seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran
" Tapi Mas ini bukan zamannya kali main do jodoh - jodohin kayak gini Mas. " Ledek Diana pada suaminya itu.
" Siapa bilang Daddy jodohin mereka. Malah putri mu sendiri yang datang menemui Cucu Nyonya Dira itu. " Bantah Maxim.
Sekilas Diana menyatukan alisnya ketika menatap Putrinya penuh curiga.
Lili yang sedang di tatapan oleh Mommy nya itu hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil cengesan dengan rasa bersalah nya.
" Benar kah yang di bilang oleh Daddy mu itu nak? " Selidik Diana pada Lili. Namun langsung Lili mengangguk dengan membenarkan perkataan Daddynya itu.
Huft
" Nah.. Masih nggak percayalah? " Ejek Maxim balik.
" Oke.. Oke.. Mommy percaya. Tapi.. Kapan Mas kita bisa bertemu dengan calon mantu kita itu. " Tanya Diana penuh antusias, membuat Maxim jadi melongo dengan sikap mood istrinya yang langsung saja berubah seketika. Tadinya ia rasa akan di bantah oleh istrinya itu tapi dugaannya salah besar.
" Yes.. Akhirnya sebentar lagi Mommy bakalan dapat cucu. " Gumam Diana merasa sangat bahagia...
" Haha.. Ha.. " Maxim, Jenna langsung tertawa dengan ucapan Diana.
" Loh.. Loh.. Kok pada ketawain Mommy sih?? " Protes Diana pada suami serta anak gadisnya.
" Gimana nggak ketawa Mom, mbak Lili saja belum resmi nikah sama Jimmy. Tapi Mommy sudah mikirin cucu terlebih dahulu. Ha.. Ha.. " Ucap Jenna sangat bahagia.
" Ya donk Jen.. Nyicil boleh donk Mommy. He.. He.. " Sambil terkekeh untuk meladeni putrinya itu.
" Ada - ada saja kamu sayang. " Maxim hanya geleng-geleng kepala melihat ke abstrak kan istrinya.
" Ih.. Mommy apa sih..? Malu nih! " Seru Lili dengan tersipu malu sehingga wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
" Ha.. Ha.. " Semua sama - sama ketawa bahagia.
" Jadi kapan nih kita akan bertemu dengan calon menantu kita Mas? " Tanya Diana sedikit ingin tahu.
" Nah hampir saja Daddy lupa Mommy. Nanti malam itu seluruh keluarga Sky akan datang ke Mansion kita buat peresmian lamaran untuk cucunya. " Jawab Maxim sedikit mengeluh karena ia hampir melupakan kedatangan keluarga Sky ke Mansion nya.
" Aw.. Sakit sayang.. " Keluh Maxim baru saja mendapatkan cubitan kecil di pinggangnya.
" Habis Mas juga sih...? Masa moment penting begini Mas nggak kasih tahu aku sih.. Ini moment besar untuk aku loh Mas.. Nanti aku mau kasih mereka kasih makan apa sih buat menyambut calon menantu kita, aku belum masak juga lagi buat mereka. Malu tahu nggak Mas kalau aku nggak sempat buatin masakan spesial buat calon mantu ku. " Habis sudah Maxim di omelin sama sang istri tercinta.
" Maaf.. Maaf sayang ku yang cantik.. Waktu nya masih lama kok. Buat mereka datang kemari.. " Emaknya tak mau di salahkan sama sang istri.
" Ah Daddy.. Ayo Jenn kita ke dapur.. " Ajak Diana sambil menarik tangan Jenna menuju dapur. Meskipun sedikit jengkel dengan suaminya itu.
" Lah.. Ngapain Mom? " Tanya Lili pada Mommy nya.
" Mommy sama Adik mu itu mau masak spesial buat calon mantu Mommy. " Ketus Diana seraya melirik Maxim dengan tatapan jengkelnya.
Maxim hanya bisa cengesan dan menggaruk kepala tidak gatal melihat tatapan tajam. Sang istri.
" Kenapa nggak ketering saja Mom... Nanti Mommy malah kecapean. " Ujar Lili mencoba mencegah ibunya agar tidak kelelah ketika memasak.
" Ngggk.. Nggak.. Mommy mau masak aja. Masa calon mantu harus ketring sih? Harus nya calon Mantu Mommy ini harus merasakan masakan Mommy calon mertua dia sendiri donk.. " Protes Diana penuh semangat.
" Iya lah Mom.. Calon Mantu.. " Sindir Maxim sambil terkekeh.
