Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.14
"Aku sudah memberitahu Mommy sama papi.. Aku akan kembali besok malam..kamu jangan pergi tampa membawa velita karena aku akan selalu mengawasi kamu.." Ucap Zein membuat Olivia mengerut keningnya.
"Baiklah...berhati-hatilah.."
Zein lansung mematikan teleponnya dengan Olivia.
Olivia kembali membantu mereka berkemas namun tidak lama dia duluan pulang karena nanti malam dia masuk malam.
Olivia sampai di rumah lansung menuju kamarnya.Dia segera membersihkan tubuhnya, setelah itu dia lansung mengistirahat tubuhnya.
Sembari baring Olivia melihat Media sosialnya, namun entah kenapa dia ingin sekali mencari media sosial milik Zein.
"Ya ampun komentar mereka..." Guman Olivia. melihat kebanyakan yang berkomentar di setiap unggahan Zein para wanita.
"Benar kata Velita,banyak sekali wanita menggilai Zein..." Gumannya lalu menyudahi melihat media sosial milik Zein.
Olivia mengunggah fotonya bersama keluarga suaminya yang ikut membuka kliniknya tadi, tidak lupa menyelipkan foto bersama Zean juga. Olivia tersenyum melihat foto suaminya lalu menciumnya.
"Aku sangat mencintai kamu kak.." Guman Olivia.
kemudian Olivia memilih memejamkan matanya setelah mengunggah foto tadi.
***
Di tempat lain.
Di ruangannya,Bastian tengah duduk sembari kembali memikirkan mengenai Zein tadi.
"Pa...Papa tau Tuan James kan?"Bastian menatap Papanya saat itu berada di ruangannya.
"Iya..Kenapa memangnya dengan Tuan James, kamu tidak menyinggung keluarga mereka kan..?" Ucap Papanya.
"Papa...ya nggak lah,Aku itu penasaran dengan Anak keduanya.tadi aku datang ke opening klinik Dokter Olivia menantu Tuan James, Aku sama Anas kesana...Aku tadi menyapa Tuan James lalu dia mengenalkan anak keduanya padaku.. Namanya Albert Zeinander Anderson.Kenapa putra keduanya tidak menggunakan nama Alexander pa..?" Ucap Bastian.
"Anderson...Itu Nama keluarga besar istri Tuan James,Nyonya Lenora Anderson, beliau putri Tunggal Alm Tuan Gilbert Oze Anderson, pengusaha terkaya di Negara B dan terkenal di Negara -negara lain. Kalau tidak salah papa,putra kedua Tuan James sejak kecil sudah di bawa mertuanya tinggal di Negara B. Perusahaan Tuan Oze di resahkan kepada Putra kedua Tuan James. kini perusahaan itu semakin tidak tertandingi,Dia mampu mengembangkan 100 lebih anak perusahaan di berbagai negara termasuk di Negara kita ini. Kalau tidak Salah papa,Putra kedua tuan James di kenal dengan nama Tuan Albert." Ucap Tuan Bagas memberitahu Putranya mengenai Siapa Zein kepada putranya.
"Serius pa...?" Ucap Bastian
"Iya,Putra kedua James memang sangat terkenal kejeniusannya dan sangat gila kalau soal bisnis.. Makanya banyak orang ingin bekerja sama dengan dia termasuk papa,sayangnya papa belum bisa tembus menjalin kerja sama dengan dia.." Ucap Tuan Bagas.
"Nanti aku bantu pa.." Ucap Bastian.
"Cobalah...Umur kalian juga tidak jauh beda.. Siapa tau kamu ada rejeki bisa bekerja sama dengan dia.." Ucap Tuan Bagas.
"Iya pa.." Ucap Bastian tersenyum.
"Tapi papa ingatkan kamu,jangan sekali-sekali kamu berani menyinggung Dia..Sampai kita menyinggung Dia maka bisnis kita akan jadi taruhannya." Uca papanya mengingatkan.
"Baik pa.." Ucapnya.
Sore harinya.
Olivia sudah bersiap ingin menuju rumah sakit dengan Velita.setelah berpamitan dengan Mommy,Mereka berangkat menuju rumah sakit.
"Veli..nanti aku menginap ya di rumah sakit,kamu kalau ada pekerjaan dari Zein,kerjaankan saja nggak usah nungguin aku..ya.." Ucap Olivia.
"Baik Non...Kalau nona butuh apa-apa beritahu saya.." Ucap Velita.
"Iya tenang aja.." Ucap Olivia tersenyum.
Tidak lama mereka sampai di rumah sakit.Olivia masuk kedalam sedangkan Velita seperti biasanya mengawasi Olivia dari Cctv yang selalu Ia retas.
