Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 23 Adopsi Anak
Rinjani, After Married (23)
" Jadi, kedatangan kalian untuk menemui anak mendiang Citra?," tanya ibu pemilik panti pada Rinjani dan Angga.
" Benar. Kami ingin melihatnya. Kebetulan saat almarhumah di makamkan kami tidak bisa datang."jawab Angga
" Mari saya antar, jam segini Mika sedang bermain dengan teman-temannya,"
Angga dan Rinjani mengikuti ibu panti.
" Semenjak kematian ibunya, Mika jadi pendiam. Anak yang biasanya ceria itu kini banyak melamun. tidak jarang ibu mendapatinya sedang menangis,"
" Apa tidak ada keluarganya yang datang menjenguknya?,"
" Sejak ia dilahirkan, dia hanya berdua dengan ibunya saja. Tidak ada keluarganya yang lain,"
" Sejak dilahirkan? Maksudnya ibu mengenal almarhumah dan anaknya sejak lama?," tanya Angga penasaran.
Rinjani hanya menjadi pendengar setia.
" Ibu pertama kali bertemu saat Citra hamil. Dia pingsan di jalan. saat sadar dia bercerita apa yang ia alami. Hingga akhirnya dia tinggal disini."
Angga manggut-manggut.
" Itu, Mika." tunjuk Ibu panti pada gadis kecil yang sedang duduk di ayunan sambil memperhatikan anak-anak lain bermain.
Dia mirip sekali denganku. Batin Angga.
" Oh iya, tadi kamu bilang namamu Angga kan?,"
" Benar, Bu."
" Ibu baru ingat kalau sebelum meninggal, citra menitipkan surat untukmu. Nanti ibu ambilkan. Suratnya ada di kantor,"
" Baik, Bu,"
Mereka berjalan ke arah seorang gadis yang tampak memandangi kumpulan anak yang sedang bermain lompat tinggi.
" Ibu tinggal dulu. Kalian bicaralah," Rinjani da . Angga mengangguk.
" Nama kamu Mikaila?," Rinjani duduk di ayunan yang ada di sebelah Mikaila.
Gadis itu melirik sekilas. Namun, Kembali acuh.
" Tante dan Om teman Mama Citra..." jelas Rinjani. Ia tidak memperkenalkan Angga sebagai ayahnya.
Mendengar nama sang Mama di sebut, Mikaila menatap Rinjani lagi. Matanya tampak berbinar. " Benarkah?,"
Rinjani tersenyum sambil mengangguk.
" Tante dan Om baru bisa datang sekarang karena tinggal jauh di luar kota.
" Apa sangat jauh?,"
" Cukup jauh,"
" Mika belum pernah bertemu Om dan Tante,"
" Iya. Kami sudah lama tidak bertemu,"
" Mika rindu Mama. Hanya Mama yang Mika punya,"
Rinjani mengusap punggung Mika yang tampak berkaca-kaca.
" Oh iya, Katanya Mika suka membuat aksesoris dari manik-manik?,"
" Hmm. Mika menjual gelang pada teman-teman di sekolah."
" Di jual?,"
" Iya,"
" Uangnya untuk apa?,"
" Mika tabung. Mika tahu Mama sakit dan butuh uang banyak. Jadi, Mika menyimpannya di celengan. Mika ingin Mama berobat dan sembuh seperti sedia kala. Tapi, mama sudah terlanjur pergi. Allah lebih sayang Mama.
Sekarang Mama tidak sakit lagi,"
Rinjani tertegun. Ternyata Mikaila tahu kalau ibunya sakit. Berarti dia berpura-pura tidak tahu. Anak sekecil itu di dewasa kan keadaan.
" Mika tahu Mama sakit?,"
" Iya. Mama selalu tersenyum di depan Mika. tapi ia saat tidak ada Mika, Mama menangis,"
Angga hanya diam. Ia tidak terlalu pandai berinteraksi dengan anak kecil.
" Om juga teman Mama?," tanya Mikaila pada Angga yang hanya jadi pendengar.
" Iya. Kita satu kampus,"
" Kuliah?," tanya Mikaila memastikan.
" Iya ,"
" Om mau bercerita tentang Mama? Mika rindu Mama. Mika ingin tahu seperti apa dulu,"
Angga tidak langsung menjawab. Ia melihat sang istri meminta persetujuan dan Rinjani hanya mengangguk. Memberi izin.
.
.
" Terimakasih. Semoga disini anak kita segera hadir," Luki mengusap perut Amara.
" Aamiin," jawab Amara.
" Nanti kita ke pantai ya. Kita lihat sunset," ajak Luki.
" Benarkah?,"
" Iya. Sesuai keinginanmu,"
" Terimakasih,"
" Apapun untuk mu,"
Amara merasa beruntung. Memiliki seorang suami seperti Luki membuatnya merasa sangat dicintai.
