Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Pagi hari pun sudah tiba,gendis bersiap siap untuk berangkat kerja,hari ini dia sangat bahagia sang ayah telah menyetujui hubungan nya dengan erlangga.
Saat gendis turun kebawah,dia berpapasan dengan amel,gendis sedikit tertegun dia sangat merasa bersalah setelah melihat sang kakak masih begitu kacau,apalagi mata yang sudah membengkak.
"kak..aku.."
"DIAM KAMU KUCEL,HITAM ,DEKIL!"tiba tiba amel berteriak dan menghina sang adik habis habisan
Gendis menelan silvanya dengan kasar,dia sungguh takut sekarang kepada kakak nya,kakak nya begitu galak.
"amel,sayang ikut ayah sekarang,ayah akan berbicara sesuatu kepadamu,biarkan gendis hari ini bahagia,siapa tau kebahagiaan itu hanya sesaat nantinya" tiba tiba sang ayah memanggil amel,dengan sedikit menyinggung hati gendis.
Gendis yang hati nya berbunga bunga kini redup lagi,dia sedikit bingung mendengar kata kata ayah nya barusan.
"kebahagaian sesesaat?apa maksud ayah?apa mungkin kelembutan ayah kemarin hanya sandiwara saja?"lirih gendis.
..
Sementara itu di ruang keluarga,amel dan baskoro sedang duduk saling berhadapan.
"cepatlah ayah katakan,nanti aku terlambat bekerja"ucap amel dengan sangat ketus.
"amel kamu marah ya sama ayah?"ucap sang ayah dengan lembut.
"pake nanya lagi,ayah itu jahat tau gak!kenapa ayah tiba tiba menyetujui hubungan mereka?ayah kan tau,aku menginginkan erlangga?"jawab amel dengan sangat ketus,dan bibir di manyunkan.
"dengar dulu ayah,ayah sengaja menerima erlangga,ayah terpaksa,ayah tidak mau nama ayah jelek di mata erlangga"
"demi nama baik ayah rela mengorbankan perasaan ku!"ucap nya lagi dengan senyuman mengejek,
"bukan begitu,ayah sengaja menyuruh mereka untuk bertungan,supaya kalian lebih dekat!"jelas sang ayah,
Amel menoleh kepada sang ayah,dia mengerutkan dahi,
"apaan sih ,kalau bicara itu jangan setengah dong,jelaskan aja dari awal sampai akhir,amel benar tidak mengerti yah!"ucap sang sulung dengan raut wajah bingung.
"hah,kamu ini bodoh sekali,tujuan ayah menyuruh mereka tunangan supaya kamu bisa lebih dekat dengan erlangga,kamu bersikap lah biasa saja kepada gendis dan erlangga,kamu berpura pura menerimanya,dekati erlangga dengan bermain cantik ,jangan grasak grusuk" jelas baskoro mejelaskan lagi.
Wajah amel yang awal nya cemberut kini berbinar,
"wah iya benar juga apa kata ayah,ah ayah pintar sekali,ayah sengaja mengulur waktu pernikahan mereka dengan alibi tunangan kan?suapaya aku bisa mendekati erlangga dengan bermain cantik tentunya!"ucap nya dengan menjentikan jari,dia sudah mempunyai seribu rencana untuk meng gagalkan pernikahan mereka,
"nah itu maksud ayah,atur atur saja lah itu menjadi tugas kamu,ingat erlangga menyukai perempuan lembut,jadi kamu harus bisa menguasai emosi mu di depan erlangga,dan ingat kalau di depan erlangga kamu berprilaku dengan baik ,jangan sampai membuat erlangga marah!"
Mendengar perkataan sang ayah amel menjadi ceria kembali.
Saat keluar dari ruang keluarga,suci berpapasan dengan amel,
"pagi bu,aku pamit kerja ya bu dadah!"ucap nya dengan melambaikan tangan dengan senyum yang mengembang
Sang ibu melihat anak sulung nya ceria kembali,ada rasa lega di hatinya,suci berpikiran bahwa amel sudah menerima semuanya
"syukur lah"gumam nya sendirian.
di kantor...
Pov amel
Aku lega sekali medengar penjelasan ayah tadi,syukur lah ayah masih menyayangi ku, aku kira ayah sudah tidak menyayangiku karena gendis lah yang di pilih erlangga.
saat aku berjalan keruangan kerja , kebetulan sekali aku melihat erlangga berjalan ke arah sini,
"eh pak erlangga,selamat ya atas persiapan pertunangan nya"ucap ku berpura pura telah menerima semuanya.
dia tidak menjawab dia hanya menaikan satu alisnya saja,dia dingin sekali ya tuhan...
