Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 30 Hamil
Rinjani After Married (30)
"Kenapa dari tadi diam terus?," Luki akhirnya menyerah. Ia tidak tahu apa yang membuat istrinya bungkam selama perjalanan. Bahkan sampai saat ini, saat keduanya akan tidur.
" Pikir sendiri! " ketus Amara sambil menutup tubuhnya dengan selimut sampai ke kepala.
" Sayang..."
Amara menggerakkan pundaknya saat Luki menyentuhnya.
"Hufh..." Luki hanya menggaruk tengkuknya. Bingung dengan alasan kemarahan sang istri.
Sretttt
Dalam satu tarikan, Amara sudah masuk dalam pelukan suaminya.
" Kenapa? Hmm," tanya Luki lembut.
Amara masih diam. Ia bahkan memalingkan wajahnya.
" Katakan ada apa? Aku tidak punya kekuatan membaca pikiran seseorang," Luki menarik dagu sang istri hingga kini keduanya saling bertatapan.
Alih-alih menjawab, Amara malah menangis membuat Luki gelagapan.
" Hei, kenapa menangis?,"
Amara malah semakin terisak. Luki yang bingung akhirnya mengeratkan pelukannya sambil menepuk-nepuk punggung Amara. Istrinya aneh.
" Sana jauh-jauh!," Amara mendorong Luki. Ia membalikkan tubuhnya.
Luki semakin bingung dengan tingkah Amara.
" Ayo bilang. Apa salah ku? Kalau kamu diam, aku tidak akan pernah tahu."
" Mas masih mencintai Mbak Tika?," tanya Amara dengan posisi yang tidak berubah.
Luki terkekeh. Masih suka dari mana?
" Dia masa lalu. Kalau aku masih mencintainya, mana mungkin aku menunggumu untuk ku nikahi?,"
Amara diam. Suaminya benar. Bahkan Suaminya mau menunggunya Sampai lulus wisuda.
" Apa yang membuatmu berpikir seperti itu hemm?," Luki memeluk Amara dari belakang.
" Tadi, mas dekat-dekat Mbak Tika. Sampai bisik-bisik segala," cicit Amara.
Luki bukannya marah, ia malah tertawa lalu menarik Amara kembali ke pelukannya.
" Aku hanya memperingatkan nya. Bukan membisikkan kata cinta seperti apa yang ada dalam pikiranmu,"
Wajah Amara memerah. Ia malu sudah salah paham.
Kalau dipikir-pikir, ia malah bingung sendiri. Sebelumnya ia tidak sensitif ini.
" Aku suka saat kamu cemburu,"
Blusshh
" Mas bilang aku hamil? Kata siapa?. Padahal aku belum melakukan tes apapun,"
Luki jadi salah tingkah. Bagaimana kalau istrinya salah paham dengan alasan sebenarnya ia mengatakan kalau istrinya hamil.
" Itu karena kamu tiba-tiba tidak bisa mencium aroma parfum. Padahal biasanya juga tidak apa-apa. Belum lagi pagi tadi mual-mual kan?,"
Amara mengerutkan keningnya. "Apa mbak Tika juga begitu saat hamil Khalisha?,"
Deg
" Tadi bunda bilang kemungkinan kamu hamil karena kamu mual-mual,"
Amara memicingkan matanya. Ia tak sepenuhnya percaya.
.
.
" apa dia tahu kalau aku hamil?,"
Tika menatap cermin. Memindai tubuhnya terutama bagian perut. Masih rata.
" Kandunganku masih muda. Belum terlihat. Lalu kenapa Luki bilang aku hamil?," monolognya.
"Apa dia mencari tahu sesuatu?,"
" Tidak... Tidak boleh. Aku tidak boleh gagal menjadikan Angga ayah anak ini,"
Tika mungkin gagal membuat Khalisa ada di pihaknya. Tapi, ia tidak boleh gagal menjadikan orang yang ia cintai ayah dari janin yang ia kandung.
...******...
" Kamu serius sedang hamil?," Rinjani tampak terkejut saat Luki tidak sengaja mengatakannya.
