NovelToon NovelToon
Kekuatan Tangan Dewa : Raja Harem Di Dunia Lain

Kekuatan Tangan Dewa : Raja Harem Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Vampir / Manusia Serigala / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Karma-Kun

Aku hidup kembali dengan kemampuan tangan Dewa. Kemampuan yang bisa mewujudkan segala hal yang ada di dalam kepalaku.
Bukan hanya itu, banyak hal yang terjadi kepadaku di dunia lain yang penuh dengan fantasi itu.
Hingga akhirnya aku memiliki banyak wanita, dan menjadi Raja Harem yang membuat semua pria di dunia ini merasa iri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karma-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Serius

"Maaf membuat Anda menunggu terlalu lama, Putri Maria, Nona Aluna. Saya memerlukan waktu cukup lama untuk mempersiapkan diri sebelum menghadap ke sini," ucapku sangat hormat kepada Putri Maria dan Aluna begitu tiba di depan mereka.

Aku memutuskan untuk menemui kedua wanita itu bersama Catrine, karena kupikir mereka datang dengan niat tidak baik, makanya aku harus berjaga-jaga agar tidak salah mengambil langkah.

Belum lagi Putri Maria sempat mengincar ayah si Brian waktu itu, dan takutnya ia masih memiliki dendam kepada Laura atau keluarga Argus.

"Santai saja, Brian. Kami tidak menunggu terlalu lama kok, lagian kami juga tidak keberatan bila memang harus menunggu lebih lama lagi," balas Maria dengan senyum ramah.

"Aduh, saya jadi tak enak bila Putri Maria berucap seperti itu, saya jadi semakin merasa bersalah karena sudah membuat Anda menunggu," ujarku sembari tersenyum canggung.

Aku juga masih belum berani duduk di kursi sebelum Putri Maria mengizinkan, padahal aku pemilik kasti ini alias Tuan Rumah, tapi aku harus mematuhi etika dengan benar di depan anggota keluarga kerajaan.

"Ibu memaafkan kamu karena kue kering dan teh ini terasa sangat enak, kamu harusnya mendapatkan hukuman seratus cambukan karena sudah berani mengabaikan kedatangan Putri Kerajaan Narandra," ucap Aluna, ada kue yang masih dikunyah di dalam mulutnya.

"Terima kasih atas kebaikan Putri Maria, saya akan mengingat hal ini sampai mati," balasku sengaja merendahkan diri agar tidak terlihat sombong di depan Putri Maria.

"Tak usah berlebihan seperti itu, Brian. Bukankah kita sudah saling mengenal untuk waktu yang lama? Kamu bahkan selalu memanggilku Tante Maria ketika sedang mengobrol pribadi seperti ini," jelas Maria.

Aku jelas terkejut usai mendengarnya, tak kusangka si Brian ini ternyata sangat disukai oleh Putri Maria. Hal semacam ini lagi-lagi tidak tertulis di buku hariannya, yang jelas merupakan informasi sangat penting bagiku.

'Sialan kau, Brian. Apa gunanya kau menulis buku harian bila isinya tentang penderitaanmu saja. Kau bahkan tidak menuliskan hal sangat penting tentang informasi Putri Maria dan anaknya. Kau bikin susah saja Brian, benar-benar anak tak berguna.'

Aku  mengutuk Brian di dalam hati karena saking kesalnya, andai saja ia lebih cerdas lagi, aku mungkin tak akan kelabak informasi seperti ini.

"Duduklah, Brian. Kami punya sesuatu yang harus dibicarakan sama kamu," titah Aluna, masih dengan sikap arogan.

"Baik, Nona Aluna," sahutku seraya, tapi tidak segera duduk.

Kulihat Maria mengerutkan kening ke arahku, sepertinya mereka tidak terlalu senang dena sikap yang sudah aku tunjukan.

"Kenapa kamu diam saja, Brian? Ayo duduk," ucap Maria.

"Saya akan duduk bila wanita saya diperkenankan duduk, mohon maaf bila permintaan saya ini terlalu lancang," ujarku masih dengan sikap sopan, lalu aku bergeser sedikit agar Maria dan Aluna bisa meliha sosok Catrine yang sedang berdiri di belakangku sedari tadi.

"Wanitamu? Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan wanita, apalagi wanita itu berasal dari ras manusia kucing, kan?" tanya Maria penasaran, matanya melihat Catrine dengan penuh selidik.

"Saya menjalin hungan dengan Catrine belum lama ini, kebetulan kami saling suka dan terjadi ikatan begitu saja, terlebih Catrine selalu mengurusku dengan baik di rumah ini, sehingga saya berani memutuskan untuk memilikinya," jelasku jujur, lagian hubunganku dengan Catrine bisa terjadi karena sebuah kebetulan saja.

"Tunggu sebentar, Brian. Tidakkah kamu sangat lancang dengan melakukan hal semacam itu? Apa kamu sudah lupa dengan aturan kerajaan kita?" tanya Aluna, nadanya terdengar tidak senang.

"Saya tidak pernah lupa aturan itu, Nona Aluna. Hanya saja saya memang menyukai Catrine lebih dari apapun, dan saya sudah terbiasa menjalani kehidupan bersama manusia hewan semenjak tinggal di wilayah ini. Jadi, tolong jangan salahkan saya bila saya ingin memiliki hubungan dekat dengan Catrine," ucapku memberikan alasan, sengaja sengaja kubuat seperti itu agar mereka merasa bersalah karena sudah mengusir keluarga Argus ke wilayah ini.

