Cerita Tiger and Crane mengikuti kisah seorang anak bernama Hu Zi yang merupakan seorang anak yatim piatu yang cerdas dan ceria. Namun, suatu hari ia tak sengaja menelan mutiara merah, sebuah harta dari energi Yang terdalam. Kejadian ini, lantas menuntun dirinya kepada seorang master iblis yang suram bernama Qi Xuao Xuan. Dalam dunia hantu dan setan, kepribadian antara Hu Zi (Jiang Long) dengan Qi Xuao Xuan (Zhang Linghe) adalah dua pemuda yang memiliki kepribadian yang berbeda. Mereka akhirnya terpaksa berpetualang bersama karena mutiara merah. Sedangkan Hu Zi dan Qi Xuao Xuan yang diawal hubungan saling membenci menjadi bersatu hingga bersinar satu sama lain. Terlebih setelah mereka melalui banyak ujian hidup dan mati, membuat keduanya tumbuh menjadi lebih kuat satu sama lainnya. Hingga suatu hari, Qi Xuao Xuan masuk penjara karena melindungi Hu Zi. Hu Zi beserta teman-temannya akhirnya mengikuti seleksi nasional untuk master iblis, yang pada akhirnya mereka justru mengungkap konspirasi besar yang merupakan sebuah kebenaran seputar perang iblis yang telah terjadi pada 500 tahun lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghuni Hutan Misterius
Langkah kaki Hu Zi semakin berat. Tubuhnya terasa lelah, dan pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang belum terjawab. Qi Xuao Xuan tetap berjalan di depannya dengan penuh kewaspadaan, seolah tidak pernah kehabisan energi. Hutan Terlarang yang mereka lewati semakin gelap, meskipun matahari seharusnya sudah berada di puncak langit.
"Berapa jauh lagi kita harus berjalan?" tanya Hu Zi, mencoba mengusir kegelisahan dalam hatinya.
Qi Xuao Xuan menoleh sekilas. "Kita tidak punya tujuan pasti. Tapi jika ingin keluar dari hutan ini, kita harus bergerak tanpa berhenti."
Jawaban itu tidak membuat Hu Zi lebih tenang. Justru, kata-kata Qi Xuao Xuan semakin memperkuat rasa takutnya. Hutan ini bukan sekadar tempat gelap yang sunyi. Ada sesuatu yang mengintai mereka, dan Hu Zi bisa merasakannya.
"Qi Xuao Xuan," panggil Hu Zi pelan. "Kau yakin kita aman di sini?"
Belum sempat Qi Xuao Xuan menjawab, suara gemerisik terdengar dari semak belukar di sekitar mereka. Hu Zi langsung menegang, dan tangannya refleks meraih ranting kayu kecil di tanah sebagai senjata.
Dari semak-semak itu, muncul sosok kecil berkerudung dengan tubuh mungil. Sosok itu tampak seperti anak kecil, namun matanya yang menyala biru menatap mereka dengan tajam.
"Berhenti di situ," kata sosok kecil itu dengan suara yang terdengar jauh lebih tua daripada penampilannya. "Hutan ini bukan tempat untuk manusia biasa."
Hu Zi melangkah mundur, merasa terancam oleh keberadaan sosok misterius itu. Namun Qi Xuao Xuan berdiri tegap, tatapannya dingin.
"Kami hanya melewati hutan ini. Tidak ada niat untuk mengganggu," kata Qi Xuao Xuan.
Sosok kecil itu mendengus. "Semua yang datang ke sini selalu berkata begitu. Tapi pada akhirnya, mereka hanya membawa kehancuran."
Hu Zi bingung. "Apa maksudmu? Kami tidak berniat menyakiti siapa pun!"
Tatapan sosok itu berpindah ke arah Hu Zi. "Kau. Aku bisa merasakan sesuatu dalam dirimu. Kekuatan yang asing... dan berbahaya."
Hu Zi langsung menegang, merasa terpojok oleh pernyataan itu. "Aku... aku tidak punya pilihan. Ini semua terjadi begitu saja!"
Qi Xuao Xuan melangkah maju, melindungi Hu Zi dengan tubuhnya. "Kami tidak ingin masalah. Jika kau ingin menghentikan kami, lakukan sekarang. Jika tidak, biarkan kami pergi."
Sosok kecil itu tertawa kecil, suaranya menggema di seluruh hutan. "Kau pikir aku akan membiarkan kalian lewat begitu saja? Tidak semudah itu. Jika ingin melewati hutan ini, kalian harus membuktikan diri."
"Tunggu, buktikan apa?" potong Hu Zi panik.
