Niat melamar sang kekasih malah dijebak, membuat Raymond seolah-olah menjadi seorang pembunuh. Rupanya dia telah dijadikan kambing hitam oleh sang kekasih dan selingkuhan kekasihnya.
Disaat Raymond akan segera mendapatkan hukuman mati, tiba-tiba sebuah sistem datang menyelamatkan hidupnya. Sehingga Raymond terpaksa harus mengganti identitasnya agar terlepas dari kejaran para polisi.
Raymond bertekad ingin membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah menghancurkan hidupnya. Sehingga dia harus menjalankan misi dari sistem untuk menolong wanita-wanita cantik dengan membuka sebuah usaha jasa sebagai pria bayaran. Membuatnya menjadi pria yang tampan, kuat, kaya raya, dan dikelilingi oleh banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Hahaha... kayaknya nih orang ingin mencari mati. Berani sekali dia menentang kita." Ucap seorang pria berbaju biru sambil tertawa renyah.
Kedua pria yang lainnya pun ikut tertawa. Mungkin karena malam ini mereka akan sedikit mendapatkan hiburan dari Raymond, anggap saja sebagai latihan untuk meregangkan otot-otot kekar mereka, sebelum mereka menikmati tubuh Rebecca.
Mundur kena, maju pun kena. Karena itulah Raymond memilih untuk maju. Setidaknya dia masih memiliki harapan untuk bertahan hidup meskipun dengan identitasnya yang baru.
"Cepat lepaskan Rebecca!" Raymond berusaha untuk menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak takut kepada mereka.
Pria berbaju hitam malah tertawa terbahak-bahak, seakan sedang meledek Raymond. "Berani sekali kamu menentang kami. Baiklah kalau itu yang kamu inginkan, jangan salahkan kami jika kami akan membuat kamu menjadi rujak."
Ketiga pria itu saling memberikan sebuah isyarat dengan kedipan mata, bahwa mereka bertiga akan segera menyerang Raymond secara bersamaan.
"Seraaaang!" Teriak pria berbaju merah.
Ketiga pria itu pun segera berlarian menyerang Raymond.
Raymond tidak tahu seberapa kuat kekuatan yang telah dia beli dari sistem, tapi dia harus mencobanya.
Raymond segera menahan tangan salah satu dari mereka yang hampir saja akan meninju wajahnya. Kemudian Raymond memukul perut pria itu dengan keras.
Bugh!
Tuiiiing...
Pria yang telah Raymond pukul terpental cukup jauh, sampai tubuh pria itu kini berada di atas pohon kelapa.
"Aaaarrrghh!" Pria itu pun menjerit histeris karena tidak bisa turun dari pohon kelapa yang sangat tinggi itu.
Membuat kedua pria yang tersisa nampak melongo. Bukan hanya mereka, Raymond pun sama, dia sama sekali menyangka bahwa pukulannya akan sedahsyat itu.
Kedua pria yang tersisa segera menyerang kembali. Dengan gerakan cepat Raymond menghindari pukulan mereka, dia memukul mereka dengan sangat keras secara bergantian.
Bugh!
Bugh!
Tuiiing...
Tuiiing...
Yang satu terpental cukup jauh ke sebuah perkebunan yang berada di sekitar jalan raya, rupanya di perkebunan tersebut terdapat dua sejoli sedang melakukan skidipapap. Sehingga suara jeritan pun terdengar jelas.
Sedangkan yang satu, lagi tubuhnya terpental masuk ke dalam truk sampah yang sedang melaju.
Raymond sama sekali tidak percaya dengan apa telah dia lakukan, sampai pria itu memandangi kedua telapak tangannya sambil melongo.
[Ding!]
[Karena Tuan telah menyelesaikan misi dari sistem, Tuan mendapatkan bonus sebanyak 300.000.000.]
[Nama Asli: Raymond Sanjaya
Nama Samaran: Bara
Usia: 27 tahun
Tinggi Badan: 185 cm
Berat Badan: 70 kg
Ketampanan: 100
Pesona: 100
Kekuatan: 0
Kemampuan: 0
Senjata: 0
Keperkasaan: 100
Dana: 300.000.000
Pemasukan Usaha Jasa: 110.000.000
Hutang: 1.000.000.000
Level: 0]
[Tuan harus latihan berkelahi agar bisa menjadi pria yang kuat.]
Raymond merasa pendapat dari sistem sangat benar, dia harus bisa menjadi yang kuat. Karena itulah dia harus bisa berkelahi.
Namun, saat ini yang terpenting adalah Rebecca. Dia harus menolong Rebecca. Pasti Rebecca memiliki masalah yang sangat berat, sehingga wanita itu menjadi salah satu wanita pilihan sistem.
