G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB TIGA PULUH EMPAT
Aluna berbalik badan menatap orang yang memanggil nya itu .
Deg ...
Mata Aluna bertemu tatap dengan mata tajam seperti elang itu milik suami dari wanita yang memanggilnya tadi .
"M-mas Gala .." ucap Aluna lirih hampir tak terdengar
Ya , dia adalah Gala dan Clara yang datang kerumah nya untuk melayat . Entah kenapa saat melihat Clara merangkul mesra lengan lelaki itu ada rasa tak nyaman yang menyeruak dihati nya .
Clara berjalan mendekati Aluna lalu memeluk tubuh wanita yang menjadi madu nya itu dengan erat . Ia usap lembut punggung Aluna , sedangkan Gala berdiri dibelakang Clara . Matanya terus menatap wajah sembab istri siri nya .
"Mbak turut berduka cita ya Al , semoga ibu kamu tenang disana . Beliau udah gak sakit lagi ". Ucap Clara dengan tulus
"Iya mbak , makasih ya mbak sudah datang kesini". Sahut Aluna
Clara mengurai pelukan itu lalu mengusap-usap pelan lengan Aluna .
"Sama-sama Al " , tukas Clara seraya menyunggingkan senyum cantiknya .
Aluna mendongak melirik sekilas wajah tampan Gala yang juga menatapnya dengan tatapan yang sulit ia artikan . Ingin sekali rasanya Aluna berlari kedalam dekapan lelaki itu mencurahkan segala kesedihan yang ia rasakan . Tapi ia sadar diri posisinya hanya seorang istri siri yang status nya saja mungkin tak diketahui oleh istri sah .
"Maafkan saya Aluna , saya tidak bisa mendekap mu disaat-saat seperti ini .." batin Gala
.
.
Aluna mengantarkan ibu nya ditempat peristirahatan terakhirnya . Air matanya kembali luruh saat melihat gundukan tanah yang basah juga bertabur bunga itu menutupi jasad sang ibu .
Tubuh ringkihnya langsung bersimpuh disamping makam Bu Mala . Mbak Iyas juga ikut bersimpuh disamping Aluna seraya mengelus-elus lembut punggung Aluna yang bergetar karena menangis .
Disana Clara juga Gala ikut serta mengantarkan jenazah Bu Mala sampai acara pemakaman selesai . Para pelayat pun juga mulai melangkahkan kakinya pergi .
Hanya tinggal tersisa Aluna , Mbak Iyas , Mang Lukman juga Gala dan Clara .
"Bu , maafin Luna .. Luna belum jadi anak yang berbakti selama ini , maafkan Luna belum bisa jadi anak yang bisa dibanggakan .. Ibu sekarang sudah ketemu sama Ayah disurga , ibu udah gak sakit lagi ..." Aluna menjeda ucapannya menarik nafas dalam-dalam demi menetralkan rasa sesak yang begitu menghimpit dadanya .
"Bu , kelak jika waktunya sudah tiba jemput Luna ya Bu sama Ayah juga ..."
Tangis nya semakin terisak-isak , Mbak Iyas dengan setia merangkul juga mengelus punggung Aluna dengan lembut .
Gala yang tak kuasa melihat itu pun akhirnya memilih membalikkan badannya lalu melangkahkan kakinya keluar dari makam .
"By.." lirih Clara memanggil suaminya , ia pun juga ikut berjalan keluar menyusul Gala .
.
"Sudah ya Lun , ikhlas ... Ikhlasin Budhe , beliau udah tenang disana sama Paman Agung . ." ucap Mbak Iyas dengan lembut
"Mbak , sekarang Luna udah gak punya siapa-siapa lagi mbak .. Luna-"
Suara Aluna tercekat , ia tak mampu melanjutkan ucapannya . Rasanya masih belum percaya kalo ibunya sudah pergi , malaikat tak bersayap nya kini sudah kembali kesurga .
"Enggak Lun , kamu gak sendiri . Masih ada Mbak sama Mamang yang disini ". Sahut Mbak Iyas menimpali
Aluna bergeming tak menyahut ucapan Mbak Iyas , ia lebih memilih menyandarkan kepalanya dikayu nisan bertuliskan nama sang Ibu .
"Lun , Budhe pernah bilang sama mbak . Beliau titip sesuatu sama mbak ", Mbak Iyas merogoh kantong gamis nya mencari sesuatu .
"Ini ..." ia menyodorkan sebuah kotak berwarna coklat dihadapan Aluna .
Aluna menegakkan kepalanya menatap kotak itu lalu beralih menatap mbak Iyas juga Mang Lukman bergantian .
