kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.14
Hampir satu jam Dya menghabiskan waktu didalam kamar mandi. Merasa jika Kala telah meninggalkan kamar itu, akhirnya Dya pun memberanikan diri untuk keluar dari dalam kamar mandi.
Dya menghela nafas lega saat melihat jika Kala memang sudah meninggalkan kamar itu. Pandangan Dya kini teralihkan pada 4 paperbag yang terletak di atas kasur.
Dya melangkah maju mendekati kasur dan membuka paperbag itu untuk melihat apa isi dari ke empat paperbag yang tersimpan di atas kasur. Saat Dya membuka satu diantaranya, ternyata isi nya ada dua buah gamis lengkap dengan kerudung yang senada dengan kedua gamis itu.
Sedangkan dipaperbag kedua, Dya melihat isinya ada dua piyama panjang beserta kerudung intans untuk pelengkapnya dan dipaperbag yang agak kecil Dya melihat ada 4 pasang dalaman dengan ukuran yang biasa dia pakai.
Dan satu paperbag lain nya ternyata seperangkat alay sholat untuknya dan sudah dipastikan jika semua itu masih baru. Karena lebel dari toko masih tertempel disana tidak lupa juga dengan harga tiap barangnya.
Dya membulatkan matanya dengan sempurna saat dia melihat harga dari satu item barang yang saat ini ada di tangan nya. Bagaimana mungkin harga satu baju bisa semahal itu? Batin Dya bermonolog.
Disepanjang umurnya, baru kali ini Dya melihat harga satu dalaman saja mahalnya minta ampun. Sampai sampai dia menelan ludahnya sendiri. Meski begitu tidak ada pilihan lain untuknya saat ini. Selain memakai barang barang serba mahal itu.
Di rumah itu, Dya sama sekali tidak memiliki baju ganti karena ini adalah pertama kalinya Dya datang dan menginap disana.
Karena Dya tidak memiliki persiapan. Akhirnya, mau tidak mau Dya pun harus memakai barang yang sangat enggan dia pakai karena menurutnya itu terlalu berlebihan untuk di pakai oleh orang kampung seperti Dya.
Setelah merenung cukup lama, Dya pun kembali masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian dengan piyaman yang sudah disediakan entah oleh siapa itu.
Yang pasti, siapapun itu Dya sangat berterima kasih. Karena nya Dya bisa tidur dengan nyaman karena bisa mengganti pakai dengan yang bersih.
*
*
Tepat setelah sholat Isya, Dya dipanggil turun untuk makan malam bersama dengan mertuanya.
Dya pun menapaki satu persatu anak tangga untuk turun kebawah dan menuju keruang makan dimana dirinya sudah ditunggu oleh Pak Gara.
Akan tetapi, saat tiba di sana. Dya sama sekali tidak melihat sosok suaminya. Dya sudah memastikan jika sang suami kini mungkin tengah berada bersama dengan kekasihnya.
Ironis. Disaat dirinya makan bersama dengan mertuanya, suaminya malah bersama dengan wanita lain.
Tapi Dya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Kala. Karena disini Dya lah yang menjadi orang ketiga diantara hubungan Kala dengan Angel.
"Selamat malam Papa, maaf nunggu lama, ya?" ucap Dya saat tiba dimeja makan dan berhadapan dengan mertuanya.
"Tidak apa apa. Papa juga baru disini. Duduklah dan kita mulai makan, ya,"
"Baiklah, tapi sebelumnya terima kasih karena Papa sudah menyiapkan baju ganti untukku," lanjut Dya yang membuat Pak Gara menyatukan kedua alisnya
"Baju? Baju ganti apa Nak?" tanya balik Pak Gara pada Dya.
"Baju Pa. Baju baju yang ada didalam paperbag yang ada di kamar? Itu dari Papahkan?"
"Tidak. Papa tidak memberikan apapun. Ah, Papa ingat. Mungkin itu Kala yang siapkan, tadi dia sempat keluar rumah dan balik lagi dengan beberapa paperbag ditangan nya. Papa kira itu belanjaan miliknya."
Deg...
Entah Dya harus senang atau kecewa. Yang pasti hal ini cukup membuatnya terkejut. Dya tidak menyangka jika suami brengsek nya itu cukup perhatian juga.
*
*
Setelah menyelesaikan makan malamnya Dya pun segera kembali kedalam kamar. Lalu, membaringkan tubuh lelahnya diranjang yang ada didalam kamar itu.
Aroma maskulin ciri khas seorang pria langsung masuk kedalam indra penciuman nya saat Dya menempelkan kepalanya dibantal yang ada diatas kasur itu.
Rasa hangat pun seketika menyelimuti diri Dya yang kini begitu merasa begitu kesepian saat Dya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Dya pun akhirnya terlelap dengan nyaman dikasur itu. Terbuai masuk kedalam alam mimpi yang sejenak membuatnya tenang dan damai.
Berbeda dengan Kala yang lagi lagi tengah adu jotos dengan salah satu pelanggan club malam yang tengah dia datangi malam ini.
"Kala sudah, cukup atau kalau tidak kamu akan berakhir dipemakaman." suara bariton itu seketika menghentikan langkah Kala yang ingin kembali maju untuk membalas pukulan yang lawan nya berikan.
Kala pun menoleh dan menatap tajam pada pria yang baru saja datang untuk menjemputnya seperti biasa.
"Ngapain Loe kesini? Dasar pengkhianat," umpatnya saat melihat pria yang masih berpenampilan rapih itu padahal hari sudah larut malam.
"Ayo pulang, aku akan antar kamu sampai rumah," jawab nya datar, tanpa menjawab pertanyaan dari Kala.
"Cih, siapa yang mau pulang dengan seorang pengkhianat sepertimu, hah? Lebih baik aku mati disini dari pada harus pulang bersama denganmu. Dasar bajingan." umpat Kala lagi, yang tiba tiba semakin merasa kesal begitu melihat wajah pria itu lagi.
Tidak ada respon dari pria itu, hanya sebuah tatapan dingin nan tajam kearah Kala yang terus mengumpat padanya.
Akan tetapi, aksi tak terduga dilakukan nya secepat kilat saat Kala berbalik untuk kembali ke meja yang dia pesan. Untuk kembali meminum minuman beralkohol yang sudah dia pesan dan dia habiskan setengah dari pesanan nya.
Tak
Tak
Tak
Bruughk
Braakkk
*
*
🌸🌸🌸