NovelToon NovelToon
Menikahi Duda Tampan

Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Selingkuh / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: safea

Mungkin ada banyak sekali gadis seusianya yang sudah menikah, begitulah yang ada dibenak Rumi saat ini. Apalagi adiknya terus saja bertanya kapan gerangan ia akan dilamar oleh sang kekasih yang sudah menjalin hubungan bersama dengan dirinya selama lima tahun lamanya.

Namun ternyata, bukan pernikahan yang Rumi dapatkan melainkan sebuah pengkhianatan yang membuatnya semakin terpuruk dan terus meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan. Di masa patah hatinya ini, sang Ibu malah ingin menjodohkannya dengan seorang pria yang ternyata adalah anak dari salah satu temannya.

Tristan, pewaris tunggal yang harus menyandang status sebagai seorang duda diusianya yang terbilang masih duda. Dialah orang yang dipilihkan langsung oleh Ibunya Rumi. Lantas bagaimana? Apakah Rumi akan menerimanya atau malah memberontak dan menolak perjodohan tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

Pergi seorang diri menuju beberapa tempat yang cukup terbuka adalah hal yang sangat ingin Kartika lakukan hari ini. Namun tetap saja ia akan menggunakan masker yang menutupi mulut beserta hidungnya.

Kartika hanya tidak mau kalau ada orang lain yang mengenali dirinya di tempat terbuka seperti ini. Ya walaupun kesempatan itu kedengarannya nihil, tapi tidak ada salahnya kalau waspada kan?

Tatanan kota Jakarta yang sudah jauh berbeda dari terakhir kali dilihatnya membuat Kartika sedikit kebingungan menentukan ke tempat mana ia akan menghabiskan waktu, hingga pada akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah taman yang tidak terlalu ramai.

Lalu kemana perginya kedua asisten setianya Kartika? Tentu saja keduanya tidak tahu kalau atasannya sedang menjelajahi jalanan seorang diri, kalau tahu pun pasti mereka akan heboh menyusul.

"Hah, bahkan aku enggak tau harus pergi kemana." Mata indahnya yang kini tengah dihalangi oleh sebuah kacamata hitam, melirik ke segala penjuru arah.

Tempat ini benar-benar sepi dan sangat menenangkan, Kartika menyukainya. Berbeda sekali dengan jalanan yang tadi ia lewati untuk menuju ke sini.

"Pantes aja aku udah ngerasa laper, taunya karena udah jam makan siang." Kartika sedikit dibuat kebingungan kenapa perutnya sudah bergejolak sehingga ia langsung memeriksa ponselnya, dan ternyata jam sudah menunjukkan angka dua belas tepat.

"Makan dimana ya?" Sepertinya keseharian yang Kartika lalui penuh dengan kebingungan sampai ia tak bisa menentukan apa yang akan ia makan siang ini.

"Resto itu kayanya menarik." Perhatian Kartika mengarah pada sebuah restoran yang posisinya berseberangan langsung dengan pintu masuk yang tadi dilaluinya.

"Oke makan di sana dan semoga nggak zonk." Keputusan sudah dibuat, Kartika lantas bangkit dan segera mengayunkan tungkai kakinya menuju bangunan yang ternyata sangatlah ramai.

Wajar saja kalau sedang ramai, ini kan akhir pekan. Pasti ada banyak orang yang menyempatkan diri untuk makan di sana bersama dengan teman atau mungkin keluarga.

Karena akhir pekan pula Kartika memilih untuk berkeliling. Kalau ke sekolahnya Joyie juga tidak mungkin ia lakukan karena sudah dipastikan kalau tempat itu ditutup.

Ah, rupanya tempat yang barusan saja Kartika masuki ini adalah restoran yang menyediakan menu khas dari negara Timur Tengah dan ini adalah hal baru baginya.

"Kartika?" Tubuh Kartika yang baru saja mendarat di atas salah satu kursi langsung menegak dengan sempurna kala mendengar suara seseorang yang memanggil namanya.

Kalau tahu hal seperti yang akan terjadi, seharusnya saat masuk tadi Kartika tidak perlu membuka kacamata dan juga masker yang menempel di wajahnya. Kalau sudah begini, apa yang harus Kartika lakukan?

"Beneran Kartika ternyata!" Wanita itu dibuat semakin terkejut saat orang tadi kini malah duduk tepat di depannya setelah ia mengatakan sesuatu pada temannya yang tak bisa Kartika dengar.