"Bos...Nona Helena mengajak anda bertemu minggu depan." Ucap Rustam.
"Kau atur saja.."
"Anda mau bertemu denganya?" Rustam tidak percaya karena selama ini Zein menolak bertemu lansung dengan Helena putri pengusaha cukup berpengaruh juga di Negara B.
"Aku ingin melihat seperti apa wajah wanita sombong itu..!" Ucapnya.
Zein sejak tadi melihat pekerjaannya dengan tangannya tidak diam terus menanda tangannya.
"Baiklah Bos.."
"Beritahu Mereka besok berkumpul..." Ucap Zein.
"Baik Bos.." Rustam lansung melakukan perintah dari Zein.Rustam mengirim pesan kepada semua anak buah Zein yang dia percayai mengurus setiap pekerjaannya di berbagai cabang perusahaannya.
"Bos apa ada masalah,anda mengumpulkan mereka semua..?" Tanya Rustam
"Aku akan menetap di Negara A selama 1 bulan. Aku minta mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik...termasuk Rehan,Rizal dan kau..!" Zein menatap Rustam.
"Emm Baik Bos..Kenapa ada tiba-tiba ingin menetap disana Bos?" Tanya Rustam.
"Kau sangat brisik Tam...!!" Ucap Zein.
"Bos...Kita bertiga Rehan tumbuh bersama,kami sangat mengenal anda sejak kecil..Kami selalu tau anda memiliki masalah atau tidak,apa kali ini tidak mau meberitahu saya dengan Rehan.." Rustam menatap Zein masih fokus melihat pekerjaannya.
"Kalian akan tau nanti.." Ucapnya.
"Apa ini mengenai Nona Olivia..?" Ucap Rustam menghentikan tangan Zein menanda tangan berkasnya.Zein menatap kedepan,lalu terdengar dia sedikit menghembuskan napasnya.
"Banyak sekali Pria menyukainya disana,Aku hanya ingin menepati janjiku dengan kakakku.." Ucapnya.
Rustam tersenyum mendengar itu,Rustam berpikir Bosnya itu tidak menyadari sebenarnya perasaannya yang sebenarnya.
"Benarkah hanya karena Janji Tuan Zean saja.." Ucap Rustam.
"Kau pernah melihat aku mengingkari janjiku dengan orang...Apalagi ini kakakku sendiri..Kau aneh Rus...Brisik...Aku mau menyelesaikan kerjaanku,diamlah kau,banyak tanya,mau aku potong gajimu..!" Ucapnya.
"Baiklah Bos,saya tidak bertanya,menganggu anda.."Rustam memasang Earphone di telinganya, Rustam tersenyum melirik Zein yang saat itu kembali melihat pekerjaannya.
*Bos...Bos...Anda lucu sekali tidak menyadari,kalau Anda mulai menyukai Nona..*Batin Rustam.
*Aku akan membantu anda menyadari perasaan Bos sebenarnya Bos..* Lagi batin Rustam bicara.
"Tam,Andre meninggalkan Tanda tangannya.." Ucap Zein namun tidak dengar Rustam, mengetahui itu Zein mengambil Earphone Rustam membuat Rustam terkejut.
"Ya Bos..?" Ucapnya bangun.
"Kau ini kebiasaan!ini! Hubungi Andre,tanda tangan,Kalau tidak,aku tidak akan mencair Dananya." Ucapnya memberikan berkas itu kearah Rustam.
"Baik Bos..." Rustam mengirim pesan untuk Andre untuk melihat berkasnya di Tab miliknya.
Zein memperkerjakan anak buahnya di setiap perusahaannya,menempati posisi Direktur utama,
"Banyak makan tahu belah beginilah jadinya,ini satu!Tam Gajih Andre bulan ini di potong!" Ucap Zein kembali melempar berkas kearah Rustam.
Mendengar gerutuan Zein berusan,Rustam hanya tersenyum.
"Baik Bos.." Ucap Rustam kembali mengirimi Email lagi untuk Andre.
Saat itu juga Andre lansung menghubungi Rustam.
"Tam..Ini benar Gaji aku di potong,Gila tu Bos..!" Ucapnya Andre.
"Kau berani mengatakan Aku gila,Andre!!" Andre lansung terlemah disana habislah dia pikir saat itu.
"Maafkan Saya Bos..!"Ucap Andre disana.
"Gajimu Saya potong pull bulan Ini!!"
Mendengar Itu Andre lansung melemah disana sedangkan Rustam tertawa dalam hatinya melihat penderitaan Andre saat itu.