"Kamu ...." Aluna mandek, kemarahan seketika mencuat di dalam hatinya.

Sedangkan Maria langsung mengerutkan kening kepadaku dan Catrine, aku tahu ia juga sudah merasa kesal akibat kelancanganku.

Bagaimanapun, ada hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia hewan. Ras manusia di kerajaan ini dilarang keras memiliki ikatan serius dengan ras manusia hewan, apalagi hingga jenjang pernikahan.

Karena itu, keluarga Argus harus terusir ke wilayah perbatasan gara-gara pernikahan palsu yang sudah dilakukan ayah Brian dengan Laura. Hal tersebut tidak hanya membuat Maria kecewa, bahkan baginda Ratu sampai murka selama beberapa hari.

Aku tahu hal semacam itu karena tertulis di dalam buku harian si Brian, ada banyak sekali curhatan tentang masalah itu yang kutemukan dari buku harian. Dan tulisan itu juga sepertinya merupakan bentuk kekecewan si Brian kepada ayahnya.

"Tolong jangan marah dulu, Nona Aluna. Bukankah ayah saya juga sudah menikahi seorang wanita rubah? Lalu apa masalahnya bila aku ingin menapaki jejak ayah saya?" tanyaku kepada Aluna.

"Ayahmu bisa menikahi wanita rubah itu karena baginda Ratu ingin menghargai jasanya, sayangnya ayahmu telah membohongi kami dengan menyembunyikan identitas asli wanita rubah itu. Sejujurnya perbuatan ayahmu telah menodai nama baik keluarga Argus, makanya ia kami asingkan ke wilayah perbatasan ini untuk menebus kesalahannya," jelas Maria.

Aku langsung terbahak-bahak di dalam hati usai mendengarnya, jelas-jelas wanita ini cemburu kepada Laura karena tak bisa menikahi ayah si Brian, tapi ia masih saja bisa berdalih dengan alasan menebus kesalahan.

Keluarga kerajaan ini sepertinya berisikan orang-orang munafik yang haus akan kepentingan sendiri. Mereka bisa memberikan hukuman dengan begitu mudahnya menggunakan asalan bijaksana.

Jujur saja aku merasa sifat semacam ini jauh lebih berbahaya dari sifat sekelompok bandit, sebab aku tidak bisa mengalahkan mereka menggunakan kekerasan, dan memerlukan rencana matang agar tidak salah ambil langkah.

Meski begitu, aku tidak berminat berurusan dengan keluarga kerajaan sama sekali. Aku pikir sudah cukup menikmati hidup menjadi seorang tuan muda di wilayah perbatasan. Di sini, aku bisa melakukan apa saja sesuka hatiku, bahkan aku bisa bercinta tanpa takut ada orang yang akan menegurku.

Jadi, aku tak perlu bersikap terlalu baik di depan dua wanita ini. Aku hanya perlu bersikap acuh tak acuh hingga mereka pulang kembali ke ibukota kerajaan.

"Saya mengerti, Putri Maria. Maaf bila perbuatan saya terlihat sangat lancang, tapi saya benar-benar tak bisa memutuskan hubungan dengan Catrine, karena ia wanita yang sangat berharga di dalam hidup saya," ucapku memberikan alasan kuat, kuyakin Maria tidak akan terlalu mengejar masalah ini bila sudah tahu alasanku.

Benar saja, Maria langsung menunjukan senyum ramah kembali padaku, ia juga memiliki pikiran sama denganku dan tak ingin membahas masalah ini lagi.

Aku lalu duduk bersama Catrine tak lama kemudian, aku memberanikan diri setelah melihat sikap ramah yang ditunjukan Maria dan Aluna.

"Kita lupakan masalah ini sejenak, sekarang kita bahas masalah lain yang tak kalah penting dari urusan wanita setengah hewan," ujar Maria membukan obrolan serius.

"Apakah itu masalah yang sangat serius?" tanyaku penasaran.

"Ya, masalah ini berasal dari kerajaan Bellfast. Keluarga kerajaan mendapatkan surat peringatan keras dari raja Bellfast atas tuduhan penculikan putri kerajaan, dan tuduhan itu tujukan kepada keluarga Argus," jawab Maria langusng ke intinya.

"Penculikan putri kerajaan? Kenapa ada hal semacam ini?" tanyaku lagi, pura-pura bodoh di depan Maria.

"Di dalam surat itu tertulis kalau Laura telah menculik pewaris satu-satunya tahta kerajaan Bellfast dari tangan keluarga Luke, dan Laura sengaja menyembunyikannya di dalam kastil ini agar kerajaan Narandra bisa melindunginya."

"Karena itu, aku ingin kamu menjelaskan masalah ini dengan jujur, jangan sampai kerajaan kita memiliki masalah serius dengan kerajaan Bellfast. Aku takut mereka akan menyatakan perang terbuka gara-gara masalah ini."

Spontan kulirik Catrine di sebelahku, dan gadis itu memiliki wajah pias setelah mendapatkan kabar tersebut. Seketika aku pun paham bahwa ia masih memiliki rahasia yang disembunyikan dariku.

...

1
Ray Virgo
sudah pernah baca ini.
Karma-Kun: masa?
total 1 replies
Erwinsyah
nabung bab bro 😁🤭
Karma-Kun: siap /Smile/
total 1 replies
Leon
Menyentuh jiwaku
Karma-Kun
Bantu ramaikan ya guys
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!