Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.
"Lho bukannya ini itu pacarnya Nak Sarah ?" tanya Pak RT mengerutkan keningnya sambil memandang bolak balik ke arah Sarah dan Dias.
"Mantan Pak... mantan... " terang Sarah sambil merangkul lengan Vian.
"Kapan hari juga dia pernah dia menggedor pintu rumah kalian dan beradu mulut dengan seorang lelaki yang tampaknya juga akan bertamu ke rumah kalian. Sekarang saya selaku kedua RT di lingkungan ini meminta anda untuk segera meninggalkan rumah Nek Marni dan jangan pernah lagi menemui Nak Sarah jika anda hanya membuat kegaduhan dan mengganggu ketenangan penghuni rumah Nek Marni." ucap Pak RT tegas.
Belum sempat Dias membalas ucapan Pak RT, dari arah pintu masuk terdengar orang mengucapkan salam.
"Permisiiiiii, apakah Sarah nya ada di rumah ?"
Semua orang langsung menoleh ke arah suara yang datang. Sarah melihat siapa yang datang dengan kening berkerut keheranan.
"Lho, Pak Abimanyu ..? Mari silakan masuk Pak ..Mencari saya ? Ada kepentingan apa Pak ?" tanya Sarah sambil menghampiri Abimanyu.
Abimanyu yang berdiri terdiam di ambang pintu melihat kearah Vian yang digandeng oleh Sarah. Hati Abimanyu mendadak terasa panas dan ingin rasanya Abimanyu memukul lelaki yang digandeng Sarah dan menarik Sarah kepelukannya.
"Pak Abimanyu.. maaf Pak silakan masuk ! Apa Bagas sedang dalam kesulitan dalam memahami pekerjaan rumahnya yang ditugaskan selama liburan ini ?" tanya Sarah.
Abimanyu masih tetap terdiam dan memandang Vian dengan tatapan mata penuh permusuhan. Vian yang menyadari arti tatapan Abimanyu itu tersenyum sinis dan sengaja menambahkan kayu bakar ke api cemburu Abimanyu. Vian merangkul bahu Sarah dan menarik Sarah kesisinya, kemudian dengan sengaja dia mencium pelipis Sarah.
Dias yang melihat Vian berani mencium Sarah mendadak terdiam dan melotot kearah Vian.
"Berani sekali kamu mencium Sarah, dan kamu Sarah ! Selama kita pacaran, tak sekali pun kamu memperbolehkan aku menciummu, rupanya ini penyebabnya. Dasar perempuan penipu, pura-pura masih lugu dan suci, padahal sudah banyak lelaki yang menjamahmu kan ? "desis Dias dengan pandangan terluka dan hati panas melihat Sarah diam saja ketika Vian memeluk dan mencium pelipisnya.
Padahal sewaktu mereka masih berpacaran tak pernah sekalipun Dias memperlakukan Sarah dengan manis dan hangat seperti itu. Abimanyu melangkah memasuki ruang tamu sederhana dan duduk disamping Pak RT yang telah lebih dulu dipersilakan duduk oleh Sarah.
"Lho, ada apa ini ramai-ramai di rumah saya ? Lho ada Pak RT juga rupanya. Lah ini siapa ? Temannya cucu saya ? Terus itu kecoak busuk kenapa bisa ada di sini dan ikut masuk ke rumah kami ? Taaaaaammaaaaaaaa.. kemana anak satu itu ? Ada tamu bukannya disuguhi air malah menghilang. " ucap Nek Marni yang baru pulang dari kebun dengan membawa seikat daun singkong dan daun pepaya juga beberapa batang singkong tua.
"Perkenalkan saya Abimanyu, wali salah satu muridnya Sarah. Saya kemari ingin meminta kesediaan Sarah untuk memberi pelajaran tambahan untuk keponakan saya selama sisa liburan ini. " ucap Abimanyu menerangkan tujuannya datang ke kediaman Sarah pada Pak RT dan Nek Marni.