"Kok lo makin cakep aja Ti? Eh gila glowing banget temen gue sekarang." Mungkin kalau orang lain yang mendapatkan pujian seperti ini pasti akan kegirangan bukan main, namun tidak bagi Kartika.

Pujian tadi tak membuat dirinya merespon sama sekali, Kartika justru tengah sibuk mengedipkan kedua netranya dengan cepat seolah dia tidak percaya dengan apa yang sedang dia hadapi saat ini.

"Jangan bilang lo lupa sama gue?" Keterdiaman Kartika membuat lawan bicaranya itu nampak sedih, lihat saja bibirnya yang langsung melengkung ke bawah.

Mana mungkin Kartika lupa dengan sosok ini karena dia adalah salah satu teman terbaik yang Kartika miliki dulu. Teman yang baru Kartika sadari kalau membawa dampak yang buruk untuk dirinya sendiri.

"Enggak, gue nggak lupa kok. Gue cuma kaget aja tadi." Rengutan itu telah berganti sepenuhnya menjadi sebuah senyuman yang begitu menawan.

"Apa kabar, Nda?" Untuk lebih meyakinkan, Kartika sengaja menyebutkan nama temannya itu sembari melontarkan pertanyaan basa basi.

"Kabar gue baik banget lah gila. Lo nggak lihat nih gimana penampilan gue hari ini?" Dengan penuh kesadaran, Manda berdiri dari posisi duduknya dan langsung memutar tubuhnya di hadapan Kartika.

"Kita udah lama banget nggak ketemu, gue juga udah berusaha nyari tau tentang lo ke temen-temen kita yang lain. Tapi merekanya nggak ada yang tau sama sekali." Benarkah? Benarkah kalau temannya ini mencari keberadaannya selama ini? Entah kenapa Kartika tidak bisa mempercayainya sama sekali.

"Btw Ti, gue udah nikah sekarang." Amanda berusaha menyampaikan kabar baiknya yang lain pada Kartika dan tentu saja hal itu membuat Kartika terkejut bukan main.

"Kapan?" Mendapatkan respon seperti ini tentu saja membuat Manda senang bukan main, sampai-sampai ia memperlihatkan cincin pernikahannya dengan begitu bangga.

"Udah dua tahun lalu sih tapi gue masih ngerasa kaya pengantin baru masa." Pantas saja teman lamanya ini terlihat sangat berbeda, ia terlihat jauh lebih baik sekarang dan juga penuh dengan kebahagiaan.

Berbanding terbalik sekali dengan Kartika yang hidupnya terasa kacau balau seolah tak tahu akan bagaimana nantinya.

"Gue tuh pengen ngundang lo juga tau, tapi lonya malah ngilang kaya hantu." Bisa apa Kartika selain menampakkan senyuman yang ia paksakan itu karena tak tahu harus memberi jawaban seperti apa.

"Lo harus tau siapa yang jadi suami gue, Ti." Cepat-cepat Manda merogoh isi tasnya untuk mengeluarkan sebuah benda pipih dari dalam sana.

"Nih, masih inget nggak sama orang ini?" Rasanya Kartika tidak bisa menutup keterkejutannya sama sekali sampai-sampai ia membiarkan kedua netranya yang membulat dengan sempurna setelah melihat apa yang ada di layar ponsel sana.

Pria yang memakai tuxedo dan tersenyum ke arah kamera itu, Kartika sangat mengenalinya dengan baik. Karena dia adalah teman baik dari Tristan, dan mereka berdua juga berteman dulunya.

"Lo kaget banget kan? Gue juga kaget sebenernya bisa jadi istri dari orang yang dulunya sering ngajak gue adu mulut." Kepala Kartika hanya mengangguk dengan gerakan yang sangat pelan untuk membenarkan dugaan Manda tadi.

"Gue sama Anton nikah, lo sama Tristan kapan nyusulnya Ti?" Bagaimana bisa Kartika lupa kalau tidak ada orang yang mengetahui kalau hubungan antara dirinya dan juga Tristan sudah kandas sejak lama.

"Oh iya gue lupa! Gue masih harus pergi cari gaun buat nemenin Anton ke pesta ulang tahun perusahaan keluarganya Tristan besok." Padahal Manda sedang asik berbicara sekaligus memamerkan kehidupannya yang sekarang, tapi sebuah pesan masuk malah menginterupsinya.

