Berjalan menuju ke lantai atas.

Kedua temannya yaitu, dila dan chika, pun mengikuti kemana perginya ketua geng mereka.

Zhafira berjalan ke lantai atas sesuai petunjuk dari Arabella. melihat ke kanan dan ke kiri memastikan, ruangan kelas yang di maksud.

Zhafira tersenyum lebar saat melihat ruangan yang ia cari sudah ketemu.

"BRAKK... "

Seseorang menabrak zhafira, yang hendak masuk ke dalam ruang kelas. hingga membuat zhafira jatuh tersungkur.

"Sorry." Hanya mengucapkan satu kata, orang itu pergi begitu saja.

Zhafira menghela nafas, berdiri dan merapihkan penampilannya yang sedikit berantakan.

"Lo anak baru, ya? " sahut seseorang dari belakang, zhafira.

Zhafira pun membalikkan badannya, untuk melihat siapa orang yang bertanya kepadanya.

Zhafira mengangguk sopan. "Iya, aku mahasiswi baru. Perkenalkan, aku zhafira." Mengulurkan tangan dan tersenyum.

Orang yang itu hanya tersenyum tipis, dia pun menerima uluran tangan zhafira.

"Aku, nadia. "

Nadia merupakan siswa kelas manajemen, dia berasal dari keluarga berada.namun sayang, di kampus ini dia tidak mempunyai teman banyak.

Apalagi di kampus itu, ada Arabella yang sangat angkuh dan tak ingin terkalahkan oleh siapapun.

Zhafira tersenyum bahagia, akhirnya dia mempunyai teman juga di kampus itu.

Mereka pun berjalan ke dalam kelas dan duduk berdampingan.

"Kalau aku boleh tahu, kamu pindah dari kampus mana?" Nadia mengajukan pertanyaan, saat sudah duduk di kursi.

Zhafira nampak bingung, harus menjawab apa. karena tidak mungkin, dia bilang yang sebenarnya.

"Tidak, aku bukan pindahan dari kampus lain. Orang tua angkat ku, yang memasukkan ku ke sini." Dengan terpaksa zhafira, berbohong.

Nadia tampak mengerutkan alisnya. "Orang tua angkat! " pekiknya, terkejut.

Zhafira tersenyum kikuk. "I-iya, aku masuk ke kampus ini, karena mereka yang memintanya. "

"Memangnya orang tua kamu kemana. Oh... sorry, maksud ku,apa kamu sudah tidak mempunyai orang tua. "

Zhafira tersenyum tipis, perkataan nadia membuat dia teringat pada ibunya dewi. Bagaimana dengan keadaannya sekarang?

"Zhafira! Halo...! " Nadia mengibaskan tangannya, kedepan wajah zhafira yang terlihat melamun.

"Ah, iya,maaf." pekik, zhafira terkejut. "Maaf aku jadi teringat ibu, ku. " Zhafira menahan rasa sedihnya, dengan menerbitkan senyuman.

"Sorry, aku sudah buat kamu sedih. Untuk pertanyaan ku tadi tidak usah kamu jawab." Nadia mengusap lembut, bahu zhafira.

"Tidak apa-apa, nadia. Maaf suasananya menjadi canggung seperti ini."

Nadia pun tersenyum, mengerti bagaimana keadaan zhafira sekarang ini.

Begitu pun dengan zhafira, dia menceritakan kehidupannya meskipun dengan sedikit kebohongan.

"Kamu beruntung, zha. Karena tidak. semua orang bisa mendapatkan orang tua angkat sebaik mereka." Terlihat sorot mata nadia yang terlihat sedih.

Zhafira pun menggenggam tangan Nadia, seakan tahu apa yang sedang dia rasakan.

"Apa kamu ada masalah? Kamu bisa cerita kepada, ku." ucap zhafira, hati-hati.

Nadia tersenyum. "Thanks, aku senang punya teman seperti kamu, zha. Mulai sekarang kita berteman, ya?" sahut Nadia, mengalihkan pembicaraan.

Zhafira yang mengerti pun, mengangguk dan tersenyum.

"Aku juga senang, punya teman baru yang baik dan cantik seperti mu, Nadia. "

Nadia senang, karena sekarang dia mempunyai teman di kampus. begitu pun dengan zhafira, dia juga bahagia karena baru pertama masuk sudah mempunyai teman sebaik Nadia.