"Alasan saja, kamu sebenarnya ingin mengajak Sarah untuk berjalan-jalan kan ? Akui saja, berkedok meminta Sarah untuk menjadi guru les padahal menjadikan Sarah sebagai gundiknya." cibir Dias.
"Kamu bisa diam tidak Dias ? Bukan urusanmu aku menerima atau tidak tawarannya Pak Abimanyu," tegur Sarah keras yang ditanggapi dengan sinis oleh Dias.
"Menjadi urusanku selama kamu masih menjadi pengajar di sekolah itu. Aku yang telah memasukkanmu dan menjadikanmu pengajar di sekolah itu. Jangan jadi orang yang tak tau terimakasih." balas Dias.
"Maafkan saya Pak Abimanyu, saya tidak dapat memenuhi permintaan anda, mungkin anda dapat menghubungi pengajar yang lain. Nanti saya rekomendasikan beberapa pengajar yang bisa memberikan pelajaran tambahan untuk keponakan Anda. Apakah ada yang lain Pak ?" ucap Sarah yang saat ini juga telah duduk didampingi oleh Vian.
"Begitu ya, benar-benar tidak bisa kah Miss Sarah meluangkan sehari dalam seminggu untuk mengajar Bagas keponakan saya ?" kata Abimanyu tetap berusaha untuk membujuk Sarah.
"Maaf Pak, saya benar-benar tidak bisa." ucap Sarah sambil menggelangkan kepalanya. Abimanyu menghela nafas, dia merasa kecewa mendengar penolakan Sarah sekaligus merasa cemburu melihat kedekatan Sarah dan Vian yang duduk berdempetan dengan tangan Vian yang merangkul pinggang Sarah.
"Sekarang apakah saudara Dias mau segera pergi dari sini dengan baik-baik atau perlu di seret oleh warga sekitar yang telah saya hubungi dan saya pinta pertolongan ?" tanya Pak RT pada Dias.
"Cih baru menjabat sebagai RT saja sudah belagu, aku juga engga sudi datang ke sini jika bukan karena ada keperluan penting pada Sarah." ucap Dias lantang dan kemudian melangkah pergi meninggalkan rumah Nek Marni.
Menghela nafas panjang, Sarah tampak kelelahan dengan semua kejadian hari ini. Dari pagi Sarah telah sibuk dengan segudang kegiatan rutinnya, sekarang ditambah dengan kedatangan mantan pacar gilanya yang terus saja mengusiknya. Datang Abimanyu yang meminta Sarah untuk menjadi guru private keponakannya, belum lagi kakak sepupunya yang sedang dalam masa kritis, membutuhkan perhatian ekstra dirinya untuk membuat obat penangkal racun yang harus segera Sarah sempurnakan.
Benar-benar membuat kepala Sarah cenat-cenut dengan semua yang terjadi hari ini. Dengan wajah lelah dia menghadap ke arah Abimanyu dan Pak RT.
"Terimakasih Pak RT, akhirnya orang satu itu pergi juga, dapat dipastikan jika sementara waktu dia tidak akan mengusik saya dan keluarga. Pak Abimanyu maafkan saya sekali lagi , saya tidak dapat memenuhi permintaan anda. Nanti saya akan meminta rekan saya untuk menjadi guru les private bagi Bagas."
"Baiklah jika begitu Nak Sarah, Bapak pamit , jika ada apa-apa jangan sungkan untuk memberitahu saya. Nek, saya pamit pulang ya." ucap Pak RT sambil bangkit setelah meneguk habis teh yang disuguhkan oleh Nek Marni.
"Saya juga pamit jika begitu, Miss Sarah boleh nanti malam saya menghubungi anda ?"tanya Abimanyu penuh harap menatap Sarah yang menyender di pelukannya Vian.
"Maaf, Sarah malam hari sibuk, jadi tidak akan bisa menerima telpon dari anda ataupun menerima kehadiran anda." jawab Vian mewakili Sarah.
Jawaban Vian tak salah, karena setiap malam Sarah melakukan riset dan membuat racikan obat penangkal racun yang berada di tubuhnya. Hanya saja Abimanyu salah menangkap maksud perkataan Vian.
