Alisa terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan seorang CEO kakak dari sahabatnya, yang di tinggal pergi oleh calon istrinya saat 1 hari acara pernikahan mereka.
Alisa menerima pernikahan itu dengan terpaksa, karena ayahnya yang membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk pengobatan jantungnya.
Selama 5th menjalani pernikahan kontrak itu, pernikahannya terbilang baik baik saja, karena suaminya menerima keberadaan Alisyah di sisinya, karena Alisa gadis yang penurut dan pintar mengambil hati suami dan keluarganya.
Namun pernikahan yang sudah berjalan 5th itu harus kandas karena ke datangan calon istri sang suami yang telah menghilang tanpa kabar selama 5th itu.
Lalu bagaimana kehidupan Alisa setelah itu?
Yuk.... Ikuti cerita selengkapnya, jangan lupa tinggalkan jejak😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Lagi apa sayang?" ujar Rafael memeluk Alisa.
"Mas, ngagetin aja sih." omel Alisa yang terjingkrak gara gara ulah sang suami.
"Hehehe.... Maaf sayang." kekeh Rafael dia sibuk mendusel di curug leher sang istri.
"Minggir dulu mas, kerjaan aku belum kelar loh, ntar keburu anak anak ribut minta makan." ujar Alisa melepaskan tangan sang suami dari perutnya.
"Ngak usah masak, kita makan di luar saja sayang, kita belum pernah makan di luar, sekalian mas ingin ngajak anak anak main di luar." ujar Rafael.
"Hmm.... Baiklah." pasrah Alisa, dia mengikuti keinginan suaminya itu, memang benar Rafael belum pernah makan di restoran bersama keluarga kecilnya itu, saat si kembar di ajak Rafael waktu itu Alisa tidak ikut karena sedang melakukan operasi oma Prita.
"Anak anak, kita makan di restoran mau tidak? " tanya Rafael.
"Mau mau ayah." girang ke dua bocah kembar itu.
"Ya sudah, klau begitu rapi rapi gih." seru Rafael kepada ke dua anak anaknya itu.
"Siap ayah." kompak si kembar dengan semangat.
"Ayo sayang, anak anak sudah masuk ke kamar, sekarang kita juga masuk kamar." ajak Rafael.
"Mas duluan aja, aku mau merapikan peralatan ini dulu." tolak Alisa dengan halus.
"Bareng aja yuk...." bujuk Rafael tidak putus asa ingin mencuri kesempatan.
"Ngak ada bareng bareng, ingat kita belum ijab ulang." tegas Alisa.
"Ck, emang mau ngapain sih, kan cuma ganti baju, ngak lebih kok." kekeh Rafael.
"Tetap saja, udah mas duluan aja, keburu anak anak selesai loh." usir Alisa.
"Ck, pelit." ambek Rafael, meninggalkan sang istri di dapur itu.
Alisa hanya geleng geleng kepala melihat tingkah suaminya itu.
"Kalian sudah rapi? " tanya Rafael menunggu anak anaknya di ruang tamu, sementara Alisa masih berdandan di kamar.
"Sudah ayah." kompak si kembar.
"Ya sudah, duduk sini dekat ayah." pinta Rafael menepuk ruang kosong di sampingnya, tampa di suruh dua kali Arsya dan Arsyi lansung mendekat ke arah sang anak, Arsya duduk di samping sang ayah, sementara Arsyi memilih duduk di pangkuan sang ayah.
Tak....
Tak....
Tak...
Bunyi tapak sepatu beradu dengan ubin.
Ketiga pasang itu menoleh ke arah bunyi sepatu tersebut dan terlihat lah Alisa yang berjalan dengan anggunnya, memakai baju syar'i berwarna pink dusty, karena Alisa pintar mempadu padankan pakaiannya, di tunjang tinggi Alisa yang profesional dan juga badan yang tidak gemuk dan juga tidak kurus, kulit yang putih, membuat semakin anggun dengan pakai syar'inya itu.
"Wahhh..... Bun cantik sekali." puji si kembar tak berkedip melihat bundanya yang jarang berdandan, kali ini Alisa sedikit memoles wajahnya dengan make up natural, membuat Alisa semakin cantik saja.
"Masa sih." kekeh Alisa dengan wajah bersemu merah, jujur karena dia jarang berdandan dan memang tidak suka berdandan, sedikit grogi dengan penampilannya itu.
"Benar bun, bunda seperti wanita yang belum mempunyai anak saja, ahhh.... Kita pasti akan di sangka orang adiknya bunda, iya kan bang." Keluh Arsyi.
"Betul sekali, kalau ayah macam macam, bunda bisa cari ayah baru untuk kami." goda Arsya, karena Arsya melihat ayahnya sampai mematung melihat bundanya yang sangat cantik, sampai sampai mata sang ayah tidak berkedip melihat bundanya.
