NovelToon NovelToon
Luka Dan Pembalasan

Luka Dan Pembalasan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Janda / Konflik etika / Cerai
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Reni mardiana

Di hancurkan berkeping-keping oleh suaminya dan juga ibu mertuanya, kehidupan Laras sangat hancur. selain harus kehilangan anak keduanya, Laras di serang berbagai ujian kehidupan lainnya. Putranya harus di rawat di rumah sakit besar, suami mendua, bahkan melakukan zina di rumah peninggalan orantuanya.

Uluran tangan pria tulus dengan seribu kebaikannya, membawa Laras bangkit dan menunjukkan bahwa dirinya mampu beejaya tanpa harus mengemis pada siapapun. Akan dia balaskan semua rasa sakitnya, dan akan dia tunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Sehebat apa luka yang Laras terima? apakah dia benar-benar membalaskan rasa sakitnya?

Yuk simak terus ceritanya sampai habis ya 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersandung

Dari kejauhan seseorang melihat interaksi antara Laras dan Nando, seketika rasa panas menjalari seluruh badannya. Seseorang tersebut adalah Aiman, dia berniat mengajak Laras makan siang bersama, sialnya dia menyaksikan Laras tertawa lebar bersama pria lain selain dirinya.

"Senja, maafkan aku. Sepertinya aku mulai menyukai wanita lain selain dirimu, aku merasakan cemburu saat melihat Laras bersama orang lain, apa aku masih berhak untuk jatuh cinta?" Monolog Aiman.

Laras memegangi perutnya yang terasa kaku, ternyata Nando cukup seru untuk diajak bicara, itupun kalau penyakit gilanya tidak kambuh. Netra Laras tak sengaja menangkap sosok Aiman yang tengah berdiri di dekat pintu, Laras bangkit dari duduknya menghampiri Aiman.

"Mas Aiman." Panggil Laras.

Aiman mengulas senyumnya, semakin Laras mendekat semakin tak karuan pula perasaannya.

"Please, jangan gugup. Bersikap biasa saja, Aiman jangan bikin malu ya." Ucap Aiman pelan.

Sreettt ..

Kaki Laras tersandung membuat tubuhnya terhuyung, dengan sigap Aiman menangkap tubuh Laras. Jilbab yang di kenakan Laras tersingkap di bagian belakangnya, Aiman langsung membenarkan jilbab nya agar aurat Laras tidak di lihat oleh orang lain.

"Hah? Ya Allah, kaget banget." Laras memegangi dadanya yang bergemuruh karena terkejut.

"Hati-hati, Laras." Ucap Aiman.

Dari kejauhan, Nando melihat Laras terjatuh dan ia pun hendak bangkit dari duduknya, tetapi melihat Aiman menangkap tubuh Laras, Nando pun mengurungkan niatnya. Sebagai sesama lelaki, Nando bisa menilai dari tatapan Aiman bahwa pria itu menaruh hati pada Laras.

'Sorry ye, gue bakalan deketin Laras secara ugal-ugalan' Batin Nando.

"Iya Mas, makasih ya udah nolongin aku. Maklum ya , suka ceroboh kalau liat cowok ganteng."Ucap Laras cengengesan.

'A-apa? Ganteng, Laras bilang aku ganteng? Ahh .. Senangnya.' Batin Aiman.

Aiman memalingkan wajahnya salah tingkah, dia berdehem mencoba menetralkan degup jantungnya. Kening Laras mengernyit melihat tingkah Aiman, ia mengendikkan bahunya mencoba untuk bodo amat.

"Saya tahu kalau saya ini ganteng, tapi gak sampai segitunya sampe kamu tersandung kayak gitu, Ras." Ucap Aiman dengan percaya dirinya.

"Hah? Ehh, maaf mas, tapi aku bilang ganteng tuh sama bule yang baru aja masuk di belakang mas." Ucap Laras kikuk.

Duaaarrr...

Hilang sudah rasa percaya diri Aiman, rasanya ia ingin menghilang dari hadapan Laras, kalau bisa menghilang dari bumi.

"A-aahh, I-iya aku kira.. Ah, sudahlah. Jangan di bahas lagi." Aiman sudah tak mampu berkata apa-apa lagi.

"Mas, mau makan siang disini?" Tanya Laras.

Aiman menganggukkan kepalanya pelan, Laras mengajak Aiman untuk ikut bergabung bersama Nando. Entahlah, Aiman rasanya malas duduk datu meja bertiga dengan Nando. Sama halnya dengan Aiman, Nando pula membuang nafasnya kasar.

"Nando, kau juga disini?" Tanya Aiman basa-basi sebelum medudukkan tubuhnya. "Loh, Kenapa tangannya? Apa mengacau lagi?" Tanya Aiman lagi saat melihat tangan Nando di bungkus menggunakan perban.