" Kak, apa kakak tidak penasaran?," tanya Amara. Ia sudah menahan ini sejak awal mereka melakukan hubungan suami istri.
" Soal apa?,"
" Soal... Kenapa tidak ada bercak d@rah saat kita berhubungan,"
Deg
" Memangnya kenapa?," tanya Luki tetap tenang.
" Aneh saja. Kak Luki seolah tak peduli padahal kakak tahu aku belum pernah menikah. Apa kakak tidak berpikir kalau aku sudah tidak p3rawan?," tanya Amara hati-hati.
Amara pernah mengalami kecelakaan dan asa beberapa memori yang hilang yang sampai saat ini belum diingat Amara.
Sejujurnya ia merasa khawatir jika suaminya menganggap buruk dirinya. Tapi, ia tidak pernah melakukan hubungan seperti itu sebelum menikah. Seingatnya.
" Aku kenal kamu sudah lama. Kamu bukan perempuan seperti itu,"
" Tapi,..." tetap saja Amara merasa ada yang mengganjal.
" Bisa saja kecelakaan waktu itu membuat selaput dara kamu rusak. jadi, saat malam pertama kita, kita tidak ada darah,"
" ah iya, benar juga," Amara juga pernah mendengar hal seperti itu.
" Jadi, jangan berpikir aneh-aneh ya,"
Amara mengangguk. Setidaknya ia jauh lebih tenang karena laki-laki yang bergelar suaminya itu tidak berpikiran buruk tentangnya.
" Kamu mau anak berapa?," Luki mengalihkan pembicaraan. Tidak ingin Amara mempermasalahkan itu lagi.
" mm, terserah kakak,"
" Aku mau banyak,"
" hah?
" Kita buat kesebelasan..." jawab Luki terkekeh.
...******...
" Bu, prosedur apa yang harus kita lakukan jika ingin mengadopsi Mika?,"
Angga sampai terkejut saat Rinjani menanyakan hal itu. Ia tidak tahu sama sekali niat sang istri.
" Kalian berniat mengadopsi Mika?,"
" Ya,"
Ibu panti melihat ke arah Angga yang tampak terkejut.
" Apa sudah dibicarakan dengan suami?,"
" Itu, sebenarnya belum," Rinjani menatap Angga merasa bersalah.
" Sebaiknya dibicarakan dulu. Kalau sudah sepakat, bisa kita bicarakan lagi," jawab Ibu panti tersenyum.
" Kami akan membicarakan dulu tentang ini. Insyaallah besok kami akan kembali lagi ke sini untuk membahas ini," jelas Angga
" Iya sebaiknya begitu. Jangan sampai karena keberadaan Mika, hubungan kalian jadi tidak baik,"
" Kalau begitu kami pamit dulu,"
" Iya, silahkan,"
" Assalamualaikum,"
" Wa'alaikumussalam,"
Sejujurnya, ibu panti merasakan kemiripan antara Angga dan Mikaila. Tapi, ia tak ingin mencampuri urusan itu.
Apalagi Citra bilang, dia tidak ingin mengganggu laki-laki yang merupakan ayah biologis Mikaila. Kejadian ini kesalahan kakaknya. Ia yang aka bertanggung jawab.
.
.
" Kenapa memutuskan mendadak?," tanya Angga, kini mereka sudah sampai di hotel tempat mereka menginap.
" Ini tidak mendadak. Aku sudah memikirkannya sejak mas cerita."
" Kenapa?,"
Rinjani menghela nafas.
" Mika tidak salah. Dia datang karena kesalahan kalian." diam sejenak. " Aku tahu, mas tidak bertanggung jawab pada Mika karena ia lahir di luar ikatan pernikahan. Nasabnya ada pada ibunya. Tapi, aku merasa kasihan padanya,"
" Aku tidak ingin pernikahan kita jadi taruhan. Walaupun aku tidak pernah mempunyai perasaan pada Citra, aku takut kamu malah teringat masa lalu jika Mika ada disini,"
" Tidak akan. Insyaallah tidak akan ada apa-apa dengan pernikahan kita. aku percaya pada mas. Lagipula Citra sudah meninggal kan?,"
" Sekali lagi aku bertanya, kamu yakin untuk mengadopsi Mika? Kamu siap jika harus ingat masalalu ku ?,"
Bagaimana pun Mika adalah hasil dari kesalahan di masa lalunya.
Rinjani mengangguk mantap. "Ayo adopsi Mika secara resmi,"
.
.
TBC
dia mlah mau nrima ank dr wnita msa lalu suaminya,mau d adopsi pula....kl wnta lain,pst ga bkln mau...
drpd mkan hti tiap hri....
Luar biasa 😱😱😱
Lama ga up ternyata ceritanya 😨😨😨
pst bngung kl jd jani...mau nrima ank suaminya,tp blm ikhlas....mau nolak,kshn jg anknya...
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...