"Haiii..... Anak durhakim kamu ya.... Bisa bisanya mau cari ayah baru, ngak akan ayah biarkan itu terjadi." sewot Rafael mendekati istri cantiknya itu.
"Sayang, kita ngak usah makan di luar ya, kita pesan makanan saja, kita makan di rumah ya." rengek Rafael agar sang istri mau menuruti permintaannya, sungguh dia tidak rela istrinya bakal jadi di lirik banyak mata di luar sana.
"Ihhh.... Apa apaan ayah mau ingkar janji, kami ngak mau, kami mau makan di luar." pekik Arsyi tidak terima.
"Apaan sih mas, tadi kamu yang mau kita makan di luar, sekarang kamu juga yang membatalkan, ngak lucu tau." omel Alisa.
"Emang mas ngak lagi ngelawak, sayang." sahut Rafael.
"Puk.... Siapa juga yang bilang kamu ngelawak, aku ngak mau tau, kita tetap makan malam di luar." kekeh Alisa dengan wajah di tekuk.
"Mas ngak mau kamu banyak yang ngelirik sayang, apa lagi di lirik laki laki mata keranjang , mas ngak rela." keluh Rafael.
"Astaga, mas! pikiran kamu itu kenapa sih, biarin aja mereka melihat aku, mereka punya mata wajar aja sih, yang penting aku kan ngak meladeni mereka." kesal Alisa tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu, cemburunya kelewatan banget.
"Habisnya kamu cantik banget, sayang. Mas takut mereka jatuh cinta sama kamu." keluh Rafael lagi.
"Yang penting akunya kan ngak suka mereka." kesal Alisa.
"Klau aku mau mah, dari dulu sudah aku cariin si kembar ayah baru." sewot Alisa.
"Apa kamu bilang.....! Itu ngak akan pernah terjadi, ingat ya... Kamu itu masih sah jadi istri mas, jadi ngak ada satupun laki laki yang bisa nikahi kamu." kesal Rafael.
"Bodo amat, ayo anak anak kita pergi, tinggalin saja ayah kalian yang nyebelin itu, kita cari ayah baru" acuh Alisa yang tidak menghiraukan suaminya yang berteriak teriak mengejar mereka dari belakang.
"Tungguin ayah, kenapa ayah di tinggal sendiri." pekik Rafael.
"Ayah kelamaan, kebanyakan drama." sahut Arsya tanpa dosa.
"Astaga.... Anak siapa sih ini, untung sayang, klau ngak gue karungin juga lu, gue buang ke afrika selatan." gerutu Rafael dalam hati.
"Tidak usah mengumpat dalam hati Yah, lansung ngomong aja." seru Arsya menarik sudut bibir kirinya ke atas.
Glek...
Rafael menelan ludah kasar mendengar ucapan anaknya itu.
"Siapa juga yang mengumpat." sahut Rafael dan menarik pinggang sang istri agar berjalan sejajar dengan dirinya.
"Siap siap Terima hukuman kamu, klau kita sudah melakukan nikah ulang, ngak akan mas beri ampun kamu." bisik Rafael di balik hijab syar'i sang istri.
Glek....
Mendengar bisikan suaminya itu Alisa merasakan semua bulu kuduknya berdiri, "Alamak... Pria ini." gumam Alisa bergidik ngeri.
Rafael menyeringai tipis melihat wajah panik sang istri.
"Jangan berani benari mengancam bunda kami Yah, aya lupa, istri ayah itu sangat pintar bersembunyi." kekeh Arsya yang tidak sengaja melihat wajah panik sang bunda dan melihat ayahnya tersenyum kecil.
Glek.....
Kini gantian Rafael yang menelan ludah kasar, dia melupakan tentang itu.
"Kalian lama banget sih, Arsyi sudah lapar ini." pekik Arsyi yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil.
"Ohh.... Tuan putri sudah lapar ya, maaf ya, ayo... Kita berangkat." ujar Rafael terkekeh melihat wajah kesal putri cantiknya itu.
Rafael membuka kan pintu penumpang di samping supir untuk sang istri.
"Silahkan masuk sayang." ujar Rafael mempersilahkan Alisa masuk ke dalam mobil, dan telapak tangan Rafael menjaga kepala Alisa agar tidak terbentur pintu mobil.
Arsyi dan Arsya melihat perlakuan manis sang ayah kepada sang bunda, membuat ke dua bocah kembar itu ikut bahagia dan tersenyum cerah, sungguh pemandangan seperti ini yang mereka rindui dari dulu, hari ini baru mereka rasakan, sungguh kebahagian ke dua anak kembar itu terpancar di wajah mereka.
Bersambung.....
Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya....😘😘😘
loe aja yg bodoh Rafael nikmati aja kebodohan dan penyesalan loe