"Nadia." panggil zhafira.

"Iya, ada apa, zha? "

Zhafira meringis malu, saat Nadia memanggilnya dengan sebutan zha.

"Kamu bisa panggil, aku fira saja." Tersenyum, kikuk.

"Kenapa, zha bagus kok!"

"Em...aku merasa tidak nyaman saja." protes zhafira.

Nadia menghela nafas. "Mulai sekarang, kamu harus terbiasa dengan sebutan itu. Karena itu sebutan sayang, dari ku untuk teman baik ku."

Zhafira terdiam, hatinya merasa tersentuh dengan semua perkataan Nadia kepadanya.

"Baiklah, kalau begitu."

Di parkiran kampus, motor eric baru saja sampai di sana. matanya melihat ke sekeliling kampus. seakan sedang mencari keberadaan seseorang.

"Eric...! " teriak Arabella, langsung menggandeng tangan eric, manja.

Eric segera menepis kasar,tangan Arabella.

Arabella yang melihat hal itu, seketika merasakan hatinya geram. namun dia berusaha tersenyum, karena tak ingin membuat eric semakin membencinya.

"Sayang. Maksud ku ... eric. " Arabella meralat ucapannya, saat melihat tatapan tajam eric seakan ingin membunuhnya.

"Aku ingin bicara berdua, dengan mu. Aku harap, kamu bisa meluangkan waktu mu sebentar saja."

Eric sama sekali, tidak menanggapi semua perkataan Arabella. sebenarnya dia sudah muak dengan sikap Arabella, yang seolah-olah jika mereka itu adalah pasangan kekasih.

Tanpa menyahuti perkataan Arabella, eric pun pergi dari sana.

Arabella berdecak kesal, melihat sikap eric yang selalu dingin kepadanya.entah kurang apa dirinya, sampai-sampai eric tidak pernah meliriknya sedikit saja.

"Lihat saja eric. Aku akan membuat mu, bertekuk lutut. " gumam Arabella, penuh penekanan.

Dengan menghentakkan kaki, Arabella pergi dengan sangat kesal.

Di depan kelas manajemen, eric berjalan melewati ruangan itu. sekilas matanya melihat keberadaan zhafira dengan seorang perempuan.

Seakan hanya ingin memastikan saja, setelah melihat keberadaan zhafira dia pun kembali melanjutkan langkahnya, menuju ke ke kelasnya.

Dari dalam kelas, zhafira merasa jika sedang di awasi. namun saat melihat ke arah pintu, dia tidak menemukan siapapun di sana.

Seorang dosen laki-laki tampan, yang terlihat masih muda,masuk ke ruang kelas zhafira.

"Selamat pagi, semua! " sapa dosen tampan, yang diketahui bernama, Anggara.

"Pagi, pak. " sahut seluruh mahasiswa.

Dosen muda itu pun tersenyum, matanya kini beralih menatap mahasiswi yang asing bagi dirinya.

"Kamu, sini." Memberi perintah, pada zhafira yang menatapnya.

Zhafira yang bingung pun menunjuk dirinya sendiri. "Maaf, saya pak?"

Anggara pun mengangguk, sebagai jawaban.

Zhafira pun bangkit dari duduknya, dan berjalan ke depan kelas menghampiri anggara.

"Saya baru melihat kamu. Apa kamu mahasiswi baru di sini? " Menelisik zhafira dari atas sampai bawah.

Zhafira merasa risih, dengan tatapan anggara kepadanya.dia pun segera memperkenalkan dirinya, ingin segera kembali ke bangkunya.

Zhafira bernafas lega, saat sudah di kembali ke bangkunya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Nadia, saat zhafira kembali duduk di bangkunya.

"Aku baik-baik saja. Tapi jujur, aku merasa dosen kita itu terlihat aneh." bisik zhafira, pelan.

Nadia menggelengkan kepala, tak menyangka jika teman barunya ini akan berpendapat seperti itu pada dosen favorit di kampus itu.

"Zhafira, apa sedang kamu lakukan! " seru anggara dengan nada dingin.

Zhafira mematung, mengira jika anggara tidak memperhatikannya.

1
unknown
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!