Sebelum sosok itu menjawab, tanah di sekitar mereka tiba-tiba berguncang. Dari bawah tanah, muncul akar-akar besar yang melingkar, menciptakan arena seperti kubah di sekitar mereka. Sosok kecil itu melompat ke salah satu akar, berdiri di atasnya dengan senyum lebar.
"Jika ingin melewati hutan ini, kau harus bertahan melawan penjaga hutan," katanya.
Dari dalam tanah, muncul makhluk besar berbentuk manusia yang terbuat dari batu dan kayu. Mata makhluk itu bersinar hijau terang, dan setiap langkahnya mengguncang tanah. Hu Zi memandangnya dengan mulut terbuka, tubuhnya kaku karena takut.
"Kau bercanda, kan?" Hu Zi melirik Qi Xuao Xuan, berharap pria itu punya rencana.
"Tidak ada waktu untuk bercanda," jawab Qi Xuao Xuan dingin. "Siapkan dirimu."
Makhluk itu mengeluarkan suara raungan rendah sebelum mengayunkan lengannya yang besar ke arah mereka. Qi Xuao Xuan bergerak cepat, menangkis serangan itu dengan pedang energinya. Benturan tersebut menciptakan gelombang energi yang mendorong Hu Zi hingga hampir terjatuh.
"Hu Zi, jangan hanya berdiri di sana!" teriak Qi Xuao Xuan.
"Tapi aku—"
Sebelum Hu Zi bisa menyelesaikan kalimatnya, makhluk itu mengalihkan perhatiannya kepadanya. Dengan langkah besar, makhluk itu bergerak ke arahnya. Hu Zi panik, mencoba menghindar, tapi makhluk itu terlalu cepat.
Ketika tangan besar makhluk itu hampir menyentuhnya, tubuh Hu Zi kembali memancarkan cahaya merah. Sebuah ledakan energi mendorong makhluk itu mundur beberapa langkah, tapi efeknya juga membuat tubuh Hu Zi limbung. Ia jatuh berlutut, merasa lelah luar biasa.
"Cahaya itu lagi," gumam sosok kecil di atas akar. "Menarik. Tapi apakah kau bisa mengendalikannya?"
Makhluk penjaga itu tidak menyerah. Ia kembali menyerang, kali ini dengan kekuatan lebih besar. Qi Xuao Xuan berusaha mengalihkan perhatiannya, tapi makhluk itu terus mengincar Hu Zi.
Melihat ini, Qi Xuao Xuan mengerutkan kening. Ia tidak punya pilihan lain. Dengan cepat, ia membuat segel tangan, menciptakan lingkaran energi besar di sekeliling mereka. Cahaya biru dari lingkaran itu melindungi Hu Zi sementara Qi Xuao Xuan melawan makhluk tersebut dengan semua kekuatannya.
"Hu Zi, dengarkan aku," kata Qi Xuao Xuan di sela-sela serangannya. "Energi dalam dirimu lebih kuat daripada apa pun di sini. Tapi jika kau tidak belajar menggunakannya, kita berdua akan mati!"
"Aku tidak tahu caranya!" Hu Zi membalas dengan suara putus asa.
"Ikuti instingmu! Rasakan energinya, kendalikan alirannya!"
Hu Zi menutup matanya, mencoba fokus meskipun tubuhnya gemetar. Ia bisa merasakan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya, seperti lautan api yang tak terkendali. Dengan sekuat tenaga, ia mencoba mengendalikannya, memfokuskan energi itu ke tangannya.
Ketika makhluk penjaga itu melancarkan serangan terakhirnya, Hu Zi membuka matanya. Cahaya merah bersinar terang dari tubuhnya, dan ia melepaskan semburan energi besar yang menghantam makhluk tersebut langsung di dadanya.
Makhluk itu berhenti bergerak. Tubuhnya yang besar mulai retak sebelum akhirnya hancur menjadi pecahan batu dan kayu.
Sosok kecil di atas akar tertawa puas. "Menarik. Kau masih mentah, tapi potensimu nyata. Kalian boleh melanjutkan perjalanan."
Akar-akar yang mengelilingi mereka perlahan surut, meninggalkan Hu Zi yang terengah-engah. Qi Xuao Xuan membantunya berdiri, menatapnya dengan sorot mata yang sedikit lebih lembut.
"Kau melakukannya," katanya singkat.
Hu Zi hanya bisa mengangguk, meskipun tubuhnya terasa seperti akan runtuh. Namun di dalam hatinya, ia tahu ini baru awal dari perjalanan panjang yang penuh dengan bahaya.