Perjalanan Cinta Alwi yang harus terhalang oleh restu dari orang tua Bunga yang merupakan anak dari pensiunan tentara.
Semenjak ayahnya meninggal, Kehidupan Alwi sangat penuh dengan ujian karena dia harus merawat ibunya yang sedang dalam keadaan sakit dan harus berobat jalan. Dia tak bisa melanjutkan kuliah karena biaya.
Alwi hanya bekerja sebagai seorang office boy di salah satu kantor.
Dia harus bisa mencari uang untuk kehidupannya sehari-hari, biaya berobat ibunya, dan juga menabung untuk mimpi pernikahannya dengan Bunga..
Dibalik susahnya Alwi, ada sosok perempuan cantik bernama Salma yang setiap hari mengurus Ibu Alwi yang sedang sakit dengan sangat tulus, hingga suatu hari ibunya ingin sekali Alwi mempunyai perasaan kepada Salma karena ibu nya tau kisah cinta Alwi dan Bunga takkan bisa di satukan.
Apakah Alwi akan memiliki Bunga yang dia anggap sebagai cinta sejati ?, atau Salma yang semakin hari semakin menunjukkan ketulusan cintanya.
mari ikuti kisahnya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Tahun Kemudian
Dua Tahun Kemudian
Hari ini Alwi pulang dari Batam, Alwi dan Salma sudah menikah tiga bulan yang lalu, tapi Salma tidak ikut dengan Alwi untuk tinggal bersamanya di Batam.
Enam bulan yang lalu, abahnya Salma meninggal dunia karena sakit parah, Salma kini sudah yatim piatu dan saat ini tinggal satu rumah bersama ibunya Alwi di Jakarta.
Alwi sudah lumayan sukses, jenjang karirnya meningkat dengan cepat karena kecerdasan dan kejujurannya di dalam bekerja.
Alwi sudah membeli rumah baru yang lumayan layak di jakarta untuk ditempati oleh istri dan ibunya.
Bisa di bilang, hari ini adalah hari bahagia Alwi, karena dia akan bekerja kembali di Jakarta sebab perusahaan sangat membutuhkannya di sini. Jadi Alwi akan setiap hari bertemu dengan istri dan ibunya yang selalu dia rindukan selama dia berada di Batam.
***
Pukul 21:00 Alwi turun dari taksi dan sudah sampai di rumahnya, Alwi memencet bel rumah yang ada di balik pintu gerbang sambil menenteng sebuah koper.
Tak, lama Salma membuka gerbang di temani oleh ibunya Alwi dari belakang.
Saat melihat Alwi, Salma langsung menyambut dengan senyuman cantiknya dan salim kepada suaminya itu.
"Hmmm. Salma kangen."
Salma langsung memeluk Alwi dengan erat, sedangkan ibunya hanya bisa tersenyum melihat keharmonisan mereka berdua.
"Iya Mas juga kangen sayang. Kamu sehat kan?"
"Aku baik-baik saja ko."
"Syukur lah, kita Masuk yuk, kita lanjut ngobrolnya di dalam."
"Iya, sini kopernya biar Salma yang bawa!"
"Ibu gak di peluk nih Wi?"
Sahut ibunya yang masih tersenyum di belakang Salma.
Alwi : "Hmm. Mau dong, emmmm."
Alwi pun salim dan langsung memeluk ibunya karena terakhir mereka bertemu tiga bulan yang lalu setelah Alwi menikah dengan Salma.
Alwi : "Ibu sehat kan?"
Ibu : "Ibu sehat ko, ibu bahagia sekali akhirnya mulai hari ini kita akan sama-sama tinggal di rumah ini."
Alwi : "Iya Bu, sekarang kita masuk yuk, Alwi bawa oleh-oleh buat kalian berdua."
Salma : "Asyik, Ayo Bu kita bongkar-bongkar hihi."
Ibu : "Iya sayang, yuk kita masuk!"
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang keluarga.
Salma langsung membawakan minuman hangat untuk Alwi dan Alwi pun dengan senang hati langsung meminumnya.
Salma : "Mas, ganti baju dulu gih! sudah Salma siapkan bajunya di atas kasur, sama handuknya juga kali aja mas mau mandi sekalian"
Alwi : "Iya sayang, nanti saja gampang. Sekarang Mas mau kasih sesuatu buat kalian berdua nih, tara."
Alwi memberikan dua kotak perhiasan untuk Salma dan juga ibunya, Salma di belikan satu buah kalung sedangkan ibunya di belikan satu buah gelang.
Ibu : "Masyaallah, makasih ya Wi, ibu suka banget"
Alwi : "Sama-sama Bu, Alhamdulillah kalau ibu suka."
Salma : "Mas, tolong pakein!"
Salma sudah tidak sabar untuk memakai kalung yang di berikan oleh Alwi, karena dia juga sangat senang sekali.