"Pesta apa, Nda?" Mendapatkan pertanyaan seperti itu tentu saja membuat Manda langsung menautkan kedua alisnya. Telinganya seolah baru saja mendengar sebuah pertanyaan yang tidak seharusnya Kartika lemparkan.

"Ulang tahun perusahaan keluarga Tristan, Ti. Gue kan harus nemenin Anton buat absen muka di sana, jadi gue harus beli gaun baru biar cetar gitu." Kebetulan macam apa ini? Bagaimana bisa ulang tahun perusahaan Ayahnya Tristan bertepatan dengan ketibaannya di Indonesia?

Sepertinya Tuhan sengaja karena ingin kembali mempersatukan dirinya dan juga Tristan dengan Manda sebagai perantaranya kali ini. Kalau begitu biarkan Kartika mencobanya kali ini dan berharap kalau ia tidak akan gagal untuk yang kali ini.

Kartika juga ingin sekali bertemu dengan Joyie dan juga menghabiskan waktu dengan anak manis yang sangat ia sayangi itu. Baiklah, Kartika akan mencoba dengan usahanya sendiri.

Yang ini tidak boleh gagal sama sekali, karena ia benar-benar ingin memperbaiki semuanya dengan cara yang lebih benar.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Senengnya Tristan sweet ke Rumi, semoga Tristan mereka menghalalkan Rumi utk dijadikan istri nya, terlepas dari masa lalu Tristan dgn mantan kekasih nya hingga punya Joyie
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Tristan kamu harus yakinkan Rumi dan move on dari Kartika kalau emang kamu ingin menjalin hubungan yang lebih serius lagi pada Rumi.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Mending Rumi untuk sementara menjauh dari Tristan, sambil menata hatinya, apakah mau dilanjutkan atau tdk hubungan nya dgn Tristan, Rumi juga blm ada rasa cinta dgn Tristan, apalagi Rumi sdh tau masa lalu Tristan bahkan saat ini ada Kartika yang ingin merebut Tristan dan Joyie.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kartika egois, apa yg kmu buang, tdk mungkin akan kmu dapatkan lagi, apalagi Joyie udh nyaman dgn Rumi.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Betul Rumi pikiran ulang sebelum membuat keputusan untuk menikah dgn Tristan, apalagi udh tau masa lalu Tristan dan Kartika sampai punya anak Joyie.
Taurus girls
aku mmpr
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ternyata Joyie, anak hasil hubungan cinta satu malam Tristan dan Kartika, kasihan banget Rumi kalau sampai kamu jadi menikah dgn Tristan, karena bekas Kartika, kecuali kalau antara Tristan dan Kartika dulu pernah menikah, beda lagi cerita nya.
miilieaa
hay kak .. sejauh ini ceritanya bagus, mau lanjutin baca tapi matanya udah beberapa watt ...
semangat berkarya kak🥰
miilieaa: semangat thorrr 🥰🥰🥰
safea: halo kaak, terima kasih karena sudah berkenan membaca novel pertamaku ini. semoga kakak suka dengan cerita yang aku sajikan🥰
total 2 replies
safea
karena di dunia nyata juga banyak seperti itu kaak
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kenapa sih tiap novel yang saya, selalu aja ada mantan yang ingin menjadi pelakor, padahal dulu yg saya juga dia, jadi males bacanya.
Esther Alviah Ekawati Ndoen
mulai ada ulat bulu
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Rumi berjodoh dengan sang duda, pak Tristan yang gentle dan murah senyum, tapi hanya saat dekat dgn Rumi, apalagi Joyie juga udh lengket dgn Miss Rumi.
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu di Bcm
kalau Kaka bersedia follow me ya ..
maka Kaka BS mendapat undangan dari kami. Terima kasih
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Yah gk papa Rafka, si duda lagi pdkt dengan mbk kamu, kalau mereka berjodoh kan gk masalah, apalagi Tristan laki2 baik yang sangat sayang pada anak nya.
Sylvia Rosyta
Aku mampir kak, ceritanya bagus jadi nggak sabar nunggu kelanjutannya.Salam dari penulis novel Pengantin Cantik Pilihan Tuan Ibrahim 😊
Lucky One
menarik🤩🤩
Misaki Nakahara
cerita ini menakjubkan! Aku merasa seolah-olah aku juga menjadi tokoh utamanya.
lyPoppy
Ceritanya mengaduk-aduk perasaanku, jempol di atas👍
Sol Ronconi
Setiap chapter bikin penasaran terus, authornya jago banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!