Raymond pun segera berjalan setengah berlari menuju mobil tempat Rebecca berada. Rupanya Rebecca masih tidak sadarkan diri.
"Rebecca, bangunlah!" Raymond berusaha untuk membangunkan Rebecca dengan cara mengencang-guncang tubuhnya.
"Rebecca!"
Tapi sepertinya Rebecca sudah teler. Susah untuk bangun. Sehingga dengan terpaksa Raymond segera menggendong Rebecca membawanya keluar dari mobil.
...****************...
Raymond tidak tahu dimana alamat Rebecca, apalagi Rebecca tidak bisa diajak bicara sama sekali. Bertanya kepada sistem pun, sistem malah mendadak eror. Sehingga dia terpaksa membawa Rebecca ke rumahnya.
Namun, Raymond merasakan telinganya sakit ketika dia sedang menggendong Rebecca di punggungnya. Wanita itu malah bernyanyi dengan suaranya cempreng. "Ke mana, ke mana, ke mana? Ku harus mencari ke mana? Kekasih tercinta tak tahu dimana. Lama tak datang ke rumah."
"Hhhh... pantas saja dia tidak menjadi seorang penyanyi." Gumam Raymond dengan nada pelan. Karena memang faktanya Rebecca adalah seorang artis yang sering menjadi peran utama di berbagai judul film di tanah air ini. Bukan seorang penyanyi. Sehingga Raymond sangat memaklumi jika suara Rebecca sangat fals kalau bernyanyi dan membuat telinganya sakit.
Namun... kini Rebecca kembali berulah, wanita itu mungkin mengira bahwa Raymond adalah Bayu, sehingga tiba-tiba dia menjambak rambut Raymond dengan keras.
"Dasar pria bajingan! Aku tidak akan pernah mau lagi kembali padamu!"
"Arrrghhh... aarrrghh..." Raymond meringis kesakitan ketika rambutnya terus dijambak dengan kuat oleh Rebecca.
...****************...
"Hhh... ternyata cukup merepotkan!" Gerutu Raymond ketika telah berhasil membaringkan tubuh Rebecca di atas kasur. Rambut pria itu telah dibuat berantakan oleh Rebecca.
Bagaimana Raymond tidak kesal, dia sudah menolong Rebecca, tapi wanita itu malah menjambak rambutnya, membuat kepalanya sakit. Sehingga dia telah dibuat lupa pernah menjadi penggemar artis terkenal itu saking kesalnya.
Namun, tak sengaja Raymond melihat ada dua kancing yang terbuka pada kemeja yang dikenakan oleh Rebecca, sehingga belahan dadanya terlihat sangat jelas. Sangat menggoda iman.
Raymond pun menelan saliva, jakunnya naik turun melihatnya. Pria itu segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
[Ding!]
[Sistem berhasil mendapatkan data target pertama.]
[Nama: Rebecca
Usia: 25 tahun
Pekerjaan: Entertainer
Tinggi Badan: 172
Berat Badan: 50
Kecantikan: 85
Ukuran dada: 40B.]
Wajah Raymond nampak merah merona, ketika mendengar laporan dari sistem mengenai biodata tentang Rebecca, seolah-olah sistem tahu apa yang sedang Raymond lihat, walaupun sebenarnya dia tidak sengaja melihatnya.
"Ke-kenapa harus ada ukuran dada segala?" Tanya Raymond dengan pelan kepada sistem, membuat pikiran Raymond melanglang buana.
[Bukankah semua itu penting, Tuan?]
Raymond tidak menjawabnya, pria itu nampak salah tingkah. Dia lebih baik memutuskan untuk segera pergi dari kamar. Dia takut khilaf. Kecuali kalau melakukannya suka sama suka. Dia pasti akan melakukannya dengan senang hati.
Namun, Raymond menghentikan langkahnya ketika melihat Rebecca yang tiba-tiba saja terbangun karena merasakan perutnya mual.
"Hueekk!"
"Hueekk!"
Rebecca muntah, membuat pakaiannya basah dan kotor.
Setelah muntah, Rebecca malah tertidur kembali. Wanita itu memang sudah mabuk berat.
Raymond menghela nafas. Lagi-lagi Rebecca malah membuatnya kesal. "Hhh... kenapa dia harus muntah?"
Raymond nampak bimbang. Pakaian Rebecca basah dan kotor, kalau tidak diganti, wanita itu pasti akan masuk angin. Tapi jika diganti, itu artinya dia akan melihat bagian tubuh wanita itu. Maklum saja Raymond masih perjaka dan masih polos, sehingga dia pasti akan merasakan bimbang jika berada di dalam situasi seperti ini.
Sehingga dia tidak tahu, apakah harus mengganti pakaian Rebecca atau tidak?
SEMANGAT Thor 🤗