Alwi pun memakaikan kalung tersebut di leher Salma, mereka saling senyum karena sama-sama bahagia.
Alwi : "Gimana? suka kan?"
Salma : "Suka dong, makasih ya Mas."
Alwi : "Sama-sama sayang, makin cantik saja istri Mas ini"
Salma : "Hmm, bisa saja."
Setelah sekitar setengah jam mereka mengobrol, Akhirnya mereka istirahat di kamar masing-masing.
Di kamar, Salma baru saja membereskan isi koper Alwi. Sedangkan Alwi baru selesai salat Isya.
Setelah itu Alwi menghampiri Salma yang masih sibuk beres-beres.
"Sudah, besok lagi saja beres-beres nya."
"Iya ini udah ko, Mas mau istirahat?"
"Iya, kita istirahat yuk!"
"Yaudah sebentar, aku mau ke kamar mandi dulu ya."
"Yaudah, mas tunggu di sini ya"
Setelah dari kamar mandi, Salma pun kembali masuk ke kamar dan menghampiri Alwi yang sudah tiduran di atas kasur.
Mereka tiduran berdampingan dan saling tersenyum.
"Apa?" canda Salma karena Alwi kini tersenyum manja kepadanya.
"Nggak apa-apa, mas kan kangen sama kamu"
Jawab Alwi sambil membelai rambut Salma.
"Hmm, mas jangan pergi-pergi lagi ya, kalau pun misalnya mas harus kerja di luar kota lagi, aku pengen ikut, aku nggak mau jauh-jauh lagi."
"Kamu capek ya jauh-jauh terus sama Mas?"
"Iya, apalagi waktu itu baru juga seminggu setelah menikah, eh Mas langsung pergi lagi. Mana lama tiga bulan hmmm."
"Maaf ya, insyallah mas bakal di sini terus, mas juga sudah gamau jauh-jauh lagi sama kamu."
"Janji ya jangan jauh-jauh lagi." sambil mengangkat jari kelingking.
"Iya janji sayang." Alwi pun membalas jari kelingkingnya.
"Mas Alwi di sana pasti capek ya tiap pulang kerja gak ada yang ngurus?" tanya Salma sambil memainkan kerah baju piyama Alwi
"Ya begitu lah."
"Kadang Salma tuh suka merasa berdosa banget kalau jauh kaya gitu, suka kepikiran mas Alwi udah makan atau belum"
"Salma jangan merasa begitu, dulu kan mas Alwi pernah berjanji bakal berusaha buat bahagiain Salma, kalau cuma itu sih gak seberapa buat mas Alwi, karena kesabaran kita kan akhirnya kita bisa sama-sama bahagia sekarang"
"Iya sih, mungkin malam ini tuh malam yang paling tenang buat Salma, karena lelaki yang selama ini Salma sayang sudah ada di sini dan gak akan pernah pergi-pergi lagi"
"Makanya sudah ya jangan pernah sedih atau merasa bersalah lagi, mas Alwi ingin bukan cuma malam ini saja, Mas mau malam-malam seterusnya seperti ini kita tidur dan istirahat berdua"
"Iya Mas, yaudah kalau begitu sekarang kita tidur ya, pokoknya malam ini Salma ingin tidur di pelukan mas Alwi sampai Salma bangun esok hari"
"Hmm, yakin mau langsung tidur?"
"Memangnya mau apalagi? Hihi." Salma tertawa malu di depan Alwi
"Pura-pura nggak tahu apa memang belum ngasih kode nih?"
"Ih apa sih, inget ya Salma gak suka kode-kode kaya gitu"
"Terus harus gimana dong?"
"Ngeselin, masa harus Salma yang minta duluan hmmm"
"Yaudah kalau begitu yukk!"
"Yuk apa coba?"
"Hmm."
"Ayo bingung kan? haha."
"Hmmm gimana ya bilangnya."
"Ayo bilang!, ko bengong sih."
"Oke mas tahu, Yuk ini nih emmmmm ngeselin dasar"
Alwi menggelitik pinggang Salma hingga mereka berdua tertawa lepas.
"Haha ampun ih hmmm."
"Biarin biar tahu rasa emmm."
"Haha"
Di kamar sebelah, ibunya Alwi mendengar suara tertawa mereka berdua, ibunya hanya bisa tersenyum dan sangat bersyukur sekali karena anaknya benar-benar sudah menemukan kebahagiaan cintanya.
"Terima kasih ya Allah, ujian yang pernah engkau berikan dahulu kepadaku dan juga kepada anakku kini telah engkau ganti dengan kebahagiaan yang begitu indah, semoga kebahagiaan ini tak pernah berhenti dan selalu ada di dalam keberkahan. Aamiin"
kenalin aku author baru nih🤗
/Smug/
mengandung bawang nih ceritanya🥺