"maaf atas kejadian kemarin pak,sekarang aku sudah menyadarinya,dan memang perasaan seseorang tidak bisa kita paksakan,aku mendoakan pertunangan kalian lancar,jangan pernah membenci ku ya,gini gini juga aku ipar mu loh"ucap ku dengan berusaha mencari kan suasana
aku melihat wajah erlangga untuk pertama kalinya tersenyum kepadaku..oh astaga tampan sekali,
"baiklah tidak masalah,syukur kamu sudah menerima semuanya,aku titip gendis ya,tolong ingatkan, aku selalu mengingatnya setiap saat"ucap nya dengan senyum yang semakin membuat dia tampan,
Namun perkataan barusan sukses membuat hatiku panas, apa maksud nya berbiacara seperti itu,aku rasa dia sedang menguji emosi ku,tidak akan untuk saat ini aku akan berusaha menjaga emosi ku supaya tidak gampang terpancing.
Aku tersenyum seramah mungkin
"hahah,tentu saja aku akan menjaga nya dia adik ku,bahkan aku akan menjewer kuping nya jika dia berani macam macam di belakang mu,tenang saja"ucap ku dengan menguasai hatiku yang masih panas
"haha ternyata kamu asik juga ya,beruntung aku memiliki ipar seperti mu amel,yasudah aku pergi dulu ya,jangan lupa selesaikan pekerjaan mu juga,permisi"ucap nya dengan melenggang pergi melewati ku.
Ah sungguh dia bilang apa tadi?aku asik?dia beruntung memiliki ipar seperti ku?baru di perlakukan seperti itu aku seperti melayang,ya tuhan bagaimana kalu ipar di ganti dengan istri saja ?
ah sudahlah,gila aku lama lama bicara sendiri,akhirnya aku melanjutkan perjalanan ku menuju ruang kerjaku..
...
Sementara itu di tempat kerja
gendis,dia sangat sibuk hari ini,sampai sampai tidak sempat membalas pesan sang kekasih hati nya,sebentar lagi jam istirahat ,dia harus cepat cepat menyelesaikan pekerjaan nya.
akhirnya jam istirahat tiba,gendis bergegas pergi kekantin yang masih berada di dalam kantor,
namun saat dia sedang mencari tempat untuk duduk,dia melihat seseorang yang tidak asing di sana ,dia menyipitkan matanya,takut nya di halusinasi pikir nya.
"hey kenapa diam di sana sini kemari,aku sudah menunggu mu"ucap pria itu kepada gendis
"loh mas..kenapa bisa ada di sini?" tanya gendis heran
"bisa dong,aku sudah izin kepada pemilik perusahaan ini,kebetulan dia adalah anak dari sahabat mama ku!"ucap erlangga dengan tersenyum lebar
Gendis hanya tersenyum menampakan kedua lesung pipinya,dia segera duduk di depan kekasih nya itu.
"kok gak bilang dulu si mau makan siang di sini"ucap gendis dengan memanyunkan bibir nya,
Sungguh erlangga sangat gemas melihat tingkah lucu perempuan nya itu,ya sekarang gendis tidak lagi canggung dan kaku,dia mulai membiasakan diri kepada erlangga,toh sebentar lagi juga dia akan bertungan dengan erlangga otomatis sekarang dia adalah calon suaminya.
"kamu si terlalu sibuk,sampai tidak sempat membuka pesan dari ku"jawab erlangga dengan pura pura merajuk,
"oh iya kah?"ucap nya dengan langsung mengecek ponsel nya,dan benar saja di sana begitu banyak pesan yang di kirim oleh kekasih nya itu,
Gendis tersenyum malu ke arah erlangga,"maaf kan aku,aku benar benar sibuk tadi"ucap nya dengan menangkupkan kedua tangannya.
"baiklah,aku maaf kan,ayo sekarang kita makan,kasian sayang nya aku pasti cape ya"ucap erlangga dengan suara yang menirukan anak kecil
"apaan sih mas,ih lebay banget deh"jawab gendis dengan mencubit tangan kekasih nya,
"aduh sakit "ringis erlangga
"kamu si,udah ah ayok makan,liat jam istirahat sebentar lagi selesai dan aku harus melanjutkan pekerjaan ku lagi"
Akhirnya mereka makan siang bersama,sepanjang makan siang,diantara mereka tidak ada yang membuka suara,dua duanya fokus menyantap makanan,
Hingga akhirnya makan siang pun sudah selesai,erlangga melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
"sayang aku harus pergi sekarang,soalnya sebentar lagi akan ada meeting,kamu semangat ya kerjanya nanti mas jemput"ucap nya dengan mencium kening gendis ,lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari gendis.
Gendis yang di perlakukan sangat manis oleh erlangga,dia hanya bisa tersenyum sambil menatap punggung erlangga hingga tidak terlihat lagi...
"aku harap kamu benar benar jodoh yang di kirimkan oleh tuhan kepadaku mas.."gumannnya dengan tatapn yang masih lurus kedepan...