"Ck, kau pikir aku datang hanya untuk mengacau? Coba lihat di sekelilingmu, apa ada tempat yang berantakan?" Ketus Nando, enak saja pria yang berstatus duda ini menuduhnya.

"Kok gitu jawabnya, Nando? Mas Aiman kan cuman nanya. Gini loh, Mas. Tadi mantan mertua aku dateng lagi sama mantan suamiku juga, mereka minta harta mereka di kembalikan, tentu saja aku menolaknya. Gak taunya tuh nenek peot malah mau celakain aku, dia nyerang kearah aku sambil bawa pisau, untung ada Nando yang nolongin aku." Jelas Laras, dia menceritakan kejadiannya.

"Ya Allah, Kenapa gak telpon aku sih, Ras? Ada yang luka gak? Mana yang sakit?" Cecar Aiman seraya memeriksa kondisi tubuh Laras, takutnya wanita itu terluka.

"Enggak kok, Mas. Cuman kaget aja, kan udah ada Nando tadi yang nolongin aku." Ucap Laras.

Aiman menghela nafasnya lega, dia sangat tahu bagaimana watak mantan ibu mertua dan suami Laras.

"Kalian mau pesan apa? Biar aku pesenin." Tanya Laras pada Nando dan Aiman.

"Aku seperti biasa aja." Jawab Aiman.

'Seperti biasa? Jadi, si duda ini sering makan disini? Wah gak bisa di biarin ini' Batin Nando.

"Steak ada kan?" Tanya Nando.

"Ada," Jawab Laras.

"Yasudah, aku mau steak 1 sama jus jeruknya satu." Ucap Nando.

"Gak pesan makanan kayak kemarin, tah?" Goda Laras.

"Ck, udah buruan pesenin aja." Desak Nando.

Laras terkekeh melihat raut wajah jengkel Nando, dia memanggil salah seorang karyawannya untuk mencatat beberapa pesanannya. Gerak-gerik Laras tak luput dari pandangan kedua pria yang berada satu meja dengannya, tetapi Laras sama sekali tidak menyadarinya.

Tak berselang lama, dua karyawan membawakan beberapa makanan yang di sajikan di atas meja. Dari tampilannya saja sudah terlihat menggiurkan, apalagi cita rasanya bagaikan candu bagi mulut dan perut.

Saat hendak makan, telpon Laras berdering menandakan adanya panggilan masuk. Sendok yang sudah mengambang ke udara pun kembali di turunkan, Laras tidak jadi menyuapkan makanan ke mulutnya, ia meraih hp nya dan menjawab panggilannya.

[........]

[Baiklah, sampaikan pada Langit setelah makan siang Ibu kesana.]

[........]

Tuttt..

Laras mematikan panggilannya, dia langsung menaruh hp nya dan menyantap makanannya.

"Siapa, Laras? Apa dari sekolah?" Tanya Aiman.

"Iya, Mas. Selesai makan nanti aku mau menjemput Langit, katanya gurunya ada rapat jadinya pulang lebih cepat." Jawab Laras.

"Boleh aku ikut?" Tanya Aiman lagi.

"Aku juga mau ikut, mau ketemu sama si Mbul." Seru Nando tak mau kalah.

"Enggak, kamu pulang saja. Tanganmu itu terluka, sebelum aku menjemput Langit, aku akan mengantarkanmu pulang." Tolak Laras pada Nando.

"Aku bisa bawa mobil sendiri." Ucap Nando.

"Jangan membantah!" Tegas Laras.

Nando pun mengatupkan kembali mulutnya dan menguncinya dengan rapat, sedangkan Aiman menyembunyikan senyumnya melihat ekspresi Nando.

'Syukurin,' Batin Aiman.

1
Maria Magdalena Indarti
Nando bener bener kacau
Maria Magdalena Indarti
Nando n Zoya sableng
Maria Magdalena Indarti
laras hamil
Maria Magdalena Indarti
Langit n Nando setali 3 uang. podo wae
Maria Magdalena Indarti
Nando langit kocak deh
Maria Magdalena Indarti
enak aja. kembali gundulmu
Maria Magdalena Indarti
dalangnya adik Senja, adik ipar Aiman
Maria Magdalena Indarti
sm Aiman aja Laras. langit sdh cocok
Maria Magdalena Indarti
yg mana nih jodohnya Laras
Maria Magdalena Indarti
siapa lg nih orang
Maria Magdalena Indarti
suami durjana. ceraikan saja.
Maria Magdalena Indarti
jefri hianat selingkuh dosa ya. karma akan datang
Maria Magdalena Indarti
istri dikasih 700 rb pd hal gaji 20 jt. Suami edan tenan
Nur Aqilah
Luar biasa
Janneke Parera
walah kenapa ada iklan kampanye yach
Elly Atmawati
Luar biasa
Allenn
Laras
Komang Diani
Luar biasa
Evi Lusiana
ni mah judul ny diantara 3 duda
Novita Ae
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!