Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama Delia
Anton menerima telepon tepat saat ia hendak keluar dari ruangan Darius. Wajahnya berubah serius “Tuan, maaf mengganggu, tapi saya baru saja mendapat kabar. Nyonya Besar, ibu Anda, sudah berada di mansion.”
Mata Darius membulat, dan ekspresi khawatir melintas di wajahnya “Ibu? Sejak kapan?”
“Saya baru mendapat informasi. Tampaknya beliau tidak memberi tahu siapa pun sebelumnya”
Darius menghela napas panjang, lalu mengambil jasnya dengan gerakan cepat “Kita harus segera ke sana. Aku tidak ingin dia menyulitkan istriku”
Anton mengangguk “Baik, Tuan”
Sesampainya di mansion, Darius langsung menuju ruang tamu. Langkahnya terhenti di ambang pintu ketika melihat pemandangan di depan matanya. Fifi berdiri dengan tenang, meskipun ada ketegangan di wajahnya, sementara Mama nya duduk anggun di kursi utama, menikmati teh dan makanan ringan dengan senyuman tipis.
“Ah, anakku Darius” sapa Mama Delia begitu melihat putranya. “Kau akhirnya datang”
“Mama” Darius memulai, menahan emosinya “Kenapa datang tanpa memberi kabar?”
Mama Delia tersenyum tipis “Kenapa? Aku hanya ingin melihat cucuku… dan, tentu saja, menilai keadaan rumah tanggamu. Siapa tahu ada yang perlu diperbaiki”
Darius melirik istrinya, lalu kembali ke ibunya. “Ma, saya harap Anda tidak—”
Mama Delia memotong dengan nada dingin “Jangan terlalu sensitif, Darius. Aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan seperti seharusnya”
Darius mengepalkan tangan di samping tubuhnya, berusaha menahan diri. “Saya harap kunjungan ini tidak membuat siapa pun merasa tidak nyaman, Ma”
Di dalam hati, Fifi berbicara dengan penuh kewaspadaan. "Ini ibu dari Darius. Kalau tidak salah, dia tidak pernah menyukai pemilik raga ini. Dulu, dia sering mencoba menjodohkan Darius dengan anak teman-temannya, tetapi Darius selalu menolak".
Fifi mencuri pandang ke arah suaminya, yang kini berdiri tegang di hadapan ibunya "Apa yang akan Darius lakukan setelah ini? Akankah dia membela aku seperti biasa, atau membiarkan ibunya berbicara sesuka hati?".
Fifi berkata "Ma, jika ada sesuatu yang diinginkan atau diperlukan, katakan saja. Saya akan berusaha memenuhi permintaan Mama"
Darius melirik istrinya dengan dahi berkerut "Ada apa dengan istriku,tiba-tiba berbicara begitu sopan? Ada apa sebenarnya?".
Melihat sikap tenang Fifi, Mama Delia langsung mengambil momentum ini
Mama Delia Yo the point mengatakan "Baiklah, kalau begitu, aku akan langsung ke intinya. Aku ingin kau menceraikan anakku"
Fifi yang mendengar ucapan itu tertegun. Matanya melebar, tapi ia segera menenangkan diri.
"Ceraikan Darius? Maaf, Ma. Saya tidak setuju" jawab Fifi
Mama Delua tersenyum sinis "Oh? Kenapa? Apakah kau begitu menginginkan harta Darius sehingga tak mau melepaskannya?"
"Bukan itu, Ma. Saya mencintai Darius. Harta tidak ada hubungannya dengan keputusan saya"
"Cinta? Omong kosong! Sudah bertahun-tahun kau tidak pernah menghormati suamimu, tidak menjaga cucuku dengan baik. Dan sekarang, apa? Kau mencoba meracuni anakku?"
Ucapan itu membuat Fifi dan Darius terkejut. Darius langsung melangkah maju, nadanya tajam.
"Mama, darimana Mama mendapatkan informasi ini?" tanya Darius.
"Jangan berpura-pura tidak tahu, Darius! Pembantumu memberitahuku tentang sup beracun itu. Apa lagi jika bukan perbuatan menantu tak tahu diri ini?"
Fifi menatap Darius dengan mata penuh pertanyaan. Darius mengepalkan tangannya, menahan amarah. Ini tidak mungkin kebetulan, seseorang sedang bermain dengan keluargaku, pikirnya.
Mama Delia menatap Darius dengan nada tajam "Kenapa kau mempertaruhkan hidupmu untuk perempuan ini, Darius? Apa yang membuatmu begitu yakin bahwa dia layak mendapatkan segalanya darimu?"
Darius membalas dengan tegas "Apa hak Mama untuk meminta istriku menceraikanku? Fifi adalah istriku, dan aku mencintainya"
Fifi terdiam sejenak, terkejut mendengar kata-kata Darius yang penuh kepercayaan padanya. Di dalam hati, Fifi merasa campuran antara kebahagiaan dan kekhawatiran "Apakah suamiku benar-benar mempercayai aku?"
Darius melanjutkan "Istriku lah yang menghentikan aku untuk meminum sup itu, Mama. Berita ini belum ada yang tahu, dan mungkin orang yang memberitahu Mama yang melakukannya. Aku percaya Istriku"
Fifi merasa matanya terasa basah, hatinya berdebar mendengar perkataan Darius yang begitu tulus "Suamiku… Dia benar-benar percaya padaku". Namun, Fifi tak bisa mengabaikan rasa cemas yang menyelubungi pikirannya. "Tapi bagaimana jika ini semua hanya sebuah permainan?".
Fifi suara pelan dan penuh rasa bersalah "Ma, maafkan aku atas perbuatanku yang lalu. Saat ini, aku telah berusaha melakukan yang terbaik menjadi istri dan mama buat Dinda. Aku hanya ingin menjadi bagian yang baik dalam hidup Darius dan anak-anak kami"
Mama Delia dengan wajah menyeringai "Oh, jadi sekarang kau berubah, Fifi? Apakah dengan memberikanmu uang besar, kau mau meninggalkan anakku? Berapa yang kau inginkan untuk melepaskan anakku?"
Darius tampak marah, tetapi ia mencoba menahan emosinya "Mama, uang tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Ini tentang keluarga kami, bukan tentang uang!"
Di sisi lain, Dinda yang sedang mendengarkan percakapan keluarga mereka, merasa bingung dan khawatir "Apa yang sedang terjadi di antara Mama dan Papa? Kenapa mereka bertengkar begitu hebat? " Dinda menahan perasaan takutnya, berharap segala masalah ini cepat selesai.
Dinda dalam hati "Apakah Mama Fifi akan meninggalkanku lagi ?"
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..