Keesokan harinya mereka langsung memeriksakan Amara. Ternyata memng hamil. Baru jalan empat Minggu.
" Iya Mbak,"
" Alhamdulillah," ucap Rinjani.
Angga merangkul pinggang sang istri dan mengusapnya pelan. Walaupun senyum itu bukan kepalsuan. Tapi, ia bisa merasakan kegetiran.
Pernikahan Amara baru hitungan Minggu tapi sudah di nyatakan mengandung.
" Aku tidak apa-apa. Hmm. I'm fine,"
Angga mengangguk. meyakinkan sang istri bahwa ia percaya.
Luki dan Amara jadi serba salah. ini kabar gembira tapi sekaligus membuka luka Rinjani yang belum bisa kembali mengandung.
" Maaf.."
" Hei, kenapa harus minta maaf. Kalaupun saat ini mbak belum hamil, itu karena Allah belum memberikan mbak kesempatan itu kan?,"
Rinjani bangkit dari duduknya dan memeluk adik iparnya yang mulai berkaca-kaca.
" Semoga mbak cepat menyusul," Amara berdoa dengan tulus. Di usapnya perut sang kakak ipar.
" Aamiin,"
.
.
" Jangan di pikirkan. Seperti yang kamu bilang, Allah belum memberikan kita kesempatan itu kan? Kita nikmati waktu yang ada,"
" Hmm. Lagi pula sekarang aku bisa merasakan menjadi seorang ibu. Ada Mika. Aku tidak terlalu sedih," jelas Rinjani hang mana itu hanya ucapan agar suaminya tidak khawatir.
Angga hanya mengangguk dan tersenyum. Berpura-pura percaya yang dikatakan istrinya.
" Oh iya. Sepertinya ayahku akan datang. Bunda bilang dia tahu soal Mika dan ingin bertemu,"
Angga masih enggan menerima keberadaan ayahnya sekalipun ia sudah mulai menerima Tasya sebagai adiknya.
"Tidak apa-apa. Nanti acaranya semakin ramai. Lagi pula hanya acara keluarga. Keluarga mas juga adalah keluarga ku,"
Rinjani berharap hubungan antara suami dan ayahnya akan membaik. Bagaimanapun ia ingin silaturahim tetap berjalan apapun keputusan kedua mertuanya nanti.
" Oh iya. Tasya titip salam saat aku menemuinya. Katanya ia sudah kenal kamu saat aku menunjukkan fotomu,"
" Mas serius?,"
" Hmm," diam sejenak. " Coba pikir lagi mungkin kamu mengenal perempuan yang bernama Tasya,"
Rinjani terdiam.
" Aku mengenal nama Tasya. Tapi, apa mungkin itu Tasya yang sama. Kalau iya, dunia benar-benar sempit,"
" kenapa?,"
" Dia adalah perempuan yang memesan gantungan kunci kelinci untuk souvenir."
" Jangan bilang kalau Tasya tinggal di kota yang sama dengan kita?,"
Rinjani mengangguk.
" Benar. Bahkan pertemuan pertama kali saat aku di mall dan sebelum aku dan mas bertemu,"
.
.
TBC
bunda dpt pket dr suaminya y????
blng aja msh cnta,jd mskpn udh d skiti ttp ga bs move on....
mau blik lg sm suaminya,tp msh ragu....angga mlah ga stju....
Laahhh....
ult bulu ngpn goda'n suami orng??
pwangnya aja lbh cntk....
mkanya kdng mncul kdng tnggelam..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mga km jg cpt hmil lg,biar ga sdih trs....btw,tika hmil anknya spa???
Sykurlah kl angga mau nrima adiknya,scra mngkn dia jg ga mau pnya ibu ky gt....
Pdhl tika udh smpt ngnep d sel y,tp kya'ny msh jht aja....ngarep bgt dkt lg sm mntan2nya....dsr muka tmbok....
Apa kbrnya kl tau citra udh mninggal???
Ibunya angga aja smp kget ky gt,gmn reaksi kluarganya jani???
ykin deh,kl kluarganya jani bkln kget...sukur2 mau nrima mika ky ccunya sndri....