****
Pukul 8 malam, sesuai Janji Dira pemilik Perusahaan Sky R.O crop dengan Maxim. Ia akan datang ke Mansion Maxim dengan niat ingin melamar Lili untuk menjadi cucu menantunya nanti. Satu buah Mobil mewah datang memasuki perkarangan Mansion Maxim siapa lagi kalau bukan dari keluarga Sky.
" Selamat datang nyonya Dira, tuan muda Jimmy.. Ayo silakan masuk. " Sapa Maxim beserta Diana menyambut kedatangan keluarga Sky.
" Oh.. Terimakasih atas sambutannya. Perkenalkan saya Dira dan ini Cucu Saya Jimmy Sky Ardiraya. " Ucap Dira memperkenalkan diri beserta Cucunya sambil mengulurkan tangan ke arah Diana dan Maxim. Begitu pun Diana dan Maxim beserta Jimmy juga saling bersalaman.
" Wah.. Kamu tampan sekali nak Jimmy.. " Puji Diana pada Jimmy.
" Ah Tante.. Bisa Aja. " Seru Jimmy tersimpul malu atas pujian calon Mertua nya.
" Ayo masuk Nyonya Dira, Tuan muda. " Ucap Maxim sambil mengiringi langkah kaki menuju ruangan tamu.
" Mansion mu sangat nyaman Tuan Maxim. " Puji Dira merasa kagum dengan tata ruang Mansion Maxim.
" Terimakasih Nyonya Dira, ini semua berkat orang rumah saya yang bisa membuat tempat ini bisa nyaman. " Serkah Maxim seraya memandang wajah Diana yang berada duduk di samping nya.
" Oh iya dimana nih calon cucu menantu ku Tuan Maxim. " Tanya Dira karena sudah paham dengan lirikan mata cucunya ketika melirik seluruh ruangan seperti ingin mencari sesuatu yang penting.
" Tunggu sebentar Nyonya Dira, biar saya panggil kan sebentar. " Jawab Diana penuh semangat langsung berdiri untuk menjemput Lili yang saat ini masih di dan dani oleh sang adik.
Di dalam Kamar Lili
" Mbak cantik bangat malam ini. Gue nggak nyangka Lo bakalan should out malam ini. " Ledek Jenna sambil memainkan kuas di jari lentiknya untuk menghias wajah sang kakak agar terlihat lebih cantik.
" Senangkan Lo.. Bentar lagi Lo bakalan jadi anak kesayang Mommy dan Daddy satu - satunya.? " Tebak Lili menatap curiga pada adiknya.
" He.. He.. Ya jelas donk Mbak.. Kan saingan gue udah go to ke rumah suaminya nantinya. " Seru Jenna sengaja memancing emosi kakaknya.
Tok
Tok
" Sayang boleh Mommy masuk.. " Izin Diana pada putri nya dari luar kamar setelah mengetuk pintu kamar itu.
" Iya mommy masuk aja! Nggak di kunci kok. " Sahut Lili dari dalam kamar.
Cek lek
Terdengar pintu kamar di buka Jenna dan Lili langsung menoleh ke arah pintu dan melihat Mommy nya datang dengan wajah bersinar karena senyum tak ada henti - hentinya.
" Kamu sudah siap nak. ? " Tanya Diana melirik penampilan Lili yang terlihat cukup perfect.
" Sudah Mommy.. " Sahut Lili.
" Ayo kita turun, calon suami mu sudah datang nak. " Ujar Diana menarik tangan Lili untuk segera turun.
Deg
Mendengar perkataan ibunya Lili mulai gugup dengan keadaan. Kalau bisa ia memilih untuk bisa kabur maka ia akan lakukan.
" Eh.. Bocil lo turun ke bawah nggak? " Tanya Lili sejenak menoleh ke belakang karena sang adik masih saja duduk Santai di dalam kamar nya itu.
" Lo aja deh Mbak.. Malas. Ntar kalau gue ikut nimbrung ntar calon suami lo kecantol juga sama gue, secara kan gue lebih cantik dari lo " Seru Jenna dengan penuh percaya diri.
" Saraf ya lo dek..! " Ketua Lili pada adiknya itu.
" Ha.. Ha.. "
Diana hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anak perempuan nya itu.
" Ya sudah ayo kita turun, nanti calon suami mu kelamaan nungguin. " Ujar Diana menghentikan pertengkaran kedua putrinya.
" Iya.. Iya Mommy sabar donk ah.. " Rengek Lili pada Diana.
" Ha.. Ha.. Kecantol nggak tuh..?? " Teriak Jenna melirik sang kakak akan menghilang dari balik pintu kamar.
" Mommy... " Rengek Lili pada Diana karena tidak suka di ejek sama adiknya.
semangat Thor