Dengan muka memerah menahan amarah dan cemburu dihatinya akhirnya Abimanyu bangkit dan melangkah keluar dari rumah Sarah. Tadinya, hari ini dia akan berusaha meyakinkan Sarah agar mau menjadi pacarnya, dan ingin menanyakan apakah kapan hari lalu dia pergi ke mol di kota mereka dan makan di area makanan mol itu. Karena dia sempat melihat jika Sarah keluar dari area pusat jajanan di mol itu menggandeng seorang lelaki muda yang menjinjing beberapa paper bag belanjaan dari beberapa toko di mol itu. Dia tidak sempat menyapa Sarah karena dia sedang menemani perempuan yang menjadi teman kencannya saat itu.
Menghela nafas panjang, Abimanyu merasa kecewa dan tidak rela jika ada lelaki lain yang menyentuh Sarah. Dia pun merasa jika sikap Sarah agak sedikit berbeda kepadanya. Pertemuan terakhir mereka sebelum liburan dimulai, Sarah tampak hangat dan menyambut kehadiran dia dengan gembira, tertawa mendengar lelucon yang dilontarkannya, bahkan menanggapi semua ocehan dan rayuan recehnya.
Sarah sekarang tampak malas menanggapi perkataan Abimanyu, Abimanyu merasa jika Sarah menarik diri dan menjaga jarak dengannya. Padahal Abimanyu telah bergembira dan yakin jika Sarah juga mempunyai perasaan yang sama dengannya, dan berniat akan meminta Sarah untuk menjadi kekasihnya bahkan menjadikannya istrinya.
Tetapi rupanya dia keliru, "Aaaaaaaahhhh kenapa Sarah dekat-dekat dan mau saja dipeluk dan dicium oleh lelaki keparratt itu. Apa dia kekasihnya Sarah ? Apakah aku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekati Sarah ? Jangan sampai Sarah menjadi milik orang lain." ucap Abimanyu kesal sambil memukul kemudi mobilnya.
Abimanyu melajukan mobilnya menuju ke sebuah kafe dan restoran miliknya yang dikelola oleh sahabatnya. Di kafe itu dia telah membuat janji untuk bertemu dengan sahabatnya untuk membahas masalah pengembangan kafe miliknya itu.
Sementara itu di suatu tempat di pulau pribadi berdiri megah sebuah villa yang didalamnya kini tengah dalam suasana tegang.
"Kamu tidak berhasil mendapatkan benda itu dan tidak berhasil membunuh Vian ? Dan kamu pun tidak berhasil mengorek keterangan dari dia tentang keberadaan benda itu ? Percuma saja kamu diberi gaji tinggi tetapi tidak becus melakukan hal gampang seperti ini." ucap seorang lelaki tua berperut buncit yang duduk di kursi empuk ditemani oleh beberapa orang perempuan berpakaian minim.
"Maafkan saya Tuan, Vian terlalu licik dan licin, dia menyembunyikan dengan baik benda itu. tetapi Tuan jangan khawatir, kami telah menemukan titik terang keberadaan benda itu, sekarang kami sedang meneliti kebenarannya. Dan juga, walaupun Vian tidak memberi tau dimana dia menyembunyikan benda itu, kami pasti berhasil menemukan benda itu. Percuma saja Vian menyembunyikannya sebab tak lama lagi benda itu pasti kita dapatkan, dan juga perlu Tuan ketahui jika umur Vian tak akan lama lagi. Dia telah terkena racun buatanku. Hanya aku yang punya penawarnya." jawab seorang lelaki muda dengan perawatan sedang dan berwajah tampan, hanya saja wajah tampannya itu dihiasi dengan bekas luka memanjang yang melintang dari kening kiri hingga ke pipi kanannya.
"Umur dia diperkirakan hanya tinggal seminggu lagi dari sekarang, saya harap Anda bisa bersabar sedikit lagi. Kerajaan bisnis milik Vian pasti akan jatuh ketangan anda Tuan, juga benda itu pun akan menjadi milik anda. " sambungnya.
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!