"Ini apa mbak ?" tanya Aluna dengan suara seraknya .
"Mbak gak tau Lun , ini Budhe titip sama Mbak sebelum beliau pergi . Mbak gak berani membukanya karena ini amanah dari beliau ", ucap Mbak Iyas jujur
Dengan ragu-ragu Aluna meraih kotak itu dari tangan Mbak Iyas lalu membukanya . Didalam kotak itu terdapat sebuah surat juga kalung safir berwarna jingga ,terlihat sangat cantik sekali .
"Kamu bisa baca suratnya nanti Lun , sekarang mbak sama mamang mau pamit pulang . Takut anak mbak nyariin karena dari kemarin ditinggal terus ". Ujar Mbak Iyas
Aluna menghela nafas panjang sambil menganggukkan kepala nya lalu ia menutup kembali kotak itu . Ia akan membaca suratnya begitu sampai dirumah .
"Makasih ya mbak , mang . Maaf selama ini Luna terus bikin repot Mbak Iyas sama Mang Lukman . Semoga kebaikan Mbak sama Mamang dibalas berlipat sama Allah ". Ucap Aluna dengan tulus
"Aamiin , Ya sudah Mbak sama Mamang pulang dulu . Kamu juga pulang sekarang Lun , langit udah gelap banget bentar lagi kayaknya turun hujan ", tukas Mbak Iyas
"Iya mbak , Luna pulang sekarang tapi Luna mau pamit dulu sama ibu ". Kata Aluna
"Ya sudah , Mbak sama Mamang tunggu didepan ya Lun ". Kata Mbak Iyas
"Iya mbak ".
Setelah itu Mbak Iyas juga Mang Lukman segera melangkahkan kakinya keluar dari tempat pemakaman . Hanya tinggal Aluna sendirian yang masih berada disana .
Tangan lembut nan halus itu terangkat mengusap kayu nisan sang ibu . Sekuat hati ia menahan air matanya agar tidak lagi terjatuh .
"Bu , Luna pamit pulang dulu yaa .. Besok Luna kesini lagi .."
Cup ..
Aluna mencium kayu nisan itu dengan lama seraya berucap .
"Luna sayang banget sama Ibu .."
Setelah itu Aluna berdiri dari posisi bersimpuh nya lalu melangkahkan kakinya keluar menyusul Mbak Iyas dan suaminya .
.
Didepan gerbang tempat pemakaman itu , Mbak Iyas juga Mang Lukman yang tengah menunggu Aluna tak sengaja mendengar juga melihat perdebatan antara Gala dan Clara .
"Aku udah bilang tidak ya tidak Ra , jangan membantah ". Seru Gala dengan tegas
"Tapi by , kasihan Aluna .. Dia udah gak punya siapa-siapa lagi , apa salahnya kita ajak dia tinggal bersama dimansion ", Sahut Clara
"No , Ra .. Aku tidak menyetujuinya ". Tolak Gala dengan tegas
"Tidak ada dua wanita dewasa didalam satu mansion bersama satu orang pria , itu akan menimbulkan masalah Ra ,please .. Jangan memaksa ku lagi oke sayang ?" . Imbuhnya dengan nada lembut tapi penuh penekanan
Mendengar itu Clara hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya seraya menghela nafas pelan .
Tak lama setelah itu terlihat Aluna berjalan keluar dari gerbang pemakaman . Gala menoleh melirik Aluna sekilas , begitu juga dengan wanita itu . Ia menatap sesaat netra tajam tapi meneduhkan itu . Setelah nya Aluna langsung memutus pandangan mata itu lalu menundukkan kepala nya berjalan mendekati Mbak Iyas dan Mang Lukman .
Clara yang melihat Aluna pun ingin melangkahkan kakinya mendekati tapi tangan langsung dicekal sang suami .
"Kita pulang sayang ", ucap Gala
Kemudian ia merangkul pinggang ramping istri pertamanya itu mengajaknya masuk kedalam mobil .
Perlakuan Gala pada Clara ,semuanya tak luput dari pandangan mata merah dan sembab itu . Ia hanya tersenyum kecut menertawakan dirinya sendiri yang terasa begitu miris .
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like , vote dan komen ... Terima kasih ♥️🌹
.
10 juta aja itu dah untung klu bisa dan itu mesti 2x penarikan klu dr Masin ATM ya tau ini emang cuma cerita fiksi aja tp setidaknya meskipun ini fiksi yg masuk akal dikit disesuaikan dengan fakta aja😁